tag:blogger.com,1999:blog-31732543311861857252024-02-20T22:18:43.487+08:00Svara Mahardikakritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.comBlogger74125tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-48728516710647688232012-01-18T10:20:00.000+08:002012-01-18T10:20:23.771+08:00Membangun Bali dari diri kita sendiri<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">ini merupakan tulisan awal saya setelah lama vakum sekitar 6 bulan,... hehehehe,..</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">pemikiran ini sebenranya sudah lama saya memilikinya, tapi belum ada momen yang pas untuk menulisknannya.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">ini bermula ketika saya mendapat undangan bazar dari seorang rekan yang bernama Komang, dulu teman kuliah dikampus sekarang bekerja disalah satu kementrian....</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">pada awalnya, yah untuk teman ya saya beli kuponya. saya menyadari ketika dirumah bahwa bazarnya ternyata bazar warung, bukan nge-bar di banjar. ya, sebuah ide yang biasa disaat sekarang ini. tapi ada hal yang berbeda, bahwa pengambilan kupon bazarnya ternyata diwarung yang made-in bali mulai dari pemilik, pegawai, sampai tetek bengeknya aseli bali,...</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">kreatif!!!!! </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">awesome!!!!</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">ternyata walaupun denpasar dikenal sebagai kota modern yang masyarakatnya hedonis, masih ada generasi muda yang peduli dan memiliki idealis tinggi untuk mempertahankan identitas "lokalnya" bahwa saya orang bali makan ditempat orang bali dong!!!!!</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">bukan di mekdi atau sejenisnya... </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">sebuah ideologi yang menarik ditengah westernisasi bali saat ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">kemudian lanjut ketika saya mengambil bazarnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">lokasinya dijalan drupadi. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">sebuah warung yang menjual menu bali tentunya, rasanya lumayan enak, sesuai dengan lidah kita orang bali.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">tapi bukan itu yang menjadi pemikiran saya. dari awal saya memasuki drupadi, saya melihat sebuah restoran jepang ya, sebut saja "hmmsa" yang pada saat itu sangat ramai dikunjungi oleh orang lokal. hati saya menjadi miris ketika saya berkunjung kelokasi bazar ini yang ternyata sangat sepi pengunjung. waktu itu tercatat hanya saya saja yang makan disana. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">ironis memang,.. disaat kita ramai mendengang-dengungkan kuliner lokal sebagai salah satu ciri khas bali, ternyata kenyataannya, kuliner lokal sebagai sarana rekreasi kuliner kalah pengunjungnya dengan kuliner import, bahkan mungkin dagang pecel lele dipinggir jalan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">ironis memang, tapi itulah kenyataannya. saya ingin bertanya, kepada hati saya sendiri kalau bukan kita yang memulai untuk egois hanya makan ditempat yang ada pelangkirannya, sampai kapan saudara kita bisa bertahan?????????</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">kita sendiri harus membantu saudara kita yang sedang bertempur dikuliner dengan menjadi idealis.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">kita harus memandang bahwa kuliner tidak hanya sebagai kuliner tapi kuliner juga membawa ideologi, membawa identitas kita sebagai orang bali. seperti saya misalnya ketika saya diluar bali, dalam acara resmi saya pasti tidak akan menyentuh daging sapi seterpaksa apapun. karena itu identitas saya. saya pasti menyebutkan bahwa babi guling itu enak, lawar itu goood dan makanan bali itu paling enak karena itu identitas saya sebagai orang bali .</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">tentu lain hal ketika saya penelitian, saya harus menghormati adat setempat yang tentunya berbeda dengan adat bali.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">ketika kita mengirimkan oleh-oleh kepada rekan kita yang diluar bali kita juga harus memiliki idealisme, bahwa makanan/oleh-oleh yang kita kirim harus berdasar pada jerih payah orang bali sendiri dalam setiap prosesnya, misalkan kita mengirim kacang... ya pilihlah kacang yang dibeli dipasar tradisional, walaupun tanpa merek,... lindung/belut yang lokal,.... buah-buahan seperti manggis juga lokal,.... dan begitu juga bakpia,.. ada bakpia baturiti yang dibuat saudara kita yang tionghoa bali sangat enak, jauh lebih enak dari pia arogan didekat bandara, demikian juga dengan pie susu dijalan nagka,....<br />
apa anekdot ini masih harus kita pertahankan "nak bali meli bakso ngadep tanah, nak ..... ngadep bakso meli tanah".</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">kita harus sadar. kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga bali!!!<br />
lupakan ajeg bali karena bali harus tetap dinamis, tapi kita harus tetap idealis sebagai orang bali.</span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-61108777176872607582011-08-16T14:52:00.001+08:002011-08-16T14:52:32.361+08:00logika<b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 16pt; line-height: 150%;">LOGIKA</span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">A. Pengertian Logika</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu <span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">λσγ</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">σς</span>(Logos) yang artinya hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bentuk bahasa.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Secara singkat, logika berarti ilmu, kecakapan atau alat untuk berpikir lurus. Sebagai ilmu, logika disebut sebagai logika Epiteme (Latin: <i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">logika scientia)</span></i> yaitu logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan rasional atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan teratur. Ilmu disini mengacu pada kecakapan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan kedalam tindakan.Kata logis yang tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.Oleh karena itu logika terkait erat dengan hal-hal seperti pengertian, putusan, penyimpulan, silogisme.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika merupakan ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Penalaran adalah proses pemikiran manusia yang berusaha tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari pernyataan lain yang telah diketahui (Premis) yang nanti akan diturunkan dalam kesimpulan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika juga merupakan suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek, hal ini yang menyebabkan logika disebut dengan filsafat yang praktis. Dalam proses pemikiran, terjadi pertimbamgan, menguraikan, membandingkan dan menghubungkan pengertian yang satu dengan yang lain. Penyelidikan logika tidak dilakukan dengan sembarang berpikir.Logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan atau ketepatannya. Suatu pemikiran logika akan disebut lurus apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum serta aturan yang sudah ditetapkan dalam logika. Dari semua hal yang telah dijelaskan tersebut dapat menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pedoman atau pegangan untuk berpikir.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika adalah sebuah cabang filsafat yang bersifat praktis.Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat" title="Filsafat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">filsafat</span></a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani" title="Yunani"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Yunani</span></a>. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesesatan" title="Kesesatan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">kesesatan penalarannya</span></a>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika digunakan untuk melakukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuktian" title="Pembuktian"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">pembuktian</span></a>.Logika mengatakan yang bentuk <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Inferensi&action=edit&redlink=1" title="Inferensi (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">inferensi</span></a> yang berlaku dan yang tidak.Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filosofi" title="Filosofi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">filosofi</span></a>, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika" title="Matematika"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">matematika</span></a>.logika tidak bisa dihindarkan dalam proses hidup mencari kebenaran</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Konsep dasar yang membentuk logika adalah bentuk logis.Konsep itu menyatakan bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kesahihan&action=edit&redlink=1" title="Kesahihan (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">kesahihan</span></a> (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya.Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis).Logika silogistik tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern adalah contoh-contoh dari logika formal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif.<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran_deduktif" title="Penalaran
deduktif"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Penalaran deduktif</span></a>—kadang disebut logika deduktif—adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif.Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.Argumen deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah.Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Contoh argumen deduktif:</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Setiap ikan punya sebuah insang.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Semua maskoki adalah mamalia.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria Math","serif";">∑ </span>Setiap maskoki punya sebuah insang.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penalaran_induktif&action=edit&redlink=1" title="Penalaran induktif (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Penalaran induktif</span></a>—kadang disebut logika induktif—adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Contoh argumen induktif:</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Gajah Sumatra punya sebuah belalai</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">GajahIndia punya sebuah belalai</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Gajah Afrika punya sebuah belalai</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">...</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria Math","serif";">∑</span> Setiap gajah punya sebuah belalai</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa ciri utama yang membedakan penalaran induktif dan deduktif.</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;"><tbody>
<tr style="height: 19.5pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; height: 19.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 213.2pt;" valign="top" width="284"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><b>Deduktif</b></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 19.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 213.25pt;" valign="top" width="284"><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><b>Induktif</b></div></td> </tr>
<tr style="height: 91.4pt; mso-yfti-irow: 1; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 91.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 213.2pt;" valign="top" width="284"><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo7; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo7; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 91.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 213.25pt;" valign="top" width="284"><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo7; text-indent: -13.6pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo7; text-indent: -13.6pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis</div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">B. Sejarah Logika</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika dimulai sejak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thales" title="Thales"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Thales</span></a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/624_SM" title="624 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">624 SM</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=548_SM&action=edit&redlink=1" title="548 SM (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">548 SM</span></a>), seorang <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Filsuf_Yunani&action=edit&redlink=1" title="Filsuf Yunani (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">filsuf Yunani</span></a> pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta. Thales mengatakan bahwa air adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">arkhe</i> (bahasa Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama alam semesta.Saat itu Thales telah mengenalkan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Logika_induktif&action=edit&redlink=1" title="Logika induktif (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">logika induktif</span></a>.Hal ini dikembangkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles" title="Aristoteles"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Aristoteles</span></a>yang kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut <i>logica scientica</i>.Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah <i>arkhe</i> alam semesta dengan alasan bahwa air adalah jiwa segala sesuatu. Dalam logika Thales, air adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">arkhe</i> alam semesta, yang menurut Aristoteles disimpulkan dari:</div><ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan (karena tanpa air tumbuhan mati)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Air jugalah uap</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Air jugalah es</li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti, air adalah <i>arkhe</i> alam semesta. Sejak saat Thales sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah mulai dikembangkan. Kaum Sofis beserta Plato (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/427_SM" title="427 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">427 SM</span></a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/347_SM" title="347 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">347 SM</span></a>) juga telah merintis dan memberikan saran-saran dalam bidang ini.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">Pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan <i>analitica</i> , yang secara khusus meneliti berbagai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Argumentasi&action=edit&redlink=1" title="Argumentasi (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">argumentasi</span></a> yang berangkat dari <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proposisi&action=edit&redlink=1" title="Proposisi (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">proposisi</span></a> yang benar, dan <i>dialektika</i> yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Inti dari logika Aristoteles adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Silogisme&action=edit&redlink=1" title="Silogisme (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">silogisme</span></a>. Buku Aristoteles <i>to Oraganon</i> (alat) berjumlah enam, yaitu:</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><i>Categoriae</i> menguraikan pengertian-pengertian</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><i>De interpretatione</i> tentang keputusan-keputusan</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><i>Analytica Posteriora</i> tentang pembuktian.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><i>Analytica Priora tentang </i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Silogisme&action=edit&redlink=1" title="Silogisme (halaman belum tersedia)"><i><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Silogisme</span></i></a><i>.</i></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><i>Topica</i> tentang argumentasi dan metode berdebat.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><i>De sohisticis elenchis</i> tentang kesesatan dan kekeliruan berpikir.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/370_SM" title="370 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">370 SM</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/288_SM" title="288 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">288 SM</span></a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Theophrastus" title="Theophrastus"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Theophrastus</span></a>, murid Aristoteles yang menjadi pemimpin <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lyceum&action=edit&redlink=1" title="Lyceum (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Lyceum</span></a>, melanjutkan pengembangn logika. Istilah logika untuk pertama kalinya dikenalkan oleh Zeno dari Citium <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/334_SM" title="334 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">334 SM</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/226_SM" title="226 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">226 SM</span></a> pelopor <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kaum_Stoa" title="Kaum
Stoa"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kaum Stoa</span></a>. Sistematisasi logika terjadi pada masa Galenus (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=130_M&action=edit&redlink=1" title="130 M (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">130 M</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=201_M&action=edit&redlink=1" title="201 M (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">201 M</span></a>) dan Sextus Empiricus <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=200_M&action=edit&redlink=1" title="200 M (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">200 M</span></a>, dua orang dokter medis yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri. Porohyus (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/232" title="232"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">232</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/305" title="305"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">305</span></a>) membuat suatu pengantar (<i>eisagoge</i>) pada <i>Categoriae</i>, salah satu buku Aristoteles.Boethius (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/480" title="480"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">480</span></a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/524" title="524"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">524</span></a>) menerjemahkan <i>Eisagoge</i> Porphyrius ke dalam bahasa Latin dan menambahkan komentar- komentarnya.Johanes Damascenus (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/674" title="674"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">674</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/749" title="749"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">749</span></a>) menerbitkan <i>Fons Scienteae</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Kaum Sofis, Socrates, dan Plato tercatat sebagai tokoh-tokoh yang ikut merintis lahirnya logika. Logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aristoteles, Theoprostus dan Kaum Stoa.Logika dikembangkan secara progresif oleh bangsa Arab dan kaum muslimin pada abad II Hijriyah.Logika menjadi bagian yang menarik perhatian dalam perkembangan kebudayaan Islam. Namun juga mendapat reaksi yang berbeda-beda, sebagai contoh Ibnu Salah dan Imam Nawawi menghukumi haram mempelajari logika, Al-Ghazali menganjurkan dan menganggap baik, sedangkan Jumhur Ulama membolehkan bagi orang-orang yang cukup akalnya dan kokoh imannya. Filosof Al-Kindi mempelajari dan menyelidiki logika Yunani secara khusus dan studi ini dilakukan lebih mendalam oleh Al-Farabi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Selanjutnya logika mengalami masa dekadensi yang panjang.Logika menjadi sangat dangkal dan sederhana sekali. Pada masa itu digunakan buku-buku logika seperti <i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Isagoge </span></i>dari Porphirius, <i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Fonts Scientie </span></i>dari John Damascenus, buku-buku komentar logika dari Bothius, dan sistematika logika dari Thomas Aquinas. Semua berangkat dan mengembangkan logika Aristoteles.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Pada abad XIII sampai dengan abad XV muncul Petrus Hispanus, Roger Bacon, Raymundus Lullus, Wilhelm Ocham menyusun logika yang sangat berbeda dengan logika Aristoteles yang kemudian kita kenal sebagai logika modern. Raymundus Lullus mengembangkan metoda Ars Magna, semacam aljabar pengertian dengan maksud membuktikan kebenaran - kebenaran tertinggi. Francis Bacon mengembangkan metoda induktif dalam bukunya <i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Novum Organum Scientiarum </span></i>.W.Leibniz menyusun logika aljabar untuk menyederhanakan pekerjaan akal serta memberi kepastian.Emanuel Kant menemukan Logika Transendental yaitu logika yang menyelediki bentuk-bentuk pemikiran yang mengatasi batas pengalaman.Selain itu George Boole (yang mengembangkan aljabar Boolean), Bertrand Russel, dan G. Frege tercatat sebagai tokoh-tokoh yang berjasa dalam mengembangkan Logika Modern.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Pada abad 9 hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti <i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">De Interpretatione</span></i>, <i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Eisagoge</span></i> oleh Porphyus dan karya Boethius masih digunakan.Thomas Aquinas <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1224" title="1224"><span style="color: black;">1224</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1274" title="1274"><span style="color: black;">1274</span></a> dan kawan-kawannya berusaha mengadakan sistematisasi logika.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Lahirlah logika modern dengan tokoh-tokoh seperti:</div><ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in;">Petrus Hispanus <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1210" title="1210"><span style="color: black;">1210</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1278" title="1278"><span style="color: black;">1278</span></a>)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in;">Roger Bacon <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1214" title="1214"><span style="color: black;">1214</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1292" title="1292"><span style="color: black;">1292</span></a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in;">Raymundus Lullus (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1232" title="1232"><span style="color: black;">1232</span></a> -<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1315" title="1315"><span style="color: black;">1315</span></a>) yang menemukan metode logika baru yang dinamakan Ars Magna, yang merupakan semacam <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/Aljabar" title="Aljabar"><span style="color: black;">aljabar</span></a> pengertian.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in;">William Ocham (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1295" title="1295"><span style="color: black;">1295</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1349" title="1349"><span style="color: black;">1349</span></a>)</li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Pengembangan dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas Hobbes (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1588" title="1588"><span style="color: black;">1588</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1679" title="1679"><span style="color: black;">1679</span></a>) dengan karyanya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Leviatan</i> dan John Locke (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1632" title="1632"><span style="color: black;">1632</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1704" title="1704"><span style="color: black;">1704</span></a>) dalam <i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">An Essay Concrning Human Understanding.</span></i>Francis Bacon (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1561" title="1561"><span style="color: black;">1561</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1626" title="1626"><span style="color: black;">1626</span></a>) mengembangkan logika induktif yang diperkenalkan dalam bukunya <i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Novum Organum Scientiarum</span></i>.J.S. Mills (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1806" title="1806"><span style="color: black;">1806</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1873" title="1873"><span style="color: black;">1873</span></a>) melanjutkan logika yang menekankan pada pemikiran induksi dalam bukunya <i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">System of Logic.</span></i></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">Lalu logika diperkaya dengan hadirnya pelopor-pelopor logika simbolik seperti:</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·</span>Gottfried Wilhelm Leibniz (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1646" title="1646"><span style="color: black;">1646</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1716" title="1716"><span style="color: black;">1716</span></a>) menyusun logika aljabar berdasarkan Ars Magna dari Raymundus Lullus.Logika ini bertujuan menyederhanakan pekerjaan akal budi dan lebih mempertajam kepastian.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·</span>George Boole (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1815" title="1815"><span style="color: black;">1815</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1864" title="1864"><span style="color: black;">1864</span></a>)</div><ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l5 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">John Venn (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1834" title="1834"><span style="color: black;">1834</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1923" title="1923"><span style="color: black;">1923</span></a>)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l5 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Gottlob Frege (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1848" title="1848"><span style="color: black;">1848</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1925" title="1925"><span style="color: black;">1925</span></a>)</li>
</ul><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">Lalu <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/w/index.php" title="Chares Sanders Peirce (belum dibuat)"><span style="color: black;">Chares Sanders Peirce</span></a> (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1839" title="1839"><span style="color: black;">1839</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1914" title="1914"><span style="color: black;">1914</span></a>), seorang filsuf Amerika Serikat yang pernah mengajar di <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/w/index.php" title="John Hopkins University (belum dibuat)"><span style="color: black;">John Hopkins University</span></a>,melengkapi logika simbolik dengan karya-karya tulisnya. Ia memperkenalkan dalil Peirce (<i>Peirce’s Law</i>) yang menafsirkan logika selaku teori umum mengenai tanda (<i>general theory of signs).</i></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">Puncak kejayaan logika simbolik terjadi pada tahun <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1910" title="1910"><span style="color: black;">1910</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1913" title="1913"><span style="color: black;">1913</span></a> dengan terbitnya <i>Principia Mathematica</i> tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1861" title="1861"><span style="color: black;">1861</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1914" title="1914"><span style="color: black;">1914</span></a>) dan Bertrand Arthur William Russel (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1872" title="1872"><span style="color: black;">1872</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1970" title="1970"><span style="color: black;">1970</span></a>)</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">C. Tipe Logika </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Setelah mempelajari tentang filsafat ilmu lebih mendalam lagi, ternyata didalamnya terdapat banyak sekali materi yang disajikan. Yang salah satunya adalah tentang logika, dan logika sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">1.Logika Alamiah </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 26.95pt;">Logika Alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum mendapat pengaruh-pengaruh dari luar, yakni keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif.Yang mana logika alamiah manusia ini ada sejak manusia dilahirkan.Dan dapat disimpulkan pula bahwa logika alamiah ini sifatnya masih murni.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">2.Logika Ilmiah </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 26.95pt;">Lain halnya dengan logika alamiah, logika ilmiah ini menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran.Dengan adanya pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman.Logika ilmiah ini juga dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau setidaknya dapat dikurangi.Sasaran dari logika ilmiah ini adalah untuk memperhalus dan mempertajam pikiran dan akal budi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">D. Logika Sebagai Cabang Filsafat</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Filsafat adalah kegiatan / hasil pemikiran /permenungan yang menyelidiki sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pasa makna dibalik kenyataan atau teori yang ada untuk disusun dalam sebuah system pengetahuan rasional.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis.Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku dan yang tidak.Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika sebagai cabang filsafat adalah cabang filsafat tentang berpikir.Logika membicarakan tentang aturan-aturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut dapat mengambil kesimpulan yang benar. Dengan mengetahui cara atau aturan-aturan tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan dalam mengambil keputusan. Menurut Louis O. Kattsoff, logika membicarakan teknik-teknik untuk memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu dan kadang-kadang logika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang penarikan kesimpulan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika bisa menjadi suatu upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti : Adakah metode yang dapat digunakan untuk meneliti kekeliruan pendapat? Apakah yang dimaksud pendapat yang benar?Apa yang membedakan antara alasan yang benar dengan alasan yang salah? Filsafat logika ini merupakan cabang yang timbul dari persoalan tentang penyimpulan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">E. Kegunaan Logika</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.Dalam segala aktivitas berpikir dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas prinsip ini. Logika menyampaikan kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseoranng, karena itu ia mendidik manusia bersikap obyektif, tegas, dan berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Selain hubungannya erat dengan filsafat dan matematik, logika dewasa ini juga telah mengembangkan berbagai metode logis (<i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">logical methods</span></i>) yang banyak sekali pemakaiannya dalam ilmu-ilmu, sebagai misal metode yang umumnya pertama dipakai oleh suatu ilmu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika modern juga (terutama logika perlambang) dengan berbagai pengertian yang cermat, lambang yang abstrak dan aturan-aturan yang diformalkan untuk keperluan penalaran yang betul tidak saja dapat menangani perbincangan-perbincangan yang rumit dalam suatu bidang ilmu, melainkan ternyata juga mempunyai penerapan.Misalnya dalam penyusunan program komputer dan pengaturan arus listrik, yang tidak bersangkutan dengan argumen.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Pengertian ilmu logika secara umum adalah ilmu yang mempelajari aturan-aturan berpikir benar.Jadi dalam logika kita mempelajari bagaimana sistematika atau aturan-aturan berpikir benar.Subjek inti ilmu logika adalah definisi dan argumentasi.Yang selanjutnya dikembangkan dalam bentuk silogisme.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kegunaan logika adalah sebagai berikut:</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Membantu setiap orang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis, dan koheren atau untuk menjaga kita supaya selalu berpikir benar.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir kekeliruan serta kesesatan.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Sebagai ilmu alat dalam mempelajari ilmu apapun, termasuk filsafat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Karena yang dipelajari dalam ilmu logika hanyalah berupa aturan-aturan berpikir benar maka tidak otomatis seseorang yang belajar logika akan menjadi orang yang selalu benar dalam berpikir. Itu semua tergantung seperti apa dia menerapkan aturan-aturan berpikir itu, disiplin atau tidak dalam menggunakan aturan-aturan itu, sering berlatih, dan tentu saja punya tekad dalam kebenaran.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Kegunaan dari kita belajar logika adalah daya analisis kita semakin bertambah dan dimana apabila ada suatu masalah, kita dapat mengambil keputusan dengan benar.Disamping itu belajar logika juga sangat bermanfaat dalam manajemen waktu, dan juga logika merupakan dasar ilmu psikologi yang paling mendasar. Intinya dengan belajar logika kemampuan berpikir dan daya analisis kita semakin berkembang<b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-weight: normal;"></span></b></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-59093605358803381812011-08-16T14:52:00.000+08:002011-08-16T14:52:02.795+08:00Hubungan ideologi dan kekuasaan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hubungan antara ideologi dan kekuasaan.</span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hubungan antara ideologi dan kekuasaan bagaikan hubungan sayur dan garam, saling melengkapi, hambar rasanya jika sayur tidak berisi garam. Demikian juga kekuasan akan terasa kosong jika tidak ada ideologi yang menguatkannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Weber mengatakan bahwa kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau kelompok untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan tertentu. Kekuasaan memiliki berbagai macam bentuk, dan bermacam-macam sumber (Soekanto, 2002:268-269). Dimana terdapat hubungan sosial antara masyarakat maupun kelompok, pastilah disana ada kekuasaan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam mencari suatu kekuasaan pastinya diperlukan beberapa sumber-sumber yang bisa dipergunakan untuk merebut, dan mempertahankan kekuasaan, yakni militer, ekonomi, politik, hukum, ideologi, tradisi, ideologi, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">diversionary power</i>. Salah satu sumber yang seringkali dipergunakan untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan adalah ideologi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ideologi atau ideologie (dalam bahasa Perancis) pertama kali dikumandangkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754-1836) yang hidup pada masa Revolusi Perancis yang melihat bahwa ketika Revolusi berlangsung, banyak ide atau pemikiran telah menginspirasi timbulnya ribuan perang untuk menguji kekuatan ide-ide tersebut dalam kancah pertarungan politik untuk merebut kekuasaan, dan mereka mau mengorbankan hidup demi ide-ide yang diyakini tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">China dengan ideologi komunis, ala Mao Zedong, yang berhasil merebut kekuasaan dari Chiang Kai-shek yang berideologi demokrasi ala Amerika. Demikian juga dengan perang Vietnam, yang sebenarnya lebih kearah perang ideologi antara ideologi komunis yang didukung oleh China melawan ideologi demokrasi yang dibela mati-matian oleh Amerika Serikat. Menurut Marx, ideologi adalah sebuah ajaran/paham yang menjelaskan suatu keadaan terutama struktur kekuasaan sedemikian rupa sehingga orang menganggapnya sah, padahal jelas tidak sah. Ideologi melayani kepentingan kelas berkuasa karena memberikan legitimasi kepada suatu keadaan yang sebenarnya tidak memiliki legitimasi (Magnus-Suseno, 2005:122-123). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ideologi sebagai sebuah sarana merebut kekuasaan akan dikembangkan secara penuh ketika kekuasaan sudah diperoleh . Fungsi dari pengembangan ideologi ketika berkuasa adalah untuk mempertahankan eksistensi dari kekuasaan yang sudah diperoleh. Jika ideologi sudah berhasil dikembangkan maka kekuasaan yang diperoleh tentunya akan tetap bertahan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pengembangan ideologi dalam sebuah kekuasaan tergantung dari ideologi mana yang dianut oleh pemegang kekuasaan. Apakah ideologi yang bersifat terbuka atau tertutup. Ideologi tertutup adalah ajaran yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang diterjemahkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Salah satu ciri khas suatu ideologi tertutup adalah tidak hanya menentukan kebenaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar saja, tetapi juga menentukan hal-hal yang bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup tidak mengakui hak masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya sendiri. Ideologi tertutup menuntut ketaatan tanpa reserve.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus dipaksakan berlaku dan dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ideologi yang kedua adalah ideologi yang terbuka hanya berisi orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis. Dengan sendirinya ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang (</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%;"><a href="http://www.scribd.com-ideologi/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">www.scribd.com-ideologi</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> dan kekuasaan). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Jika sebuah kekuasaan berawal dari pertentangan antara 2 ideologi atau lebih maka kekuasaan itu akan menjadi kekuasan yang sentral atau terpusat dan hanya mengacu pada ideologi yang dianutnya. Memang benar secara garis besar terdapat dua macam ideologi yang saling bertentangan, yakni ideologi terbuka dan tertutup. Tapi dibalik pertentangan itu ada sebuah kesamaan, yakni ideologi sama-sama dipergunakan dengan berbagai cara untuk melanggengkan kekuasaan yang ada.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Daftar Pustaka</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: -.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Magnis-Suseno, Franz. 2005. Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%;"><a href="http://www.scribd.com-ideologi/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">WWW.Scribd.com-ideologi</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> dan kekuasaan.</span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-50592357007436817992011-08-16T14:49:00.006+08:002011-08-16T14:50:50.132+08:00Filsafat India<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 200%;">FILSAFAT INDIA</span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Filsafat merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Philosophia, </i>yang terdiri dari kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">philos</i>, yang berarti cinta atau suka, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">shopia</i> yang berarti bijaksana. Dengan demikian,secara etimologis, filsafat memberikan pengertian cinta kebijaksanaan (Praja, S, 2003:1-2). Secara garis besar perkembangan filsafat di dunia dibagi menjadi 2 kubu, yakni filsafat yang mengacu ke timur (Asia) dan filsafat yang mengacu pada barat (Eropa).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dari kedua kubu filsafat tersebut, yang pertama berkembang adalah filsafat yang berasal dari timur. Filsafat timur sendiri sebenarnya terdiri dari tiga cabang yang didasarkan pada periodeisasi dan wilayahnya, yaitu filsafat India, filsafat Cina, dan filsafat Arab. Filsafat India mengarah dan berkembang pada Hinduisme dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Buddhaisme</i>, filsafat Cina mengarah kepada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Taoisme</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Confusianisme</i>, sedangkan filsafat Arab, tentu saja mengarah kepada Islam. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mengacu pada periodeisasi filsafat timur, filsafat yang berkembang pertama kalinya adalah aliran filsafat India. Perkembangan filsafat India sendiri dapat dibagi menjadi 4 zaman yakni:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zaman Prasejarah</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zaman <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zaman <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i> Purba</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zaman Brahmana</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zaman Upanisad</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zaman Buddha</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Zaman Purana</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pada zaman <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i>, filsafat India mengalami awal perkembangan yang sangat pesat. Pada masa ini, muncullah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i>, yang bisa dibagi menjadi 4 bagian (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">samhita</i>), yakni:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Rg <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i> (nyanyian pujaan-pujaan)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sama <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i> (mantra yadnya)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Yajur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i> (rumusan upacara-upacara korban)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Atharwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i> (mantra-mantra mistik)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pada masa ini pula dilahirkan 3 kitab suci yang pada nantinya berperan penting dalam agama Hindu. Kitab itu antara lain, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahmana</i>, kitab yang berisi tentang spekulasi tentang kurban dan kedudukan pendeta-pendeta. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Aranyaka</i>, kitab yang lebih menekankan pada naskah-naskah esoteris yang merupakan hasil refleksi dari kaum <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wanaprastha</i>, kitab ini lebih menekankan pada arti batiniah dan simbolis dari kurban. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> merupakan kelanjutan dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Aranyaka</i>. Seringkali <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> dikatakan penutup dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i>, baik secara terminologis maupun kronologis. Itu sebabnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> seringkali disebut dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vedanta</i>. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Metode dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> adalah introspektif, dengan titik tolak pengalaman berpikir manusia dan fakta kesadaran manusia. Tema pokok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> adalah hakekat keakuan dan hubungannya dengan kesadaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tuhan, dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> dilukiskan sebagai penguasa batin yang tak dapat mati atau sebagai benang yang melewati segala benda dan mengikat mereka bersama. Dialah kebenaran sentral dari eksistensi bernyawa dan tidak bernyawa, dan karenannya dia tidak hanya transenden tapi juga imanen. Daialah pencipta dunia, tetapi ia memunculkan dunia itu dari dirinya sendiri sebagai laba-laba yang membuat jaringan sarangnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pada masa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> ini, akhirnya filsafat India dapat dibagi menjadi 2, yaitu kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nastika</i>, dan kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">astika</i>. </span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 13.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nastika</i> merupakan kelompok yang tidak mengakui <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i> ajaran tertinggi. Kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nastika</i> sendiri terdiri dari tiga, yakni, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Carvaka, Jaina</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Buddha</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Carvaka</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, adalah sebuah kata yang umumnya menyatakan ‘materialistis’. Tetapi makna aslinya terselubungi dalam kerahasiaan. Menurut pandangan seseorang, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Carvaka</i> merupakan nama sebuah uraian umum yang diberikan kepada seseorang yang materialistis, karena ia menganjurkan ajaran tentang, makan minum dan menikah (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">carv</i>-makan). Brhaspati, dianggap sebagai pendiri aliran ini, didasarkan pada pandangan, (a). beberapa buah pujian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i> yang secara tradisi dilukiskan Brhaspati ditandai dengan semangat revolusi dan kebebasan; (b). dalam kitab <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mahabharata</i> dan dimanapun juga, pandangan materialistis dikatakan oleh Brhaspati; (c). kira-kira selusin sutra dan sloka dikutip dikutip dan diambil sebagai referensi oleh berbagai penyusunan yang berbeda-beda, sebagai ajaran materialistis dari Brhaspati.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Jaina</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, menolak semua otoritas <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i>. Menurut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jaina</i>, setiap pendapat adalah sah, karena banyaknya kompleksitas realitas, yang menyebabkan tidak adanya pengetahuan yang bersifat absolut. Pengetahuan dinyatakan sah hanya dalam hubungannya dengan titik tolak yang dipergunakan, dimana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jaina</i> mengenal 7 titik tolak dalam memandang realitas, yakni ada; tiada; tak dapat dilukiskan; ada dan tak dapat dilukiskan; ada dan tiada’ ada, tiada dan tak dapat dilukiskan. Menurut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jaina</i>, hakekat diri adalah kesadaran. Tujuan tertinggi adalah realisasi kondisi murni, mengembalikan jiwa pada hakekatnya yakni pengetahuan tak terbatas (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ananta Jnana</i>), persepsi tidak terbatas(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ananta Darsana</i>), kekuatan tidak terbatas (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ananta Virya</i>), dan kebahagiaan tidak terbatas (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ananta Virya</i>). Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jaina</i> sendiri, menolak adanya tuhan sebagai pencipta dunia ini, mereka berpendapat perlunya meditasi dan memuja pada roh-roh sempurna yang terbebaskan (para <i style="mso-bidi-font-style: normal;">siddha</i>). Roh-roh yang terbebaskan memiliki kesempurnaan tuhan, dengan mudah dapat menggantikan kedudukan tuhan. Terdapat 5 jenis roh-roh murni (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pancaparamesti</i>), yakni <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Arhat, Siddha, Acarya, Upadhyaya</i>, dan para <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sadhu</i>. Bagi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jaina</i>, pemujaan bukanlah mencari pengampunan atau belas kasih. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jaina</i> percaya pada hukum <i style="mso-bidi-font-style: normal;">karma</i> yang tidak dapat diubah, sehingga tidak ada rasa kasih yang dapat membelokkannya. Akibat dari perbuatan salah dimasa lalu, hanya dapat dinetralkan dengan membangkitkan didalam roh daya-daya kuat berlawanan dari pemikiran, perkataan,, perbuatan baik. Setiap orang harus mengusahakan pembebasannya sendiri. Roh-roh bebas hanya membantu sebagai mercusuar. Oleh karena itu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jaina</i> merupakan agama kekuatan dan keberanian. Agama yang harus diusahakan sendiri secara pribadi-pribadi. Itulah sebabnya mengapa roh bebas disebut pemberani (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jina</i>) dan pahlawan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vira</i>).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Buddha</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, merupakan ajaran yang dimulai oleh Sidharta Gautama. Ia berasal dari keluarga Shakya, lahir sekitar tahun 558. Kitab suci disebut dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tripitaka</i> yang terdiri atas <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sutra, Vinaya</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Abhidharma</i>. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Buddha</i> mengajarkan 4 kebenaran utama, yakni:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-left: 49.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level2 lfo1; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hidup adalah sengsara (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">dukha</i>) </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 49.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level2 lfo1; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Penderitaan itu timbul karena keinginan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">samudaya</i>).</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 49.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level2 lfo1; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Penderitaan dapat diakhiri dan dicapai nirvana, dimana segala aliran kehidupan berakhir.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 49.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level2 lfo1; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Terdapat jalan untuk mengakhiri penderitaan-penderitaan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">marga</i>).Hal ini dapat terlaksana dengan perbuatan-perbuatan dan disiplin yang berpuncak pada konsentrasi dan meditasi.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Terdapat tiga tingkatan penderitaan, yakni penderitaan yang berkaitan dengan proses kehidupan (terutama lahir, sakit, tua, mati), penderitaan sebagai akibat dari kesadaran akan adanya kesenjangan dan distansi antara apa yang kita inginkan dan apa yang diperoleh serta kesadaran akan kesementaraan, dan penderitaan sebagai akibat kondisi kemanusiaan. Tidak ada sesuatu hal yang permanen didunia ini kecuali <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nirvana</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Terdapat beberapa kali konsili <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Buddha</i> setelah Sidharta Gautama wafat. Konsili pertama dilaksanakan oleh para murid <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Buddha</i> di Rajagrha, kedua di Vesali seratus tahun kemudian. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Buddha</i>, mencapai puncak kejayaannya pada masa Asoka. Pada masa ini diadakan konsili ketiga di Patalipura. Akan tetapi pada masa asoka ini juga terdapat perpecahan dan perbedaan pendapat, yang kemudian menghasilkan dua aliran Buddha, yakni <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hinayana</i> (kendaraan kecil) dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mahayana</i> (kendaraan besar). </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hinayana</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> berharap mencapai pembebasan dalam kehidupan ini atau kehidupan berikutnya dengan mengikuti jalan mulia <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Buddha</i>, tujuannya adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nibbana</i>, keadaan pelenyapan segala kesengsaraan. Oleh karena itu hinayana merupakan agama membantu diri sendiri. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mahayana</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> menekankann pada aspek kehidupan dan ajaran si pendirinya. Kaum <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mahayanin</i> menunjukkan bahwa usia <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Buddha</i> yang panjang, setelah pencerahannya, yang diabdikan untuk melayani mahluk-mahluk yang menderita, mejadikannya contoh dan cita-cita, yaitu bahwa pencerahan itu hendaknya dicari bukan untuk pembebasan dirinya sendiri saja, tetapi untuk mampu membantu kebutuhan moral yang lain. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sedangkan kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">astika</i> sendiri, memiliki 6 ajaran filsafat yang disebut dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sad Dharsana</i>. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sad Dharsana</i> inilah yang kemudian menjadi inti perkembangan filsafat India pada zaman <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Secara etimologis, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dharsana</i> berasal dari akar kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">drś</i> yang bermakna "melihat", menjadi kata <i>dharśana</i> yang berarti "penglihatan" atau "pandangan". Dalam ajaran filsafat </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">hindu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dharśana</i> berarti pandangan tentang kebenaran. Jadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sad Dharśana</i> berarti Enam pandangan tentang kebenaran, yang mana merupakan dasar dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_Hindu" title="Filsafat
Hindu"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Filsafat Hindu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; tab-stops: 207.7pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pokok-pokok ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sad Dharśana</i>, terdiri dari:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Saṁkhya</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ajaran ini dibangun oleh Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=K%C4%81pila&action=edit&redlink=1" title="Kāpila (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Kāpila</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Muni</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, beliau yang menulis </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sa%E1%B9%81khyas%C5%ABtra&action=edit&redlink=1" title="Saṁkhyasūtra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Saṁkhyasūtra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">. Di dalam sastra </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bhagavatapur%C4%81na&action=edit&redlink=1" title="Bhagavatapurāna (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Bhagavatapurāna</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> disebutkan nama Maharsi Kāpila, putra Devahuti sebagai pembangun ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> yang bersifat <i>theistic</i>. Karya sastra mengenai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> yang kini dapat diwarisi adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sa%E1%B9%81khyakarika&action=edit&redlink=1" title="Saṁkhyakarika (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Saṁkhyakarika</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> yang di tulis oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%C4%AA%C5%9Bvarak%E1%B9%9B%E1%B9%A3%E1%B9%87a&action=edit&redlink=1" title="Īśvarakṛṣṇa (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Īśvarakṛṣṇa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> ini sudah sangat tua umurnya, dibuktikan dengan termuatanya ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> dalam sastra-sastra </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sruti" title="Sruti"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Śruti</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Smrti" title="Smrti"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Smrti</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Itihasa" title="Itihasa"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Itihasa</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Purana" title="Purana"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Purana</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> berarti: pemantulan, yaitu pemantulan filsafati. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Samkhya</i> mempergunakan 3 sistem atau cara mencari pengetahuan kebenaran, yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pratyaksa</i> (pengamatan langsung), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">anumana</i> (penyimpulan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">apta vakya</i> (penegasan yang benar)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> bersifat realistis karena didalamnya mengakui realitas dunia ini yang bebas dari roh. Disebut dualistis karena terdapat dua realitas yang saling bertentangan tetapi bisa berpadu, yaitu </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Purusa" title="Purusa"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">purusa</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prakrti&action=edit&redlink=1" title="Prakrti (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">prakrti</span></i></a>. <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Purusa</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">prakrti</i> adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">anadi</i> (tanpa awal) dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ananta</i> (tak terbatas). Ketidakberbedaan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">a viveka</i>) diatara keduanya merupakan penyebab kelahiran dan kematian. Pembedaan antara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">purusa</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">prakrti</i> memberikan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mukti</i> (pembebasan). Baik <i style="mso-bidi-font-style: normal;">purusa</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">prakrti</i> adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sat</i> (nyata). <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Purusa</i> bersifat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">asanga</i> (tak terikat) dan merupakan kesadaran meresapi segalanya dan abadi. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Prakrti</i> merupakan si pelaku yang tersusun atas asas materi dan rohani yang memiliki dan terpengaruh oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tri Guna</i> atau sifat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sattvam, rajas</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tamas</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ketiga <i style="mso-bidi-font-style: normal;">guna</i> tersebut tidak dapat dipisahkan dan saling menunjang satu sama lain, serta saling bercampur. Keeratan hubungannnya seperti nyala minyak, api dan sumbu pada sebuah lampu. Ia membentuk substansi dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">prakrti</i>. Akibat pertemuan antara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">purusa</i> dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">prakrti</i> timbullah ketidakseimbangan dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tri Guna</i> tersebut yang kemudian menimbulkan evolusi atau perwujudan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Yoga</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Yoga</i> dibangun oleh Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Patanjali" title="Patanjali"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Patanjali</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, dan merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hindu</i>. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yoga</i> merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i>. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Yoga</i> berakar dari kata <i>Yuj</i> yang berarti berhubungan, yaitu bertemunya roh individu (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Atman" title="Atman"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">atman</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">/purusa</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">) dengan roh universal (</span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paramatman&action=edit&redlink=1" title="Paramatman (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Paramatman</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">/Mahapurusa</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">). Maharsi Patanjali mengartikan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yoga</i> sebagai <i>Cittavrttinirodha</i> yaitu penghentian gerak pikiran. Roh pribadi dalam system <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yoga</i> memiliki kemerdekaan lebih besar dan dapat mencapai pembebasan dengan tuhan. Sistem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yoga</i>, menganggap bahwa konsentrasi, meditasi dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">samadi</i> akan membawa pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kaivalya</i> atau kemerdekaan. Sistem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yoga</i> juga menganggap bahwa dalam proses <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yoga</i>, terkandung dalam kesan-kesan dari keanekaragaman fungsi mental dan konsentrasi dari energi mental pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">purusa</i> yang mencerahi dirinya. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kitab </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yogasutra&action=edit&redlink=1" title="Yogasutra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Yogasutra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, yang terbagi atas empat bagian dan secara keseluruhan mengandung 194 sutra. Bagian pertama disebut: <i>Samadhipada</i>, sedangkan bagian kedua disebut: <i>Sadhanapada</i>, bagian ketiga disebut: <i>Vibhutipada</i>, dan yang terakhir disebut: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kailvalyapada</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Purva </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mimamsa" title="Mimamsa"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Mimamsa</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Purva Mimamsa</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> didirikan oleh Maharsi Jaimini. Pada mulanya, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Purva Mimamsa</i> bukan merupkan sistem filsafat, melainkan usaha untuk menjelaskan hakekat hukum, peraturan atau kewajiban/<i style="mso-bidi-font-style: normal;">dharma</i>, yang menurut sistem ini terdiri atas ketaatan terhadap perintah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i> dan larangan-larangannya. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Penganut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Purva Mimamsa</i> disebut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mimamsaka</i>. Kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mimamsaka</i> yang terkenal adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kumarila</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Prabharaka</i>. Pandangan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kumarila</i> mendekati pandangan terakhir <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Advaita</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vedanta</i> yang menetapkan bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i> disusun oleh tuhan dan merupakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> dalam wujud suara. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Moksa</i> adalah keadaan yang positif baginya dan merupakan realisasi dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">atman</i>. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kumarila</i> memiliki pandangan bahwa, pengetahuan tidak cukup guna membebaskan, tapi harus digabungkan dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">karma</i> (kegiatan). Sedangkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Prabhakara</i> menyatakan bahwa penghentian mutlak dari badan yang disebabkan hilangnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dharma</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">a</i>-<i style="mso-bidi-font-style: normal;">dharma</i> secara total, yang kerjanya disebabkan oleh kelahiran kembali merupakan kelepasan atau pembebasan mutlak, karena hanya dengan karma saja tidak akan dapat mencapai pembebbasan akhir. Untuk itu diperlukan pengetahuan yang sesungguhnya tentang sang diri yang dapat menghalangi timbunan karma, yang dapat membebaskan dirinya dari kelahiran kembali.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menurut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Prabhakara</i> menyatakan bahwa sumber pengetahuan kebenaran (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pramana</i>) menurut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mimamsa</i> adalah sebagai berikut :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pratyaksa</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">:pengamatan langsung</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Anumana</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">:dengan penyimpulan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Upamana</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">:mengadakan perbandingan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sabda</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">:kesaksian kitab suci atau orang bijak</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Arthapatti</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">:penyimpulan dari keadaan </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kumarila</i> ditambahkan dengan:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Un</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-<i style="mso-bidi-font-style: normal;">upalabdhi</i> atau abhava-pratyaksa:yaitu pengamatan ketidak adaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nyaya" title="Nyaya"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Nyaya</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nyaya</i> bersumber pada </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nyayasutra&action=edit&redlink=1" title="Nyayasutra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Nyayasutra</span></i></a> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">ditulis oleh Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gotama&action=edit&redlink=1" title="Gotama (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Aksapada</span><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Gautama</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, yang juga dikenal dengan nama Aksapada dan Dirghatapas, pada abad 4 s.m. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nyanya</i> darsana secara umum juga dikenal sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tarka Vada</i> atau diskusi dan perdebatan tentang suatu darsana atau pandangan filsafat; karena <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nyanya</i> mengandung <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tarka-Vidya</i> (ilmu perdebatan) dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vada-Vidya</i> (ilmu diskusi). Objek utama dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nyanya</i> adalah perdebatan bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Parameswara</i> merupakan pencipta alam semesta. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nyanya</i> menegakkan keberadaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Isvara</i> dengan cara penyimpulan, sehingga dikatakan bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nyanya Darsana</i> merupakan sebuah sastra yang merupakan alat utama untuk meyakini sesuatu objek dengan penyimpulan yang tidak dapat dihindari. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam penyimpulan kebenaran itu, nyanya darsana mendiskusikan melalui bantuan 4 cara pengamatan, yakni:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pratyaksa Pramana</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> atau pengamatan langsung</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Anumana Pramanan</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> atau melalui penyimpulan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Upamana Pramana</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> atau melalui perbandingan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sabda Pramana</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> atau melalui penyaksian</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vaisiseka" title="Vaisiseka"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Vaisesika</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sistem filsafat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vaisesika</i> mengambil nama dari kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Visesa</i> yang artinya kekhususan, yang merupakan cirri pembeda dari benda-benda. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vaisesika</i> dipelopori oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maharsi_Kanada" title="Maharsi
Kanada"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Maharsi Kanada</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, yang menyusun </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vaisisekasutra&action=edit&redlink=1" title="Vaisisekasutra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Vaisesika-sutra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">. Inti dari ajaran ini adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Padartha</i>. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Padartha</i> secara harfiah berarti arti dari sebuah kata, tetapi disini <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Padartha</i> adalah suatu permasalahan benda dalam filsafat. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Padartha</i> merupakan suatu objek yang dapat dipikirkan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">artha</i>) dan diberi nama (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">pada</i>). Semua hal yang ada, dapat dinamai dan di amati, yaitu semua objek pengalaman adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Padartha</i>. Benda-benda majemuk saling tergantung, sedangkan benda-benda sederhana sifatnya abadi dan bebas. Dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vaisesika Sutra</i>, terdapat 6 buah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Padartha</i>.:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dravya</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, yakni benda-benda atau substansi yang berjumlah 9 substansi, yaitu tanah (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">prthivi</i>), air (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">apah</i>), api (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">teja</i>), udara (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">vayu</i>), ether (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">akasa</i>), waktu (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">kala</i>), ruang (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">dis</i>), roh (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">jiva</i>), dan pikiran (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">manas</i>.)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Guna</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> atau sifat-sifat jumlahnya 24, yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">rupa</i> atau warna, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">rasa, gandha</i> (bau), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sparsa</i> (sentuhan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Samkhya</i> (jumlah), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">parimana</i> (ukuran), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">prthaktva</i> (keanekaragaman), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">samyoga</i> (persekutuan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">vibhaga</i> (keterpisahan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">paratva</i> (keterpencilan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">aparatva</i> (kedekatan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">gurutva</i> (bobot), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dravatva</i> (keenceran), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sneha</i> (kekentalan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sabda</i> (suara), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">buddhi</i> (pemahaman/pengetahuan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sukha</i> (kesenangan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dukha</i> (penderitaan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">iccha</i> (kehendak), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dvesa</i> (kebencian), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">prayatna</i> (usaha), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dharma</i> (kebajikan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">adharma</i> (kekurangan), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">samskara</i> (sifat pembiakan sendiri.)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Karma</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> atau kegiatan yang terkandung dalam gerakan jenisnya ada 5 buah, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">utksepana</i> (gerakan ke atas), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">avaksepana</i> (gerakan ke bawah), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">a</i>-<i style="mso-bidi-font-style: normal;">kuncana</i> (gerakan membengkok), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">prasarana</i> (gerakan mengembang), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">gamana</i> (gerakan menjauh atau mendekat).</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Samaya</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> bersifat umum menyangkut 2 permasalahan, yaitu sifat umum lebih tinggi dan lebih rendah; jenis kelamin dan spesies.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Visesa</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> atau kekhususan yang merupakan milik 9 substansi abadi dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dravya</i>, yang kesemuanya memiliki perbedaan akhir yang kekal, yang membedakan yang satu dengan yang lainnya. Inilah yang menyebutkan sistem darsana ini disebut dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">vaisesika darsana</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Samavaya</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, keterpaduan satu jenis, yakni keterpaduan antara substansi dengan sifatnya, antara jenis kelamin atau spesies dengan pribadinya, antara sesuatu objek dengan pemikiran umum yang berhubungan dengannnya dan yang dipikirkan menjadi satu kesatuan nyata. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Meskipun sebagai sistem filsafat pada awalnya berdiri sendiri, namun dalam perkembangannya ajaran ini menjadi satu dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nyaya</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vedanta" title="Vedanta"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Vedanta</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: .5in 67.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vedanta</i>, sering juga disebut dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Uttara Mimamsa</i> yaitu penyelidikan yang kedua, karena ajaran ini mengkaji bagian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i>, yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i>. Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vedanta</i> berakar kata dari <i>Vedasya</i> dan <i>Antah</i> yang berarti akhir dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i>. Sumber ajaran ini adalah kitab <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vedantasutra</i> atau dikenal juga dengan nama </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Brahmasutra&action=edit&redlink=1" title="Brahmasutra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Brahmasutra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">. Pelopor ajaran ini adalah Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vyasa" title="Vyasa"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Vyasa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, atau dikenal juga dengan nama </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Badarayana&action=edit&redlink=1" title="Badarayana (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Badarayana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> atau </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Krishna_Dwipayana&action=edit&redlink=1" title="Krishna Dwipayana (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%; text-decoration: none;">Krishna Dwipayana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ada banyak sistem yang berkembang dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vedanta</i>, yang bersifat realis, pluralis, monoistis dan idealis. Kesemua system itu menerima <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> sebagai realitas tertinggi. Adapun beberapa bagian dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vedanta</i>:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sankara</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, adalah system nondualistis, menurut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sankara</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Atman</i> sama dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>, yakni esensi subjektivitas yang bersatu dengan esensi dunia. Dunia seluruhnya tergantung pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>, tetapi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> tidak tergantung pada dunia. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> adalah dasar seluruh pengalaman, ia tidak sama dengan dunia, tidak berbeda dengan dunia, tidak empiris, tidak objektif, bukan tidak ada, sangat berbeda dari yang lain. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Moksa</i> atau pembebasan diri dicapai dengan praktek devosi dan mewudjudkan nilai-nilai etis. Ini dicapai selama orang hidup.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ramanuja</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, menekankan perbedaan dalam non dualisme <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sankara</i>. Dunia Diri, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> itu riil, tapi dunia dan diri tergantung pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>. Diri memiliki eksistemsi abadi, dunia atau materi diri dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> membentuk satu kesatuan, tetapi diri dan dunia hanya sebagai tubuh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>. Diluar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> tidak ada apa-apa. Itu sebabnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ramanuja</i> disebut nondualisme dengan perbedaan yakni <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> memiliki dua bentuk, diri dan materi.setinggi apaun manusia merealisasikan diri, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> masih lebih tinggi. Manusia harus selalu menghormati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>, itulah sebabnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ramanuja</i> menekankan aspek kebaktian pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Madhava</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, aliran yang mengajarkan bahwa dunia dan diri adalah realitas yang independen. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> merupakan eksistensi yang abadi, tapi dunia dan diri bergantung pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pasupata</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sakti</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pancarata</i>, ketiganya merupakan sekte yang berlawanan dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i>. Dalam sistem pancarata, Wisnu sama dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>, tapi atribut-atributnya tak dapat menampakakan diri tanpa sakti yang dinamakan Laksmi. Sakti ini memiliki aspek yaitu aktivitas dan menjadi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">activity and becoming</i>). </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Bila sakti itu aktif, keenam atribut Wisnu memanifestasikan diri dalam pengetahuan, ke-Tuhanan, kemampuan, kekuatan, keperkasaan, dan kemuliaan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam sistem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pasupata</i> (siwa). Siwa, sama dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i>. Hakekatnya adalah “aku murni”, tanpa atribut, tanpa keterangan, kesadaran murni</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">.</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><a href="http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_filsafat/Bab_2.pdf"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_filsafat/Bab_2.pdf</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/adwaita"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">http://id.wikipedia.org/wiki/adwaita</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Veda</i>nta</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">http//www.network54.com/forum/178267/message/Pengaruh+Sad+Dharsana+di+Bali</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Maswinara, I Wayan. 2006. Sistem Filsafat Hindu (Sarva Darsana Samgraha). Surabaya. Paramita</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Praja, Juhaya S. 2003. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika. Jakarta. Kencana</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-48453073875269099582011-08-16T14:47:00.001+08:002011-08-16T14:47:25.505+08:00Hubungan ideologi dan kekuasaan<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Hubungan antara ideologi dan kekuasaan.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Hubungan antara ideologi dan kekuasaan bagaikan hubungan sayur dan garam, saling melengkapi, hambar rasanya jika sayur tidak berisi garam. Demikian juga kekuasan akan terasa kosong jika tidak ada ideologi yang menguatkannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Weber mengatakan bahwa kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau kelompok untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan tertentu. Kekuasaan memiliki berbagai macam bentuk, dan bermacam-macam sumber (Soekanto, 2002:268-269). Dimana terdapat hubungan sosial antara masyarakat maupun kelompok, pastilah disana ada kekuasaan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dalam mencari suatu kekuasaan pastinya diperlukan beberapa sumber-sumber yang bisa dipergunakan untuk merebut, dan mempertahankan kekuasaan, yakni militer, ekonomi, politik, hukum, ideologi, tradisi, ideologi, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">diversionary power</i>. Salah satu sumber yang seringkali dipergunakan untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan adalah ideologi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ideologi atau ideologie (dalam bahasa Perancis) pertama kali dikumandangkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754-1836) yang hidup pada masa Revolusi Perancis yang melihat bahwa ketika Revolusi berlangsung, banyak ide atau pemikiran telah menginspirasi timbulnya ribuan perang untuk menguji kekuatan ide-ide tersebut dalam kancah pertarungan politik untuk merebut kekuasaan, dan mereka mau mengorbankan hidup demi ide-ide yang diyakini tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">China dengan ideologi komunis, ala Mao Zedong, yang berhasil merebut kekuasaan dari Chiang Kai-shek yang berideologi demokrasi ala Amerika. Demikian juga dengan perang Vietnam, yang sebenarnya lebih kearah perang ideologi antara ideologi komunis yang didukung oleh China melawan ideologi demokrasi yang dibela mati-matian oleh Amerika Serikat. Menurut Marx, ideologi adalah sebuah ajaran/paham yang menjelaskan suatu keadaan terutama struktur kekuasaan sedemikian rupa sehingga orang menganggapnya sah, padahal jelas tidak sah. Ideologi melayani kepentingan kelas berkuasa karena memberikan legitimasi kepada suatu keadaan yang sebenarnya tidak memiliki legitimasi (Magnus-Suseno, 2005:122-123). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ideologi sebagai sebuah sarana merebut kekuasaan akan dikembangkan secara penuh ketika kekuasaan sudah diperoleh . Fungsi dari pengembangan ideologi ketika berkuasa adalah untuk mempertahankan eksistensi dari kekuasaan yang sudah diperoleh.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Jika ideologi sudah berhasil dikembangkan maka kekuasaan yang diperoleh tentunya akan tetap bertahan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pengembangan ideologi dalam sebuah kekuasaan tergantung dari ideologi mana yang dianut oleh pemegang kekuasaan. Apakah ideologi yang bersifat terbuka atau tertutup. Ideologi tertutup adalah ajaran yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang diterjemahkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Salah satu ciri khas suatu ideologi tertutup adalah tidak hanya menentukan kebenaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar saja, tetapi juga menentukan hal-hal yang bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup tidak mengakui hak masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya sendiri. Ideologi tertutup menuntut ketaatan tanpa reserve.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus dipaksakan berlaku dan dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ideologi yang kedua adalah ideologi yang terbuka hanya berisi orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis. Dengan sendirinya ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang (</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><a href="http://www.scribd.com-ideologi/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">www.scribd.com-ideologi</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> dan kekuasaan). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Jika sebuah kekuasaan berawal dari pertentangan antara 2 ideologi atau lebih maka kekuasaan itu akan menjadi kekuasan yang sentral atau terpusat dan hanya mengacu pada ideologi yang dianutnya. Memang benar secara garis besar terdapat dua macam ideologi yang saling bertentangan, yakni ideologi terbuka dan tertutup. Tapi dibalik pertentangan itu ada sebuah kesamaan, yakni ideologi sama-sama dipergunakan dengan berbagai cara untuk melanggengkan kekuasaan yang ada.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Daftar Pustaka</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: -.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Magnis-Suseno, Franz. 2005. Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><a href="http://www.scribd.com-ideologi/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">WWW.Scribd.com-ideologi</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> dan kekuasaan.</span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-43429163707404985872011-08-16T14:45:00.005+08:002011-08-16T14:45:43.251+08:00logika<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
table.MsoTableGrid
{mso-style-name:"Table Grid";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-priority:59;
mso-style-unhide:no;
border:solid windowtext 1.0pt;
mso-border-alt:solid windowtext .5pt;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-border-insideh:.5pt solid windowtext;
mso-border-insidev:.5pt solid windowtext;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">LOGIKA</span></strong></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">A. Pengertian Logika</span></strong></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu <span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">λσγ</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">σς</span>(Logos) yang artinya hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bentuk bahasa.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Secara singkat, logika berarti ilmu, kecakapan atau alat untuk berpikir lurus. Sebagai ilmu, logika disebut sebagai logika Epiteme (Latin: <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">logika scientia)</span></em> yaitu logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan rasional atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan teratur. Ilmu disini mengacu pada kecakapan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan kedalam tindakan.Kata logis yang tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.Oleh karena itu logika terkait erat dengan hal-hal seperti pengertian, putusan, penyimpulan, silogisme.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika merupakan ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Penalaran adalah proses pemikiran manusia yang berusaha tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari pernyataan lain yang telah diketahui (Premis) yang nanti akan diturunkan dalam kesimpulan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika juga merupakan suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek, hal ini yang menyebabkan logika disebut dengan filsafat yang praktis. Dalam proses pemikiran, terjadi pertimbamgan, menguraikan, membandingkan dan menghubungkan pengertian yang satu dengan yang lain. Penyelidikan logika tidak dilakukan dengan sembarang berpikir.Logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan atau ketepatannya. Suatu pemikiran logika akan disebut lurus apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum serta aturan yang sudah ditetapkan dalam logika. Dari semua hal yang telah dijelaskan tersebut dapat menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pedoman atau pegangan untuk berpikir.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika adalah sebuah cabang filsafat yang bersifat praktis.Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat" title="Filsafat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">filsafat</span></a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani" title="Yunani"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Yunani</span></a>. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesesatan" title="Kesesatan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">kesesatan penalarannya</span></a>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika digunakan untuk melakukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuktian" title="Pembuktian"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">pembuktian</span></a>.Logika mengatakan yang bentuk <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Inferensi&action=edit&redlink=1" title="Inferensi (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">inferensi</span></a> yang berlaku dan yang tidak.Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filosofi" title="Filosofi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">filosofi</span></a>, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika" title="Matematika"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">matematika</span></a>.logika tidak bisa dihindarkan dalam proses hidup mencari kebenaran</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Konsep dasar yang membentuk logika adalah bentuk logis.Konsep itu menyatakan bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kesahihan&action=edit&redlink=1" title="Kesahihan (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">kesahihan</span></a> (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya.Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis).Logika silogistik tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern adalah contoh-contoh dari logika formal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif.<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran_deduktif" title="Penalaran
deduktif"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Penalaran deduktif</span></a>—kadang disebut logika deduktif—adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif.Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.Argumen deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah.Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Contoh argumen deduktif:</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Setiap ikan punya sebuah insang.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Semua maskoki adalah mamalia.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria Math","serif"; mso-bidi-font-family: "Cambria Math";">∑ </span>Setiap maskoki punya sebuah insang.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penalaran_induktif&action=edit&redlink=1" title="Penalaran induktif (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Penalaran induktif</span></a>—kadang disebut logika induktif—adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Contoh argumen induktif:</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Gajah Sumatra punya sebuah belalai</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">GajahIndia punya sebuah belalai</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Gajah Afrika punya sebuah belalai</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">...</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria Math","serif"; mso-bidi-font-family: "Cambria Math";">∑</span> Setiap gajah punya sebuah belalai</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa ciri utama yang membedakan penalaran induktif dan deduktif.</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;"><tbody>
<tr style="height: 19.5pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; height: 19.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 213.2pt;" valign="top" width="284"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><b>Deduktif</b></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 19.5pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 213.25pt;" valign="top" width="284"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><b>Induktif</b></div></td> </tr>
<tr style="height: 91.4pt; mso-yfti-irow: 1; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 91.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 213.2pt;" valign="top" width="284"> <div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo7; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo7; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 91.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 213.25pt;" valign="top" width="284"> <div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo7; text-indent: -13.6pt;"><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo7; text-indent: -13.6pt;"><span style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">Ø<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis</div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">B. Sejarah Logika</span></strong></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika dimulai sejak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thales" title="Thales"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Thales</span></a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/624_SM" title="624 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">624 SM</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=548_SM&action=edit&redlink=1" title="548 SM (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">548 SM</span></a>), seorang <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Filsuf_Yunani&action=edit&redlink=1" title="Filsuf Yunani (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">filsuf Yunani</span></a> pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta. Thales mengatakan bahwa air adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">arkhe</i> (bahasa Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama alam semesta.Saat itu Thales telah mengenalkan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Logika_induktif&action=edit&redlink=1" title="Logika induktif (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">logika induktif</span></a>.Hal ini dikembangkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles" title="Aristoteles"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Aristoteles</span></a>yang kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut <i>logica scientica</i>.Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah <i>arkhe</i> alam semesta dengan alasan bahwa air adalah <span style="mso-bidi-font-style: italic;">jiwa</span> segala sesuatu. Dalam logika Thales, air adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">arkhe</i> alam semesta, yang menurut Aristoteles disimpulkan dari:</div><ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan (karena tanpa air tumbuhan mati)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Air jugalah uap</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Air jugalah es</li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti, air adalah <i>arkhe</i> alam semesta. Sejak saat Thales sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah mulai dikembangkan. Kaum Sofis beserta Plato (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/427_SM" title="427 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">427 SM</span></a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/347_SM" title="347 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">347 SM</span></a>) juga telah merintis dan memberikan saran-saran dalam bidang ini.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">Pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan <i><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">analitica</span></i> , yang secara khusus meneliti berbagai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Argumentasi&action=edit&redlink=1" title="Argumentasi (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">argumentasi</span></a> yang berangkat dari <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proposisi&action=edit&redlink=1" title="Proposisi (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">proposisi</span></a> yang benar, dan <i><span style="mso-bidi-font-weight: bold;">dialektika</span></i> yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Inti dari logika Aristoteles adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Silogisme&action=edit&redlink=1" title="Silogisme (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">silogisme</span></a>. Buku Aristoteles <i>to Oraganon</i> (alat) berjumlah enam, yaitu:</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><i>Categoriae</i> menguraikan pengertian-pengertian</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><i>De interpretatione</i> tentang keputusan-keputusan</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><i>Analytica Posteriora</i> tentang pembuktian.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><i>Analytica Priora tentang </i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Silogisme&action=edit&redlink=1" title="Silogisme (halaman belum tersedia)"><i><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Silogisme</span></i></a><i>.</i></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><i>Topica</i> tentang argumentasi dan metode berdebat.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><i>De sohisticis elenchis</i> tentang kesesatan dan kekeliruan berpikir.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/370_SM" title="370 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">370 SM</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/288_SM" title="288 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">288 SM</span></a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Theophrastus" title="Theophrastus"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Theophrastus</span></a>, murid Aristoteles yang menjadi pemimpin <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lyceum&action=edit&redlink=1" title="Lyceum (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Lyceum</span></a>, melanjutkan pengembangn logika. Istilah logika untuk pertama kalinya dikenalkan oleh Zeno dari Citium <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/334_SM" title="334 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">334 SM</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/226_SM" title="226 SM"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">226 SM</span></a> pelopor <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kaum_Stoa" title="Kaum
Stoa"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">Kaum Stoa</span></a>. Sistematisasi logika terjadi pada masa Galenus (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=130_M&action=edit&redlink=1" title="130 M (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">130 M</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=201_M&action=edit&redlink=1" title="201 M (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">201 M</span></a>) dan Sextus Empiricus <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=200_M&action=edit&redlink=1" title="200 M (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">200 M</span></a>, dua orang dokter medis yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri. Porohyus (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/232" title="232"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">232</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/305" title="305"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">305</span></a>) membuat suatu pengantar (<i>eisagoge</i>) pada <i>Categoriae</i>, salah satu buku Aristoteles.Boethius (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/480" title="480"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">480</span></a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/524" title="524"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">524</span></a>) menerjemahkan <i>Eisagoge</i> Porphyrius ke dalam bahasa Latin dan menambahkan komentar- komentarnya.Johanes Damascenus (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/674" title="674"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">674</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/749" title="749"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">749</span></a>) menerbitkan <i>Fons Scienteae</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Kaum Sofis, Socrates, dan Plato tercatat sebagai tokoh-tokoh yang ikut merintis lahirnya logika. Logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aristoteles, Theoprostus dan Kaum Stoa.Logika dikembangkan secara progresif oleh bangsa Arab dan kaum muslimin pada abad II Hijriyah.Logika menjadi bagian yang menarik perhatian dalam perkembangan kebudayaan Islam. Namun juga mendapat reaksi yang berbeda-beda, sebagai contoh Ibnu Salah dan Imam Nawawi menghukumi haram mempelajari logika, Al-Ghazali menganjurkan dan menganggap baik, sedangkan Jumhur Ulama membolehkan bagi orang-orang yang cukup akalnya dan kokoh imannya. Filosof Al-Kindi mempelajari dan menyelidiki logika Yunani secara khusus dan studi ini dilakukan lebih mendalam oleh Al-Farabi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Selanjutnya logika mengalami masa dekadensi yang panjang.Logika menjadi sangat dangkal dan sederhana sekali. Pada masa itu digunakan buku-buku logika seperti <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Isagoge </span></em>dari Porphirius, <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Fonts Scientie </span></em>dari John Damascenus, buku-buku komentar logika dari Bothius, dan sistematika logika dari Thomas Aquinas. Semua berangkat dan mengembangkan logika Aristoteles.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Pada abad XIII sampai dengan abad XV muncul Petrus Hispanus, Roger Bacon, Raymundus Lullus, Wilhelm Ocham menyusun logika yang sangat berbeda dengan logika Aristoteles yang kemudian kita kenal sebagai logika modern. Raymundus Lullus mengembangkan metoda Ars Magna, semacam aljabar pengertian dengan maksud membuktikan kebenaran - kebenaran tertinggi. Francis Bacon mengembangkan metoda induktif dalam bukunya <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Novum Organum Scientiarum </span></em>.W.Leibniz menyusun logika aljabar untuk menyederhanakan pekerjaan akal serta memberi kepastian.Emanuel Kant menemukan Logika Transendental yaitu logika yang menyelediki bentuk-bentuk pemikiran yang mengatasi batas pengalaman.Selain itu George Boole (yang mengembangkan aljabar Boolean), Bertrand Russel, dan G. Frege tercatat sebagai tokoh-tokoh yang berjasa dalam mengembangkan Logika Modern.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Pada abad 9 hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">De Interpretatione</span></em>, <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Eisagoge</span></em> oleh Porphyus dan karya Boethius masih digunakan.Thomas Aquinas <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1224" title="1224"><span style="color: black;">1224</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1274" title="1274"><span style="color: black;">1274</span></a> dan kawan-kawannya berusaha mengadakan sistematisasi logika.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Lahirlah logika modern dengan tokoh-tokoh seperti:</div><ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in;">Petrus Hispanus <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1210" title="1210"><span style="color: black;">1210</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1278" title="1278"><span style="color: black;">1278</span></a>)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in;">Roger Bacon <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1214" title="1214"><span style="color: black;">1214</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1292" title="1292"><span style="color: black;">1292</span></a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in;">Raymundus Lullus (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1232" title="1232"><span style="color: black;">1232</span></a> -<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1315" title="1315"><span style="color: black;">1315</span></a>) yang menemukan metode logika baru yang dinamakan Ars Magna, yang merupakan semacam <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/Aljabar" title="Aljabar"><span style="color: black;">aljabar</span></a> pengertian.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in;">William Ocham (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1295" title="1295"><span style="color: black;">1295</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1349" title="1349"><span style="color: black;">1349</span></a>)</li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Pengembangan dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas Hobbes (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1588" title="1588"><span style="color: black;">1588</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1679" title="1679"><span style="color: black;">1679</span></a>) dengan karyanya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Leviatan</i> dan John Locke (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1632" title="1632"><span style="color: black;">1632</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1704" title="1704"><span style="color: black;">1704</span></a>) dalam <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">An Essay Concrning Human Understanding.</span></em>Francis Bacon (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1561" title="1561"><span style="color: black;">1561</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1626" title="1626"><span style="color: black;">1626</span></a>) mengembangkan logika induktif yang diperkenalkan dalam bukunya <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Novum Organum Scientiarum</span></em>.J.S. Mills (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1806" title="1806"><span style="color: black;">1806</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1873" title="1873"><span style="color: black;">1873</span></a>) melanjutkan logika yang menekankan pada pemikiran induksi dalam bukunya <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">System of Logic.</span></em></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">Lalu logika diperkaya dengan hadirnya pelopor-pelopor logika simbolik seperti:</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·</span>Gottfried Wilhelm Leibniz (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1646" title="1646"><span style="color: black;">1646</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1716" title="1716"><span style="color: black;">1716</span></a>) menyusun logika aljabar berdasarkan Ars Magna dari Raymundus Lullus.Logika ini bertujuan menyederhanakan pekerjaan akal budi dan lebih mempertajam kepastian.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol;">·</span>George Boole (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1815" title="1815"><span style="color: black;">1815</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1864" title="1864"><span style="color: black;">1864</span></a>)</div><ul style="margin-top: 0in;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l5 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">John Venn (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1834" title="1834"><span style="color: black;">1834</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1923" title="1923"><span style="color: black;">1923</span></a>)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l5 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Gottlob Frege (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1848" title="1848"><span style="color: black;">1848</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1925" title="1925"><span style="color: black;">1925</span></a>)</li>
</ul><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">Lalu <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/w/index.php" title="Chares Sanders Peirce (belum dibuat)"><span style="color: black;">Chares Sanders Peirce</span></a> (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1839" title="1839"><span style="color: black;">1839</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1914" title="1914"><span style="color: black;">1914</span></a>), seorang filsuf Amerika Serikat yang pernah mengajar di <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/w/index.php" title="John Hopkins University (belum dibuat)"><span style="color: black;">John Hopkins University</span></a>,melengkapi logika simbolik dengan karya-karya tulisnya. Ia memperkenalkan dalil Peirce (<em>Peirce’s Law</em>) yang menafsirkan logika selaku teori umum mengenai tanda (<em>general theory of signs).</em></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">Puncak kejayaan logika simbolik terjadi pada tahun <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1910" title="1910"><span style="color: black;">1910</span></a>-<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1913" title="1913"><span style="color: black;">1913</span></a> dengan terbitnya <em>Principia Mathematica</em> tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1861" title="1861"><span style="color: black;">1861</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1914" title="1914"><span style="color: black;">1914</span></a>) dan Bertrand Arthur William Russel (<a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1872" title="1872"><span style="color: black;">1872</span></a> - <a href="http://ch1ples.wordpress.com/wp-admin/wiki/1970" title="1970"><span style="color: black;">1970</span></a>)</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">C. Tipe Logika </span></strong></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Setelah mempelajari tentang filsafat ilmu lebih mendalam lagi, ternyata didalamnya terdapat banyak sekali materi yang disajikan. Yang salah satunya adalah tentang logika, dan logika sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">1.Logika Alamiah </span></strong></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 26.95pt;">Logika Alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum mendapat pengaruh-pengaruh dari luar, yakni keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif.Yang mana logika alamiah manusia ini ada sejak manusia dilahirkan.Dan dapat disimpulkan pula bahwa logika alamiah ini sifatnya masih murni.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">2.Logika Ilmiah </span></strong></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 26.95pt;">Lain halnya dengan logika alamiah, logika ilmiah ini menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran.Dengan adanya pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman.Logika ilmiah ini juga dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau setidaknya dapat dikurangi.Sasaran dari logika ilmiah ini adalah untuk memperhalus dan mempertajam pikiran dan akal budi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">D. Logika Sebagai Cabang Filsafat</span></strong></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Filsafat adalah kegiatan / hasil pemikiran /permenungan yang menyelidiki sekaligus mendasari segala sesuatu yang berfokus pasa makna dibalik kenyataan atau teori yang ada untuk disusun dalam sebuah system pengetahuan rasional.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis.Praktis disini berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku dan yang tidak.Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika sebagai cabang filsafat adalah cabang filsafat tentang berpikir.Logika membicarakan tentang aturan-aturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut dapat mengambil kesimpulan yang benar. Dengan mengetahui cara atau aturan-aturan tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan dalam mengambil keputusan. Menurut Louis O. Kattsoff, logika membicarakan teknik-teknik untuk memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu dan kadang-kadang logika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang penarikan kesimpulan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika bisa menjadi suatu upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti : Adakah metode yang dapat digunakan untuk meneliti kekeliruan pendapat? Apakah yang dimaksud pendapat yang benar?Apa yang membedakan antara alasan yang benar dengan alasan yang salah? Filsafat logika ini merupakan cabang yang timbul dari persoalan tentang penyimpulan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;"><strong><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">E. Kegunaan Logika</span></strong></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.Dalam segala aktivitas berpikir dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas prinsip ini. Logika menyampaikan kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseoranng, karena itu ia mendidik manusia bersikap obyektif, tegas, dan berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Selain hubungannya erat dengan filsafat dan matematik, logika dewasa ini juga telah mengembangkan berbagai metode logis (<em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">logical methods</span></em>) yang banyak sekali pemakaiannya dalam ilmu-ilmu, sebagai misal metode yang umumnya pertama dipakai oleh suatu ilmu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Logika modern juga (terutama logika perlambang) dengan berbagai pengertian yang cermat, lambang yang abstrak dan aturan-aturan yang diformalkan untuk keperluan penalaran yang betul tidak saja dapat menangani perbincangan-perbincangan yang rumit dalam suatu bidang ilmu, melainkan ternyata juga mempunyai penerapan.Misalnya dalam penyusunan program komputer dan pengaturan arus listrik, yang tidak bersangkutan dengan argumen.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Pengertian ilmu logika secara umum adalah ilmu yang mempelajari aturan-aturan berpikir benar.Jadi dalam logika kita mempelajari bagaimana sistematika atau aturan-aturan berpikir benar.Subjek inti ilmu logika adalah definisi dan argumentasi.Yang selanjutnya dikembangkan dalam bentuk silogisme.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kegunaan logika adalah sebagai berikut:</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Membantu setiap orang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis, dan koheren atau untuk menjaga kita supaya selalu berpikir benar.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir kekeliruan serta kesesatan.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 52.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -34.5pt;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sebagai ilmu alat dalam mempelajari ilmu apapun, termasuk filsafat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Karena yang dipelajari dalam ilmu logika hanyalah berupa aturan-aturan berpikir benar maka tidak otomatis seseorang yang belajar logika akan menjadi orang yang selalu benar dalam berpikir. Itu semua tergantung seperti apa dia menerapkan aturan-aturan berpikir itu, disiplin atau tidak dalam menggunakan aturan-aturan itu, sering berlatih, dan tentu saja punya tekad dalam kebenaran.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Kegunaan dari kita belajar logika adalah daya analisis kita semakin bertambah dan dimana apabila ada suatu masalah, kita dapat mengambil keputusan dengan benar.Disamping itu belajar logika juga sangat bermanfaat dalam manajemen waktu, dan juga logika merupakan dasar ilmu psikologi yang paling mendasar. Intinya dengan belajar logika kemampuan berpikir dan daya analisis kita semakin berkembang<strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-weight: normal; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"></span></strong></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-714893891495222162011-08-16T14:36:00.006+08:002011-08-16T14:38:32.060+08:00Benda Cagar Budaya<b>BAB I</b><br />
<b>PENDAHULUAN</b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Indonesia adalah Negara yang kaya akan peradaban dari masa lampau. Diperkirakan manusia pertama kali menghuni Indonesia pada sekitar satu juta tahun yang lalu, ketika dataran sunda masih menjadi satu daratan dengan Asia Tenggara.Keberadaan masnusia pertama yang datang kewilayah Indonesia berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan adalah pithecanthropus erectus. Melewati masa prasejarah kemudian, zaman perunggu, kemudian berlanjut pada masa Hindu, kebudayaan Indonesia sangat berkembang pesat, utamanya kebudayaan yang didukung oleh Agama Hindu, yang kemudian diikuti oleh Buddha. Pada masa ini banyak dibangun candi-candi pemujaan yang bangunannya masih tetap eksis sampai saat ini.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Begitu kayanya Indonesia akan peninggalan purbakala, tentunya membutuhkan suatu aturan yang mendukung pelestarian benda-benda peninggalan purbakala maupun peninggalan budaya. Inilah kemudian yang mendorong pemerintah untuk semakin menyempurnakan keberadaaan undang-undang cagar budaya, demi kelestarian benda peninggalan masa lampau.Berdasarkan UU Cagar Budaya yang disetujui DPR pada tahun 2010, yang dimaksudkan <b>cagar budaya</b> adalah warisan budaya berupa <b>benda cagar budaya</b>, <b>struktur cagar budaya</b>, <b>bangunan cagar budaya</b>, <b>situs cagar budaya</b>, dan <b>kawasan cagar budaya</b>, baik di darat, maupun di air yang perlu dipertahankan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, agama, dan kebudayaan memalui penetapan. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">Kemudian yang dimaksudkan dengan <b>benda cagar budaya</b> adalah benda buatan manusia, dan/atau benda alam, baik bergerak maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan evolusi manusia.<b>Bangunan cagar budaya</b> adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuha ruang beratap.<b>Struktur cagar budaya</b> adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang tak beratap.Sedangkan <b>situs cagarbudaya</b> adalah lokasi yang berada di darat dan diair yang mengandung benda cagar budaya, bangunan cagar budaya dan struktur cagar budaya yang berkaitan dengan kegiatan manusia dan peristiwa masa lampau.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kawasan Cagar Budaya</b> adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Berdasarkan definisi UUCagar Budaya tahun 2010, terdapat banyak tinggalan-tinggalan diseluruh Indonesia yang bisa dikategorikan menjadi benda cagar budaya, apakah itu berupa keris, patung, nekara, kompleks candi bahkan kompleks pura yang banyak terdapat di Bali.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Bali merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Hindu.Hal ini menjadikan Bali sebagai museum hidup bagi kebudayaan Hindu yang berkembang di Indonesia, terutama yang berasal dari Kerajaan Majapahit. Masih kuatnya pengaruh tradisi Hindu pada masyarakat Bali menyebabkan tinggalan-tinggalan cagar budaya yang berasal dari zaman Hindu masih tetap terawat sampai saat ini, hal ini tentunya berbeda dengan didaerah lainnya di Indonesia, dimana tinggalan-tinggalan tidak terawat bahkan disalahgunakan dikarenakan hilang/berubahnya masyarakat pendukung kebudayaan tinggalan-tinggalan cagar budaya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Objek cagar budaya yang terdapat Dibali kebanyakan berupa benda-benda cagar budaya yang masih sangat terawat bahkan masih disakralkan oleh pemiliknya.Selain berupa benda, objek cagar budaya di Bali juga berupa situs-situs, kawasan-kawasan cagar budaya yang masih sangat erat kaitanya dengan upacara-upacara religi orang Bali.Inilah yang menjadi penyebab mengapa kawasan cagar budaya sangat terawat diBali.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Kawasan cagar budaya ini berupa kommpleks pura, kompleks candi.Salah satu contoh situs cagar budaya adalah kompelks Pura Dalem Purwa Kubontingguh. Dalam kompelks pura terdpat beberapa buah pura, diantaranya Pura Beji Tengah, Pura Beji Suda Mala, Pura Dalem Purwa Kuboringguh termasuk juga Batur Arya Kenceng. Kesemua pura-pura ini memiliki fungsinya masing-masing bagi kehidupan religi masyarakat Hindu dari awal berdirinya pada masa lampau sampai saat ini.Karena itulah kompleks Pura Dalem Purwa Kubontingguh sangat layak dijadikan kawasan cagar budaya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" /> </span></b> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b>BAB II</b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b>ISI</b></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Identifikasi Wilayah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Secara geografis, lokasi kompleks Pura Khayangan Jagat Dalem Purwa Kubontingguh, merupakan dataran rendah,dengan ketinggian 100-150 meter diataspermukaan laut. Lokasinya sangat mudah dicapai dengan sarana jalan dan transportasi yang mendukung, yakni 2,5 km dari kota Tabanan ke utara melewati Banjar Kamasan, Denbantas, Bakisan yang selanjutnya berbelok kearah barat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Batas-batas lokasi pura adalah:</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebelah utara, Jalan Raya adat Kubontingguh</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebelah timur, sungai.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebelah selatan, persawahan Subak Uma Tegal</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebelah Barat, tegalan pribadi milik masyarakat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">Lingkungan disekitar pura masih memperlihatkan suasana yang alami.Didepan pura terdapat wantilan dengan tujuan untuk memnunjang aktifitas budaya Bali.Bangunannya ditata dan dibangun sesuai dengan pola arsitektur Bali, yang dimaksudkan untuk mendukung keeberadaan pura.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">Kompleks Pura Dalem Purwa Kubontingguh sendiri terdiri dari beberapa pura, diantaranya: (1).Pura Beji Suda Mala; (2). Pura Beji Sindhu Merta; (3). Pura Beji Taman Sari (Beji Tengah); (4). Pura Dalem Purwa Kubontingguh; (5). Pura Batur Arya Kenceng</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: 21.3pt 56.7pt; text-align: justify; text-indent: -.5in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejarah Pura</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Secara etimologi, purwa kubontingguh berasal dari kata <i>purwa</i>, <i>bun</i>, dan <i>tingguh</i>. Arti kata <i>purwa</i> = <i>wit</i>/paling timur/utara = <i>ulu</i>/asal; <i>bun</i> = batang pohon = kekuatan; tingguh = tunggak = tangguh. Dengan demikian, purwa kubontingguh secara etimologi berarti asal kekuatan yang tangguh.Adapun mitologinya sebagai berikut, pada waktu Rsi Markandia dari India meyebarkan agama menuju di Pulau Bali menuju Batu Karu beliau akhirnya merabas hutan belantara sampai di suatu tempat yang selanjutnya membuat gubuk di atas tonggak-tonggak kayu (<i>bun-bun</i> besar) sebagai sandaran atau <i>peningguk</i> yang sudah mendapat kekuatan dari Sang Banas Pati. Di suatu hari, gubuk itu mengeluarkan sinar (<i>teja</i>) yang merupakan pemberian kekuatan dari Sang Hyang Tunggal. Dari gubuk yang berada di atas tonggak <i>bun</i> sebagai <i>peningguk</i> yang sangat tangguh yang sekarang bernama Kubontingguh sebagai <i>pesraman</i> Sang Maha Yogi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Hasil kajian bersama Tim Arkeologi Denpasar yang didapat dan dikaji dari batu sakral yang ada dan berbagai sumber bahwa pada jaman batu/jaman megalitik (abad ke-2) keberadaan Pura Dalem purwa Kubontingguh telah ada. Berkenaan dengan itu, pada ukiran di samping kanan Gedong Agung Pura Dalem Purwa Kubontingguh terdapat <i>chronogram</i> yang merupakan pembangunan/perbaikan pada saat itu, sebagai berikut: Dewa Api, burung, senjata cakra, badan. Melihat komposisi gambar relief seperti itu, alternatif untuk membacanya harus dimulai dari belakang, yakni badan atau angga bernilai satu (1), senjata cakra bernilai lima (5), burung atau hewan bernilai enam (6), api atau dewa api bernilai tiga (3). Dengan demikian, relief ini dibaca dengan nilai atau angka tahun 1563 saka atau 1641 masehi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Di dalam Gedong Agung Pura Dalem Kubontingguh ditempatkan beberapa benda sakral seperti batu, arca dan senjata (<i>pajenengan</i>) yang keberadaannya sangat sulit ditentukan asal usulnya.Pada saat pelebaran Pura tahun 1974, ditemukan dua buah gelang perunggu besar dan pada tahun 2001 disaat pembangunan wantilan dan perataan tanah parkir diketemukan batu lingga yoni.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Batu Lingga Yoni yang ditempatkan di Candi Batara Kerihinan yang asal usulnya terkait dengan Pura Batu Karu dan yang berada di Lingga Yoni tersebut adalah Sang Hyang Pasupati, yang berlokasi di Banwa Kawan (<i>Ka</i>: Dewata Agung; <i>jWa</i>: teja/sinar; <i>Na</i>: ada). Sekian lama Bali ditaklukkan oleh Majapahit. Pada tahun 1352 atau abad ke 13 Sang <i>Subak</i>ti Betara Arya Kenceng mendapatkan wahyu kekuatan (kedirgayusan) sehingga Beliau berkata “ keturunannya mesti sujud di hadapan Pura Khayangan Jagat Dalem Kubontingguh “.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">Pura Khayagan Jagat Dalem Purwa Kubontingguh mempunyai fungsi sebagai berikut:</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai tempat mohon pengelukatan dasa mala.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh masyarakat <i>pengempon</i> yaitu Desa Adat besar Kubontingguh, Pura Khayangan Jagat Dalem Purwa ini difungsikan sebagai Pura Dalem Khayangan Desa Adat Kubontingguh, sebagaimana layaknya persyaratan sebuah Desa Adat.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi para <i>subak</i> Adat kubontingguh dan <i>subak</i> yang berada di hilir Pura, juga dimanfaatkan sebagai tempat memohon keberhasilan pertanian khusunya pascapangan dari segi spiritual/ Pura Pengrastiti <i>Subak</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify;"> Mengenai keberadaan Pura Batur Arya Kenceng di kompleks pura sangat erta kaitannya dengan proses pemindahan pusat kerajaan dari Pucangan (Buahan) ke Tabanan.</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pura Dalem Purwa Kubontingguh Sebagai Kawasan Cagar Budaya.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 28.35pt;">Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa yang dimaksudkan dengan kawasan cagar budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas. Yang menjadi persyaratan suatu kawasan menjadi sebuah kawasan cagar budaya berdasarkan UUCagar Budaya tahun 2010 pasal 10 adalah :</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-table-layout-alt: fixed; mso-yfti-tbllook: 1184;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">No </span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 212.7pt;" valign="top" width="284"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kriteria berdasarkan uu cagar budaya tahun 2010 pasal 10</span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kondisi di lapangan</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1.</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 212.7pt;" valign="top" width="284"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mengandung 2 (dua) Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Terdapat banyak bangunan pura yang tentu saja mengandung banyak benda, struktur, bangunan cagar budaya.</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">2.</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 212.7pt;" valign="top" width="284"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berupa lanskap budaya hasil bentukan manusia berusia paling sedikit 50 (lima puluh) tahun;</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berdasakan chonogram yang ada, pura ini dibangun pada 1641 masehi, dan selama itu pura ini tidak kehilangan fungsinya.</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">3.</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 212.7pt;" valign="top" width="284"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Memiliki pola yang memperlihatkan fungsi ruang pada masa lalu berusia paling sedikit 50 (lima puluh) tahun;</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Sudah terlihat pada sejarah pura.</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">4.</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 212.7pt;" valign="top" width="284"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Memperlihatkan pengaruh manusia masa lalu pada proses pemanfaatan ruang berskala luas;</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Sudah terlihat pada sejarah pura.</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">5.</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 212.7pt;" valign="top" width="284"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Memperlihatkan bukti pembentukan lanskap budaya</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Sudah terlihat pada sejarah pura.</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 26.7pt;" valign="top" width="36"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">6.</span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 212.7pt;" valign="top" width="284"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Memiliki lapisan tanah terbenam yang mengandung bukti kegiatan manusia atau endapan fosil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 239.4pt;" valign="top" width="319"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Disekitar kompleks pura dalem purwa kubontingguh masih diketemukan adanya tinggalan-tinggalan arkeologi. Berdasarkan penggalian terakhir tahun 2001, diketemukan lingga yoni.</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">Melihat dari persyaratan yang dicantumkan pada UU Cagar Budaya pasal 10 tahun 2010, , maka kompelks Pura Dalem Purwa Kubontingguh sangat layak dimasukkkan menjadi kawasan cagar budaya (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Cultural Heritage Conservation</i>). Dengan ditetapkannya kompleks Pura Dalem Purwa Kubontingguh sebagai kawasan cagar budaya tentunya diharapkan pada nantinya bisa memberikan dampak yang positif bagi perkembangan masyarakat setempat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">Hal ini tentunya membutuhkan dukungan dari pemerintah melului PP, Perda yang dapat mengatur mengenai kawasan cagar budaya Pura Dalem Purwa Kubontingguh yang berlandaskan nilai filosofi masyarakat setempat. Ini tentunya tidak bertentangan dengan tujuan kawasan cagar budaya (tujuan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">chc</i>) itu sendiri yang mana sangat mengutamakan keuntungan bagi masyarakat lokal baik dari tingkat, pendapatan , akses, maupun perbaikan kualitas lingkungan. Selain itu, pemerintah haruslah membangun sarana-prasarana pariwisata terutama jalan yang memudahkan akses wisatawan menuju kesana.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify;"> Dukungan yang tidak kalah pentingnya adalah dari biro-biro wisata, dimana biro-biro wisata dapat mempromosikan kawasan cagar budaya Pura Dalem Purwa Kubontingguh sebagai salah satu alternative pariwisata di Bali.Apakah wisata tersebut bersifat wisata religi, history maupun wisata alam atau gabungan dari ketiganya, Karena kompelks Pura Dalem Purwa Kubontingguh sangat mampu mengakomodasi ketiganya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify;"> Dukungan yang paling penting adalah dukungan dari masyarakat setempat. Tanpa adanya dukungan masyarakat setempat, semuanya ini hanya akan menjadi sebuah sayur tanpa garam. Dukungan dari masyarakat haruslah dimulai dari tahap perencanaan kebijakan, karena mereka yang mengetahui apa yang boleh atau yang tidak untuk daerah mereka. Tentunya kita tidak perlu mengulangi sejarah dimasa lalu, dimana pembangunan tempat wisata tanpa dukungan masyrakat setempat hanya akan menimbulkan konflik, yang pada akhirnya mengakhiri kawasan wisata tersebut.Keterlibatan masyarakat dalam kawasan cagar budaya ini haruslah dimaksimalkan, selain untuk meminimalisir konflik juga sekaligus untuk mempertahankan eksistensi kawasan itu sendiri. Eksistensi kawasan itu sendiri akan tetap terawat, jika perut masyarakatnya sudah penuh (sejahtera). Hal ini dikarenakan masyarakatlah yang pertama kali dan paling besar menerima dampak baik positif maupun negatif dari kawasan cagar budaya ini.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify;"> Untuk membangun kawasan cagar budaya yang berbasis masyarakat, selain dukungan tentunya dibutuhkan adanya program-program yang berasal dari proses penentuan kebijakan yang melibatkan semua elemen (pemerintah, masyarakat, biro wisata). Program ini bisadibagi menjadi 2, yakni program persiapan, dan program pelaksanaan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Program persiapan, meliputi persiapan-persiapan yang dilakukan untuk menerima kedatangan wisatawan.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Registrasi benda, struktur, situs cagar budaya yang terdapat dalam kawasan cagar budaya Pura Dalem Purwa Kubontingguh. Registrasi ini menjadi penting untuk mengetahui jumlah, sejarah, dan sistem perawatannya.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perbaikan infrastruktur terutama jalan, seperti yang diketahui bahwa akses menuju kawasan cagar budaya sangat rusak, dan itu wajib diperbaiki untuk memperlancar akses keluar masuk .</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembangunan sarana-prasarana pendukung pariwisata. Pembangunan ini sangatlah penting untuk mendukung kegiatan didalam kawasan cagar budaya. misalnya pembangunan jogging track maupun <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bicycle track</i> yang mendukung wisata alam, tentunya ini dibangun diluar kawasan suci pura.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Promosi wisata lewat biro-biro wisata yang ada</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Edukasi masyarakat tentang dampak pariwisata, apa yang akan diperoleh dari kedatangan wisatawan, agar pada nantinya masyarakat tidak terkejut dengan dampak yang dihasilkan. </span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Program pelaksanaan, berupa pelaksanaan kegiatan gabungan yang dilaksanakan secara berkesinambungan, tentunya harus melibatkan masyarakat dalam segala lini. Penggunaan tenaga kerja luar desa (harus orang Bali, agama Hindu) hanya pada bidang-bidang yang tidak dikuasai penduduk setempat.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pelaksanaan atraksi-atraksi wisata yang mendukung dan sesuai dengan kawasan wisata, misalnya arja, sendratari, barong yang dilaksanakan diwantilan kompleks pura pelaksanaan kegiatan kubontingguh fiesta, yang berupa gabungan kegiatan pameran, atraksi wisata yang dilaksanakan di sekitaran areal kawasan cagar budaya.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-list: l3 level2 lfo2; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pelaksanaan kegiatan wisata “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">back to the nature</i>” dimana wisatawan akan diajak untuk bertani membantu petani menanam, memupuk maupun memanen padi. Hal ini sangat didukung dengan lokasi kawasan cagar budaya yang masih dikelilingi oleh persawahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify;"> Dengan program seperti yang dijelaskan diatas, diharapkan kawasan cagar budaya Pura Dalem Purwa Kubontingguh bisa menjadi contoh bagi kawasan cagar budaya yang lainnya tentang pemanfaatan sumber daya lokal dan kesinambungan dalam pelestarian lingkungan.</div><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" /> </span> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 21.3pt; text-align: center;"><b>BAB III</b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 21.3pt; text-align: center;"><b>Penutup</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"> Kawasan Pura Dalem Purwa Kubon tingguh sangat layak dijadikan sebagai kawasan cagar budaya (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">cultural heritage conservation</i>), dikarenakan kawasan Pura Dalem Purwa Kubontingguh memiliki keunikan tersendiri dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">landscape</i> yang masih alami.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"> Sebagai kawasan cagar budaya, tentunya Pura Dalem Purwa Kubontingguh akan sangat bermaanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pendukungnya. Baik itu dari segi ekonomi maupun sosial.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"> Pengembangan kawasan ini, haruslah berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat karena masyarakatlah yang tahu apa yang terbaik untuk mereka selain untuk mengurangi timbulnya konflik dikemudian hari.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"> Sebagai akhir kata, pengembangan suatu kawasan menjadi kawasan cagar budaya (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">cultural heritage conservation</i>) haruslah berawal dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.</div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-31261825091689204532011-08-09T12:07:00.001+08:002011-08-09T12:07:30.346+08:00Teori Kritis di Bali<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Teori kritis Max Horkheimer, tidak bisa dilepaskan dari Adarnno, karena mereka berdua berkolaborasisejak akhir 1930-an, baik secara geografismaupun intelektual.Itu terjadi ketika Adorno diundang untuk bergabung dalam IFS di New York pada1937.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adorno dan Horkheimer mencapai puncak kebersamaan mereka ketika <i>Dialectic of Enlightenment</i>. Meski lahir dari konteks langsung atas bangkitnya fasisme danpenolakan terhadap potensi revolusioner proletariat sebagai motor perobahan sosial, <i>Dialectic of Enlightenment</i> menempatkan perkembangan ini dalam narasi trans-historisyang berjalan dari era Yunani kuno hingga abad kedua puluh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Objek kunci analisis Adorno dan Horkheimer adalah '<i>enlightenment' </i>alias 'pencerahan'.Beda denganpenggunaan secara umum, konsep '<i>enlightenment'</i>, bagi Adorno dan Horkheimer, memiliki maknasangat spesifik yang hanya sebagian terkait pada para pemikir seperti Descartes dan Kant.Secarakonvensional, dalam menghitung ulang pemikiran politik Barat, <i>enlightenment </i>lebih merujuk padaperiode sejarah abad kedelapanbelas dan pada kemajuan dalam pengetahuan dan pemikiran rasionalyang menghalau takhayul kuno. Namun, Adorno dan Horkheimer justru berusaha mengajukan 'duatesis' yang tampaknya sama sekali keluar dari penafsiran konvensional: <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u>bahwa 'mitos adalah sudahmenjadi pencerahan</u></b>; dan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u>pencerahan kembali ke asalnya yakni ke Mitologi</u></b>'. Di jantung penghitungan Adorno dan Horkheimer adalah konsepsi tentang perjuangan manusia denganalam.Manusia telah terus-menerus terlibat dalam upaya melindungi diri dari kekuatan elemental alamdan telah, dalam prosesnya, mendasarkan eksistensi mereka pada percobaan dominasi terhadap alam.Akibatnya, pencapaian pengetahuan telah diprioritaskan sebagai dasar untuk pertahanan diri.'Mitosadalah sudah menjadi pencerahan' dalam arti bahwa mitos sudah berusaha diklasifikasikan dandikategorikan, yaitu, telah memiliki 'isi kognitif'.Adorno dan Horkheimer juga terlibat dalamupaya kritik budaya untuk menunjukkan bahwa, 'pencerahan kembali ke asalnya yakni ke mitologi'.Modernitas, yang menghargai hak-hak istimewa pada kemajuan teknologi dan rasionalitas sekuler (fituryang diidentifikasi Max Weber di bawah rubrik 'kekecewaan'), sering menggabungkan ingatan terhadapcita-cita mitos dan transendental. Ideologi Nazi, misalnya, menggabungkan elemen-elemen modern(tingginya teknologi modern dan industrialisasi) dengan elemen-elemen kuno dan mitologi (sepertipanggilan menuju mitologi bangsa Arya di masa lalu). Adorno dan Horkheimer berpendapat lebihumum bahwa instrumen modernitas yang konon bebas-nilai (seperti ilmu pengetahuan dan teknologimodern) sebenarnya secara rutin sudah terikat dengan sistem ideologis, dan ini adalah karaktermodernitas meski ada pretensinya yang bertentangan.Langkah menuju masyarakat yang tersanitasi danterkelola dalam skala besar jelas-jelas menolak dan menekan hal-hal irasional, yang menyebabkanletusan kekerasan lebih besar, seperti yang diilustrasikan tentang kamp-kamp kematian Nazi jermandengan bentuk industrialisasi pembunuhan massal. Demikian juga, Hollywoodmenggabungkan teknologi dan teknik-teknik film modern dengan romantisisme, dengan sekadarmengganti yang irasional dengan apa yang Adorno dan Horkheimer pandang sebagai pelarian kekanakkanakan,namun tetap dengan efek menciptakan audiens massal yang patuh dan pasif. Budaya, yang pernah bisa memungkinkan adanya unsurkebebasan dan kreativitas individu, telah –melalui difusi massa film dan radio– menjadi 'IndustriBudaya' lengkap dengan “kultus selebriti (bintang-bintang film) yang memiliki mekanisme sosial <i>builtin</i>untuk menurunkan derajad setiap orang yang menghambat dalam cara apa pun”.Kedua fenomena tersebut, bagi Adorno dan Horkheimer, adalah sangat pas dengan dengan lintasanumum <i>enlightenment</i>, di mana akal sehat pada akhirnya digunakan untuk mendominasi (apa yangAdorno dan Horkheimer istilahkan dengan '<i>instrumental reason</i>'). Pengetahuan tentang dunia alam dandunia sosial, serta teknologi dan teknik yang dikembangkan dari situ, lebih digunakan untukmengontrol dan mengeksploitasi –bukannya membebaskan– manusia, seperti yang terwujud dalamsistem produksi kapitalis.Teknologi pada gilirannya mendorongkecenderungan untuk lebih memperlakukan manusia sebagai sarana (dan dengan demikian menjadisuatu komoditi) daripada sebagai tujuan.Ini adalah inti dari <i>instrumental reason</i>, yang telah menjadibentuk dominan dari rasionalitas. Jauh dari sekadar cerita tentang kemajuan manusia, karena itu<i>enlightenment </i>adalah juga proses dominasi: dominasi eksternal alam oleh manusia, dominasi internalkondisi manusia itu sendiri, dan dominasi beberapa manusia terhadap manusia lain. “Runtuhnyamanusia dan kemanusiaan...,” begitu diprediksi Adorno dan Horkheimer, “...tidak akan dapatdipisahkan dari perkembangan sosial ... perkembangan untuk menjadi regresi” .Temaini –bahwa rasionalisasi, produksi massal, dan lambang lain yang sering diasumsikan sebagai kemajuan yang sebenarnya justru mengarah ke barbarisme– adalah salah satu hal yang tetap konstan dalam karyakaryaAdorno.Dalam beberapa hal, <i>Dialectic of Enlightenment </i>tetap setia pada unsur-unsur yang sebelumnyamendukung Teori Kritis. Dalam hal penghitungan kemajuan manusia yang tampaknya pesimis ini,masih ada unsur <i>immanent critique</i>: Penalaran, yang dipandang sebagai alat pencerahan, digunakanuntuk mengkritik <i>enlightenment </i>itu sendiri dan menggambarkan bahwa 'kemerdekaan sosial tidak bisadipisahkan dari fikiran yang tercerahkan' tapi <i>enlightenment </i>itu secara bersamaan juga berisi 'benih'bagi pembalikan diri sendiri. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai contoh di Bali, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dialectic of Enlightment</i>, saangat terlihat pada konsep otonomi daerah.Otonomi daerah pada awalnya adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk lebih mensejahterakan masyarakat daerah, dengan memberikan keleluasaan daerah untuk mengembangkan dirinya masing-masing, sesuai dengan lingkungan alam dan karaktristik masyarakat setempat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konsep otonomi daerah di Bali sendiri menggabungkan dua elemen, yakni elemen modern (sains, pengetahuan ilmiah dan teknologi) dengan elemen, elemen yang sifatnya “ideologi tradisional” (Tri Hita Karana, konsep Desa Pekraman, Rwa Bhineda). Akan tetapi pada kenyataannya, otonomi daerah di Bali yang menggabungkan kedua elemen tersebut tidak menjadikan masyarakat Bali sejahtera seperti yang diinginkan, akan tetapi malah membentuk raja-raja kecil baru (bupati) yang memeras masyarakatnya secara massive. Apa yang dicita-citakan sebelumnya yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali menjadi tidak terbukti. Masyarakat hanya berpindah tempat, keluar dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Elemen modern (sains, pengetahuan ilmiah dan teknologi) yang seharusnya menjadi sumbu utama yang pergerakan kesejahteraan masyarakat malah menjadi boomerang yang menghambat kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.Pengetahuan penguasaan alam misalnya, malah dipergunakan untuk pemanfaatan alam yang sebesar-besarnya demi keuntungan sebesar-besarnya beberapa pihak bukannya pemanfaatan secara efektif, efisien demi kesejahteraan rakyat.Dalam beberapa kasus, elemen modern malah kemudian terbukti bertentangan dengan local genius setempat (elemen tradisonal).Pembangunan pariwisata di Bali misalnya, seringkali tanpa mengindahkan konsep Tri Hita Karana yang menjadi sendi kehidupan orang Bali.Pengurukan pantai serangan, Proyek Bali Nirwana Resort hanya sebagian kecil contoh, dimana modernisme membunuh ideologi masyarakat setempat (baca:Tri Hita Karana). Kesejahteraan masyarakat hanya menjadi slogan semu yang dimiliki oleh penguasa ideologi modern.</span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-2030363159671615792011-08-09T12:07:00.000+08:002011-08-09T12:07:19.825+08:00Generasi Para Bung<div style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">SUKARNO-HATTA-SJAHRIR-TAN MALAKA</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">DALAM DIALOG</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">KEBHINEKAAN MACAM APA YANG MASIH HARUS DIPERJUANGKAN.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1. BagiGenerasi Para “Bung”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Para bung, generasipendirinegarainiberhasilmempersatukan Indonesia yang terpecahdalamberbagaietnis, lingkungansetempat. Merekamemepergunakanlogikaberpikir: mengapabangsainiterusberadadalampenjajahan? Karenamerekatidakbersatu, karenamerekatidakdididik, karenamerekatidakmemilikikesadaranbahwamempunyaitanah air yang satu, karenamerekamiskindandibuatmiskinolehkolonialismedan imperialism, karenamerekatidakmenyadarihargadirisebagaibangsadanmemangdibuattetapmerasarendahdiri, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">inlander</i>. Karenaitulahgenerasi “bung” initerlebihdahulumemperjuangkankesadaranakan Indonesia terlebihdahulu. Generasipara bung inidikomandoiolehbeberapa orang yakniSukarno-Hatta-Sjahrir-Tan Malaka.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.1 Sukarno</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> DalambukunyamencapaiIndonesia Merdeka, Sukarno memaparkanbahwasolusibangsa Indonesia lepasdaripenjajahanadalahperlunyapergerakan kea rah keIndonesiaanyang bersatu, kepencapaiankemerdekaan demi hidup yang lebihbaikdansempurnasebagaimanusia. Hal inidicapaidenganperjuangan non-kooperatif yang dilakukandenganbeberapacara: (1). Pendidikanrakyat agar merekapercayapadamartabatdirisendiri, percayapadakekuatansendiri. (2). Denganmenggerakkanmassaaksirakyat (kaummarhaen). (3). Melaluipenggalangankepribdiansendiri “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">self help</i>”. (4). Melaluipembentukankekuatanmassa. Dalampemikirannyaini, sukarnomemandang, demokrasi yang paling cocokuntuk Indonesia adalahdemokrasipolitikdanekonomi yang memberikan 100 persenkekuataanyapadarakyat (dari, oleh, untukrakyat). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.2 Tan Malaka</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> MenurutTan Malaka, penyebabpenjajahanadalahsistemkapitalis-kolonialisdanfeodalis,makajikaingin Indonesia merdeka, mestinyamerupakanpemerdekaan total baikpolitik, ekonomi, social budayamaupunsikapmentalnya. Terdapatduamasalahkrusial yang menjadipemikiranTan Malaka, yakni (1).Mengapabangsa Indonesia dijajahbegitu lama. (2). Bagaimanabisamandirisebagaibangsasetelahmengenyahkanpenjajahdanbagaimanacaramengenyahkannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">AnalisisTan Malaka, tidakhanyakolonialismeekonomis yang mencengkram Indonesia, akantetapijugasistemfeodalismetelahterlebihdahulumenjajah mental masyarakat Indonesia. Makadariitu, perluadanyarevolusi total yang mampumengubah mental kulturalmasyarakat Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Karenaitulah Indonesia tidakhanyamembutuhkanrevolusifisiksajauntukmencapaikemerdekaan, tetapijugadilembariolehrevolusicaraberpikirdanmengartikanrealitassecarabaru, daninilahpokokkerangka “madilog”. Revolusicaraberpikir, danbermentalitasbaru yang realistis, rasionaldandinamis. Kombinasinyaakanmenghasilkanvisikenegaraandalamideologimassadanstrategipolitik yang konseptual.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.3 Hatta</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Hataamerupakansalahsatupenggiatprinsip non-kooperasi.MenurutpemikiranHattayang disalurkannyamelaluiperhimpunan Indonesia, pendidikanpolitikpersatuandansolidaritasbangsaharuslahdiperjuangkan, dandalammelawanpenjajahan, haruslahdiperjuangkanpentingnyapendidikanrakyatbaikituuntukpemudamaupunremaja. Inilah yang menjadipokokpemikiranhattasemasamudanyadanstudi di belanda, yaknikemerdekaandanpembangunanhargadiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> PemikiranHattaini, kemudiandilanjutkannyasampai Indonesia merdeka.Dalamkumpulanpidatonya yang berjudulEkonomidan Pembangunan, dalammenanganipermsalahanekonomibangsainiperluadanyasebuahsistem yang mampumengakomodasikeadaanekonomimasyarakat Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sistemekonomiinibercoraksosialisme yang khas Indonesia (sosialismeIndonesia), dimanaproduksidilakukanolehbanyak orang, untukbanyak orang demi menujumasyarakatadilmakmur, suatumasyarakat yang bebasdarikemiskinandankesengsaraanhidup.Bentuknyatasosialisme Indonesia iniadalahkoperasi, yang bercita-citamenjadibangunanmasyarakat yang bebasdaripertentangan, persaingan, semuaproduksidilakukansebagaiusahabersamadanuntukbersama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">MunculnyaSosialisme Indonesia didasaiatasadanyakesadaranpertentanganrasantarbangsa Indonesia denganBelanda, yang bersumberdaripertentangankepentingan.Dari sinilahsosialisme Indonesia menampakkancirikhasnya.Dalampelaksanaannyasetelah era kemerdekaan, sosialisme Indonesia diejawantahkandalampasal 33 UUD 1945, dimanapemerintahmengontrolperekonomian yang menguasaihajathidup orang banyakdengandasarperekonomianrakyatsebagaiusahabersama yang dikerjakansecarabersama.Disinilahletaktitikgravitasiperekonomiannegara yang terletakpadapemerintahdankoperasi, yang manakoperasijugadipergunakansebagaisaranauntukmerancangmasyarakat Indonesia yang kolektif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Padazamanpergerakanmenuju Indonesia merdeka, hattamemilikidua kata kuncipokok yang ditulisnyadalamkumpulankaranganhattayakni: kerakyatandankebangsaan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. Kerakyatan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Rakyat yang sadarmerupakandaulatatasdirinya, aktifterlibatdalamkehidupanpolitis, ekonomidan social.Inilahdemokrasimenuruthattamengoreksidemokrasisempitbarat yang hanyapolitisdanbercorakindividualis.Demokrasiataukedaulatanyang menjadidasarkehidupanpolitik, ekonomidan social Indonesia merdeka.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. Kebangsaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kebangsaanalahattaadalahsebuahkebangsaandimanarakyatlah yang menjaditolakukurderajat Indonesia, bukanningratmaupunelit.Pemimpin, elitbaruberfungsidanpunyaartiapabilabersama-samadanberdampingandenganrakyat yang sadardaninsafakankedaulatannyasendiri. Bagihatta, keindonesiaanmerdekamestilahmerajanyarakyatberdasarkemauanrakyat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.4 Sjahrir</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Dalambeberapapemikirannya, keindonesiaanmenurutSjahriradalahperjuangankeIndonesiaanyang bermartabatdanmanusiawi, dimanadifokuskanmenujurevolusikerakyatan.Negara RI haruslahmenjadisarana, alatperjuangandemokratis yang menjaminsecarapenuhhak-hakdasarmanusia.Revolusikerakyatanjugamerupakansebuahrevolusi social yang bergeraktidakhanya demi kedaulatandanpersatuan Indonesia, tetapijuga demi kemerdekaanrakyatdarisegalapenindasan, kemiskinan, kemalangandankesewenangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Disampingpadarevolusi, Indonesia jugadihadapkanpadapergulatankekuatan-kekuataninternasional, pergulatanpengaruhantarasosialismedankapitalismeimperialis.Dalammengatasinya, sjahrirmemakai 3 carayakni (1). Diplomasidamaidanmemperhatikankepentingankemanusiaandankeadilan. (2). Revolusinasional yang terusdiarahkanmenujurevolusi social demokratis. (3). Kaderisasimelaluipartaidemokratisrevolusioner yang mampumenanamkankesadarantanggungjawabsosialdankesadarandemokratisdalammenangkalbaumiliterisme, denganidealisme yang sadardengantemapokokperjuanganyaituatasnamarakyatseluruhnyadankemanusiaansemesta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">2. Bagigenerasikita? Relevansiuntukkita</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;"> KeIndonesiaanpadamasasekarangharusnyamampumendidikkitaberanimembicarakanpermasalahandansoallingkunganhinggamauturuntangandidalamnya.Keindonesiaan yang mampumemperingatkankitaterhadapbahayazamandanmemeberiketeguhankeyakinanuntukmenghadapinya</span>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-5076324243646469642011-08-09T12:05:00.001+08:002011-08-09T12:05:36.219+08:00Konsep Dewa Raja di Bali<div style="text-align: justify;"><m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"><m:wrapindent m:val="1440"><m:intlim m:val="subSup"></m:intlim></m:wrapindent></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><span lang="IT">Konsep Dewa Raja merupakan sebuah konsep yang menyamakan kedudukan raja dengan dewa-dewa. Konsep Dewa Raja ini berkembang pada masa kejayaan agama Hindu di Indonesia (terutama di Pulau Jawa). Dalam konsep Dewa Raja, raja merupakan perwujudan Dewa-dewa yang turun kedunia. Sebagai contoh Raja Airlangga dari Jawa menganggap dirinya penitisan Wisnu. Monumen peringatannya memperlihatkan ia sebagai Wisnu yang mengendarai Garuda, Selain penitisan yang di atas dikenal pula penitisan berganda. Hal ini terjadi pada Kerajaan Singosari awal. Ken Arok selaku pendiri dinasti dimitoskan sebagai inkarnasi dari Wisnu. Tetapi juga merupakan peranakan dari Brahma dengan seorang wanita fana, dan juga anak dari Syiwa. Sedangkan Raja Kertarajasa pendiri Kerajaan Majapahit di Jawa diabadikan dalam patung yang memperlihatkan Ia sebagai Halihara, yang merupakan perpaduan Wisnu dan Syiwa (cepu weblog.com). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">Heine-Geldern, dalam Konsepsi Tentang Negara dan Kedudukan Raja di Asia Tenggara menggambarkan tentang bagaimana seorang Raja menempatkan dirinya setara dengan kedudukan para Dewa penguasa jagat atau penguasa sorga, yang berkedudukan di Gunung Meru sebagai penguasa jagat (cepu weblog.com)..</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">Perwujudan dari penyelarasan hubungan antara Raja, Dewa dan Alam Semesta diwujudkan dalam sebuah konsep Makrokosmos (Bhuwana Agung) dan Mikrokosmos (Bhuwana Alit). Berdasarkan kepercayaan itu dapat diartikan bahwa manusia dan energi –energi yang ada di bumi dipengaruhi oleh arah mata angin, bintang – bintang dan planet – planet. Kedudukan tersebut mengakibatkan energi – energi yang dapat menentukan dan menghasilkan kesejahteraan dan kemakmuran suatu walayah kerajaan. Hubungan antara kedua hal tersebut juga menentukan kekuasaan seorang penguasa di suatu wilayah. Keselarasan antara kedua hal itu digunakan untuk menyusun keselarasan antara jagad raya dan kerajaan, penyelarasan itu berupa penataan kerajaan sebagai gambaran kecil dari jagad raya. Konsep penyelarasan antara makrokosmos dan mikrokosmos di wujudkan dalam hubungan antara Negara dan Jagad Raya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">Menurut doktrin – doktrin Brahma, jagad raya ini terdiri dari <i>jambudvipa</i>, sebuah benua lingkaran dan terletak di pusat dikelilingi oleh tujuh buah samudra berbetuk cincin dan tujuh buah benua lain berbentuk cincin juga. Di luar samudra terakhir dari ketujuh samudra tadi, jagad itu ditutup oleh barisan pegunungan yang sangat besar. Di tengah – tengah <i>Jambudvipa</i> Meru, Gunung kosmik yang diedari oleh Matahari, Bulan dan Bintang – Bintang. Di puncak nya terletak kota dewa – dewa yang dikelilingi pula oleh tempat tinggal dari lokapala atau dewa – dewa penjaga jagad (cepu weblog.com).. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">Konsep hubungan antara makrokosmos dan mikrokosmos, yang menurut Heine Geldren terjadi pada hampir seluruh kerajaan di daerah Asia Tenggara, juga terdapat di Bali. Dimana Bali mendapatkan pengaruhnya dari Jawa karena selama beratus-ratus tahun Bali merupakan daerah jajahan Jawa baik secara wilayah maupun secara budaya, walaupun dalam beberapa hal terjadi pengkhususan di Bali. Konsep hubungan antara makrokosmos dan mikrokosmos ini dianalogikan dengan konsepsi Dewa Raja. Dimana Dewa yang merupakan bagian dari makrokosmos (Bhuwana Agung) dan <i>Cokorda</i> merupakan bagian dari mikrokosmos (Bhuwana Alit). Dimana Raja, merupakan bagian perwujudan dari dewa yang turun ke dunia. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">Konsepsi Dewa Raja di Bali mengacu pada Dewa Syiwa. Hal ini dikarenakan agama Hindu yang berkembang di Bali merupakan Syiwa Buddha, dimana Syiwa Buddha di Bali merupakan gabungan dari 8 aliran sekte yang ada di Bali, yaitu Buddha Mahayana, Siwa, Indra, Bayu, Khala, Brahma, Wisnu dan Syambhu, yang kemudian disatukan oleh Mpu Kuturan menjadi sebuah paham baru yakni paham Tri Murti atau Tri Tunggal. yang memuja Brahma, Wisnu dan Iswara yang menjadi inti keagamaan di Bali dan layak dianggap sebagai prabhawa (manifestasi) dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Soebandi, 1983:70-71). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">Ciri khas dari agama ini adalah mengkultuskan Bhatara Syiwa sebagai dewa utama. </span><span lang="FI">Sehingga muncullah istilah Siwa Nata Raja atau Siwa Rajanya Raja. Ketika konsepsi Siwa Nata Raja ini dipertemukan dengan konsep Tri Murti, maka akan timbul:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="FI">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI">Ketika Bhatara Syiwa berfungsi sebagai pencipta maka dia akan berwujud Bhatara Brahma.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="FI">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI">Ketika Bhatara Syiwa berfungsi sebagai pemelihara, maka dia akan berwujud Bhatara Wisnu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="FI">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI">Ketika Bhatara Syiwa berfungsi sebagai <i>pemralina</i>/pelebur, maka dia akan berwujud Bhatara Iswara.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI">Konsepsi Siwa Nata Raja ini, juga terdapat dalam konsepsi Dewa Raja di Bali, dimana Raja dianggap sebagai manifestasi Bhatara Syiwa. Ketika seorang raja bertindak sebagai seorang pencipta maka dia akan menjadi manifestasi Bhatara Brahma. Ketika seorang raja menjadi seorang pemelihara, maka dia akan menjadi manifestasi Bhatara Wisnu, dan ketika Raja menjadi seorang pelebur atau pemralina, jadilah dia sebagai manifestasi Bhatara Iswara. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI">Peranan <i>Cokorda</i> dalam upacara <i>nangluk merana</i> merupakan simbol kedewaan seorang <i>Cokorda</i> di dunia ini. Dalam upacara <i>nangluk merana</i>, <i>Cokorda</i> berperan sebagai manifestasi Bhatara Wisnu, yang turun kedunia untuk memelihara, dimana dalam kaitan dengan fungsi Tri Murti dalam upacara <i>nangluk merana</i>, Bhatara Wisnu bertugas untuk merawat tanaman padi agar tumbuh subur sehigga menghasilkan hasil yang maksimal dan juga untuk memelihara <i>merana</i> (tikus) agar tidak merusak sawah <i>krama subak</i>. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI">Simbolisasi <i>Cokorda</i> dalam upacara <i>nangluk merana</i> merupakan perwujudan dari konsepsi Dewa Raja di Bali, khususnya dalam upacara <i>nangluk merana</i> dimana simbol adalah objek, kejadian, bunyi bicara, atau bentuk-bentuk tertulis yang diberi makna oleh manusia. Bentuk primer dari simbolisasi oleh manusia adalah melalui bahasa. Tetapi manusia juga berkomunikasi dengan mempergunakan tanda dan simbol dalam lukisan, tarian, musik, arsitektur, mimik wajah, gerak-gerik, postur tubuh, perhisan, pakaian, ritus, agama, kekerabatan, nasionalitas, tata ruang, pemilikan barang, dan banyak lagi lainnya. manusia dapat memberi makna pada setiap kejadian, tindakan, atau objek yang berkaitan dengan pikiran, gagasan dan emosi (Saefudin, 2005:289).</span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-7058267049485521292011-08-09T12:05:00.000+08:002011-08-09T12:05:14.806+08:00Astha Brata<m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"><m:wrapindent m:val="1440"><m:intlim m:val="subSup"></m:intlim></m:wrapindent></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><span lang="SV">Astha Brata (delapan prilaku) diantaranya:</span><br />
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="SV">Indrabrata, Sang Hyang Indra usahakan pegang, Ia menjatuhkan hujan menyuburkan bumi, inilah hendaknya engkau contoh lndrabrata, sumbangan-sumbanganmu itulah bagaikan hujan membanjiri rakyat. diharapkan Raja akan menghujankan anugerah kepada rakyatnya. Lewat hujan, yang diidentikkan dengan air, Raja juga diharapkan menumpahkan rezeki sehingga rezeki tersebut selalu mengalir dinamis ibarat air. Air adalah sumber segala kehidupan karena merupakan perangkat penting dalam upacara keagamaan. Maka Raja harus pula mampu memberi penghidupan yang layak kepada rakyatnya. Sekarang justru “air” tidak mengalir dengan dinamis, banyak tersumbat oleh berbagai jenis “sampah”. Dengan demikian, banyak hambatan dalam kehidupan manusia. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="SV">Yamabrata, Bhatara Yama menghukum segala perbuatan jahat, ia memukul pencuri sampai mati, demikianlah engkau ikut memukul perbuatan jahat, setiap yang merintangi usahakan musnahkan. Dulu di Kerajaan Mataram dan Majapahit undang-undang hukum begitu ditegakkan. Terlebih karena para penegak hukum adalah seorang pendeta sehingga pengetahuannya akan kitab sastra dan hukum adat menjadi sempurna</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="SV">Surya Brata, Bhatara Surya selalu menghisap air, tiada rintangan, pelan-pelan olehnya, demikianlah engkau mengambil penghasilan, tiada cepatcepat demikian Surya Brata.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="SV">Sasi Brata adalah menyenangkan rakyat semuanya, perilaku lemah lembut tampak, senyummu manis bagaikan amerta (air suci), setiap orang tua dan pendeta hendaknya engkau hormati. Disyaratkan, tindak tanduk raja tidak “memabukkan” rakyatnya dan mampu mengubah sesuatu yang jelek menjadi baik sebagaimana air amerta ini.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="SV">Bayu Brata, bagaikan anginiah engkau waktu mengamati perangai orang, hendaklah engkau mengetahui pikiran rakyat semua, dengan jalan yang baik sehingga pengamatanmu tidak kentara, inilah Bayu brata, tersembunyi namun mulia. Seharusnya pemimpin langsung turun ke bawah, jangan hanya mendengar bisikan dari pembantunya. Dengarkan keluhan masyarakat, antisipasi yang akan terjadi, dan perbaiki yang sudah dianggap baik</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="SV">Dhana Brata, nikmatilah hidup dengan nikmat, tidak membatasi makan dan minum, berpakaian dan berhiaslah, yang demikian disebut Dhanabrata patut diteladani. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="SV">Pasa Brata, Bhatara Baruna memegang senjata yang amat beracun berupa Nagapasa yang membelit, itulah engkau tiru Pasabrata, engkau mengikat orang-orang jahat. raja harus menjerat semua penjahat. Para penjahat selalu menyebabkan kemunduran negara. Dengan kitab hukum yang dijunjung tinggi ditambah para penegak hukum yang tegas dan mampu mengambil keputusan terbaik dalam pengadilan maka dulu rakyat menjadi taat hukum</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="SV">Agni Brata, selalu membakar musuh itu perilaku api, kejammu pada musuh itu usahakan, setiap engkau serang cerai berai dan lenyap, demikianlah yang disebut Agnibrata. Raja harus membasmi semua musuhnya dengan segera. Dalam praktik kepemimpinan, api diidentikkan dengan semangat atau keberanian. Termasuk musuh Raja, selain pencuri dan penjahat, adalah ketakutan, kelicikan, keragu-raguan, dan segala hal yang menghambat dinamika kehidupan bernegara. </span><span lang="IT">(<a href="http://www.yowanadharmopadesa.org/">http://www.yowanadharmopadesa.org</a>)</span><span lang="SV"></span></li>
</ol>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-84295656674129704892011-08-09T12:04:00.000+08:002011-08-09T12:04:04.426+08:00<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Filsafat Wedanta</span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Philosophia, </i>yang terdiri dari kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">philos</i>, yang berarti cinta atau suka, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">shopia</i> yang berarti bijaksana. Dengan demikian,secara etimologis, filsafat memberikan pengertian cinta kebijaksanaan (Praja, S, 2003:1-2). Secara garis besar perkembangan filsafat di dunia dibagi menjadi 2 kubu, yakni filsafat yang mengacu ke timur (Asia) dan filsafat yang mengacu pada barat (Eropa).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari kedua kubu filsafat tersebut, yang pertama berkembang adalah filsafat yang berasal dari timur. Filsafat timur sendiri sebenarnya terdiri dari tiga cabang yang didasarkan pada periodeisasi dan wilayahnya, yaitu filsafat India, filsafat Cina, dan filsafat Arab. Filsafat India mengarah pada Hinduisme dan Budhaisme, filsafat Cina mengarah kepada Taoisme dan Confusianisme, sedangkan filsafat Arab, tentu saja mengarah kepada Islam. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengacu pada periodeisasi filsafat timur, filsafat yang berkembang pertama kalinya adalah aliran filsafat India yang mengarah kepada Hinduisme dan Budhaisme. Perkembangan filsafat India sendiri dapat dibagi menjadi 4 zaman yakni:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Prasejarah</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Weda</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Weda Purba</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Brahmana</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Upanisad</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Budha</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Purana</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada zaman Weda, filsafat India mengalami awal perkembangan yang sangat pesat. Pada masa ini, muncullah weda, yang bisa dibagi menjadi 4 bagian (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">samhita</i>), yakni:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rg Weda (nyanyian pujaan-pujaan)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sama Weda (mantra yadnya)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yajur Weda (rumusan upacara-upacara korban)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Atharwa Weda (mantra-mantra mistik)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada masa ini pula dilahirkan 3 kitab suci yang pada nantinya berperan penting dalam agama Hindu. Kitab itu antara lain, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahmana</i>, kitab yang berisi tentang spekulasi tentang kurban dan kedudukan pendeta-pendeta. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Aranyaka</i>, kitab yang lebih menekankan pada naskah-naskah esoteris yang merupakan hasil refleksi dari kaum <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wanaprastha</i>, kitab ini lebih menekankan pada arti batiniah dan simbolis dari kurban. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> merupakan kelanjutan dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Aranyaka</i>. Seringkali <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> dikatakan penutup dari Weda, baik secara terminologis maupun kronologis. Itu sebabnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> seringkali disebut dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Wedanta</i>. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode dalam Upanishad adalah introspektif, dengan titik tolak pengalaman berpikir manusia dan fakta kesadaran manusia. Tema pokok Upanishad adalah hakekat keakuan dan hubungannya dengan kesadaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tuhan, dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> dilukiskan sebagai penguasa batin yang tak dapat mati atau sebagai benang yang melewati segala benda dan mengikat mereka bersama. Dialah kebenaran sentral dari eksistensi bernyawa dan tidak bernyawa, dan karenannya dia tidak hanya transenden tapi juga imanen. Daialah pencipta dunia, tetapi ia memunculkan dunia itu dari dirinya sendiri sebagai laba-laba yang membuat jaringan sarangnya (http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_filsafat/Bab_2.pdf).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada masa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> ini, akhirnya filsafat India dapat dibagi menjadi 2, yaitu kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nastika</i>, kelompok yang tidak mengakui otoritas Weda sebagai sumber tertinggi, dan kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">astika</i>, yang memiliki 6 ajaran filsafat yang disebut dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sad Dharsana</i>. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sad Dharsana</i> inilah yang kemudian menjadi inti perkembangan filsafat India pada zaman Weda.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara etimologis, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dharsana</i> berasal dari akar kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">drś</i> yang bermakna "melihat", menjadi kata <i>dharśana</i> yang berarti "penglihatan" atau "pandangan". Dalam ajaran filsafat </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hindu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dharśana</i> berarti pandangan tentang kebenaran. Jadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sad Dharśana</i> berarti Enam pandangan tentang kebenaran, yang mana merupakan dasar dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_Hindu" title="Filsafat
Hindu"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat Hindu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/adwaita"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">http://id.wikipedia.org/wiki/adwaita</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> wedanta)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; tab-stops: 207.7pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pokok-pokok ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sad Dharśana</i>, terdiri dari:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saṁkhya</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran ini dibangun oleh Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=K%C4%81pila&action=edit&redlink=1" title="Kāpila (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kāpila</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, beliau yang menulis </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sa%E1%B9%81khyas%C5%ABtra&action=edit&redlink=1" title="Saṁkhyasūtra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saṁkhyasūtra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Di dalam sastra </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bhagavatapur%C4%81na&action=edit&redlink=1" title="Bhagavatapurāna (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bhagavatapurāna</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> disebutkan nama Maharsi Kāpila, putra Devahuti sebagai pembangun ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> yang bersifat <i>theistic</i>. Karya sastra mengenai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> yang kini dapat diwarisi adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sa%E1%B9%81khyakarika&action=edit&redlink=1" title="Saṁkhyakarika (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saṁkhyakarika</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang di tulis oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%C4%AA%C5%9Bvarak%E1%B9%9B%E1%B9%A3%E1%B9%87a&action=edit&redlink=1" title="Īśvarakṛṣṇa (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Īśvarakṛṣṇa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> ini sudah sangat tua umurnya, dibuktikan dengan termuatanya ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> dalam sastra-sastra </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sruti" title="Sruti"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Śruti</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Smrti" title="Smrti"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Smrti</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Itihasa" title="Itihasa"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Itihasa</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Purana" title="Purana"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Purana</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> berarti: pemantulan, yaitu pemantulan filsafati. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> bersifat realistis karena didalamnya mengakui realitas dunia ini yang bebas dari roh. Disebut dualistis karena terdapat dua realitas yang saling bertentangan tetapi bisa berpadu, yaitu </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Purusa" title="Purusa"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">purusa</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prakrti&action=edit&redlink=1" title="Prakrti (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">prakrti</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yoga</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Yoga</i> dibangun oleh Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Patanjali" title="Patanjali"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Patanjali</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat Hindu. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yoga</i> merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Weda</i>. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Yoga</i> berakar dari kata <i>Yuj</i> yang berarti berhubungan, yaitu bertemunya roh individu (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Atman" title="Atman"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">atman</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">/purusa</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">) dengan roh universal (</span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paramatman&action=edit&redlink=1" title="Paramatman (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Paramatman</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">/Mahapurusa</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">). Maharsi Patanjali mengartikan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yoga</i> sebagai <i>Cittavrttinirodha</i> yaitu penghentian gerak pikiran.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kitab </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yogasutra&action=edit&redlink=1" title="Yogasutra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yogasutra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yang terbagi atas empat bagian dan secara keseluruhan mengandung 194 sutra. Bagian pertama disebut: <i>Samadhipada</i>, sedangkan bagian kedua disebut: <i>Sadhanapada</i>, bagian ketiga disebut: <i>Vibhutipada</i>, dan yang terakhir disebut: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kailvalyapada</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mimamsa" title="Mimamsa"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Mimamsa</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran Mimamsa didirikan oleh Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaimini&action=edit&redlink=1" title="Jaimini (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jaimini</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, disebut juga dengan nama lain <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Purwa Mimamsa</i>. Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mimamsa</i> berarti penyelidikan. Penyelidikan sistematis terhadap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Weda</i>. Mimamsa secara khusus melakukan pengkajian pada bagian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Weda</i>: </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Brahmana" title="Brahmana"><i><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Brahmana</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalpasutra&action=edit&redlink=1" title="Kalpasutra (halaman belum tersedia)"><i><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalpasutra</span></i></a><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sumber ajaran ini tertuang dalam<i> </i></span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaiminiyasutra&action=edit&redlink=1" title="Jaiminiyasutra (halaman belum tersedia)"><i><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jaiminiyasutra</span></i></a><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kitab ini terdiri atas 12<i> Adhyaya </i>(bab) yang terbagi kedalam<i> </i>60</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada atau bagian, yang isinya adalah aturan tata upacara menurut <i>Weda.</i></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nyaya" title="Nyaya"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Nyaya</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nyaya</i> bersumber pada </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nyayasutra&action=edit&redlink=1" title="Nyayasutra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nyayasutra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ditulis oleh Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gotama&action=edit&redlink=1" title="Gotama (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aksapada Gautama</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yang juga dikenal dengan nama Aksapada dan dirghatapas, pada abad 4 s.m. nyanya darsana secara umum juga dikenal sebagai tarka vada atau diskusi dan perdebatan tentang suatu darsana atau pandangan filsafat; karena nyanya mengandung tarka-vidya (ilmu perdebatan) dan vada-vidya (ilmu diskusi). Objek utama dalam nyanya adalah perdebatan bahwa parameswara merupakan pencipta alam semesta. Nyanya menegakkan keberadaan isvara dengan cara penyimpulan, sehingga dikatakan bahwa nyanya darsana merupakan sebuah sastra yang merupakan alat utama untuk meyakini sesuatu objek dengan penyimpulan yang tidak dapat dihindari. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam penyimpulan kebenaran itu, nyanya darsana mendiskusikan melalui bantuan 4 cara pengamatan, yakni:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pratyaksa pramana atau pengamatan langsung</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anumana pramanan atau melalui penyimpulan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Upamana pramana atau melalui perbandingan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sabda pramana atau melalui penyaksian</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vaisiseka" title="Vaisiseka"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Vaisesika</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">System filsafat vaisesika mengambil nama dari kata visesa yang artinya kekhususan, yang merupakan cirri pembeda dari benda-benda. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vaisesika</i> dipelopori oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maharsi_Kanada" title="Maharsi
Kanada"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maharsi Kanada</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yang menyusun </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vaisisekasutra&action=edit&redlink=1" title="Vaisisekasutra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Vaisesika-sutra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Inti dari ajaran ini adalah padartha. Padartha secara harfiah berarti arti dari sebuah kata, tetapi disini padartha adalah suatu permasalahan benda dalam filsafat. Padartha merupakan suatu objek yang dapat dipikirkan (artha) dan diberi nama (pada). Semua hal yang ada, dapat dinamai dan di amati, yaitu semua objek pengalaman adalah padartha. Benda-benda majemuk saling tergantung, sedangkan benda-benda sederhana sifatnya abadi dan bebas. Dalam vaisesika sutra, terdapat 6 buah padartha.:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dravya, yakni benda-benda atau substansi yang berjumlah 9 substansi, yaitu tanah (prthivi), air (apah), api (teja), udara (vayu), ether (akasa), waktu (kala), ruang (dis), roh (jiva), dan pikiran (manas.)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Guna atau sifat-sifat jumlahnya 24, yaitu rupa atau warna, rasa, gandha (bau), sparsa (sentuhan), samkhya (jumlah), parimana (ukuran), prthaktva (keanekaragaman), samyoga (persekutuan), vibhaga (keterpisahan), paratva (keterpencilan), aparatva (kedekatan), gurutva (bobot), dravatva (keenceran), sneha (kekentalan), sabda (suara), buddhi (pemahaman/pengetahuan), sukha (kesenangan), dukha (penderitaan), iccha (kehendak), dvesa (kebencian), prayatna (usaha), dharma (kebajikan), adharma (kekurangan), samskara (sifat pembiakan sendiri.)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karma atau kegiatan yang terkandung dalam gerakan jenisnya ada 5 buah, utksepana (gerakan ke atas), avaksepana (gerakan ke bawah), a-kuncana (gerakan membengkok), prasarana (gerakan mengembang), gamana (gerakan menjauh atau mendekat).</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Samaya bersifat umum menyangkut 2 permasalahan, yaitu sifat umum lebih tinggi dan lebih rendah; jenis kelamin dan spesies.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Visesa atau kekhususan yang merupakan milik 9 substansi abadi dari dravya, yang kesemuanya memiliki perbedaan akhir yang kekal, yang membedakan yang satu dengan yang lainnya. Inilah yang menyebutkan system darsana ini disebut dengan vaisesika darsana.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Samavaya, keterpaduan satu jenis, yakni keterpaduan antara substansi dengan sifatnya, antara jenis kelamin atau spesies dengan pribadinya, antara sesuatu objek dengan pemikiran umum yang berhubungan dengannnya dan yang dipikirkan menjadi satu kesatuan nyata. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meskipun sebagai sistem filsafat pada awalnya berdiri sendiri, namun dalam perkembangannya ajaran ini menjadi satu dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nyaya</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vedanta" title="Vedanta"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Wedanta</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vedanta</i>, sering juga disebut dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Uttara Mimamsa</i> yaitu penyelidikan yang kedua, karena ajaran ini mengkaji bagian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Weda</i>, yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i>. Kata Vedanta berakar kata dari <i>Vedasya</i> dan <i>Antah</i> yang berarti akhir dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Weda</i>. Sumber ajaran ini adalah kitab <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vedantasutra</i> atau dikenal juga dengan nama </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Brahmasutra&action=edit&redlink=1" title="Brahmasutra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Brahmasutra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Pelopor ajaran ini adalah Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vyasa" title="Vyasa"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Vyasa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, atau dikenal juga dengan nama </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Badarayana&action=edit&redlink=1" title="Badarayana (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Badarayana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> atau </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Krishna_Dwipayana&action=edit&redlink=1" title="Krishna Dwipayana (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Krishna Dwipayana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/adwaita"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">http://id.wikipedia.org/wiki/adwaita</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> wedanta)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada banyak system yang berkembang dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Wedanta</i>, yang bersifat realis, pluralis, monoistis dan idealis. Kesemua system itu menerima <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> sebagai realitas tertinggi. Adapun beberapa bagian dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Wedanta</i>:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sankara</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, adalah system nondualistis, menurut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sankara</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Atman</i> sama dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>, yakni esensi subjektivitas yang bersatu dengan esensi dunia. Dunia seluruhnya tergantung pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>, tetapi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> tidak tergantung pada dunia. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> adalah dasar seluruh pengalaman, ia tidak sama dengan dunia, tidak berbeda dengan dunia, tidak empiris, tidak objektif, bukan tidak ada, sangat berbeda dari yang lain. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Moksa</i> atau pembebasan diri dicapai dengan praktek devosi dan mewudjudkan nilai-nilai etis. Ini dicapai selama orang hidup.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ramanuja</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, menekankan perbedaan dalam non dualisme <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sankara</i>. Dunia Diri, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> itu riil, tapi dunia dan diri tergantung pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>. Diri memiliki eksistemsi abadi, dunia atau materi diri dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> membentuk satu kesatuan, tetapi diri dan dunia hanya sebagai tubuh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>. Diluar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> tidak ada apa-apa. Itu sebabnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ramanuja</i> disebut nondualisme dengan perbedaan yakni <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> memiliki dua bentuk, diri dan materi.setinggi apaun manusia merealisasikan diri, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> masih lebih tinggi. Manusia harus selalu menghormati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>, itulah sebabnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ramanuja</i> menekankan aspek kebaktian pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Madhava</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, aliran yang mengajarkan bahwa dunia dan diri adalah realitas yang independen. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> merupakan eksistensi yang abadi, tapi dunia dan diri bergantung pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pasupata</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sakti</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pancarata</i>, ketiganya merupakan sekte yang berlawanan dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Weda</i>. Dalam sistem pancarata, Wisnu sama dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>, tapi atribut-atributnya tak dapat menampakakan diri tanpa sakti yang dinamakan laksmi. Sakti ini memiliki aspek yaitu aktivitas dan menjadi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">activity and becoming</i>). </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bila sakti itu aktif, keenam atribut Wisnu memanifestasikan diri dalam pengetahuan, ke-Tuhanan, kemampuan, kekuatan, keperkasaan, dan kemuliaan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam sistem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pasupata</i> (siwa). Siwa, sama dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i>. Hakekatnya adalah “aku murni”, tanpa atribut, tanpa keterangan, kesadaran murni (</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_filsafat/Bab_2.pdf).</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-86905621287626231422011-08-09T11:20:00.001+08:002011-08-09T11:23:52.567+08:00Penelitian<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGsnJlI6ZTNZEvwO4TgvwhNz-ZcZ_XzDxy1-a41l9SIGZklQLShnQcQAia9Wyu0fwLgk8tHs00-TAb1RvmImScbHBERcLjTUjePQwwC8DkuKmRiSzyTpDvBWanzvIhBCMg1_rtfzhZLCU/s1600/logo-unud.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGsnJlI6ZTNZEvwO4TgvwhNz-ZcZ_XzDxy1-a41l9SIGZklQLShnQcQAia9Wyu0fwLgk8tHs00-TAb1RvmImScbHBERcLjTUjePQwwC8DkuKmRiSzyTpDvBWanzvIhBCMg1_rtfzhZLCU/s200/logo-unud.png" width="200" /></a></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk memulai suatu penelitian, perlu direncanakan suatu konsep penelitian yang terintegrasi agar pada nantinya peneliti dilapangan tidak keluar dari kaidah-kaidah penelitian yang diinginkan.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada hakekatnya dalam setiap perencanaan penelitian, perlu dipikirkan suatu <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">kerangka dasar</b> yang menjadi inti dari sebuah penelitian.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">kerangka dasar</b> penelitian diungkapkan semua variabel yang akan diteliti rumusan operasionalnya ,yang dilengkapi dengan indikator empiris dan pengukurannya.Kemudian semua variabel tersebut disusun dalam suatu kerangka hipotesis yang memperlihatkan polahubungan antar variabel yang satu denga variabel yang lain .Pengumpulan masing-masing variabel ini disusun definisi operasionalnya.Dikatakan definisi operasional karena definisi tersebut menuntun kita pada pengumpulan data yana relevan dan valid.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">kerangka dasar</b> itulah, kemudian, dicari <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">paradigma</b>, <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">pendekatan</b>, <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">metodelogi</b>, <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">teori</b>, <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">instrumen</b>, <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">teknik</b>, dan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">metode</b>.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Harmon, <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">paradigma</b> adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang realitas. Bogdan & Biklen (dalam Mackenzie & Knipe, 2006, dalam (</span><a href="http://www.fkip/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">www.FKIP</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> UKI.com) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi, konsep, atau proposisi yang berhubungan secara logis, yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. Sedangkan Baker (dalam Moleong, 2004: 49 dalam (</span><a href="http://www.fkip/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">www.FKIP</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> UKI.com) mendefinisikan paradigma sebagai seperangkat aturan yang (1) membangun atau mendefinisikan batas-batas; dan (2) menjelaskan bagaimana sesuatu harus dilakukan dalam batas-batas itu agar berhasil. Cohenn & Manion (dalam Mackenzie & Knipe, 2006 dalam (</span><a href="http://www.fkip/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">www.FKIP</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> UKI.com) membatasi paradigma sebagai tujuan atau motif filsofis pelaksanaan suatu penelitian. Berdasarkan definisi definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa paradigma merupakan seperangkat konsep, keyakinan, asumsi, nilai, metode, atau aturan yang membentuk kerangka kerja pelaksanaan sebuah penelitian. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan paradigma yang dianutnya, seorang peneliti akan menggunakan salah satu dari tiga <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">pendekatan</b> yang diajukan Creswell (dalam Emzir, 2008: 9dalam (</span><a href="http://www.fkip/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">www.FKIP</span></a><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> UKI.com</span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">), yaitu: kuantitatif, kualitatif, dan metode gabungan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seperti telah dijelaskan sebelumnya, paradigma yang dianut seorang peneliti tentang tuntutan pengetahuan (<i>knowledge claim</i>), prosedur umum penelitian (<i>strategies of inquiry</i>) dan prosedur penjaringan dan analisis data (<i>research method</i>) akan menentukan apakah dia akan menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, atau metode gabungan. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang ketiga jenis pendekatan penelitian tersebut. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Pendekatan Kuantitatif</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mendasarkan diri pada paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Beberapa ciri khas pendekatan kuantitatif adalah: bersandar pada pengumpulan dan analisis data kuantitatif (numerik), menggunakan strategi survei dan eksperimen, mengadakan pengukuran dan observasi, melaksanakan pengujian teori dengan uji statistik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Pendekatan Kualitatif</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang berlandaskan fenomenologi dan paradigma konstruktivisme dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Moleong (2004: 10-13) menjabarkan sebelas karakteristik pendekatan kualitatif yaitu: menggunakan latar alamiah, menggunakan manusia sebagai instrumen utama, menggunakan metode kualitatif (pengamatan, wawancara, atau studi dokumen) untuk menjaring data, menganalisis data secara induktif, menyusun teori dari bawah ke atas (grounded theory), menganalisis data secara deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi masalah penelitian berdasarkan fokus, menggunakan kriteria tersendiri (seperti triangulasi, pengecekan sejawat, uraian rinci, dan sebagainya) untuk memvalidasi data, menggunakan desain sementara (yang dapat disesuaikan dengan kenyataan di lapangan), dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Pendekatan Metode Gabungan (Mixed Methods Research)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penelitian gabungan, atau lebih dikenal dengan istilah multimedtodologi dalam <i>operations research</i>, merupakan pendekatan penelitian yang memadukan penjaringan dan analisis data kuantitatif dan kualitatif (Wikipedia, 2008).Pendekatan ini cenderung didasarkan pada paradigma pragmatik (seperti orientasi konsekuensi, orientasi masalah, dan pluralistik).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendekatan metode gabungan dibedakan ke dalam dua bentuk: penelitian metode gabungan (<i>mixed method research</i>) dan penelitian model gabungan (<i>mixed model research</i>). Dalam penelitian metode gabungan peneliti menggunakan strategi kualitatif pada satu tahapan dan strategi kuantatif pada tahapan lain, atau sebaliknya. Sebagai contoh, seorang peneliti melakukan eksperimen (kuantitatif) dan setelah itu melakukan wawancara terhadap partisipan mengenai pandangan mereka terhadap eksperimen tersbut dan mencari tahu apakah mereka setuju dengan hasilnya. Dalam penelitian model gabungan peneliti memadukan strategi kuantitatif dan kualitatif dalam satu atau dua tahapan yang sama. Sebagai contoh, seorang peneliti dapat melakukan sebuah survei dan menggunakan sebuah kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan tertutup dengan jawaban berganda (kuantitatif) dan beberapa pertanyaan terbuka (kualitatif). Sebagai contoh lain, peneliti dapat menjaring data kualitatif yang kemudian dirubah menjadi data kuantitatif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Emzir (2008: 9) perbedaan perbedaan yang terdapat dalam ketiga pendekatan ini dapat ditinjau melalui tiga elemen kerangka kerja, yaitu asumsi-asumsi psikologis tentang pembentuk tuntutan pengetahuan (<i>knowledge claim</i>), prosedur umum penelitian (<i>strategies of inquiry</i>) dan prosedur penjaringan dan analisis data serta pelaporan (<i>research method</i>).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Creswell (dalam Emzir, 2008: 9) terdapat tiga faktor yang menentukan pemilihan pendekatan yang akan digunakan dalam suatu penelitian, yaitu kesesuaian antara masalah dan pendekatan penelitian, pengalaman peneliti, dan audiens yang akan memanfaatkan laporan tertulis penelitian.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Kesesuaian antara Masalah dan Pendekatan Penelitian</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masalah penelitian, terutama penelitiasn sosial, memiliki bentuk dan jenis yang sangat beragam.Jenis masalah yang berbeda menuntut pendekatan yang berbeda pula.Sebagai contoh, jika masalah penelitian adalah pengujian efektivitas teknik pembelajaran kosa kata bahasa Inggris di sekolah dasar, pendekatan kuantitaif merupakan pilihan yang paling sesuai.Tapi jika masalah yang diteliti adalah prosedur penggunaan lagu sebagai media pembelajaran kosa kata, pendekatan kualitatif sangat pas untuk digunakan.Disamping itu, jika peneliti ingin meneliti prosedur penggunaan penggunaan lagu sebagai media pembelajaran kosa kata dan sekaligus ingin membandingkan efektivitasnya dengan penggunaan media lain, seperti gambar atau permainan (games) maka pendekatan metode gabungan sangat sesuai untuk digunakan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Pengalaman Peneliti</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adalah suatu hal yang lumrah jika seseorang merasa lebih ’nyaman’ melaksanakan sesuatu yang sudah dikuasainya dengan baik.Peneliti yang mahir dalam statistika, teknik penulisan ilmiah, dan pengoperasian program statistik komputer dan akrab dengan jurnal-jurnal kuantitatif disarankan untuk menggunakan pendekatan kuantitatif. Sebaliknya, peneliti yang lebih berpengalaman dalam penjaringan data melalui interaksi langsung dengan orang lain (interview, observasi terbuka dan pengamatan-berperan serta), lebih menyukai analisis data secara secara induktif , dan lebih menyenangi penulisan deskriptif yang menggunakan kata-kata dan gambar sebaiknya menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan peneliti yang menyukai dan berpengalaman menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dapat menggunakan medode gabungan.Namun harus disadari bahwa penggunaan metode ini menuntut waktu dan energi tambahan karena peneliti perlu menjaring dan menganalisis dua jenis data.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Audien</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertimbangan terakhir dalam penentuan pendekatan penelitian adalah faktor audiens.Setiap peneliti perlu peka terhadap ’preferensi’ audiens (kepada siapa laporan penelitian diserahkan/dipresentasikan) mengenai pendekatan penelitian.Dalam konteks penelitian untuk membuat tesis, sangat diharapkan bahwa mahasiswa menyesuaikan pendekatan penelitiannya dengan pendekatan yang biasa digunakan para pembimbingnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metodelogi Istilah Metodologi Penelitian diambil dari bahasa Inggris yaitu <i>Methodological Research</i>, yang secara harfiah diartikan sebagai berikut :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Methodological</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> terdiri dari dua suku kata yaitu :<b><i>Method</i></b> dan <b><i>Logical</i></b>. <i>Method</i> (metode) ialah kumpulan dari suatu cara-cara tertentu, dan <i>logical</i> atau <i>logic</i> diartikan sebagai cara berpikir lurus, atau berpikir jernih, atau berpikir yang sesuai dengan akal sehat atau berpikir mempersoalkan ilmu pengetahuan dengan cara berpikir lurus atau jernih yang dapat diterima oleh akal sehat.Selanjutnya <i>Research</i> juga berasal dari dua suku kata yaitu :<b><i>Re</i></b> dan <b><i>Search</i></b>. <i>Re </i>berarti kembali, dan <i>Search</i> berarti mencari atau menemukan sesuatu.Jadi Research diartikan mencari atau menemukan sesuatu kembali.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3173254331186185725&postID=8690562128762623142" name="more"></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan demikian metodologi penelitian secara sederhana diartikan sebagai kumpulan dari metode-metode (<i>methods</i>) ataupun cara-cara tertentu yang dapat diterima oleh akal sehat untuk menemukan atau mencari sesuatu kembali.Metodologi Penelitian sering pula diistilahkan sebagai <i>Methods ofresearch</i> atau metode-metode penelitian.Adapula yang mengartikan <i>logi</i>sebagai suatu ilmu, seperti Biologi (ilmu hayat), Sosiologi (ilmu sosial), Antropologi (ilmu tentang manusia).Jadi Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai ilmu tentang metode-metode penelitian (http://primajayaphone.blogspot.com/2011/01/metodelogi penelitian.html).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah menentukan metodelogi penelitiannya, yang selanjutnya dipersiapkan adalah teori apa yang akan dipergunkan. Penggunaan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">teori</b> tentunya disesuaikan dengan kerangka dasar penelitian, hal ini dikarenakan, <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">teori</b>merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Teori adalah seperangkat konsep/konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci hubungan sebab-akibat yang terjadi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Teori adalah serangkaian proposisi yang saling berhubungan dan menerangkan secara sistematis suatu fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan antar konsep dan menerangkan fenomena tertentu dengan cara menentukan konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainya dan menerangkan bentuk hubungan tersebut. Dalam sebuah penelitian, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">teori merupakan salah satu hal yang paling fundamental yang harus dipahami seorang peneliti ketika ia melakukan penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti dapat menemukan dan merumuskan permasalahan sosial yang diamatinya secara sistematis untuk selanjutnya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis penelitian.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beberapa langkah membangun“KerangkaDasarTeori” :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.Menentukan konsep-konsepyang digunakan dalam penelitian</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.Pendalaman literature tentang konsep tersebut</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.Menentukan proposisi-proposisi yang terkait dengan konsep</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.Merumuskan proposisi-proposisi baru berdasarkan proposisi-proposisi yang sudah ada.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.Merumuskan hipotesa dari proposisi baru tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah penetapan teori, yang perlu dipersiapkan adalah <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">metode penelitian</b>.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">prosedur (metode) penelitian </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Mackenzie dan Knipe (2006) menyatakan: “… <i>method</i> refers to systematic modes, procedures or tools used for collection and analysis of data.” Berdasarkan definisi ini, dapat dikatakan bahwa metode penelitian merupakan cara, desain, atau media spesifik yang digunakan untuk menjaring dan menganalisis data dalam tahapan praktik. Pemilihan metode sangat ditentukan oleh tujuan penelitian.Dalam penelitian tertentu, tujuan dapat dicapai hanya dengan menggunakan data yang diperoleh melalui observasi. Penelitian lain mungkin membutuhkan data kuantitatif, sedangkan penelitian lain membutuhkan data yang diperoleh dari kombinasi penggunaan studi dokumen, angket, atau wawancara (</span><a href="http://www.fkip/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">www.FKIP</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> UKI.com.)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jenis Metode Penelitian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Metode Historis</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penelitian dengan metode histories merupakan penelitian yang kritis terhadap keadaankeadaan,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta intepretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Metode Deskriptif</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat.Peneliti bertindak sebagai pengamat.Ia hanya membuat kategori pelaku, mengamati gejala dan mencatatnya dalam buku observasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Metode Korelasional</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam metode ini, diteliti sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan variable pada faktor lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Metode Eksperimental</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-akibatnya.Pada metode ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode ini memiliki 3 ciri :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">* Manipulasi : mengubah secara sistematis;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">* Observasi : mengamati dan mengukur hasil manipulasi;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">* Kontrol : mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika berlangsungnya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">manipulasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. Metode Kuasi Eksperimental</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode ini hampir menyerupai metode eksperimental, hanya pada metode ini peneliti tidak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dapat mengatur sekehendak hati variabel bebasnya (Diktat Kuliah EE-4402Metode Penelitian dan Seminar Pra-TASekolah Tinggi Teknologi Telkom).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah menetapkan metode penelitian yang akan diambil, yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan instrumen penelitian. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Instrumen penelitian</b> adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian dan penilaian.Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang variasi karakteristik variabel penelitian secara objektif.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3173254331186185725&postID=8690562128762623142" name="_ftnref1"></a>Sedangkan menurut Djaali dan Muljono, instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3173254331186185725&postID=8690562128762623142" name="_ftnref2"></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Instrumen memegang peranan penting dalam menentukan mutu suatu penelitian dan penilaian.Fungsi instrumen adalah mengungkapkan fakta menjadi data.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3173254331186185725&postID=8690562128762623142" name="_ftnref3"></a> Menurut Arikunto, data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis, benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3173254331186185725&postID=8690562128762623142" name="_ftnref4"></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk mengumpulkan data penelitian dan penilaian, seseorang dapat menggunakan instrumen yang telah tersedia atau biasa disebut instrumen baku (<i>standardized</i>) dan dapat pula dengan instrumen yang dibuat sendiri. Jika instrumen baku tersedia maka seseorang dapat langsung menggunakan instrumen tersebut namun jika instrumen tersebut belum tersedia atau belum baku maka seseorang harus dapat mengembangkan instrumen buatan sendiri untuk dibakukan sehingga menjadi instrumen yang layak sesuai fungsinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penggunanaa instrumen penelitian,tentunya disesuaikan dengan teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan. Jika teknik pengumpulan data mempergunakan angket, tentunya yang dipersiapkan adalah kuesioner, pulpen dan kertas.Jika teknik pengumpulan data mempergunakan wawancara, tentunya yang perlu dipersiapkan adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">recorder</i>, begitu juga yang lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Secara umum, terdapat 4 <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">teknik pengumpulan data</b> yang sering dipergunakan dalam melaksanakan penelitian:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a) Angket (Kuesioner)</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan menyerahkan ataumengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi responden.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keuntungan teknik ini : Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relative murah; Pengisian angket ditentukan oleh responden itu sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerugian teknik ini : Teknik ini tidak dapat digunakan pada responden yang tak mampu membaca dan menulis;Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah oleh responden.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan bentuk pertanyaan yang ada dalam angket tersebut, angket dapat dibedakan atas 3 golongan, yaitu : angket terbuka (<i>opened questionare</i>), angket tertutup (<i>closed questionare</i>) dan angket semi terbuka (<i>semi opened questionare</i>).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b) Wawancara (Interview)</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung oleh pewancara kepada responden dan jawaban responden dicatat atau direkam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keuntungan : Dapat diterapkan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis; Pertanyaan yang belum dipahami dapat langsung dijelaskan; Pewancara dapat segera menguji kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerugian : Memerlukan biaya yang sangat besar; Hanya dapat menjangkau jumlah responden yang kecil; Kehadiran pewancara mungkin mengganggu responden.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Teknik wawancara dapat dibedakan atas dua teknik yaitu: Wawancara Berstruktur dan Wawancara Tidak Berstruktur.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c) Observasi</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ (melalui situasi alamiah), sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelebihan : Data yang diperoleh adalah data aktual (pada saat terjadinya tingkah laku); Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelemahan : Pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan muncul; Beberapa tingkah laku tidak mungkin diamati.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Komponen Observasi :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">* Pemilihan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">* Pengubahan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">* Pencatatan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">* Pengkodean</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">* Rangkaian Perilaku dan Suasana</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">* In situ</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">* Tujuan Empiris</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan keterlibatan pengamat dalam kegiatan-kegiatan orang-ornag yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">diamati, maka observasi dapat dibedakan sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">· Observasi Partisipan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">· Observasi Tak Partisipan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observasi dapat dibedakan :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">· Observasi Berstruktur</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">· Observasi Tak Berstruktur</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d) <i>Studi Dokumentasi (kepustakaan)</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adalah teknik pengumpulan data melalui dokumen.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelebihan : Pilihan alternatif untuk subyek penelitian yang sukar atau tidak mungkin dijangkau; Dapat menjangkau jauh ke masa lalu; Memungkinkan mengambil sampel yang lebih besar dengan biaya yang relatif kecil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelemahan : Bias; Tersedia secara selektif; Tidak komplit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua kerangka dasar penelitian ini saling berkaitan satu sama lainnya. Jika salah satu bagian dihilangkan, tentunya akan mempengaruhi hasil penelitian dan validitas penelitian.</span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-29632228729456411002011-08-09T09:30:00.006+08:002011-08-09T11:28:31.468+08:00Kebudayaan Minangkabau<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16pt; line-height: 150%;">Kebudayaan Minangkabau</span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Minangkabau</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> atau Minang adalah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_etnik" title="Kelompok etnik"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">kelompok etnik</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusantara" title="Nusantara"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Nusantara</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang ber</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Minang" title="Bahasa Minang"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">bahasa</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan menjunjung </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adat_Minangkabau" title="Adat Minangkabau"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">adat Minangkabau</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat" title="Sumatera Barat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sumatera Barat</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, separuh daratan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Riau" title="Riau"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Riau</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, bagian utara </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bengkulu" title="Bengkulu"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Bengkulu</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, bagian barat </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jambi" title="Jambi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Jambi</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, bagian selatan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara" title="Sumatera Utara"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sumatera Utara</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, barat daya </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh" title="Aceh"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Aceh</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan juga </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negeri_Sembilan" title="Negeri Sembilan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Negeri Sembilan</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia" title="Malaysia"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Malaysia</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Dalam percakapan awam, orang Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang, merujuk kepada nama ibukota propinsi Sumatera Barat yaitu kota </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padang" title="Padang"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Padang</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/A.A._Navis" title="A.A. Navis"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">A.A. Navis</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, Minangkabau lebih kepada kultur etnis dari suatu rumpun </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Melayu" title="Melayu"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Melayu</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang tumbuh dan besar karena sistem monarki serta menganut sistem adat yang khas, yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan atau </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matrilineal" title="Matrilineal"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">matrilineal</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, walaupun budayanya juga sangat kuat diwarnai ajaran agama </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Islam</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Saat ini masyarakat Minang merupakan masyarakat penganut matrilineal terbesar di dunia. Selain itu, etnik ini juga telah menerapkan sistem proto-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi" title="Demokrasi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">demokrasi</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sejak masa pra-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Hindu</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dengan adanya kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting dan permasalahan hukum. Prinsip adat Minangkabau tertuang singkat dalam pernyataan <i>Adat basandi syara', syara' basandi Kitabullah</i> (Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an" title="Al-Qur'an"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Al-Qur'an</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">) yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang Minangkabau sangat menonjol dibidang perniagaan, sebagai profesional dan intelektual. Mereka merupakan pewaris terhormat dari tradisi tua </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Melayu" title="Kerajaan Melayu"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kerajaan Melayu</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya" title="Sriwijaya"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sriwijaya</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang gemar berdagang dan dinamis. Hampir separuh jumlah keseluruhan anggota masyarakat ini berada dalam perantauan. Minang perantauan pada umumnya bermukim di kota-kota besar, seperti </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" title="Jakarta"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Jakarta</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung" title="Bandung"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Bandung</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pekanbaru" title="Pekanbaru"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Pekanbaru</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Medan" title="Medan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Medan</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batam" title="Batam"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Batam</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Palembang" title="Palembang"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Palembang</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surabaya" title="Surabaya"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Surabaya</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Di luar wilayah Indonesia, etnis Minang banyak terdapat di Negeri Sembilan, Malaysia dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura" title="Singapura"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Singapura</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Masyarakat Minang memiliki masakan khas yang populer dengan sebutan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masakan_Padang" title="Masakan Padang"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">masakan Padang</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan sangat digemari di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Indonesia</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> bahkan sampai mancanegara.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk mengetahui bagaimana kebudayaan Minangkabau itu sendiri, maka perlu kiranya, untuk merinci satu persatu unsur kebudayaan Minangkabau, diantaranya:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Etimologi Minangkabau</span></b></div><table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 1.5pt; mso-yfti-tbllook: 1184;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br />
</td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama Minangkabau berasal dari dua kata, <i>minang</i> dan <i>kabau</i>. Nama itu dikaitkan dengan suatu </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Legenda" title="Legenda"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">legenda</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> khas Minang yang dikenal didalam </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tambo" title="Tambo"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">tambo</span></a></span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tambo</i> tersebut, konon pada suatu masa ada satu kerajaan asing (biasa ditafsirkan sebagai </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit" title="Majapahit"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Majapahit</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">) yang datang dari laut akan melakukan penaklukan. Untuk mencegah pertempuran, masyarakat setempat mengusulkan untuk mengadu kerbau. Pasukan asing tersebut menyetujui dan menyediakan seekor kerbau yang besar dan agresif, sedangkan masyarakat setempat menyediakan seekor anak kerbau yang lapar dengan diberikan pisau pada tanduknya. Dalam pertempuran, anak kerbau yang lapar itu menyangka kerbau besar tersebut adalah induknya. Maka anak kerbau itu langsung berlari mencari susu dan menanduk hingga mencabik-cabik perut kerbau besar tersebut. Kemenangan itu menginspirasikan masyarakat setempat memakai nama <i>Minangkabau</i>, yang berasal dari ucapan 'Manang kabau' (artinya menang kerbau). Nama <i>Minangkabau</i> juga digunakan untuk menyebut sebuah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nagari" title="Nagari"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">nagari</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yaitu Nagari </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabau,_Sungayang,_Tanah_Datar" title="Minangkabau, Sungayang, Tanah Datar"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Minangkabau</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yang terletak di kecamatan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sungayang,_Tanah_Datar" title="Sungayang, Tanah Datar"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sungayang</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, kabupaten </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Datar" title="Tanah Datar"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Tanah Datar</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, provinsi </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat" title="Sumatera Barat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sumatera Barat</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam catatan sejarah kerajaan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit" title="Majapahit"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Majapahit</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, <i>Nagarakretagama</i> bertarikh 1365 M, juga telah ada menyebutkan nama Minangkabwa sebagai salah satu dari negeri </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Melayu" title="Melayu"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Melayu</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang ditaklukannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan nama "Minang" (</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Minanga" title="Kerajaan Minanga"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">kerajaan Minanga</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">) itu sendiri juga telah disebutkan dalam </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kedukan_Bukit" title="Prasasti Kedukan Bukit"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Prasasti Kedukan Bukit</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang bertarikh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/682" title="682"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">682</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Masehi dan berbahasa </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sansekerta" title="Sansekerta"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sansekerta</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Dalam </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti" title="Prasasti"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">prasasti</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> itu dinyatakan bahwa pendiri kerajaan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya" title="Sriwijaya"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sriwijaya</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang bernama <i>Dapunta Hyang</i> bertolak dari "Minānga" .... Beberapa ahli yang merujuk dari sumber prasasti itu menduga, kata baris ke-4 (...minānga) dan ke-5 (tāmvan....) sebenarnya tergabung, sehingga menjadi mināngatāmvan dan diterjemahkan dengan makna <i>sungai kembar</i>. Sungai kembar yang dimaksud diduga menunjuk kepada pertemuan (temu) dua sumber aliran </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Kampar" title="Sungai Kampar"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sungai Kampar</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yaitu <i>Sungai Kampar Kiri</i> dan <i>Sungai Kampar Kanan</i>. Namun pendapat ini dibantah oleh Casparis, yang membuktikan bahwa "tāmvan" tidak ada hubungannya dengan "temu", karena kata <i>temu</i> dan <i>muara</i> juga dijumpai pada prasasti-prasasti peninggalan zaman Sriwijaya yang lainnya. Oleh karena itu kata <i>Minanga</i> berdiri sendiri dan identik dengan penyebutan <i>Minang</i> itu sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lokasi, Lingkungan Alam dan Demografi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan historis, budaya Minangkabau berasal dari <i>Luhak Nan Tigo</i>, yang meliputi </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tanah_Datar" title="Kabupaten Tanah Datar"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kabupaten Tanah Datar</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Agam" title="Kabupaten Agam"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kabupaten Agam</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lima_Puluh_Kota" title="Kabupaten Lima Puluh Kota"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kabupaten Lima Puluh Kota</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sekarang. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: .2pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Luhak Tanah Datar</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, terbagi kepada 3 bagian yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l9 level1 lfo8; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lima Kaum 12 Koto</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang asal ialah Lima Kaum. Kemudian berkembang menjadi koto dan ada sembilan koto didalamnya. Yang dinamakan 12 koto ialah : Ngungun, Panti, Cubadak, Sipanjang, Pabalutan, Sawah Jauh, Rambatan, Padang Magek, Labuh, Parambahan, Tabek dan Sawah Tangah. Sembilan pula koto didalamnya yakni : Tabek Boto, Galogandang, Baringin, Koto Baranjak, Lantai Batu, Bukit Gombak, Sungai Ameh, Tanjung Barulak dan Rajo Dani.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l9 level1 lfo8; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sungai Tarab 8 Batur, yang masuk Sungai Tarab adalah : Koto Tuo, Pasir Laweh, Koto Panjang, Selo, Sumanik, Patih, Situmbuk, Gurun, Ampalu, Sijangat, Koto Badamping. Kemudian Sungai Tarab dinamai Sungai Tarab Delapan Batur (asalnya atur) yang berekor berkepala, yang berkopak berambai empat dikiri dan empat dikanan. Tanjung Sungayang membuat pula dusun sekelilingnya : Andalas, Barulak, Talago, Sungai Patai, Sungayang, Sawah Liat, dan Koto Ranah. Tanjung Sungayang dengan Nan Tujuh Koto dinamai Permata Diatas Emas. Negeri ini dinamai juga bertanjung yang tiga dan berluhak yang tiga. Tanjung yang tiga yaitu dikepalai Tanjung Alam, ditengah Sungayang dan diekornya Tanjung Talawi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l9 level1 lfo8; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Batipuh 10 Koto, y ang dinamakan Batipuh 10 Koto ialah : Pariangan Padang Panjang, Jaho, Tambangan, Koto Lawas, Pandai Sikek, Sumpur, Malalo, Gunung dan Paninjauan. Yang menjadi batas luhak Tanah Datar ialah dari mudik mulai Tarung-tarung (Solok) sampai ke hilirnya sehingga Talang Danto (Sijunjung).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Luhak Agam</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Luhak Agam memakai adat Koto Piliang dan adat Bodi Caniago. Yang memegang adat Koto Piliang dahulu pemimpinnya Datuk Bandaro Panjang berkedudukan di Biaro. Adat Bodi Caniago dahulu pemimpinnya Datuk Bandaro Kuning tempatnya di Tabek Panjang, Baso. Yang masuk adat Datuk Ketemanggungan adalah 16 koto terkandung didalamnya yaitu : Sianok, Koto Gadang, Guguk, Tabek Sarojo, Sarik, Sungai Puar, Batagak, Batu Palano, Lambah, Panampung, Biaro, Balai Gurah, Kamang Bukit, Salo, Magek. Daerah itulah yang dinamakan Ampat Angkat atau empat-empat mereka sama-sama berangkat. Disana tidak ada penghulu yang bergelar pucuk. Selain dari yang 16 koto itu semuanya beradat Bodi Caniago atau adat Datuk Perpatih nan Sebatang. Yang masuk daerah ini adalah : Kurai, Banuhampu, Lasi, Bukit Batabuh, Kubang Putih, Koto Gadang, Ujung Guguk, Candung, Koto Lawas, Tabek Panjang, Sungai Janiah, Cingkaring, Padang Luar dll. Semua kebesaran dinegeri ini memakai pucuk.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adapun tapal batas luhak Agam ialah : dari Lada Sula (Koto Baru) sampai kehilirnya Dusun Tinggal (Titi Padang Tarab) tempat empangan air proyek PLTA Batang Agam pada zaman sekarang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Luhak Lima Puluh Kota</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Luhak Lima Puluh Kota terbagi atas 3 jenis daerah : Luhak, ranah dan kelarasan. Yang dinamakan Luhak ialah pemerintahan laras nan buntar sehingga Simalanggang hilir terus ke Taram. Yang dinamakan ranah yakni pemerintahan Laras Batang Sinamar sehingga Simalanggang mudik dan kehilirnya ranah Tebing Tinggi dan kemudiknya Mungkar. Yang dinamakan laras ialah Laras nan Panjang hingga Taram Hilir kemudiknya Pauh Tinggi. Yang masuk bagian luhak adalah: Suayan, Sungai Belantik, Sarik Lawas, Tambun Ijuk, Koto Tangah, Batu Hampar, Durian Gadang, Babai, Koto Tinggi, Air Tabit, Sungai Kemuyang Situjuh Bandar Dalam, Limbukan Padang Kerambil, Sicincin dan Aur Kuning, Tiakar, Payobasung, Mungo, Andalas, Taram, Bukit Limbuku, Batu Balang dan Koto nan Gadang. Yang termasuk ranah ialah Ganting, Koto Lawas, Suliki, Sungai Rimbang, Tiakar, Balai Mansiro, Talago, Balai Talang, Balai Kubang, Taeh Simalanggang, Piobang, Sungai Baringin, Gurun, Lubuk Batangkap, Tarantang, Sarilamak, Harau, Solok Bio.-bio (Padang Lawas). Yang dinamakan Laras adalah : Gadut Tebingtinggi, Sitanang Muaro Likin, Halaban dan Ampalu, Surau dan Labuh Gunung. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemudian budaya tersebut menyebar ke wilayah rantau di sisi barat dan timur <i>Luhak Nan Tigo</i>. Batas-batasnya biasa dinyatakan dalam ungkapan Minang berikut ini :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari Sikilang Aia Bangih</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<i>hingga Taratak Aia Hitam</i><br />
<i>Dari Durian Ditakuak Rajo</i><br />
<i>hingga Sialang Balantak Basi</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika merujuk pada ungkapan tersebut, maka wilayah budaya Minangkabau meliputi :</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sumatera Barat</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian barat Riau : Kabupaten </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kampar" title="Kampar"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kampar</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuantan_Singingi" title="Kuantan Singingi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kuantan Singingi</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pelalawan" title="Pelalawan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Pelalawan</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indragiri_Hulu" title="Indragiri Hulu"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Indragiri Hulu</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian selatan Sumatera Utara : Natal, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mandailing_Natal" title="Kabupaten Mandailing Natal"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kabupaten Mandailing Natal</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian barat Jambi : Kabupaten </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerinci" title="Kerinci"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kerinci</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bungo" title="Bungo"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Bungo</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian utara Bengkulu : </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mukomuko" title="Kabupaten Mukomuko"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kabupaten Mukomuko</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ditambah daerah rantau yang menerapakan budaya Minangkabau, yaitu :</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l11 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Negeri Sembilan, Malaysia</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l11 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian barat Aceh : Kabupaten </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh_Barat_Daya" title="Aceh Barat Daya"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Aceh Barat Daya</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh_Selatan" title="Aceh Selatan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Aceh Selatan</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nagan_Raya" title="Nagan Raya"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Nagan Raya</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Asal-mula dan Sejarah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dikatakan pula oleh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tambo</i>, bahwa dalam pelayaran putera-putera Raja Iskandar Zulkarnain tiga bersaudara, dekat pulau Sailan mahkota emas mereka jatuh ke dalam laut. Sekalian orang pandai selam telah diperintahkan untuk mengambilnya. Tetapi tidak berhasil, karena mahkota itu dipalut oleh ular bidai di dasar laut. Ceti Bilang Pandai memanggil seorang pandai mas. Tukang mas itu diperintahkannya untuk membuat sebuah mahkota yang serupa. Setelah mahkota itu selesai dengan pertolongan sebuah alat yang mereka namakan “camin taruih” untuk dapat menirunya dengan sempurna. Setelah selesai tukang yang membuatnya pun dibunuh, agar rahasia tidak terbongkar dan jangan dapat ditiru lagi. Waktu Sri Maharaja Diraja terbangun, mahkota itu diambilnya dan dikenakannya diatas kepalanya. Ketika pangeran yang berdua lagi terbangun bukan main sakit hati mereka melihat mahkota itu sudah dikuasai oleh si bungsu. Maka terjadilah pertengkaran, sehingga akhirnya mereka terpisah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sri Maharaja Alif meneruskan pelayarannya ke Barat. Ia mendarat di Tanah Rum, kemudian berkuasa sampai ke Tanah Perancis dan Inggris. Sri Maharaja Dipang membelok ke Timur, memerintah negeri Cina dan menaklukkan negeri Jepang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sri Maharaja Diraja turun sedikit ke bawah dari puncak Gunung Merapi membuat tempat di Galundi Nan Baselo. Lebih ke baruh lagi belum dapat ditempuh karena lembah-lembah masih digenangi air, dan kaki bukit ditutupi oleh hutan rimba raya yang lebat. Mula-mula dibuatlah beberapa buah taratak. Kemudian diangsur-angsur membuka tanah untuk dijadikan huma dan ladang. Teratak-teratak itu makin lama makin ramai, lalu tumbuh menjadi dusun, dan Galundi Nan Baselo menjadi ramai. Sri Maharaja Diraja menyuruh membuat sumur untuk masingmasing isterinya mengambil air. Ada sumur yang dibuat ditempat yang banyak agam tumbuh dan pada tempat yang ditumbuhi kumbuh, sejenis tumbuh-tumbuhan untuk membuat tikar, karung, kembut dsb. Ada pula ditempat yang agak datar. Ditengah-tengah daerah itu mengalir sebuah sungai bernama Batang Bengkawas. Karena sungai itulah lembah Batang Bengkawas menjadi subur sekali. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beratus-ratus tahun kemudian setelah Sri Maharaja Diraja wafat, bertebaranlah anak cucunya kemana-mana, berombongan mencari tanah-tanah baru untuk dibuka, karena air telah menyusut pula. Dalam tambo dikatakan <i>“Tatkalo bumi barambuang naiak, aia basintak</i> <i>turun”</i>. Keturunan Sri Maharaja Diraja dengan “Si Harimau Campa” yang bersumur ditumbuhi agam berangkat ke dataran tinggi yang kemudian bernama “Luhak Agam” (luhak = sumur). Disana mereka membuka tanah-tanah baru. Huma dan teruka-teruka baru dikerjakan dengansekuat tenaga. Bandar-bandar untuk mengairi sawah-sawah dikerjakan dengan sebaikbaiknya. Keturunan “Kambing Hutan” membuka tanah-tanah baru pula di daerah-daerah Gunung Sago, yang kemudian diberi nama “Luhak 50 Koto” (Payakumbuh) dari luhak yang banyak ditumbuhi kumbuh. Keturunan “Anjing yang Mualim” ke Kubang Tigo Baleh (Solok), keturunan “Kucing Siam” ke Candung-Lasi dan anak-anak raja beserta keturunannya dari si Anak Raja bermukim tetap di Luhak Tanah Datar. Lalu mulailah pembangunan semesta membabat hutan belukar, membuka tanah, mencencang melateh, meneruka, membuat ladang, mendirikan teratak, membangun dusun, koto dan kampung.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tersebutlah kisah seorang raja bernama Sang Sapurba. Di dalam tambo dikatakan <i>“Datanglah ruso dari Lauik”</i>. Kabarnya dia sangat kaya bergelar Raja Natan Sang Sita Sangkala dari tanah<i> </i>Hindu. Dia mempunyai mahkota emas yang berumbai-umbai dihiasai dengan mutiara,<i> </i>bertatahkan permata berkilauan dan ratna mutu manikam. Mula-mula ia datang dari tanah<i> </i>Hindu. Ia mendarat di Bukit Siguntang Maha Meru dekat Palembang. Disana dia jadi menantu<i> </i>raja Lebar Daun. Dari perkawinannya di Palembang itu dia memperoleh empat orang anak, dua<i> </i>laki-laki yaitu Sang Nila Utama, Sang Maniaka; dua perempuan yaitu Cendera Dewi dan BilalDaun. Pada satu hari Sang Sapurba ingin hendak berlayar menduduki Sungai Indragiri. Setelah<i> </i>lama berlayar, naiklah dia ke darat, akhirnya sampai di Galundi Nan Baselo. Waktu itu yang<i> </i>berkuasa di Galundi Nan Baselo ialah Suri Dirajo, seorang dari keturunan Sri Maharaja Diraja.<i> </i>Suri Diraja tekenal dengan ilmunya yang tinggi, ia bertarak di gua Gunung Merapi. Karena<i> </i>ilmunya yang tinggi dan pengetahuannya yang dalam, ia jadi raja yang sangat dihormati dan<i> </i>disenangi oleh penduduk Galundi Nan Baselo dan di segenap daerah. Ia juga bergelar Sri<i> </i>Maharaja Diraja, gelar yang dijadikan gelar keturunan raja-raja Gunung Merapi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anak negeri<i> </i>terheran-heran melihat kedatangan Sang Sapurba yang serba mewah dan gagah. Orang banyak<i> </i>menggelarinya “Rusa Emas”, karena mahkotanya yang bercabang-cabang. Oleh karena<i> </i>kecerdikan Suri Dirajo, Sang Sapurba dijadikan semenda, dikawinkan dengan adiknya bernama<i> </i>Indo Julito. Sang Sapurba adalah seorang Hindu yang beragama Hindu. Lalu diadakan tempat beribadat di suatu tempat. Tempat ini sampai sekarang masih bernama<i> </i>Pariangan (per-Hiyang-an = tempat menyembah Hiyang / Dewa). Dan disitu juga terdapat<i> </i>sebuah candi buatan dari tanah tempat orang-orang Hindu beribadat. Ada juga yang mengatakan<i> </i>tempat itu adalah tempat beriang-riang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sang Sapurba lalu dirajakan dengan memangku gelar Sri Maharaja Diraja juga. Tetapi yang memegang kendali kuasa pemerintahan tetap Suri Dirajo sebagai orang tua, sedangkan sang sapurba hanya sebagai lambang.Untuk raja dengan permaisurinya dibuatkan istana “Balairung Panjang” tempatnya juga memerintah. Istana ini konon kabarnya terbuat dari : tonggaknya teras jelatang, perannya akar lundang, disana terdapat tabuh dari batang pulut-pulut dan gendangnya dari batang seleguri, getangnya jangat tuma, mempunyai cenang dan gung, tikar daun hilalang dsb. Karena Pariangan makin lama makin ramai juga Sang Sapurba pindah ke tempat yang baru di Batu Gedang. Seorang hulubalang yang diperintahkan melihat-lihat tanah-tanah baru membawa pedang yang panjang. Banyak orang kampung yang mengikutinya. Mereka menuju ke arah sebelah kanan Pariangan. Terdapatlah tanah yang baik, lalu dimulai menebang kayu-kayuan dan membuka tanah-tanah baru. Selama bekerja hulubalang itu menyandarkan pedang yang panjang itu pada sebuah batu yang besar. Banyak sekali orang yang pindah ke tempat yang baru itu. Mereka berkampung disitu, dan kampung baru tempat menyandarkan pedang yang panjang itu, sampai sekarang masih bernama Padang Panjang. Lama kelamaan Padang Panjang itu jadi ramai sekali. Dengan demikian Pariangan dengan Padang Panjang menjadi sebuah negeri, negeri pertama di seedaran Gunung Merapi di seluruh Batang Bengkawas, yaitu negeri Pariangan Padang Panjang. Untuk kelancaran pemerintahan perlu diangkat orang-orang yang akan memerintah dibawah raja. Lalu bermufakatlah raja dengan orang-orang cerdik pandai. Ditanam dua orang untuk Pariangan dan dua orang pula untuk Padang Panjang. Masing-masing diberi pangkat “penghulu” dan bergelar “Datuk”. · Dt. Bandaro Kayo dan Dt. Seri Maharajo untuk Pariangan · Dt. Maharajo Basa dan Dt. Sutan Maharajo Basa untuk Padang Panjang. Orangorang yang berempat itulah yang mula-mula sekali dijadikan penghulu di daerah itu. Untuk rapat dibuat Balai Adat. Itulah balai pertama yang asal sebelum bernama Minangkabau di Pariangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seorang orang jahat yang datang dari negeri seberang tiba pula di daerah itu. Karena tubuhnya yang besar dan tinggi bagai raksasa ia digelari orang naga “Sikati Muno” yang keluar dari kawah Gunung Merapi. Rakyat sangat kepadanya dan didongengkan mereka, bahwa naga itu tubuhnya besar dan panjangnya ada 60 depa dan kulitnya keras. Ia membawa bencana besar yang tidak terperikan lagi oleh penduduk. Kerjanya merampok dan telah merusak kampung-kampung dan dusun-dusun. Padi dan sawah diladang habis dibinasakannya. Orang telah banyak yang dibunuhnya, laki-laki, perempuan dan gadis-gadis dikorbankannya. Keempat penghulu dari Pariangan-padang Panjang diutus Suri Drajo menghadap Sang Sapurba di Batu Gedang tentang kekacauan yang ditimbuklan oleh Sikati Muno. Untuk menjaga prestisenya sebagai seorang semenda, Sang Sapurba lalu pergi memerangi Sikati Muno. Pertarungan hebat pun terjadi berhari-hari lamanya. Pedang Sang Sapurba sumbing-sumbing sebanyak seratus sembilan puluh. Akhirnya naga Sikati Muno itu mati dibunuh oleh Sang Sapurba dengan sebilah keris. Keris tersebut dinamakan “Keris Sikati Muno”, keris bertuah, tak diujung pangkal mengena, jejakditikam mati juga. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejak itu amanlah negeri Pariangan-Padang Panjang, dan semakin lama semakin bertambah ramai. Oleh sebab itu Sang Sapurba memerintahkan lagi mencari tanah-tanah baru. Pada suatu hari raja sendiri pergi keluar, melihat-lihat daerah yang baik dijadikan negeri. Dia berangkat bersama-sama dengan pengiring-pengiringnya. Ia sampai pada suatu tempat mata air yang jernih keluar dari bawah pohon tarab. Sang Sapurba berpikir, tanah itu tentu akan subur sekali dan baik dijadikan negeri. Lalu diperintahkannyalah membuka tanah-tanah baru ditempat itu. Sampai sekarang tanah itu dinamakan Sungai Tarab. Kemudian hari jadi termasyhur, tempat kedudukan “Pamuncak Koto Piliang” Dt. Bandaharo di Sungai Tarab. Selain itu raja menemui pula setangkai kembang teratai di daerah itu, kembang yang jadi pujaan bagi orang-orang Hindu. Raja menyuruh mendirikan sebuah istana di tempat itu. Setelah istana itu siap raja lalu pindah bertahta dari Pariangan-Padang Panjang ke tempat yang baru itu, yang kemudian dinamakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">negeri Bungo Satangkai, negeri yang kedua sesudah Pariangan-Padang Panjang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pusat kerajaan kembali lagi ke Pariangan Padang Panjang disebut awal masa kerajaan Minangkabau Baru. Walaupun telah bergnati musim adat Minangkabau tetap terpakai disebut; Tidak lakang oleh panas, tidak lapuk oleh hujan. Siapapun diantara putra-putri Minangkabau yang dengan sengaja melanggar aturan adat itu, akan tersisih hidupnya dalam keluarga sendiri. Tahun 1127, Sultan Sri Maharaja Diraja menikah dengan puti Indo Jelita, yakni adik kandung dari Datuk Suru Dirajo. Setelah 14 tahun menikah, ternyata belum juga mendapat keturunan. Maka atas sepakat dewan kerajaan, Sultan Sri Maharaja Diraja menikah lagi dengan Puti Cinto Dunia. Setelah dua tahun menikah dengan Puti Cinto Dunia, tidak ada juga tandatanda kehamilan Puti tsb. Maka Sultan menikah lagi dengan Puti Sedayu. Atas rahmat Tuhan, tahun 1147, lahirlah Sultan Paduko Basa dari permaisuri Puti Indo Jelito, yang kemudian diangkat sebagai Raja Minangkabau, bergelar Datuk Ketemanggungan. Tahun itu juga lahir pula Warmandewa dari Puti Cinto Dunia, yang kemudian bergelar Datuk Bandaharo Kayo. Tahun 1148, lahir lagi Reno Shida dari Puti Sedayu, yang kemudian bergelar Datuk Maharajo Basa. Dengan demikian telah 3 orang putra Raja, masing-masing dari tiga orang ibu. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tahun 1149, Sultan sri Maharaja Diraja mangkat dan waktu itu anak raja yang tertua masih berusia 2 tahun. Atas sepakat dewan kerajaan, Ibu Suri Puti Indo Jelito, langsung memegang tampuk kerajaan Minangkabau sementara menunggu Sutan Paduko Basa menjadi dewasa. Tugas harian dilaksanakan oleh tiga pendamping raja yakni Datuk Suri Dirajo, Cetri Bilang Pandai dan Tantejo Gurano. Karena kasih sayang Datuk Suri Puti Indo Jelito menjanda, lalu dinikahkan dengan Cetri Bilang Pandai. Dari perkawinannya itu melahirkan 5 orang anak :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Jatang Sutan Balun bergelar Datuk Perpatih Nan Sabatang (lahir 1152)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Kalap Dunia bergelar Datuk Suri Maharajo nan Banego-nego (lahir 1154)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Puti Reno Judah lahir 1157, kemudian dibawa oleh Datuk Perpatih Nan Sabatang ke Lima Kaum untuk keturunan kemenakannya nan menjadi penghulu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Puti Jamilan lahir 1159, kemudian dibawa Datuk Ketemanggungan ke Sungai Tarab dan ke Bunga Setangkai untuk keturunannya nanti menjadi raja dan penghulu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. Mambang Sutan lahir th 1161, setelah berumur 4 th bergelar Datuk Suri Dirajo menggantikan gelar mamaknya (abang dari Puti Indo Jelito)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mambang Sutan merupakan kemenakan pertama di Minangkabau yang menerima gelar dari mamaknya. Tahun 1165 yakni sewaktu Sutan Paduko Basa telah berumur 18 tahun, beliau diangkat sebagai penghulu bergelar Datuk Ketumanggungan, sekalipun menduduki tahta kerajaan Minangkabau, pengganti raja yang telah 16 tahun mengemban tugas dari ibunya Puti Indo Jelito. Selain itu, semua anak laki-laki Sultan Sri Maharaja Diraja dinobatkan pula menjadi penghulu.Tahun 1174 kerajaan Minangkabau baru memperluas daerah adatnya ke Sungai Tarab, Lima Kaum dan Padang Panjang. Masing-masing daerah diduduki oleh seorang penghulu anak dari tiga orang istri Sultan Sri Maharaja Diraja. Karena kepadatan penduduk daerah Pariangan maka tahun 1186-1192 diadakan perpindahan penduduk, maka terbentuklah Luhak Nan Tigo. Pada masing-masing luhak dibentuk beberapa kelarasan dan pada kelarasan dibentuk pula beberapa suku. Adapun suku dalam daerah kerajaan Minangkabau diatur menurut garis keturunan ibu. Siapapun bapak dari seorang anak atau apapun pangkat bapaknya, namun suku anaknya menurut suku ibunya. Untuk mengukuhkan berdirinya suku, maka harta pusaka dari nenek, diwariskan kepada ibun dan dari ibu diwariskan pula kepada anak perempuan. Bagi perempuan harta pusaka bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk jaminan hidup keturunan suku. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada tahun 1292, cicit dari Puti Jamilan, bernama Putri Dara Jingga yang pemangku Putri Mahkota, dinikahkan dengan Mahisa Anabrang, Panglima kerajaan Singhasari, keluarga dari Raja Kartanegara. Sebelum menikah terlebih dahulu Mahisa di-islamkan. Tahun 1293 Puti Dara Jingga sedang hamil, pergi mengikuti suaminya pulang ke Singhasari yang dipanggil oleh raja Pertama Majapahit (Raden Wijaya). Putri Dara Jingga membawa adik seayah dengannya yaitu Puti Dara Petak untuk pengasuh anaknya yang akan lahir. Beberapa bulan dikerajaan Majapahit yang mengambil alih kerajaan Singhasari itu, lahirlah anak dari Puti Dara Jingga yang diberi nama Adityawarman. Puti Dara Petak, dinikahi oleh Raja Majapahit (Raden Wijaya). Puti Dara Petak berubah nama menjadi Diyan Sri Tribuaneswari. Walaupun telah menjadi istri Raja Majapahit, Puti Dara Petak tetap mengasuh Adityawarman di kerajaan Majapahit. Karena Datuk Ketumanggungan telah sangat tua, maka tahun 1295, Puti Dara Jingga dipanggil pulang ke Minangkabau untuk menjadi Raja di Minangkabau dengan panggilan Bundo Kanduang. Anak Bundo Kanduang yang bernama Adityawarman tetap tinggal dikerajaan Majapahit, karena Puti Dara Petak tidak mau melepasnya pulang, ingin terus mengasuh anak kakaknya. Setelah Bunda Kandung menjadi Raja Minangkabau, memanglah Datuk Ketumanggungan mangkat dalam usia 149 tahun dan disusul oleh meninggalnya Datuk Perparih Nan Sebatang dalam usia 146 tahun. Si Kambang Bendahari (dayang-dayang utama dari Bunda Kandung) dinikahkan dengan Selamat Panjang Gobang (1292) yakni seorang diplomat utusan dari kerajaan Cina (khubilai Khan). Sebelum menikah terlebih dahulu Selamat Panjang Gombak di-Islamkan. Perkawinan itu melahirkan seorang anak bernama Cindur Mato th 1294. Cindur Mato diasuh ilmu perang oleh Mahisa Anabrangyang yang teringat akan anak kandungnya Adityawarman jauh di Majapahit. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain itu Cindur Mato dididik ilmu silat pula oleh ayah kandungnya Selamat Panjang Gombak. Maka menjadilah Cindur Mato seorang pendekar yang tangguh dan Panglima kerajaan Minangkabau yang tiada tandingan dizamannya. Adityawarman sendiri yang Putra Mahkota Kerajaan Minangkabau, dididik ilmu perang dan ilmu kerjaan oleh Majapahit. Adityawarman pernah menjadi Wirdamatri yang merupakan predikat setaraf dengan Mpu Nala dan Maha Patih. Karena itu Adityawarman salah seorang Tri Tunggal Kerajaan Majapahit. Setelah dewasa pulanglah Adityawarmanmenemui Bundo Kandung dan kawin dengan Puti Bungsu (anak mamaknya Rajo Mudo) dari Ranah Sikalawi-Taluk Kuantan, sebelum menikah Adityawarman yang menganut Budha, terlebih dahulu di-Islamkan. Pada tahun 1347 Adityawarman dinobatkan menjadi Raja Minangkabau bergelar Dang Tuanku (Sutan Rumandung). Pernikahan Adityawarman dengan Puti Bungsu melahirkan anak yang bernama Ananggawarman. Gahah Mada pernah marah kepada Adityawarman karena tidak mau takluk kepada Majapahit. Tapi Adityawarman tidak segan kepada Gajah Mada, karena mereka sependidikan. Gajah Mada mencoba menyerang Minangkabau pada th 1348, tapi gagal, malah Adityawarman pernah membantu Majapahit menaklukkan Bali. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sewaktu Minangkabau dibawah pimpinan Ananggawarman tahun 1375-1417, pertahanan kerajaan Minangkabau telah sangat kuat. Patih Wikrawardhana dikerajaan Majapahit, masih mencoba menyerang kerajaan Minangkabau tahun 1409, tapi tetap tidak berhasil. Itu merupakan serangan yang terakhir terhadap Minangkabau. Kalau dizaman Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sabatang, kerajaan Minangkabau terkenal dengan aturan adat dan filsafahnya, maka dizaman Bundo Kanduang, Adityawarman dan Ananggawarman kerajaan Minangkabau terkenal dengan keahlian Cindur Mato sebagai panglima perangnya. Sesudah Ananggawarman tidak terdengar lagi kegiatan Raja Minangkabau, mungkin karena raja dan penghulunya tidak lagi membuat ubahan, baik untuk kerajaan, maupun untuk rakyat yang memang telah sempurna dibentuk oleh cerdik pandai terdahulu. Demikian sempurnanya aturan adat dikerjakan Minangkabau sangat pula membantu pelaksanaan aturan adat itu, karena adat Minangkabau disusun bersendi syarak (agama Islam) dan syarak bersendi Kitabullah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Minangkabau</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Baso Minang</i> adalah salah satu anak cabang bahasa Austronesia yang dituturkan khususnya di wilayah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra_Barat" title="Sumatra Barat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sumatra Barat</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, bagian barat propinsi </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Riau" title="Riau"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Riau</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> serta tersebar di berbagai kota di seluruh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Indonesia</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terdapat pertentangan mengenai hubungan bahasa Minangkabau dengan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu" title="Bahasa Melayu"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">bahasa Melayu</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Sebagian pakar bahasa menganggap bahasa ini sebagai dialek Melayu, karena banyaknya kesamaan kosakata dan bentuk tuturan di dalamnya, sementara yang lain justru beranggapan bahasa ini merupakan bahasa mandiri yang berbeda dengan Melayu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l6 level1 lfo13; mso-outline-level: 2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Daerah sebar tutur</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara historis, daerah sebar tutur Bahasa Minangkabau meliputi bekas wilayah kekuasaan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyung" title="Kerajaan Pagaruyung"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kerajaan Pagaruyung</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang berpusat di Batusangkar, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra_Barat" title="Sumatra Barat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sumatra Barat</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Batas-batasnya biasa dinyatakan dalam ungkapan Minang berikut ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari Sikilang Aia Bangih</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hingga Taratak Aia Hitam.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari Durian Ditakuak Rajo</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hingga Sialang Balantak Basi.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sikilang Aia Bangih</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> adalah batas utara, sekarang di daerah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasaman_Barat" title="Pasaman Barat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Pasaman Barat</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, berbatasan dengan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mandailing_Natal" title="Kabupaten Mandailing Natal"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Natal</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara" title="Sumatera Utara"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sumatera Utara</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. <i>Taratak Aia Hitam</i> adalah daerah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bengkulu" title="Bengkulu"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Bengkulu</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. <i>Durian Ditakuak Rajo</i> adalah wilayah di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bungo" title="Kabupaten Bungo"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kabupaten Bungo</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jambi" title="Jambi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Jambi</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Yang terakhir, <i>Sialang Balantak Basi</i> adalah wilayah di Rantau Barangin, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kampar" title="Kabupaten Kampar"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kabupaten Kampar</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Riau" title="Riau"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Riau</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sekarang<sup>[<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Mengutip_sumber" title="Wikipedia:Mengutip sumber"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">rujukan?</span></a></i>]</sup>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Minangkabau juga menjadi bahasa <i>lingua franca</i> di kawasan pantai barat </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra_Utara" title="Sumatra Utara"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sumatra Utara</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, bahkan menjangkau jauh hingga pesisir barat </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh" title="Aceh"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Aceh</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Di Aceh, penutur bahasa ini disebut sebagai </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Aneuk_Jamee" title="Suku Aneuk Jamee"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Aneuk Jamee</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Selain itu, bahasa </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabau" title="Minangkabau"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Minangkabau</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> juga dituturkan oleh masyarakat </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negeri_Sembilan" title="Negeri Sembilan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Negeri Sembilan</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia" title="Malaysia"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Malaysia</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang nenek moyangnya merupakan pendatang asal <i>ranah Minang</i> sejak berabad-abad silam.Dialek bahasa Minangkabau Negeri Sembilan ini disebut <i>Baso Nogoghi</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l6 level1 lfo13; mso-outline-level: 2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dialek</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Minang memiliki banyak dialek, bahkan antarkampung yang dipisahkan oleh sungai sekali pun dapat mempunyai dialek yang berbeda. Perbedaan terbesar adalah dialek yang dituturkan di kawasan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pesisir_Selatan" title="Pesisir Selatan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Pesisir Selatan</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan dialek di wilayah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mukomuko" title="Kabupaten Mukomuko"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Mukomuko</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bengkulu" title="Bengkulu"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Bengkulu</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain itu dialek bahasa Minangkabau juga dituturkan oleh sebagian penduduk di sepanjang pesisir barat pulau Sumatera mulai dari </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Natal" title="Natal"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Natal</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sibolga" title="Sibolga"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Sibolga</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Barus" title="Barus"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Barus</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> di Sumatera Utara berlanjut ke </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singkil" title="Singkil"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Singkil</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Simeulue" title="Simeulue"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Simeulue</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh_Selatan" title="Aceh Selatan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Aceh Selatan</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh_Barat_Daya" title="Aceh Barat Daya"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Aceh Barat Daya</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Meulaboh" title="Meulaboh"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Meulaboh</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> di Aceh. Di Aceh dialek Bahasa Minang ini disebut dengan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jamee" title="Bahasa Jamee"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Bahasa Jamee</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berikut ini adalah perbandingan perbedaan antara beberapa dialek:</span></div><table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 1.5pt; mso-yfti-tbllook: 1184;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Indonesia/ Bahasa Melayu</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apa katanya kepadamu?</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Minangkabau "baku"</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A keceknyo jo kau?</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mandahiling Kuti Anyie</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apo kecek o kö gau?</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Padang Panjang</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apo keceknyo ka kau?</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pariaman</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A kato e bakeh kau?</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ludai</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A kecek o ka rau?</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sungai Batang</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ea janyo ke kau?</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 7;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kurai</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A jano kale gau?</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 8;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kuranji</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apo kecek e ka kau?</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 9;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salimpaung Batusangkar</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Poh ceknyoh kah khau duh?</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 10; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rao-Rao Batusangkar</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aa keceknyo ka awu tu?</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk komunikasi antar penutur bahasa Minangkabau yang sedemikian beragam ini, akhirnya dipergunakanlah dialek </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padang" title="Padang"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Padang</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sebagai bahasa baku Minangkabau atau disebut <i>Baso Padang</i> atau <i>Baso Urang Awak</i>. Bahasa Minangkabau dialek Padang inilah yang menjadi acuan baku (standar) dalam menguasai bahasa Minangkabau.<sup>[<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Mengutip_sumber" title="Wikipedia:Mengutip sumber"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">rujukan?</span></a></i>]</sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Contoh</span></b></div><table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 1.5pt; mso-yfti-tbllook: 1184;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Minangkabau:</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sadang kayu di rimbo tak samo tinggi, kok kunun manusia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (peribahasa)</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Indonesia:</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan pohon di hutan tidak sama tinggi, apa lagi manusia</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br />
</td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br />
</td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Minangkabau:</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Co a koncek baranang co itu inyo</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (peribahasa)</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Indonesia:</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagaimana katak berenang, seperti itulah dia.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br />
</td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br />
</td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Minangkabau:</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Indak buliah mambuang sarok di siko!</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 7;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Indonesia:</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak boleh membuang sampah di sini!</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 8;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br />
</td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br />
</td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 9;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Minangkabau:</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bungo indak satangkai, kumbang indak sa ikua</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (peribahasa)</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 10;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Indonesia:</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bunga tidak setangkai, kumbang tidak seekor</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 11;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br />
</td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br />
</td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 12;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Minangkabau:</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A tu nan ang karajoan* ?</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 13;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Indonesia:</span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apa yang akan kamu kerjakan?</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 14; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br />
</td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">* perhatian: kata <i>ang</i> (kamu) adalah kata kasar, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kata <i>Apa</i> dalam bahasa Minangkabau yaitu <i>Apo</i> tetapi lebih sering disingkat dengan kata <i>A</i><sup>[</sup></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Mengutip_sumber" title="Wikipedia:Mengutip sumber"><i><sup><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">rujukan?</span></sup></i></a></span><sup><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">]</span></sup><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br />
</td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l6 level1 lfo13; mso-outline-level: 2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karya sastra</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karya </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sastra_Minangkabau" title="Sastra Minangkabau"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">sastra tradisional</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> berbahasa Minang memiliki persamaan bentuk dengan karya sastra tradisional berbahasa Melayu pada umumnya, yaitu berbentuk pantun, cerita rakyat, hikayat nenek moyang (<i>tambo</i>) dan adat-istiadat Minangkabau. Penyampaiannya biasanya dilakukan dalam bentuk cerita (<i>kaba</i>) atau dinyanyikan (<i>dendang</i>).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l6 level1 lfo13; mso-outline-level: 2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perbandingan dengan Bahasa Melayu/Indonesia</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang Minangkabau umumnya berpendapat banyak persamaan antara Bahasa Minangkabau dengan Bahasa Melayu/Indonesia. M. Rusli dalam <i>Peladjaran Bahasa Minangkabau</i> menyebutkan pada pokoknya perbedaan antara Bahasa Minangkabau dan Bahasa Indonesia adalah pada perbedaan lafal, selain perbedaan beberapa kata.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Contoh-contoh perbedaan lafal Bahasa Melayu/Indonesia dan Bahasa Minangkabau adalah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ul-ua</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, contoh: bandul-<i>bandua</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ut-uik</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, contoh: rumput-<i>rumpuik</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">us-uih</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, contoh: putus -<i>putuih</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">is-ih</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, contoh: baris -<i>barih</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">it-ik</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, contoh: sakit -<i>sakik</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">as-eh</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, contoh: batas -<i>bateh</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ap-ok</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, contoh: atap -<i>atok</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">at-ek</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, contoh: rapat-<i>rapek</i>. Untuk kata-kata berasal dari bahasa asing <i>at-aik</i>, contoh: adat-<i>adaik</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">al/ar-a</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, contoh: jual-<i>jua</i>, kabar-<i>kaba</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e(pepet)-a</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, contoh: beban-<i>baban</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a-o</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, contoh: kuda-<i>kudo</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l4 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">awalan ter-, ber-, per- menjadi ta-, ba-, pa-. Contoh: berlari, termakan, perdalam (Bahasa Melayu/Indonesia) menjadi <i>balari</i>, <i>tamakan</i>, <i>padalam</i> (Bahasa Minangkabau).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sistem Mata Pencaharian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika dulu hasil pertanian dan perkebunan, sumber utama tempat mereka hidup dapat menghidupi keluarga, maka kini hasil sumber daya alam yang menjadi penghasilan utama mereka itu tak cukup lagi memberi hasil untuk memenuhi kebutuhan bersama, karena harus dibagi dengan beberapa keluarga. Selain itu adalah tumbuhnya kesempatan baru dengan dibukanya daerah perkebunan dan pertambangan. Faktor-faktor inilah yang kemudian mendorong orang Minang pergi merantau mengadu nasib di negeri orang. Untuk kedatangan pertamanya ke tanah rantau, biasanya para perantau menetap terlebih dahulu di rumah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dunsanak" title="Dunsanak"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">dunsanak</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang dianggap sebagai induk semang. Para perantau baru ini biasanya berprofesi sebagai pedagang kecil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain itu, perekonomian masyarakat Minangkabau sejak dahulunya telah ditopang oleh kemampuan berdagang, terutama untuk mendistribusikan hasil bumi mereka. Kawasan pedalaman Minangkabau, secara </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Geologi" title="Geologi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">geologis</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> memiliki cadangan bahan baku terutama </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Emas" title="Emas"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">emas</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga" title="Tembaga"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">tembaga</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Timah" title="Timah"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">timah</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seng" title="Seng"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">seng</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Merkuri" title="Merkuri"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">merkuri</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Besi" title="Besi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">besi</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, semua bahan tersebut telah mampu diolah oleh mereka. Sehingga julukan <i>suvarnadvipa</i> (pulau emas) yang muncul pada cerita legenda di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">India</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sebelum Masehi, kemungkinan dirujuk untuk pulau Sumatera karena hal ini. Pedagang dari </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arab" title="Arab"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Arab</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada abad ke-9, telah melaporkan bahwa masyarakat di pulau Sumatera telah menggunakan sejumlah emas dalam perdagangannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemudian dilanjutkan pada abad ke-13 diketahui ada raja di Sumatera yang menggunakan mahkota dari emas. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tom%C3%A9_Pires" title="Tomé Pires"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Tomé Pires</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sekitar abad ke-16 menyebutkan, bahwa emas yang diperdagangangkan di Malaka, Panchur (Barus), Tico (Tiku) dan Priaman (Pariaman), berasal dari kawasan pedalaman Minangkabau. Disebutkan juga kawasan Indragiri pada sehiliran </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batang_Kuantan" title="Batang Kuantan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Batang Kuantan</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> di pesisir timur Sumatera, merupakan pusat pelabuhan dari raja Minangkabau. Dalam prasasti yang ditinggalkan oleh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adityawarman" title="Adityawarman"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Adityawarman</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> disebut bahwa dia adalah penguasa bumi emas. Hal inilah menjadi salah satu penyebab, mendorong </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Belanda</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> membangun pelabuhan di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Padang" title="Kota Padang"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Padang</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan sampai pada abad ke-17 Belanda masih menyebut <i>yang menguasai emas</i> kepada raja </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyung" title="Kerajaan Pagaruyung"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Pagaruyung</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Kemudian meminta Thomas Diaz untuk menyelidiki hal tersebut, dari laporannya dia memasuki pedalaman Minangkabau dari pesisir timur Sumatera dan dia berhasil menjumpai salah seorang raja Minangkabau waktu itu (Rajo Buo), dan raja itu menyebutkan bahwa salah satu pekerjaan masyarakatnya adalah pendulang emas. Sementara itu dari catatan para geologi Belanda, pada sehiliran </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batanghari" title="Batanghari"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Batanghari</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dijumpai 42 tempat bekas penambangan emas dengan kedalaman mencapai 60 m serta di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerinci" title="Kerinci"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kerinci</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> waktu itu, mereka masih menjumpai para pendulang emas. Sampai abad ke-19, legenda akan kandungan emas pedalaman Minangkabau, masih mendorong </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stamford_Raffles" title="Stamford Raffles"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Raffles</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> untuk membuktikannya, sehingga dia tercatat sebagai orang Eropa pertama yang berhasil mencapai </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pagaruyung,_Tanjung_Emas,_Tanah_Datar" title="Pagaruyung, Tanjung Emas, Tanah Datar"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Pagaruyung</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> melalui pesisir barat Sumatera.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Organisasi Sosial</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l8 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suku</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suku dalam tatanan Masyarakat Minangkabau merupakan basis dari organisasi sosial, sekaligus tempat pertarungan kekuasaan yang fundamental. Pengertian awal kata <i>suku</i> dalam </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Minangkabau" title="Bahasa Minangkabau"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Bahasa Minang</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dapat bermaksud <i>satu per-empat</i>, sehingga jika dikaitkan dengan pendirian suatu </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nagari" title="Nagari"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">nagari</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabau" title="Minangkabau"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Minangkabau</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dapat dikatakan sempurna apabila telah terdiri dari komposisi empat suku yang mendiami kawasan tersebut. Selanjutnya, setiap suku dalam tradisi Minang, diurut dari garis keturunan yang sama dari pihak ibu, dan diyakini berasal dari satu keturunan nenek moyang yang sama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain sebagai basis politik, suku juga merupakan basis dari unit-unit ekonomi. Kekayaan ditentukan oleh kepemilikan tanah keluarga, harta, dan sumber-sumber pemasukan lainnya yang semuanya itu dikenal sebagai harta pusaka. Harta pusaka merupakan harta milik bersama dari seluruh anggota kaum-keluarga. Harta pusaka tidak dapat diperjualbelikan dan tidak dapat menjadi milik pribadi. Harta pusaka semacam dana jaminan bersama untuk melindungi anggota kaum-keluarga dari kemiskinan. Jika ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan atau tertimpa musibah, maka harta pusaka dapat digadaikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suku terbagi-bagi ke dalam beberapa cabang keluarga yang lebih kecil atau disebut <i>payuang</i> (payung). Adapun unit yang paling kecil setelah <i>sapayuang</i> disebut <i>saparuik</i>. Sebuah <i>paruik</i> (perut) biasanya tinggal pada sebuah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_gadang" title="Rumah gadang"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">rumah gadang</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> secara bersama-sama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata suku dari bahasa Sanskerta, artinya “kaki”, satu kaki berarti seperempat dari satu kesatuan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada mulanya negeri mempunyai empat suku, Nagari nan ampek suku. Nama-nama suku yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">pertama ialah Bodi, Caniago, Koto, Piliang. Kata-kata ini semua berasal dari sanskerta :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Bodi dari bhodi (pohon yang dimuliakan orang Budha)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Caniago dari caniaga (niaga = dagang) ·</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Koto dari katta (benteng)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Piliang dari pili hiyang (para dewa) Bodi Caniago adalah kelompok kaum Budha dan saudagar-saudagar (orang-orang niaga) yang memandang manusia sama derajatnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Koto Piliang adalah kelompok orang-orang yang menganut agama Hindu dengan cara hidup menurut hirarki yang bertingkat-tingkat. Dalam tambo, kata-kata Bodi Caniago dan Koto Piliang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ditafsirkan dengan : Budi Caniago = Budi dan tango, budi nan baharago, budi nan curigo.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merupakan lambang ketinggian Dt. Perpatih nan Sabatang dalam menghadapi pemerintahan aristokrasi Dt. Katumanggungan. Koto Piliang = kata yang pilihan (selektif) dalam menjalankan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">pemerintahan Dt. Katumanggungan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suku yang empat itu lama-lama mengalami perubahan jumlah karena :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Pemecahan sendiri, karena warga sudah sangat berkembang. Umpama : suku koto memecah sendiri dengan cara pembelahan menjadi dua atau tiga suku.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Hilang sendiri karena kepunahan warganya, ada suku yang lenyap dalam satu nagari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Perpindahan, munculnya suku baru yang warganya pindah dari negeri lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Tuntutan kesulitan sosial, hal ini timbul karena masalah perkawinan, yang melarang kawin sesuku (eksogami). Suatu suku yang berkembang membelah sukunya menjadi dua atau tiga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Biasanya suku-suku yang baru tidak pula mencari nama baru. Nama yang lama ditambah saja dengan nama julukan. Jika suku bari itu terdiri dari beberapa ninik, jumlah ninik itu dipakai sebagai atribut suku yang baru itu. Koto Piliang memakai angka genap dan Bodi Caniago memakai angka ganjil. Umpama :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Suku Melayu membelah menjadi : melayu ampek Niniak, Melayu Anam Niniak, Caniago Tigo Niniak, Caniago Limo Niniak (Bodi Chaniago)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Kalau gabungan terdiri dari sejumlah kaum, namanya : Melayu Ampek Kaum (Koto Piliang), Melayu Tigo Kaum (Bodi Caniago)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Apabila gabungan terdiri dari sejumlah korong namanya : Melayu Duo Korong (Koto Piliang), Caniago Tigo Korong (Bodi Caniago)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l12 level1 lfo10; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembentukan Suku</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suku dipemukiman baru perpindahan dari beberapa negeri ke tempat pemukiman baru di luar wilayah negari masing-masing, ditempat yang baru itu dapat dibuat suku dengan memilih beberapa alternatif :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Setiap anggota bergabung dengan suku yang sejenis yang terlebih dulu tiba di tempat itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Beberapa ninik atau kaum dari suku yang sama berasal dari nagari yang sama bergabung membentuk suku baru. Nama sukunya pakai nan spt: Caniago nan Tigo Niniak atau Caniago nan Tigo.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Apabila tidak ada tempat bergabung dengan suku yang sama lalu mereka berkelompok membentuk suku baru. Mereka memakai nama suku asli dari negerinya tanpa atribut, spt asal Kitianyir ditempat baru tetap Kutianyir.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Membentuk suku sendiri di nagari baru tanpa bergabung dengan suku yang ada ditempat lain. Biasanya memakai atribut korong spt Koto nan Duo Korong.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Orang-orang dari bermacam-macam suku bergabung mendirikan suku yang baru. Nama suku diambil dari nama negeri asal : spt Suku Gudam (negeri Lima Kaum), Pinawan (Solok Selatan), suku Padang Laweh, suku Salo dsb. Selain dari itu , cara-cara lain yaitu mengambil nama-nama dari :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Tumbuh-tumbuhan, seperti Jambak, Kutianyir, Sipisang, Dalimo, Mandaliko, Pinawang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dll.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Benda seperti Sinapa, Guci, Tanjung, Salayan dll.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Nagari seperti Padang Datar, Lubuk Batang, Padang Laweh, Salo dll.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Orang seperti Dani, Domo, Magek dll.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suku yang demikian lebih banyak daripada suku-suku yang semula. Apabila dijumlahkan namanama suku itu seluruhnya sudah mendekati seratus buah di seluruh Alam Minangkabau.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l12 level1 lfo10; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 0in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adat orang sesuku</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang-orang yang sesuku dinamakan badunsanak atau sakaum. Pada masa dahulu mulanya antara orang yang sesuku tidak boleh kawin walaupun dari satu nagari, dari satu luhak ke luhak. Tetapi setelah penduduk makin bertambah banyak, dan macam-macam suku telah bertambahtambah, dewasa ini hal berkawin seperti itu pada beberapa nagari telah longgar. Tiap-tiap suku itu telah mendirikan penghulu pula dengan ampek jinihnyo. <i>Jauh mencari suku, dakek mancari</i> <i>indu</i>, sesungguhnya sejak dahulu sampai sekarang masih berlaku, artinya telah menajdi adat juga. Adat serupa ini sudah menjadi jaminan untuk pergi merantau jauh. Mamak ditinggakan, mamak ditapati. Mamak yang dirantau itulah, yaitu orang yang sesuku dengan pendatang baru itu yang menyelenggarakan atau mencarikan pekerjaan yang berpatutan dengan kepandaian atau keterampilan dan kemauan “kemenakan” yang datang itu sampai ia mampu tegak sendiri. Baik hendak beristri, sakit ataupu kematian mamak itu jadi pai tampek batanyo, pulang tampek babarito, bagi kemenakan tsb. Sebaliknya “kemenakan” itu harus pula tahu bacapek kaki baringan tangan menyelenggarakan dan memikul segala buruk baik yang terjadi dengan “mamak” nya itu. Dengan demikian akan bertambah eratlah pertalian kedua belah pihak jauh cinto-mancinto, dakek jalang manjalang. Tagak basuku mamaga suku adalah adat yang membentengi kepentingan bersama yang merasa semalu serasa. Bahkan menjadi adat pusaka bagi seluruh Minangkabau, sehingga adat basuku itu berkembang menjadi Tagak basuku mamaga suku tagak banagari mamaga nagari, tagak baluhak mamaga luhak dll. Artinya orang Minangkabau dimana saja tinggal akan selalu bertolong-tolongan, ingat mengingatkan, tunjuk menunjukkan, nasehat menasehatkan, ajar mengajarkan. Dalam hal ini mereka tidak memandang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tinggi rendahnya martabat, barubah basapo batuka baangsak. Karena adat itulah orang Minangkabau berani pergi merantau tanpa membawa apa-apa, jangankan modal. <i>Kalau pandai</i> <i>bakain panjang Labiah dari kain saruang Kalau pandai bainduak samang Labiah dari mande</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kanduang</span></i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Lebih-lebih kalau yang datang dengan yang didatangi sama-sama pandai. <i>Padilah nan</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sama disiukkan sakik nan samo diarangkan. Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang</span></i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Apalagi kalau “<i>ameh lah bapuro, kabau lah bakandang</i>“.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l8 level1 lfo14; mso-outline-level: 3; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nagari</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Daerah Minangkabau terdiri atas banyak </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nagari" title="Nagari"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">nagari</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Nagari ini merupakan daerah otonom dengan kekuasaan tertinggi di Minangkabau. Tidak ada kekuasaan sosial dan politik lainnya yang dapat mencampuri </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adat_Minangkabau" title="Adat Minangkabau"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">adat</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> di sebuah nagari. Nagari yang berbeda akan mungkin sekali mempunyai tipikal </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adat_Minangkabau" title="Adat Minangkabau"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">adat</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang berbeda. Tiap nagari dipimpin oleh sebuah dewan yang terdiri dari pemimpin suku dari semua suku yang ada di nagari tersebut. Dewan ini disebut dengan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerapatan_Adat_Nagari" title="Kerapatan Adat Nagari"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Kerapatan Adat Nagari</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (KAN). Dari hasil musyawarah dan mufakat dalam dewan inilah sebuah keputusan dan peraturan yang mengikat untuk nagari itu dihasilkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor utama yang menentukan dinamika masyarakat Minangkabau adalah terdapatnya kompetisi yang konstan antar nagari, kaum-keluarga, dan individu untuk mendapatkan status dan prestise. Oleh karenanya setiap kepala kaum akan berlomba-lomba meningkatkan prestise kaum-keluarganya dengan mencari kekayaan (berdagang) serta menyekolahkan anggota kaum ke tingkat yang paling tinggi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pembentukan suatu nagari sejak dahulunya telah dikenal dalam istilah pepatah yang ada pada masyarakat adat Minang itu sendiri yaitu <i>Dari Taratak manjadi Dusun, dari Dusun manjadi Koto, dari Koto manjadi Nagari, Nagari ba Panghulu</i>. Jadi dalam sistem administrasi pemerintahan di kawasan Minang dimulai dari struktur terendah disebut dengan <i>Taratak</i>, kemudian berkembang menjadi <i>Dusun</i>, kemudian berkembang menjadi <i>Koto</i> dan kemudian berkembang menjadi <i>Nagari</i>. Biasanya setiap nagari yang dibentuk minimal telah terdiri dari 4 suku yang mendomisili kawasan tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-list: l8 level1 lfo14; mso-outline-level: 3; tab-stops: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghulu</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah nenek moyang orang Minang mempunyai tempat tinggal yang tetap maka untuk menjamin kerukunan, ketertiban, perdamaian dan kesejahteraan keluarga, dibentuklah semacam pemerintahan suku.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tiap suku dikepalai oleh seorang Penghulu Suku.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hulu artinya pangkal, asal-usul, kepala atau pemimpin. Hulu sungai artinya pangkal atau asal sungai yaitu tempat dimana sungai itu berasal atau berpangkal. Kalang hulu artinya penggalang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">atau pengganjal kepala atau bantal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penghulu berarti Kepala Kaum</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua Penghulu mempunyai gelar Datuk</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Datuk artinya ” Orang berilmu – orang pandai yang di Tuakan” atau Datu-datu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedudukan penghulu dalam tiap nagari tidak sama. Ada nagari yang penghulunya mempunyai kedudukan yang setingkat dan sederajat. Dalam pepatah adat disebut “duduk sama rendah tegak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sama tinggi”. Penghulu yang setingkat dan sederajat ini adalah di nagari yang menganut “laras” (aliran) Bodi-Caniago dari keturunan Datuk Perpatih nan Sabatang. Sebaliknya ada pula nagari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang berkedudukan penghulunyu bertingkat-tingkat yang didalam adat disebut “Berjenjang naik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">bertangga turun”, yaitu para Penghulu yang menganut laras (aliran) Koto – Piliang dari ajaran Datuk Katumanggungan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Balai Adat dari kedua laras ini juga berbeda. Balai Adat dari laras Bodi Caniago dari ajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Datuk Perpatih nan Sabatang lantainya rata, melambangkan “duduk sama rendah – tegak sama</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tinggi”. Balai Adat dari laras Koto Piliang yang menganut ajaran Datuk Katumanggungan lantainya mempunyai anjuang di kiri kanan, yang melambangkan kedudukan Penghulu yang tidak sama, tetapi “berjenjang naik – batanggo turun”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kendatipun kedudukan para penghulu berbeda di kedua ajaran adat itu, namun keduanya menganut paham demokrasi. Demokrasi itu tidak ditunjukkan pada cara duduknya dalam persidangan, dan juga bentuk balai adatnya yang memang berbeda, tetapi demokrasinya ditentukan pada sistem “musyawarah – mufakat”. Kedua sistem itu menempuh cara yang sama dalam mengambil keputusan yaitu dengan cara “musyawarah untuk mufakat”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo11; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -50.7pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedudukan dan peranan penghulu</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di dalam pepatah adat disebut;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Luhak Bapanghulu Rantau barajo</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal ini berarti bahwa penguasa tertinggi pengaturan masyarakat adat di daerah Luhak nan tigo – pertama Luhak Tanah Datar – kedua Luhak Agam dan ketiga Luhak 50-Koto berada ditangan para penghulu. Jadi penghulu pemegang peranan utama dalam kehidupan masyarakat Adat. Sebagai pelindung bagi sesama anggota kaumnya, sebagai hakim yang memutuskan semua masalah dan silang sengketa dalam kaumnya, sebagai tumpuan harapan dalam mengatasi kehidupan kaumnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo11; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -50.7pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Syarat-syarat untuk menjadi Penghulu</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh karena Penghulu mempunyai tugas yang berat dan peranan yang sangat menentukan dalam masyarakat adat, maka dengan sendirinya yang harus diangkat jadi penghulu itu, adalah orang yang mempunyai “bobot” atas sifat-sifat tertentu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perlu dicatat disini bahwa Adat Minang secara mutlak menetapkan bahwa penghulu hanya pria dan tidak boleh wanita. Disini jelas dan mutlak pula bahwa sistem kekerabatan matrilinial tidak dapat diartikan dengan “wanita yang berkuasa”. Satu dan lain karena keempat unsur utama seorang penghulu seperti sebagai Pemimpin, Pelindung, Hakim dan Pengayom yang merupakan unsur-unsur yang sangat dominan dalam menentukan “kekuasaan”, berada di tangan pria yaitu di tangan penghulu yang justru mutlak seorang pria itu. Terdapat 4 (empat) syarat utama untuk dapat diangkat menjadi Penghulu diluar persyaratan keturunan sebagai berikut;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 71.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo12; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berpengetahuan dan mempunyai kadar intelektual yang tinggi atau cerdik pandai.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 71.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo12; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang yang arif bijaksana.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 71.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo12; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Paham akan landasan pikir dan Hukum Adat Minang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 71.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo12; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hanya kaum pria yang akil-balig, berakal sehat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo11; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -50.7pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sifat-Sifat Penghulu</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pakaian penghulu melambangkan sifat-sifat dan watak yang harus dipunyai oleh seoran penghulu. Arti kiasan yang dilambangkan oleh pakaian itu digambarkan oleh Dt. Bandaro dalam bukunya “Tambo Alam Minangkabau” dalam bahasa Minang sebagai berikut;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><b><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Destar</span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Niniek mamak di Minangkabau Niniek mamak di Minangkabau</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nan badeta panjang bakaruik Yang berdestar panjang berkerut</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bayangan isi dalam kuliek Bayangan isi dalam kulit</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Panjang tak dapek kito ukue Panjang tak dapat kita ukur</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Leba tak dapek kito belai Lebar tak dapat kita sambung</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kok panjangnyo pandindiang korong Panjangnya pendinding kampung</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Leba pandukuang anak kamanakan Lebarnya pendukung anak kemenakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hamparan di rumah tanggo Hamparan di rumah tangga</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Paraok gonjong nan ampek Penutup gonjong yang empat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tiok liku aka manjala Tiap liku akal menjalar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tiok katuak ba undang undang Tiap lipatan berundang-undang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam karuik budi marangkak Dalam kerutan budi merangkak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tambuak dek paham tiok lipek Tembus karena paham tiap lipatan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manjala masuak nagari. Menjalar masuk negeri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><b><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Baju</span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Babaju hitam gadang langan Berbaju hitam berlengan lebar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Langan tasenseng tak pambangih Lengan tersingsing tak pemarah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pangipeh angek naknyo dingin Pengipas panas supaya dingin</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pambuang nan bungkuak sarueh Pembuang yang bungkuk seruas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Siba batanti timba baliek Pinggiran berenda timbal balik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gadang barapik jo nan ketek Besar berimpit dengan yang kecil</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tando rang gadang bapangiriang Tandanya orang besar berpengiring</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tatutuik jahit pangka langan Tertutup jahitan pangkal lengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tando membuhue tak mambuku Tandanya membuhul tak mengesan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tando mauleh tak mangasan Tandanya menyambung tak kentara</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lauik tatampuah tak berombak Laut ditempuh tak berombak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Padang ditampuah tak barangin Padang ditempuh tak berangin</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Takilek ikan dalam aie Terlintas ikan dalam air</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lah jaleh jantan batinonyo Sudah jelas jantan betinanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lihienyo lapeh tak bakatuak Lehernya lepas tak berkatup</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tando pangulu padangnyo lapang Tandanya penghulu padangnya lapang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">alamnyo leba alamnya lebar (lapang dada/sabar)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Indak basaku kiri jo kanan Tidak bersaku kiri dan kanan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tandonyo indak pangguntiang Tandanya bukan penggunting dalam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dalam lipatan lipatan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Indak panuhuak kawan seiriang Bukan penohok kawan seiring.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><b><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. Sarawa</span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Basarawa hitam ketek kaki Bercelana hitam kecil kaki</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kapanuruik alue nan luruih untuk menurut alur yang lurus</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">panampuah jalan nan pasa untuk menempuh jalan yang wajar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ka dalam korong jo kampuang ke dalam korong kampung</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sarato koto jo nagari serta koto dan negeri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Langkah salasai baukuran Langkah bebas berukuran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">martabat nan anam membatasi martabat yang enam membatasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">murah jo maha ditampeknyo murah dan mahal ditempatnya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ba ijo mako bakato di eja baru berkata</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ba tolam mako bajalan di agak baru berjalan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><b><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d. Kain Sarung</span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sarung sabidang ateh lutuik Sarung sebidang atas lutut</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">patuik senteng tak bulieh dalam Pantasnya pendek tak boleh panjang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">patuik dalam tak bulieh senteng Pantasnya panjang tak boleh pendek</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">karajo hati kasamonyo Kerja hati semuanya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mungkin jo patuik baukuran Mungkin dan patut berukuran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">murah jo maha ditampeknyo Murah dan mahal ditempatnya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><b><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e. Karih</span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sanjatonyo karih kabasaran Senjatanya keris kebesaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">samping jo cawek nan tampeknyo sesamping dan cawat yang tempatnya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sisiknyo tanaman tabu sisiknya tanaman tebu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lataknyo condong ka kida letaknya miring ke kiri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dikesong mako dicabuik dikisar baru dicabut</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gembonyo tumpuan puntiang Hulunya tumpuan puntiang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tunangannyo ulu kayu kamat Tunangannya hulu kayu kamat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">bamato baliak batimba bermata timbal balik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tajamnyo bukan alang kapalang tajamnya bukan alang kepalang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tajamnyo pantang melukoi tajamnya pantang melukai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mamutuih rambuik diambuihkan putus rambut ditiupkan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ipuahnyo turun dari langit Racunnya turun dari langit</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">bisonyo pantang katawaran bisanya pantang berpenawar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">jajak ditikam mati juo jejak ditikam mati juga</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ka palawan dayo rang aluih untuk melawan kekuatan gaib</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ka palunak musuh di badan untuk pelunak musuh didiri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">bagai papatah gurindam adat bagai pepatah gurindam adat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karih sampono Ganjo Erah Keris sempurna Ganja Erah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lahie bathin pamaga diri Lahir batin pemagar diri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kok patah lidah bakeh Allah Kalau patah lidah kepada Tuhan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">patah karih bakeh mati Patah keris berarti mati</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><b><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f. Tungkek</span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pamenannyo tungkek kayu kamat Mainannya tongkat kayu kamat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ujuang tanduk kapalo perak Ujung tanduk kepala perak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">panungkek adat jo pusako penopang adat dan pusaka</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gantang nak tagak jo lanjuangnyo Gantang supaya tegak dengan bubungannya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 49.65pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sumpik nan tagak jo isinyo karung supaya tegak dengan isinya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo11; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -50.7pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Peringatan bagi Penghulu</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Falsafah pakaian rang penghulu Falsafah pakaian bagi penghulu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di dalam luhak ranah Minang Di dalam luhak Ranah Minang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalau ambalau meratak ulu Kalau ambalau meretak hulu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Puntiang tangga mato tabuang Tangkai lepas mata terbuang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kayu kuliek mengandung aie Kayu kulit mengandung air</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lapuknyo sampai kapanguba Lapuknya sampai kepenguba (inti)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Binaso tareh nan di dalam Binasa teras yang di dalam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalau penghulu berpaham caie Kalau penghulu berpaham cair</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi sampik alam nan leba Jadi sempit alam yang lebar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dunia akhirat badan tabanam Dunia akhirat badan terbenam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Elok nagari dek pangulu Elok negeri karena penghulu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rancak tapian dek nan mudo Cantik tepian karena yang muda</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalau kito mamacik ulu Kalau kita memegang hulu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pandai menjago puntiang jo mato Pandai menjaga tangkai dan mata</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Petitih pamenan andai Petitih mainan andai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gurindam pamenan kato Gurindam mainan kata</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi pangulu kalau tak pandai Jadi penghulu kalau tak pandai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Caia nagari kampung binaso Hancur negeri kampung binasa</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adat ampek nagari ampek Adat empat negeri empat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Undangnyo ampek kito pakai Undangnya empat kita pakai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cupak jo gantang kok indak dapek Cupak dan gantang kalau tak dapat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Luhak nan tigo tabangkalai Luhak yang tiga terbengkalai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Payakumbuah baladang kunik Payakumbuh berladang kunir</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dibao urang ka Kuantan Dibawa orang ke Kuantan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bapantang kuning dek kunik Pantang kuning karena kunir</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tak namuah lamak dek santan Tak ingin enak karena santan</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesenian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masyarakat Minangkabau memiliki berbagai macam atraksi dan kesenian, seperti tari-tarian yang biasa ditampilkan dalam pesta adat maupun perkawinan. Diantara tari-tarian tersebut misalnya <i>tari pasambahan</i> merupakan tarian yang dimainkan bermaksud sebagai ucapan selamat datang ataupun ungkapan rasa hormat kepada tamu istimewa yang baru saja sampai, selanjutnya <i>tari piring</i> merupakan bentuk tarian dengan gerak cepat dari para penarinya sambil memegang piring pada telapak tangan masing-masing, yang diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Talempong" title="Talempong"><i><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">talempong</span></i></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Saluang" title="Saluang"><i><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">saluang</span></i></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Silek" title="Silek"><i><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Silek</span></i></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> atau </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Silat_Minangkabau" title="Silat Minangkabau"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Silat Minangkabau</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> merupakan suatu seni bela diri tradisional khas suku ini yang sudah berkembang sejak lama. Selain itu, adapula tarian yang bercampur dengan <i>silek</i> yang disebut dengan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Randai" title="Randai"><i><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">randai</span></i></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Randai biasa diiringi dengan nyanyian atau disebut juga dengan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sijobang" title="Sijobang"><i><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">sijobang</span></i></a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Minangkabau#cite_note-21"><sup><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">[22]</span></sup></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dalam randai ini juga terdapat seni peran (<i>acting</i>) berdasarkan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Skenario" title="Skenario"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">skenario</span></a>.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di samping itu, Minangkabau juga menonjol dalam seni berkata-kata. Ada tiga genre seni berkata-kata, yaitu <i>pasambahan</i> (persembahan), indang, dan salawat dulang. Seni berkata-kata atau bersilat lidah, lebih mengedepankan kata sindiran, kiasan, ibarat, alegori, metafora, dan aphorisme. Dalam seni berkata-kata seseorang diajarkan untuk mempertahankan kehormatan dan harga diri, tanpa menggunakan senjata dan kontak fisik. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agama dan Sistem Religi</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Secara umum, etnis minangkabau menganut agama islam. Walaupun demikian, masih juga terdapat kepercayaan-kepercayaan tradisional. Misalnya saja mereka masih percaya akan keberadaan hantu-hantu yang bisa mendatangkan bencana dan penyakit kepada manusia. Untuk menolak hantu-hantu, orang akan datang kepada dukun untuk meminta pertolongannya. Sehubungan dengan ini, banyak juga orang yang percaya tentang adanya orang-orang dengan kesanggupan dan kekuatan-kekuatan gaib tertentu.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; mso-outline-level: 2; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sistem Perkawinan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia dalam perjalanan hidupnya melalui tingkat dan masa-masa tertentu yang dapat kita sebut dengan daur-hidup. Daur hidup ini dapat dibagi menjadi masa balita (bawah usia lima tahun), masa kanak-kanak, masa remaja, masa pancaroba, masa perkawinan, masa berkeluarga, masa usia senja dan masa tua. Tiap peralihan dari satu masa ke masa berikutnya merupakan saat kritis dalam kehidupan manusia itu sendiri. Salah satu masa peralihan yang sangat penting dalam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adat Minangkabau adalah pada saat menginjak masa perkawinan. Masa perkawinan merupakan masa permulaan bagi seseorang melepaskan dirinya dari lingkungan kelompok keluarganya, dan mulai membentuk kelompok kecil miliknya sendiri, yang secara rohaniah tidak lepas dari pengaruh kelompok hidupnya semula. Dengan demikian perkawinan dapat juga disebut sebagai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">titik awal dari proses pemekaran kelompok. Pada umumnya perkawinan mempunyai aneka fungsi sebagai berikut :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Sebagai sarana legalisasi hubungan seksual antara pria dengan wanita dipandang dari sudut adat dan agama serta undang-undang negara.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Penentuan hak dan kewajiban serta perlindungan atas suami istri dan anak-anak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Memenuhi kebutuhan manusia akan teman hidup status sosial dan terutama untuk memperoleh ketentraman batin.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam tiap masyarakat dengan susunan kekerabatan bagaimanapun, perkawinan memerlukan penyesuaian dalam banyak hal. Perkawinan menimbulkan hubungan baru tidak saja antara pribadi yang bersangkutan, antara marapulai dan anak dara tetapi juga antara kedua keluarga. Latar belakang antara kedua keluarga bisa sangat berbeda baik asal-usul, kebiasaan hidup, pendidikan, tingkat sosial, tatakrama, bahasa dan lain sebagainya. Karena itu syarat utama yang harus dipenuhi dalam perkawinan, kesediaan dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dari masing-masing pihak. Pengenalan dan pendekatan untuk dapat mengenal watak masing-masing pribadi dan keluarganya penting sekali untuk memperoleh keserasian atau keharmonisan dalam pergaulan antara keluarga kelak kemudian. Perkawinan juga menuntut suatu tanggungjawab, antaranya menyangkut nafkah lahir dan batin, jaminan hidup dan tanggungjawab pendidikan anak-anak yang akan dilahirkan. Berpilin duanya antara adat dan agama Islam di Minangkabau membawa konsekwensi sendiri. Baik ketentuan adat, maupun ketentuan agama dalam mengatur hidup dan kehidupan masyarakat Minang, tidak dapat diabaikan khususnya dalam pelaksanaan perkawinan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedua aturan itu harus dipelajari dan dilaksanakan dengan cara serasi, seiring dan sejalan. Pelanggaran apalagi pendobrakan terhadap salah satu ketentuan adat maupun ketentuan agama Islam dalam masalah perkawinan, akan membawa konsekwensi yang pahit sepanjang hayat dan bahkan berkelanjutan dengan keturunan. Hukuman yang dijatuhkan masyarakat adat dan agama, walau tak pernah diundangkan sangat berat dan kadangkala jauh lebih berat dari pada hukuman yang dijatuhkan Pengadilan Agama maupun Pengadilan Negara. Hukuman itu tidak kentara dalam bentuk pengucilan dan pengasingan dari pergaulan masyarakat Minang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena itu dalam perkawinan orang Minang selalu berusaha memenuhi semua syarat perkawinan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang lazim di Minangkabau. Syarat-syarat itu menurut Fiony Sukmasari dalam bukunya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkawinan Adat Minangkabau adalah sebagai berikut : Kedua calon mempelai harus beragama</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Kedua calon mempelai tidak sedarah atau tidak berasal dari suku yang sama, kecuali pesukuan itu berasal dari nagari atau luhak yang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Kedua calon mempelai dapat saling menghormati dan menghargai orang tua dan keluarga kedua belah pihak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">• Calon suami (marapulai) harus sudah mempunyai sumber penghasilan untuk dapat menjamin kehidupan keluarganya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkawinan yang dilakukan tanpa memenuhi semua syarat diatas dianggap perkawinan sumbang, atau perkawinan yang tidak memenuhi syarat menurut adat Minang. Selain dari itu masih ada tatakrama dan upacara adat dan ketentuan agama Islam yang harus dipenuhi seperti tatakrama jopuik manjopuik, pinang meminang, batuka tando, akad nikah, baralek gadang, jalang manjalang dan sebagainya. Tatakrama dan upacara adat perkawinan inipun tak mungkin diremehkan karena semua orang Minang menganggap bahwa <b>“Perkawinan itu sesuatu yang</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">agung”, </span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang kini diyakini hanya <b>“sekali” </b>seumur hidup.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adat Minang menentukan bahwa orang Minang dilarang kawin dengan orang dari suku yang serumpun. Oleh karena garis keturunan di Minangkabau ditentukan menurut garis ibu, maka suku serumpun disini dimaksudkan <b>“serumpun menurut garis ibu”, </b>maka disebut <b>“eksogami matrilokal atau eksogami matrilinial”. </b>Dalam hal ini para ninik-mamak, alim ulama, cendekiawan, para pakar adat dan pecinta adat Minang dituntut untuk memberikan kata sepakat mengenai rumusan (definisi) pengertian kata serumpun ini yang akan diperlakukan dalam perkawinan di Minang kabau. Apakah <b>“serumpun” </b>itu sama dengan <b>“samande”,</b> <b>“saparuik”, “sajurai”, “sasuku”, </b>ataukah <b>“sasuduik”. </b>Pengamatan kami membuktikan bahwa pengertian <b>“serumpun” </b>ini tidak sama di Minangkabau. Bahkan dalam satu nagari saja, pengertian ini tidak sama, sehingga sangat membingungkan masyarakat awam, apalagi generasi muda Minangkabau. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di nagari kubang di Luhak 50-Kota misalnya, pengetian serumpun disamakan dengan <b>“sasuduik”. </b>Yang dimaksudkan dengan <b>“sasuduik” </b>adalah satu kelompok dari beberapa <b>“suku”. </b>Misalnya <b>“Suduik nan 5″, </b>terdiri dari 5 (lima) buah suku yaitu suku Jambak, suku Pitopang, suku Kutianyir, suku Salo dan suku Banuhampu. Kelima buah suku ini dianggap serumpun, sehingga antara kelima buah suku itu tidak boleh dilakukan perkawinan. Kalau sampai terjadi bisa <b>“dibuang sepanjang adat” </b>karena dianggap perkawinan <b>“endogami”</b> atau perkawinan didalam rumpun sendiri, yang berlawanan dengan prinsip <b>“eksogami” </b>yang dianut di Minangkabau. Tapi pengertian <b>“sarumpun” </b>sama dengan <b>“sasuduik” </b>ini tidak konsisten pula, sebab ternyata perkawinan sesama anggota dari <b>“suduik nan 6″ </b>dan sama-sama berasal dari suku <b>“Caniago</b>” dan dalam nagari yang sama, malah diperbolehkan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian <b>“serumpun” </b>yang tidak konsisten semacam ini, jelas akan sangat membingungkan anak kemenakan di Minangkabau dalam memahami adat perkawinan di Minangkabau. Pengertian serumpun yang tidak sama ini juga merupakan penghalang dalam mencari jodoh. Semakin luas atau semakin banyak suku yang terhimpun dalam <b>“serumpun” </b>semakin <b>“sempit” </b>arena perburuan mencari jodoh. Hal ini berakibat makin lama, makin sulit bagi muda-mudi mencari pasangan dalam lingkungan masyarakatnya sendiri. Misalnya bagi muda-mudi dari sudut nan 5 diatas, sangat musykil mencari jodoh di nagari Kubang itu. Ini adalah suatu realita yang dapat dibuktikan. Akibatnya banyak yang kawin ke luar <b>“nagari”, </b>bahkan sudah ada yang sampai ke luar negeri. Kami tidak mengatakan bahwa hal ini menunjukkan gejala yang baik, atau tidak baik, tetapi sekedar menunjukkan bahwa prinsip <b>“eksogami matrilinial” </b>akan mandek sendiri, bila pengertian serumpun tidak segera direvisi dan diperkecil dari pengertian umum yang ada sekarang. Hal ini perlu segera dilakukan bila kita ingin melestarikan prinsip-prinsip pokok adat perkawinan Minangkabau khususnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disamping menganut sistem eksogami dalam perkawinan, adat Minang juga menganut paham yang dalam istilah antropologi disebut dengan sistem <b>“matri-local” </b>atau lazim disebut dengan sistem <b>“uxori-local” </b>yang menetapkan bahwa marapulai atau suami bermukim atau menetap disekitar pusat kediaman kaum kerabat istri, atau didalam lingkungan kekerabatan istri. Namun demikian status pesukuan marapulai atau suami tidak berubah menjadi status pesukuan istrinya. Status suami dalam lingkungan kekerabatan istrinya adalah dianggap sebagai <b>“tamu</b> <b>terhormat”, </b>tetap dianggap sebagai pendatang. Sebagai pendatang kedudukannya sering digambarkan secara dramatis bagaikan <b>“abu diatas tunggul”, </b>dalam arti kata sangat lemah, sangat mudah disingkirkan. Namun sebaliknya dapat juga diartikan bahwa suami haruslah sangat berhati-hati dalam menempatkan dirinya dilingkungan kerabat istrinya. Dilain pihak perkawinan bagi seorang perjaka Minang berarti pula, langkah awal bagi dirinya meninggalkan kampung halaman, ibu dan bapak serta seluruh kerabatnya, untuk memulai hidup baru dilingkungan kerabat istrinya. Prosesi turun janjang dari rumah tangga orang tuanya, bagi seorang perjaka Minang adalah suatu peristiwa yang sangat mengharukan. Rasa sedih dan gembira bergalau menjadi satu. Upacara turun janjang ini, dilakukan dalam rangka upacara <b>“japuik menjapuik”,</b> yang berlaku dalam perkawinan adat Minang. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam zaman modern ini, dimana kehidupan telah berubah dari sektor agraria menjadi sektor jasa dan industri, maka sebagian keluarga Minang terutama di rantau telah berubah dan cenderung kearah pembentukan keluarga batih dalam sistem <b>patrilinial </b>atau sistem keluarga barat dimana bapak merasa dirinya sebagai kepala keluarga dan sekaligus sebagai kepala kaum, menggantikan kedudukan mamak. Kecenderungan semacam ini telah merusak tatanan sistem kekerabatan keluarga Minang yang tradisional.</span></div>%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+1.0in%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+mso-list%3A+l33+level1+lfo26%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+-.25in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eb%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESungai+Tarab+8+Batur%2C+yang+masuk+Sungai+Tarab+adalah+%3A+Koto+Tuo%2C+Pasir+Laweh%2C+Koto+Panjang%2C+Selo%2C+Sumanik%2C+Patih%2C+Situmbuk%2C+Gurun%2C+Ampalu%2C+Sijangat%2C+Koto+Badamping.+Kemudian+Sungai+Tarab+dinamai+Sungai+Tarab+Delapan+Batur+%28asalnya+atur%29+yang+berekor+berkepala%2C+yang+berkopak+berambai+empat+dikiri+dan+empat+dikanan.+Tanjung+Sungayang+membuat+pula+dusun+sekelilingnya+%3A+Andalas%2C+Barulak%2C+Talago%2C+Sungai+Patai%2C+Sungayang%2C+Sawah+Liat%2C+dan+Koto+Ranah.+Tanjung+Sungayang+dengan+Nan+Tujuh+Koto+dinamai+Permata+Diatas+Emas.+Negeri+ini+dinamai+juga+bertanjung+yang+tiga+dan+berluhak+yang+tiga.+Tanjung+yang+tiga+yaitu+dikepalai+Tanjung+Alam%2C+ditengah+Sungayang+dan+diekornya+Tanjung+Talawi.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+1.0in%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+mso-list%3A+l33+level1+lfo26%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+-.25in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ec%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBatipuh+10+Koto%2C+y+ang+dinamakan+Batipuh+10+Koto+ialah+%3A+Pariangan+Padang+Panjang%2C+Jaho%2C+Tambangan%2C+Koto+Lawas%2C+Pandai+Sikek%2C+Sumpur%2C+Malalo%2C+Gunung+dan+Paninjauan.+Yang+menjadi+batas+luhak+Tanah+Datar+ialah+dari+mudik+mulai+Tarung-tarung+%28Solok%29+sampai+ke+hilirnya+sehingga+Talang+Danto+%28Sijunjung%29.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+35.45pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E2.+Luhak+Agam%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+49.65pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELuhak+Agam+memakai+adat+Koto+Piliang+dan+adat+Bodi+Caniago.+Yang+memegang+adat+Koto+Piliang+dahulu+pemimpinnya+Datuk+Bandaro+Panjang+berkedudukan+di+Biaro.+Adat+Bodi+Caniago+dahulu+pemimpinnya+Datuk+Bandaro+Kuning+tempatnya+di+Tabek+Panjang%2C+Baso.+Yang+masuk+adat+Datuk+Ketemanggungan+adalah+16+koto+terkandung+didalamnya+yaitu+%3A+Sianok%2C+Koto+Gadang%2C+Guguk%2C+Tabek+Sarojo%2C+Sarik%2C+Sungai+Puar%2C+Batagak%2C+Batu+Palano%2C+Lambah%2C+Panampung%2C+Biaro%2C+Balai+Gurah%2C+Kamang+Bukit%2C+Salo%2C+Magek.+Daerah+itulah+yang+dinamakan+Ampat+Angkat+atau+empat-empat+mereka+sama-sama+berangkat.+Disana+tidak+ada+penghulu+yang+bergelar+pucuk.+Selain+dari+yang+16+koto+itu+semuanya+beradat+Bodi+Caniago+atau+adat+Datuk+Perpatih+nan+Sebatang.+Yang+masuk+daerah+ini+adalah+%3A+Kurai%2C+Banuhampu%2C+Lasi%2C+Bukit+Batabuh%2C+Kubang+Putih%2C+Koto+Gadang%2C+Ujung+Guguk%2C+Candung%2C+Koto+Lawas%2C+Tabek+Panjang%2C+Sungai+Janiah%2C+Cingkaring%2C+Padang+Luar+dll.+Semua+kebesaran+dinegeri+ini+memakai+pucuk.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+49.65pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EAdapun+tapal+batas+luhak+Agam+ialah+%3A+dari+Lada+Sula+%28Koto+Baru%29+sampai+kehilirnya+Dusun+Tinggal+%28Titi+Padang+Tarab%29+tempat+empangan+air+proyek+PLTA+Batang+Agam+pada+zaman+sekarang.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+35.45pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E3.+Luhak+Lima+Puluh+Kota%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+49.65pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELuhak+Lima+Puluh+Kota+terbagi+atas+3+jenis+daerah+%3A+Luhak%2C+ranah+dan+kelarasan.+Yang+dinamakan+Luhak+ialah+pemerintahan+laras+nan+buntar+sehingga+Simalanggang+hilir+terus+ke+Taram.+Yang+dinamakan+ranah+yakni+pemerintahan+Laras+Batang+Sinamar+sehingga+Simalanggang+mudik+dan+kehilirnya+ranah+Tebing+Tinggi+dan+kemudiknya+Mungkar.+Yang+dinamakan+laras+ialah+Laras+nan+Panjang+hingga+Taram+Hilir+kemudiknya+Pauh+Tinggi.+Yang+masuk+bagian+luhak+adalah%3A+Suayan%2C+Sungai+Belantik%2C+Sarik+Lawas%2C+Tambun+Ijuk%2C+Koto+Tangah%2C+Batu+Hampar%2C+Durian+Gadang%2C+Babai%2C+Koto+Tinggi%2C+Air+Tabit%2C+Sungai+Kemuyang+Situjuh+Bandar+Dalam%2C+Limbukan+Padang+Kerambil%2C+Sicincin+dan+Aur+Kuning%2C+Tiakar%2C+Payobasung%2C+Mungo%2C+Andalas%2C+Taram%2C+Bukit+Limbuku%2C+Batu+Balang+dan+Koto+nan+Gadang.+Yang+termasuk+ranah+ialah+Ganting%2C+Koto+Lawas%2C+Suliki%2C+Sungai+Rimbang%2C+Tiakar%2C+Balai+Mansiro%2C+Talago%2C+Balai+Talang%2C+Balai+Kubang%2C+Taeh+Simalanggang%2C+Piobang%2C+Sungai+Baringin%2C+Gurun%2C+Lubuk+Batangkap%2C+Tarantang%2C+Sarilamak%2C+Harau%2C+Solok+Bio.-bio+%28Padang+Lawas%29.+Yang+dinamakan+Laras+adalah+%3A+Gadut+Tebingtinggi%2C+Sitanang+Muaro+Likin%2C+Halaban+dan+Ampalu%2C+Surau+dan+Labuh+Gunung.+%3C%2Fspan%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKemudian+budaya+tersebut+menyebar+ke+wilayah+rantau+di+sisi+barat+dan+timur+%3Ci%3ELuhak+Nan+Tigo%3C%2Fi%3E.+Batas-batasnya+biasa+dinyatakan+dalam+ungkapan+Minang+berikut+ini%26nbsp%3B%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+49.65pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+49.65pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDari+Sikilang+Aia+Bangih%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3Ehingga+Taratak+Aia+Hitam%3C%2Fi%3E%0D%0A%3Ci%3EDari+Durian+Ditakuak+Rajo%3C%2Fi%3E%0D%0A%3Ci%3Ehingga+Sialang+Balantak+Basi%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+49.65pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EJika+merujuk+pada+ungkapan+tersebut%2C+maka+wilayah+budaya+Minangkabau+meliputi%26nbsp%3B%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Col+start%3D%221%22+style%3D%22margin-top%3A+0in%3B%22+type%3D%221%22%3E%0D%0A%3Cli+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-list%3A+l12+level1+lfo23%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESumatera+Barat%3C%2Fspan%3E%3C%2Fli%3E%0D%0A%3Cli+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-list%3A+l12+level1+lfo23%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBagian+barat+Riau%26nbsp%3B%3A+Kabupaten+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKampar%22+title%3D%22Kampar%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EKampar%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKuantan_Singingi%22+title%3D%22Kuantan+Singingi%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EKuantan++++++Singingi%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FPelalawan%22+title%3D%22Pelalawan%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EPelalawan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FIndragiri_Hulu%22+title%3D%22Indragiri+Hulu%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EIndragiri+Hulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fli%3E%0D%0A%3Cli+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-list%3A+l12+level1+lfo23%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBagian+selatan+Sumatera+Utara%26nbsp%3B%3A++++++Natal%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKabupaten_Mandailing_Natal%22+title%3D%22Kabupaten+Mandailing+Natal%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EKabupaten++++++Mandailing+Natal%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fli%3E%0D%0A%3Cli+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-list%3A+l12+level1+lfo23%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBagian+barat+Jambi%26nbsp%3B%3A+Kabupaten+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKerinci%22+title%3D%22Kerinci%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EKerinci%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FBungo%22+title%3D%22Bungo%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EBungo%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fli%3E%0D%0A%3Cli+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-list%3A+l12+level1+lfo23%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBagian+utara+Bengkulu%26nbsp%3B%3A+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKabupaten_Mukomuko%22+title%3D%22Kabupaten+Mukomuko%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EKabupaten++++++Mukomuko%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fli%3E%0D%0A%3C%2Fol%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDitambah+daerah+rantau+yang+menerapakan+budaya+Minangkabau%2C+yaitu%26nbsp%3B%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Col+start%3D%221%22+style%3D%22margin-top%3A+0in%3B%22+type%3D%221%22%3E%0D%0A%3Cli+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-list%3A+l39+level1+lfo24%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ENegeri+Sembilan%2C+Malaysia%3C%2Fspan%3E%3C%2Fli%3E%0D%0A%3Cli+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-list%3A+l39+level1+lfo24%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBagian+barat+Aceh%26nbsp%3B%3A+Kabupaten+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FAceh_Barat_Daya%22+title%3D%22Aceh+Barat+Daya%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EAceh+Barat+Daya%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FAceh_Selatan%22+title%3D%22Aceh+Selatan%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EAceh+Selatan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FNagan_Raya%22+title%3D%22Nagan+Raya%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ENagan+Raya%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fli%3E%0D%0A%3C%2Fol%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoListParagraph%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-add-space%3A+auto%3B+mso-list%3A+l18+level1+lfo20%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E3.%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EAsal-mula+dan+Sejarah%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDikatakan+pula+oleh+%3Ci+style%3D%22mso-bidi-font-style%3A+normal%3B%22%3ETambo%3C%2Fi%3E%2C+bahwa+dalam+pelayaran+putera-putera+Raja+Iskandar+Zulkarnain+tiga+bersaudara%2C+dekat+pulau+Sailan+mahkota+emas+mereka+jatuh+ke+dalam+laut.+Sekalian+orang+pandai+selam+telah+diperintahkan+untuk+mengambilnya.+Tetapi+tidak+berhasil%2C+karena+mahkota+itu+dipalut+oleh+ular+bidai+di+dasar+laut.+Ceti+Bilang+Pandai+memanggil+seorang+pandai+mas.+Tukang+mas+itu+diperintahkannya+untuk+membuat+sebuah+mahkota+yang+serupa.+Setelah+mahkota+itu+selesai+dengan+pertolongan+sebuah+alat+yang+mereka+namakan+%E2%80%9Ccamin+taruih%E2%80%9D+untuk+dapat+menirunya+dengan+sempurna.+Setelah+selesai+tukang+yang+membuatnya+pun+dibunuh%2C+agar+rahasia+tidak+terbongkar+dan+jangan+dapat+ditiru+lagi.+Waktu+Sri+Maharaja+Diraja+terbangun%2C+mahkota+itu+diambilnya+dan+dikenakannya+diatas+kepalanya.+Ketika+pangeran+yang+berdua+lagi+terbangun+bukan+main+sakit+hati+mereka+melihat+mahkota+itu+sudah+dikuasai+oleh+si+bungsu.+Maka+terjadilah+pertengkaran%2C+sehingga+akhirnya+mereka+terpisah.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESri+Maharaja+Alif+meneruskan+pelayarannya+ke+Barat.+Ia+mendarat+di+Tanah+Rum%2C+kemudian+berkuasa+sampai+ke+Tanah+Perancis+dan+Inggris.+Sri+Maharaja+Dipang+membelok+ke+Timur%2C+memerintah+negeri+Cina+dan+menaklukkan+negeri+Jepang.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESri+Maharaja+Diraja+turun+sedikit+ke+bawah+dari+puncak+Gunung+Merapi+membuat+tempat+di+Galundi+Nan+Baselo.+Lebih+ke+baruh+lagi+belum+dapat+ditempuh+karena+lembah-lembah+masih+digenangi+air%2C+dan+kaki+bukit+ditutupi+oleh+hutan+rimba+raya+yang+lebat.+Mula-mula+dibuatlah+beberapa+buah+taratak.+Kemudian+diangsur-angsur+membuka+tanah+untuk+dijadikan+huma+dan+ladang.+Teratak-teratak+itu+makin+lama+makin+ramai%2C+lalu+tumbuh+menjadi+dusun%2C+dan+Galundi+Nan+Baselo+menjadi+ramai.+Sri+Maharaja+Diraja+menyuruh+membuat+sumur+untuk+masingmasing+isterinya+mengambil+air.+Ada+sumur+yang+dibuat+ditempat+yang+banyak+agam+tumbuh+dan+pada+tempat+yang+ditumbuhi+kumbuh%2C+sejenis+tumbuh-tumbuhan+untuk+membuat+tikar%2C+karung%2C+kembut+dsb.+Ada+pula+ditempat+yang+agak+datar.+Ditengah-tengah+daerah+itu+mengalir+sebuah+sungai+bernama+Batang+Bengkawas.+Karena+sungai+itulah+lembah+Batang+Bengkawas+menjadi+subur+sekali.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBeratus-ratus+tahun+kemudian+setelah+Sri+Maharaja+Diraja+wafat%2C+bertebaranlah+anak+cucunya+kemana-mana%2C+berombongan+mencari+tanah-tanah+baru+untuk+dibuka%2C+karena+air+telah+menyusut+pula.+Dalam+tambo+dikatakan+%3Ci%3E%E2%80%9CTatkalo+bumi+barambuang+naiak%2C+aia+basintak%3C%2Fi%3E+%3Ci%3Eturun%E2%80%9D%3C%2Fi%3E.+Keturunan+Sri+Maharaja+Diraja+dengan+%E2%80%9CSi+Harimau+Campa%E2%80%9D+yang+bersumur+ditumbuhi+agam+berangkat+ke+dataran+tinggi+yang+kemudian+bernama+%E2%80%9CLuhak+Agam%E2%80%9D+%28luhak+%3D+sumur%29.+Disana+mereka+membuka+tanah-tanah+baru.+Huma+dan+teruka-teruka+baru+dikerjakan+dengansekuat+tenaga.+Bandar-bandar+untuk+mengairi+sawah-sawah+dikerjakan+dengan+sebaikbaiknya.+Keturunan+%E2%80%9CKambing+Hutan%E2%80%9D+membuka+tanah-tanah+baru+pula+di+daerah-daerah+Gunung+Sago%2C+yang+kemudian+diberi+nama+%E2%80%9CLuhak+50+Koto%E2%80%9D+%28Payakumbuh%29+dari+luhak+yang+banyak+ditumbuhi+kumbuh.+Keturunan+%E2%80%9CAnjing+yang+Mualim%E2%80%9D+ke+Kubang+Tigo+Baleh+%28Solok%29%2C+keturunan+%E2%80%9CKucing+Siam%E2%80%9D+ke+Candung-Lasi+dan+anak-anak+raja+beserta+keturunannya+dari+si+Anak+Raja+bermukim+tetap+di+Luhak+Tanah+Datar.+Lalu+mulailah+pembangunan+semesta+membabat+hutan+belukar%2C+membuka+tanah%2C+mencencang+melateh%2C+meneruka%2C+membuat+ladang%2C+mendirikan+teratak%2C+membangun+dusun%2C+koto+dan+kampung.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETersebutlah+kisah+seorang+raja+bernama+Sang+Sapurba.+Di+dalam+tambo+dikatakan+%3Ci%3E%E2%80%9CDatanglah+ruso+dari+Lauik%E2%80%9D%3C%2Fi%3E.+Kabarnya+dia+sangat+kaya+bergelar+Raja+Natan+Sang+Sita+Sangkala+dari+tanah%3Ci%3E+%3C%2Fi%3EHindu.+Dia+mempunyai+mahkota+emas+yang+berumbai-umbai+dihiasai+dengan+mutiara%2C%3Ci%3E+%3C%2Fi%3Ebertatahkan+permata+berkilauan+dan+ratna+mutu+manikam.+Mula-mula+ia+datang+dari+tanah%3Ci%3E+%3C%2Fi%3EHindu.+Ia+mendarat+di+Bukit+Siguntang+Maha+Meru+dekat+Palembang.+Disana+dia+jadi+menantu%3Ci%3E+%3C%2Fi%3Eraja+Lebar+Daun.+Dari+perkawinannya+di+Palembang+itu+dia+memperoleh+empat+orang+anak%2C+dua%3Ci%3E+%3C%2Fi%3Elaki-laki+yaitu+Sang+Nila+Utama%2C+Sang+Maniaka%3B+dua+perempuan+yaitu+Cendera+Dewi+dan+BilalDaun.+Pada+satu+hari+Sang+Sapurba+ingin+hendak+berlayar+menduduki+Sungai+Indragiri.+Setelah%3Ci%3E+%3C%2Fi%3Elama+berlayar%2C+naiklah+dia+ke+darat%2C+akhirnya+sampai+di+Galundi+Nan+Baselo.+Waktu+itu+yang%3Ci%3E+%3C%2Fi%3Eberkuasa+di+Galundi+Nan+Baselo+ialah+Suri+Dirajo%2C+seorang+dari+keturunan+Sri+Maharaja+Diraja.%3Ci%3E+%3C%2Fi%3ESuri+Diraja+tekenal+dengan+ilmunya+yang+tinggi%2C+ia+bertarak+di+gua+Gunung+Merapi.+Karena%3Ci%3E+%3C%2Fi%3Eilmunya+yang+tinggi+dan+pengetahuannya+yang+dalam%2C+ia+jadi+raja+yang+sangat+dihormati+dan%3Ci%3E+%3C%2Fi%3Edisenangi+oleh+penduduk+Galundi+Nan+Baselo+dan+di+segenap+daerah.+Ia+juga+bergelar+Sri%3Ci%3E+%3C%2Fi%3EMaharaja+Diraja%2C+gelar+yang+dijadikan+gelar+keturunan+raja-raja+Gunung+Merapi.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EAnak+negeri%3Ci%3E+%3C%2Fi%3Eterheran-heran+melihat+kedatangan+Sang+Sapurba+yang+serba+mewah+dan+gagah.+Orang+banyak%3Ci%3E+%3C%2Fi%3Emenggelarinya+%E2%80%9CRusa+Emas%E2%80%9D%2C+karena+mahkotanya+yang+bercabang-cabang.+Oleh+karena%3Ci%3E+%3C%2Fi%3Ekecerdikan+Suri+Dirajo%2C+Sang+Sapurba+dijadikan+semenda%2C+dikawinkan+dengan+adiknya+bernama%3Ci%3E+%3C%2Fi%3EIndo+Julito.+Sang+Sapurba+adalah+seorang+Hindu+yang+beragama+Hindu.+Lalu+diadakan+tempat+beribadat+di+suatu+tempat.+Tempat+ini+sampai+sekarang+masih+bernama%3Ci%3E+%3C%2Fi%3EPariangan+%28per-Hiyang-an+%3D+tempat+menyembah+Hiyang+%2F+Dewa%29.+Dan+disitu+juga+terdapat%3Ci%3E+%3C%2Fi%3Esebuah+candi+buatan+dari+tanah+tempat+orang-orang+Hindu+beribadat.+Ada+juga+yang+mengatakan%3Ci%3E+%3C%2Fi%3Etempat+itu+adalah+tempat+beriang-riang.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESang+Sapurba+lalu+dirajakan+dengan+memangku+gelar+Sri+Maharaja+Diraja+juga.+Tetapi+yang+memegang+kendali+kuasa+pemerintahan+tetap+Suri+Dirajo+sebagai+orang+tua%2C+sedangkan+sang+sapurba+hanya+sebagai+lambang.Untuk+raja+dengan+permaisurinya+dibuatkan+istana+%E2%80%9CBalairung+Panjang%E2%80%9D+tempatnya+juga+memerintah.+Istana+ini+konon+kabarnya+terbuat+dari+%3A+tonggaknya+teras+jelatang%2C+perannya+akar+lundang%2C+disana+terdapat+tabuh+dari+batang+pulut-pulut+dan+gendangnya+dari+batang+seleguri%2C+getangnya+jangat+tuma%2C+mempunyai+cenang+dan+gung%2C+tikar+daun+hilalang+dsb.+Karena+Pariangan+makin+lama+makin+ramai+juga+Sang+Sapurba+pindah+ke+tempat+yang+baru+di+Batu+Gedang.+Seorang+hulubalang+yang+diperintahkan+melihat-lihat+tanah-tanah+baru+membawa+pedang+yang+panjang.+Banyak+orang+kampung+yang+mengikutinya.+Mereka+menuju+ke+arah+sebelah+kanan+Pariangan.+Terdapatlah+tanah+yang+baik%2C+lalu+dimulai+menebang+kayu-kayuan+dan+membuka+tanah-tanah+baru.+Selama+bekerja+hulubalang+itu+menyandarkan+pedang+yang+panjang+itu+pada+sebuah+batu+yang+besar.+Banyak+sekali+orang+yang+pindah+ke+tempat+yang+baru+itu.+Mereka+berkampung+disitu%2C+dan+kampung+baru+tempat+menyandarkan+pedang+yang+panjang+itu%2C+sampai+sekarang+masih+bernama+Padang+Panjang.+Lama+kelamaan+Padang+Panjang+itu+jadi+ramai+sekali.+Dengan+demikian+Pariangan+dengan+Padang+Panjang+menjadi+sebuah+negeri%2C+negeri+pertama+di+seedaran+Gunung+Merapi+di+seluruh+Batang+Bengkawas%2C+yaitu+negeri+Pariangan+Padang+Panjang.+Untuk+kelancaran+pemerintahan+perlu+diangkat+orang-orang+yang+akan+memerintah+dibawah+raja.+Lalu+bermufakatlah+raja+dengan+orang-orang+cerdik+pandai.+Ditanam+dua+orang+untuk+Pariangan+dan+dua+orang+pula+untuk+Padang+Panjang.+Masing-masing+diberi+pangkat+%E2%80%9Cpenghulu%E2%80%9D+dan+bergelar+%E2%80%9CDatuk%E2%80%9D.+%C2%B7+Dt.+Bandaro+Kayo+dan+Dt.+Seri+Maharajo+untuk+Pariangan+%C2%B7+Dt.+Maharajo+Basa+dan+Dt.+Sutan+Maharajo+Basa+untuk+Padang+Panjang.+Orangorang+yang+berempat+itulah+yang+mula-mula+sekali+dijadikan+penghulu+di+daerah+itu.+Untuk+rapat+dibuat+Balai+Adat.+Itulah+balai+pertama+yang+asal+sebelum+bernama+Minangkabau+di+Pariangan.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESeorang+orang+jahat+yang+datang+dari+negeri+seberang+tiba+pula+di+daerah+itu.+Karena+tubuhnya+yang+besar+dan+tinggi+bagai+raksasa+ia+digelari+orang+naga+%E2%80%9CSikati+Muno%E2%80%9D+yang+keluar+dari+kawah+Gunung+Merapi.+Rakyat+sangat+kepadanya+dan+didongengkan+mereka%2C+bahwa+naga+itu+tubuhnya+besar+dan+panjangnya+ada+60+depa+dan+kulitnya+keras.+Ia+membawa+bencana+besar+yang+tidak+terperikan+lagi+oleh+penduduk.+Kerjanya+merampok+dan+telah+merusak+kampung-kampung+dan+dusun-dusun.+Padi+dan+sawah+diladang+habis+dibinasakannya.+Orang+telah+banyak+yang+dibunuhnya%2C+laki-laki%2C+perempuan+dan+gadis-gadis+dikorbankannya.+Keempat+penghulu+dari+Pariangan-padang+Panjang+diutus+Suri+Drajo+menghadap+Sang+Sapurba+di+Batu+Gedang+tentang+kekacauan+yang+ditimbuklan+oleh+Sikati+Muno.+Untuk+menjaga+prestisenya+sebagai+seorang+semenda%2C+Sang+Sapurba+lalu+pergi+memerangi+Sikati+Muno.+Pertarungan+hebat+pun+terjadi+berhari-hari+lamanya.+Pedang+Sang+Sapurba+sumbing-sumbing+sebanyak+seratus+sembilan+puluh.+Akhirnya+naga+Sikati+Muno+itu+mati+dibunuh+oleh+Sang+Sapurba+dengan+sebilah+keris.+Keris+tersebut+dinamakan+%E2%80%9CKeris+Sikati+Muno%E2%80%9D%2C+keris+bertuah%2C+tak+diujung+pangkal+mengena%2C+jejakditikam+mati+juga.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESejak+itu+amanlah+negeri+Pariangan-Padang+Panjang%2C+dan+semakin+lama+semakin+bertambah+ramai.+Oleh+sebab+itu+Sang+Sapurba+memerintahkan+lagi+mencari+tanah-tanah+baru.+Pada+suatu+hari+raja+sendiri+pergi+keluar%2C+melihat-lihat+daerah+yang+baik+dijadikan+negeri.+Dia+berangkat+bersama-sama+dengan+pengiring-pengiringnya.+Ia+sampai+pada+suatu+tempat+mata+air+yang+jernih+keluar+dari+bawah+pohon+tarab.+Sang+Sapurba+berpikir%2C+tanah+itu+tentu+akan+subur+sekali+dan+baik+dijadikan+negeri.+Lalu+diperintahkannyalah+membuka+tanah-tanah+baru+ditempat+itu.+Sampai+sekarang+tanah+itu+dinamakan+Sungai+Tarab.+Kemudian+hari+jadi+termasyhur%2C+tempat+kedudukan+%E2%80%9CPamuncak+Koto+Piliang%E2%80%9D+Dt.+Bandaharo+di+Sungai+Tarab.+Selain+itu+raja+menemui+pula+setangkai+kembang+teratai+di+daerah+itu%2C+kembang+yang+jadi+pujaan+bagi+orang-orang+Hindu.+Raja+menyuruh+mendirikan+sebuah+istana+di+tempat+itu.+Setelah+istana+itu+siap+raja+lalu+pindah+bertahta+dari+Pariangan-Padang+Panjang+ke+tempat+yang+baru+itu%2C+yang+kemudian+dinamakan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Enegeri+Bungo+Satangkai%2C+negeri+yang+kedua+sesudah+Pariangan-Padang+Panjang.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPusat+kerajaan+kembali+lagi+ke+Pariangan+Padang+Panjang+disebut+awal+masa+kerajaan+Minangkabau+Baru.+Walaupun+telah+bergnati+musim+adat+Minangkabau+tetap+terpakai+disebut%3B+Tidak+lakang+oleh+panas%2C+tidak+lapuk+oleh+hujan.+Siapapun+diantara+putra-putri+Minangkabau+yang+dengan+sengaja+melanggar+aturan+adat+itu%2C+akan+tersisih+hidupnya+dalam+keluarga+sendiri.+Tahun+1127%2C+Sultan+Sri+Maharaja+Diraja+menikah+dengan+puti+Indo+Jelita%2C+yakni+adik+kandung+dari+Datuk+Suru+Dirajo.+Setelah+14+tahun+menikah%2C+ternyata+belum+juga+mendapat+keturunan.+Maka+atas+sepakat+dewan+kerajaan%2C+Sultan+Sri+Maharaja+Diraja+menikah+lagi+dengan+Puti+Cinto+Dunia.+Setelah+dua+tahun+menikah+dengan+Puti+Cinto+Dunia%2C+tidak+ada+juga+tandatanda+kehamilan+Puti+tsb.+Maka+Sultan+menikah+lagi+dengan+Puti+Sedayu.+Atas+rahmat+Tuhan%2C+tahun+1147%2C+lahirlah+Sultan+Paduko+Basa+dari+permaisuri+Puti+Indo+Jelito%2C+yang+kemudian+diangkat+sebagai+Raja+Minangkabau%2C+bergelar+Datuk+Ketemanggungan.+Tahun+itu+juga+lahir+pula+Warmandewa+dari+Puti+Cinto+Dunia%2C+yang+kemudian+bergelar+Datuk+Bandaharo+Kayo.+Tahun+1148%2C+lahir+lagi+Reno+Shida+dari+Puti+Sedayu%2C+yang+kemudian+bergelar+Datuk+Maharajo+Basa.+Dengan+demikian+telah+3+orang+putra+Raja%2C+masing-masing+dari+tiga+orang+ibu.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETahun+1149%2C+Sultan+sri+Maharaja+Diraja+mangkat+dan+waktu+itu+anak+raja+yang+tertua+masih+berusia+2+tahun.+Atas+sepakat+dewan+kerajaan%2C+Ibu+Suri+Puti+Indo+Jelito%2C+langsung+memegang+tampuk+kerajaan+Minangkabau+sementara+menunggu+Sutan+Paduko+Basa+menjadi+dewasa.+Tugas+harian+dilaksanakan+oleh+tiga+pendamping+raja+yakni+Datuk+Suri+Dirajo%2C+Cetri+Bilang+Pandai+dan+Tantejo+Gurano.+Karena+kasih+sayang+Datuk+Suri+Puti+Indo+Jelito+menjanda%2C+lalu+dinikahkan+dengan+Cetri+Bilang+Pandai.+Dari+perkawinannya+itu+melahirkan+5+orang+anak+%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E1.+Jatang+Sutan+Balun+bergelar+Datuk+Perpatih+Nan+Sabatang+%28lahir+1152%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E2.+Kalap+Dunia+bergelar+Datuk+Suri+Maharajo+nan+Banego-nego+%28lahir+1154%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E3.+Puti+Reno+Judah+lahir+1157%2C+kemudian+dibawa+oleh+Datuk+Perpatih+Nan+Sabatang+ke+Lima+Kaum+untuk+keturunan+kemenakannya+nan+menjadi+penghulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E4.+Puti+Jamilan+lahir+1159%2C+kemudian+dibawa+Datuk+Ketemanggungan+ke+Sungai+Tarab+dan+ke+Bunga+Setangkai+untuk+keturunannya+nanti+menjadi+raja+dan+penghulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E5.+Mambang+Sutan+lahir+th+1161%2C+setelah+berumur+4+th+bergelar+Datuk+Suri+Dirajo+menggantikan+gelar+mamaknya+%28abang+dari+Puti+Indo+Jelito%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EMambang+Sutan+merupakan+kemenakan+pertama+di+Minangkabau+yang+menerima+gelar+dari+mamaknya.+Tahun+1165+yakni+sewaktu+Sutan+Paduko+Basa+telah+berumur+18+tahun%2C+beliau+diangkat+sebagai+penghulu+bergelar+Datuk+Ketumanggungan%2C+sekalipun+menduduki+tahta+kerajaan+Minangkabau%2C+pengganti+raja+yang+telah+16+tahun+mengemban+tugas+dari+ibunya+Puti+Indo+Jelito.+Selain+itu%2C+semua+anak+laki-laki+Sultan+Sri+Maharaja+Diraja+dinobatkan+pula+menjadi+penghulu.Tahun+1174+kerajaan+Minangkabau+baru+memperluas+daerah+adatnya+ke+Sungai+Tarab%2C+Lima+Kaum+dan+Padang+Panjang.+Masing-masing+daerah+diduduki+oleh+seorang+penghulu+anak+dari+tiga+orang+istri+Sultan+Sri+Maharaja+Diraja.+Karena+kepadatan+penduduk+daerah+Pariangan+maka+tahun+1186-1192+diadakan+perpindahan+penduduk%2C+maka+terbentuklah+Luhak+Nan+Tigo.+Pada+masing-masing+luhak+dibentuk+beberapa+kelarasan+dan+pada+kelarasan+dibentuk+pula+beberapa+suku.+Adapun+suku+dalam+daerah+kerajaan+Minangkabau+diatur+menurut+garis+keturunan+ibu.+Siapapun+bapak+dari+seorang+anak+atau+apapun+pangkat+bapaknya%2C+namun+suku+anaknya+menurut+suku+ibunya.+Untuk+mengukuhkan+berdirinya+suku%2C+maka+harta+pusaka+dari+nenek%2C+diwariskan+kepada+ibun+dan+dari+ibu+diwariskan+pula+kepada+anak+perempuan.+Bagi+perempuan+harta+pusaka+bukan+untuk+kepentingan+pribadi%2C+tapi+untuk+jaminan+hidup+keturunan+suku.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPada+tahun+1292%2C+cicit+dari+Puti+Jamilan%2C+bernama+Putri+Dara+Jingga+yang+pemangku+Putri+Mahkota%2C+dinikahkan+dengan+Mahisa+Anabrang%2C+Panglima+kerajaan+Singhasari%2C+keluarga+dari+Raja+Kartanegara.+Sebelum+menikah+terlebih+dahulu+Mahisa+di-islamkan.+Tahun+1293+Puti+Dara+Jingga+sedang+hamil%2C+pergi+mengikuti+suaminya+pulang+ke+Singhasari+yang+dipanggil+oleh+raja+Pertama+Majapahit+%28Raden+Wijaya%29.+Putri+Dara+Jingga+membawa+adik+seayah+dengannya+yaitu+Puti+Dara+Petak+untuk+pengasuh+anaknya+yang+akan+lahir.+Beberapa+bulan+dikerajaan+Majapahit+yang+mengambil+alih+kerajaan+Singhasari+itu%2C+lahirlah+anak+dari+Puti+Dara+Jingga+yang+diberi+nama+Adityawarman.+Puti+Dara+Petak%2C+dinikahi+oleh+Raja+Majapahit+%28Raden+Wijaya%29.+Puti+Dara+Petak+berubah+nama+menjadi+Diyan+Sri+Tribuaneswari.+Walaupun+telah+menjadi+istri+Raja+Majapahit%2C+Puti+Dara+Petak+tetap+mengasuh+Adityawarman+di+kerajaan+Majapahit.+Karena+Datuk+Ketumanggungan+telah+sangat+tua%2C+maka+tahun+1295%2C+Puti+Dara+Jingga+dipanggil+pulang+ke+Minangkabau+untuk+menjadi+Raja+di+Minangkabau+dengan+panggilan+Bundo+Kanduang.+Anak+Bundo+Kanduang+yang+bernama+Adityawarman+tetap+tinggal+dikerajaan+Majapahit%2C+karena+Puti+Dara+Petak+tidak+mau+melepasnya+pulang%2C+ingin+terus+mengasuh+anak+kakaknya.+Setelah+Bunda+Kandung+menjadi+Raja+Minangkabau%2C+memanglah+Datuk+Ketumanggungan+mangkat+dalam+usia+149+tahun+dan+disusul+oleh+meninggalnya+Datuk+Perparih+Nan+Sebatang+dalam+usia+146+tahun.+Si+Kambang+Bendahari+%28dayang-dayang+utama+dari+Bunda+Kandung%29+dinikahkan+dengan+Selamat+Panjang+Gobang+%281292%29+yakni+seorang+diplomat+utusan+dari+kerajaan+Cina+%28khubilai+Khan%29.+Sebelum+menikah+terlebih+dahulu+Selamat+Panjang+Gombak+di-Islamkan.+Perkawinan+itu+melahirkan+seorang+anak+bernama+Cindur+Mato+th+1294.+Cindur+Mato+diasuh+ilmu+perang+oleh+Mahisa+Anabrangyang+yang+teringat+akan+anak+kandungnya+Adityawarman+jauh+di+Majapahit.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESelain+itu+Cindur+Mato+dididik+ilmu+silat+pula+oleh+ayah+kandungnya+Selamat+Panjang+Gombak.+Maka+menjadilah+Cindur+Mato+seorang+pendekar+yang+tangguh+dan+Panglima+kerajaan+Minangkabau+yang+tiada+tandingan+dizamannya.+Adityawarman+sendiri+yang+Putra+Mahkota+Kerajaan+Minangkabau%2C+dididik+ilmu+perang+dan+ilmu+kerjaan+oleh+Majapahit.+Adityawarman+pernah+menjadi+Wirdamatri+yang+merupakan+predikat+setaraf+dengan+Mpu+Nala+dan+Maha+Patih.+Karena+itu+Adityawarman+salah+seorang+Tri+Tunggal+Kerajaan+Majapahit.+Setelah+dewasa+pulanglah+Adityawarmanmenemui+Bundo+Kandung+dan+kawin+dengan+Puti+Bungsu+%28anak+mamaknya+Rajo+Mudo%29+dari+Ranah+Sikalawi-Taluk+Kuantan%2C+sebelum+menikah+Adityawarman+yang+menganut+Budha%2C+terlebih+dahulu+di-Islamkan.+Pada+tahun+1347+Adityawarman+dinobatkan+menjadi+Raja+Minangkabau+bergelar+Dang+Tuanku+%28Sutan+Rumandung%29.+Pernikahan+Adityawarman+dengan+Puti+Bungsu+melahirkan+anak+yang+bernama+Ananggawarman.+Gahah+Mada+pernah+marah+kepada+Adityawarman+karena+tidak+mau+takluk+kepada+Majapahit.+Tapi+Adityawarman+tidak+segan+kepada+Gajah+Mada%2C+karena+mereka+sependidikan.+Gajah+Mada+mencoba+menyerang+Minangkabau+pada+th+1348%2C+tapi+gagal%2C+malah+Adityawarman+pernah+membantu+Majapahit+menaklukkan+Bali.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESewaktu+Minangkabau+dibawah+pimpinan+Ananggawarman+tahun+1375-1417%2C+pertahanan+kerajaan+Minangkabau+telah+sangat+kuat.+Patih+Wikrawardhana+dikerajaan+Majapahit%2C+masih+mencoba+menyerang+kerajaan+Minangkabau+tahun+1409%2C+tapi+tetap+tidak+berhasil.+Itu+merupakan+serangan+yang+terakhir+terhadap+Minangkabau.+Kalau+dizaman+Datuk+Ketumanggungan+dan+Datuk+Perpatih+Nan+Sabatang%2C+kerajaan+Minangkabau+terkenal+dengan+aturan+adat+dan+filsafahnya%2C+maka+dizaman+Bundo+Kanduang%2C+Adityawarman+dan+Ananggawarman+kerajaan+Minangkabau+terkenal+dengan+keahlian+Cindur+Mato+sebagai+panglima+perangnya.+Sesudah+Ananggawarman+tidak+terdengar+lagi+kegiatan+Raja+Minangkabau%2C+mungkin+karena+raja+dan+penghulunya+tidak+lagi+membuat+ubahan%2C+baik+untuk+kerajaan%2C+maupun+untuk+rakyat+yang+memang+telah+sempurna+dibentuk+oleh+cerdik+pandai+terdahulu.+Demikian+sempurnanya+aturan+adat+dikerjakan+Minangkabau+sangat+pula+membantu+pelaksanaan+aturan+adat+itu%2C+karena+adat+Minangkabau+disusun+bersendi+syarak+%28agama+Islam%29+dan+syarak+bersendi+Kitabullah.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoListParagraph%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-add-space%3A+auto%3B+mso-list%3A+l18+level1+lfo20%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E4.%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Minangkabau%3C%2Fspan%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+atau+%3Ci+style%3D%22mso-bidi-font-style%3A+normal%3B%22%3EBaso+Minang%3C%2Fi%3E+adalah+salah+satu+anak+cabang+bahasa+Austronesia+yang+dituturkan+khususnya+di+wilayah+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSumatra_Barat%22+title%3D%22Sumatra+Barat%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ESumatra+Barat%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+bagian+barat+propinsi+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FRiau%22+title%3D%22Riau%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ERiau%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+serta+tersebar+di+berbagai+kota+di+seluruh+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FIndonesia%22+title%3D%22Indonesia%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EIndonesia%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETerdapat+pertentangan+mengenai+hubungan+bahasa+Minangkabau+dengan+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FBahasa_Melayu%22+title%3D%22Bahasa+Melayu%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Ebahasa+Melayu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.+Sebagian+pakar+bahasa+menganggap+bahasa+ini+sebagai+dialek+Melayu%2C+karena+banyaknya+kesamaan+kosakata+dan+bentuk+tuturan+di+dalamnya%2C+sementara+yang+lain+justru+beranggapan+bahasa+ini+merupakan+bahasa+mandiri+yang+berbeda+dengan+Melayu.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+.5in%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l19+level1+lfo31%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-.25in%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ea%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDaerah+sebar+tutur%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESecara+historis%2C+daerah+sebar+tutur+Bahasa+Minangkabau+meliputi+bekas+wilayah+kekuasaan+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKerajaan_Pagaruyung%22+title%3D%22Kerajaan+Pagaruyung%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EKerajaan+Pagaruyung%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+yang+berpusat+di+Batusangkar%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSumatra_Barat%22+title%3D%22Sumatra+Barat%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ESumatra+Barat%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.+Batas-batasnya+biasa+dinyatakan+dalam+ungkapan+Minang+berikut+ini%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDari+Sikilang+Aia+Bangih%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ehingga+Taratak+Aia+Hitam.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDari+Durian+Ditakuak+Rajo%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ehingga+Sialang+Balantak+Basi.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESikilang+Aia+Bangih%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+adalah+batas+utara%2C+sekarang+di+daerah+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FPasaman_Barat%22+title%3D%22Pasaman+Barat%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EPasaman+Barat%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+berbatasan+dengan+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKabupaten_Mandailing_Natal%22+title%3D%22Kabupaten+Mandailing+Natal%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ENatal%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSumatera_Utara%22+title%3D%22Sumatera+Utara%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ESumatera+Utara%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.+%3Ci%3ETaratak+Aia+Hitam%3C%2Fi%3E+adalah+daerah+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FBengkulu%22+title%3D%22Bengkulu%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EBengkulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.+%3Ci%3EDurian+Ditakuak+Rajo%3C%2Fi%3E+adalah+wilayah+di+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKabupaten_Bungo%22+title%3D%22Kabupaten+Bungo%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EKabupaten+Bungo%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FJambi%22+title%3D%22Jambi%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EJambi%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.+Yang+terakhir%2C+%3Ci%3ESialang+Balantak+Basi%3C%2Fi%3E+adalah+wilayah+di+Rantau+Barangin%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKabupaten_Kampar%22+title%3D%22Kabupaten+Kampar%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EKabupaten+Kampar%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FRiau%22+title%3D%22Riau%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ERiau%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+sekarang%3Csup%3E%5B%3C%2Fsup%3E%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FWikipedia%3AMengutip_sumber%22+title%3D%22Wikipedia%3AMengutip+sumber%22%3E%3Ci%3E%3Csup%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Erujukan%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fsup%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fa%3E%3Csup%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%5D%3C%2Fspan%3E%3C%2Fsup%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Minangkabau+juga+menjadi+bahasa+%3Ci%3Elingua+franca%3C%2Fi%3E+di+kawasan+pantai+barat+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSumatra_Utara%22+title%3D%22Sumatra+Utara%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ESumatra+Utara%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+bahkan+menjangkau+jauh+hingga+pesisir+barat+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FAceh%22+title%3D%22Aceh%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EAceh%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.+Di+Aceh%2C+penutur+bahasa+ini+disebut+sebagai+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSuku_Aneuk_Jamee%22+title%3D%22Suku+Aneuk+Jamee%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EAneuk+Jamee%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.+Selain+itu%2C+bahasa+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FMinangkabau%22+title%3D%22Minangkabau%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EMinangkabau%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+juga+dituturkan+oleh+masyarakat+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FNegeri_Sembilan%22+title%3D%22Negeri+Sembilan%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ENegeri+Sembilan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FMalaysia%22+title%3D%22Malaysia%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EMalaysia%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+yang+nenek+moyangnya+merupakan+pendatang+asal+%3Ci%3Eranah+Minang%3C%2Fi%3E+sejak+berabad-abad+silam.Dialek+bahasa+Minangkabau+Negeri+Sembilan+ini+disebut+%3Ci%3EBaso+Nogoghi%3C%2Fi%3E.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+.5in%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l19+level1+lfo31%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-.25in%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eb%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDialek%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Minang+memiliki+banyak+dialek%2C+bahkan+antarkampung+yang+dipisahkan+oleh+sungai+sekali+pun+dapat+mempunyai+dialek+yang+berbeda.+Perbedaan+terbesar+adalah+dialek+yang+dituturkan+di+kawasan+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FPesisir_Selatan%22+title%3D%22Pesisir+Selatan%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EPesisir+Selatan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+dan+dialek+di+wilayah+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKabupaten_Mukomuko%22+title%3D%22Kabupaten+Mukomuko%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EMukomuko%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FBengkulu%22+title%3D%22Bengkulu%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EBengkulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESelain+itu+dialek+bahasa+Minangkabau+juga+dituturkan+oleh+sebagian+penduduk+di+sepanjang+pesisir+barat+pulau+Sumatera+mulai+dari+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FNatal%22+title%3D%22Natal%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ENatal%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSibolga%22+title%3D%22Sibolga%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ESibolga%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FBarus%22+title%3D%22Barus%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EBarus%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+di+Sumatera+Utara+berlanjut+ke+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSingkil%22+title%3D%22Singkil%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ESingkil%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSimeulue%22+title%3D%22Simeulue%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ESimeulue%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FAceh_Selatan%22+title%3D%22Aceh+Selatan%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EAceh+Selatan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FAceh_Barat_Daya%22+title%3D%22Aceh+Barat+Daya%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EAceh+Barat+Daya%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+dan+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FMeulaboh%22+title%3D%22Meulaboh%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EMeulaboh%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+di+Aceh.+Di+Aceh+dialek+Bahasa+Minang+ini+disebut+dengan+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FBahasa_Jamee%22+title%3D%22Bahasa+Jamee%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EBahasa+Jamee%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBerikut+ini+adalah+perbandingan+perbedaan+antara+beberapa+dialek%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Ctable+border%3D%220%22+cellpadding%3D%220%22+class%3D%22MsoNormalTable%22+style%3D%22mso-cellspacing%3A+1.5pt%3B+mso-yfti-tbllook%3A+1184%3B%22%3E%3Ctbody%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-firstrow%3A+yes%3B+mso-yfti-irow%3A+0%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Indonesia%2F+Bahasa+Melayu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EApa+katanya+kepadamu%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+1%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Minangkabau+%22baku%22%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EA+keceknyo+jo+kau%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+2%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EMandahiling+Kuti+Anyie%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EApo+kecek+o+k%C3%B6+gau%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+3%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPadang+Panjang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EApo+keceknyo+ka+kau%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+4%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPariaman%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EA+kato+e+bakeh+kau%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+5%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELudai%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EA+kecek+o+ka+rau%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+6%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESungai+Batang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EEa+janyo+ke+kau%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+7%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKurai%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EA+jano+kale+gau%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+8%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKuranji%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EApo+kecek+e+ka+kau%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+9%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESalimpaung+Batusangkar%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPoh+ceknyoh+kah+khau+duh%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+10%3B+mso-yfti-lastrow%3A+yes%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ERao-Rao+Batusangkar%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EAa+keceknyo+ka+awu+tu%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3C%2Ftbody%3E%3C%2Ftable%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EUntuk+komunikasi+antar+penutur+bahasa+Minangkabau+yang+sedemikian+beragam+ini%2C+akhirnya+dipergunakanlah+dialek+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FPadang%22+title%3D%22Padang%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EPadang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+sebagai+bahasa+baku+Minangkabau+atau+disebut+%3Ci%3EBaso+Padang%3C%2Fi%3E+atau+%3Ci%3EBaso+Urang+Awak%3C%2Fi%3E.+Bahasa+Minangkabau+dialek+Padang+inilah+yang+menjadi+acuan+baku+%28standar%29+dalam+menguasai+bahasa+Minangkabau.%3Csup%3E%5B%3C%2Fsup%3E%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FWikipedia%3AMengutip_sumber%22+title%3D%22Wikipedia%3AMengutip+sumber%22%3E%3Ci%3E%3Csup%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Erujukan%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fsup%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fa%3E%3Csup%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%5D%3C%2Fspan%3E%3C%2Fsup%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EContoh%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Ctable+border%3D%220%22+cellpadding%3D%220%22+class%3D%22MsoNormalTable%22+style%3D%22mso-cellspacing%3A+1.5pt%3B+mso-yfti-tbllook%3A+1184%3B%22%3E%3Ctbody%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-firstrow%3A+yes%3B+mso-yfti-irow%3A+0%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Minangkabau%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESadang+kayu+di+rimbo+tak+samo+tinggi%2C+kok+++kunun+manusia%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+++%28peribahasa%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+1%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Indonesia%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESedangkan+pohon+di+hutan+tidak+sama+tinggi%2C+++apa+lagi+manusia%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+2%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+3%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Minangkabau%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ECo+a+koncek+baranang+co+itu+inyo%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+%28peribahasa%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+4%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Indonesia%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBagaimana+katak+berenang%2C+seperti+itulah+dia.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+5%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+6%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Minangkabau%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EIndak+buliah+mambuang+sarok+di+siko%21%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+7%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Indonesia%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETidak+boleh+membuang+sampah+di+sini%21%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+8%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+9%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Minangkabau%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBungo+indak+satangkai%2C+kumbang+indak+sa+ikua%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+%28peribahasa%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+10%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Indonesia%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBunga+tidak+setangkai%2C+kumbang+tidak+seekor%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+11%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+12%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Minangkabau%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EA+tu+nan+ang+karajoan*%26nbsp%3B%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+13%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBahasa+Indonesia%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EApa+yang+akan+kamu+kerjakan%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3Ctr+style%3D%22mso-yfti-irow%3A+14%3B+mso-yfti-lastrow%3A+yes%3B%22%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E*+perhatian%3A+kata+%3Ci%3Eang%3C%2Fi%3E+%28kamu%29+adalah+++kata+kasar%2C+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ekata+%3Ci%3EApa%3C%2Fi%3E+dalam+bahasa+Minangkabau+++yaitu+%3Ci%3EApo%3C%2Fi%3E+tetapi+lebih+sering+disingkat+dengan+kata+%3Ci%3EA%3C%2Fi%3E%3Csup%3E%5B%3C%2Fsup%3E%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FWikipedia%3AMengutip_sumber%22+title%3D%22Wikipedia%3AMengutip+sumber%22%3E%3Ci%3E%3Csup%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Erujukan%3F%3C%2Fspan%3E%3C%2Fsup%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fa%3E%3Csup%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%5D%3C%2Fspan%3E%3C%2Fsup%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E+++%3Ctd+style%3D%22padding%3A+.75pt+.75pt+.75pt+.75pt%3B%22%3E%0D%0A%3C%2Ftd%3E++%3C%2Ftr%3E%0D%0A%3C%2Ftbody%3E%3C%2Ftable%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+.5in%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l19+level1+lfo31%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-.25in%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ec%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKarya+sastra%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKarya+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSastra_Minangkabau%22+title%3D%22Sastra+Minangkabau%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Esastra+tradisional%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+berbahasa+Minang+memiliki+persamaan+bentuk+dengan+karya+sastra+tradisional+berbahasa+Melayu+pada+umumnya%2C+yaitu+berbentuk+pantun%2C+cerita+rakyat%2C+hikayat+nenek+moyang+%28%3Ci%3Etambo%3C%2Fi%3E%29+dan+adat-istiadat+Minangkabau.+Penyampaiannya+biasanya+dilakukan+dalam+bentuk+cerita+%28%3Ci%3Ekaba%3C%2Fi%3E%29+atau+dinyanyikan+%28%3Ci%3Edendang%3C%2Fi%3E%29.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+.5in%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l19+level1+lfo31%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-.25in%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ed%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPerbandingan+dengan+Bahasa+Melayu%2FIndonesia%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EOrang+Minangkabau+umumnya+berpendapat+banyak+persamaan+antara+Bahasa+Minangkabau+dengan+Bahasa+Melayu%2FIndonesia.+M.+Rusli+dalam+%3Ci%3EPeladjaran+Bahasa+Minangkabau%3C%2Fi%3E+menyebutkan+pada+pokoknya+perbedaan+antara+Bahasa+Minangkabau+dan+Bahasa+Indonesia+adalah+pada+perbedaan+lafal%2C+selain+perbedaan+beberapa+kata.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EContoh-contoh+perbedaan+lafal+Bahasa+Melayu%2FIndonesia+dan+Bahasa+Minangkabau+adalah+sebagai+berikut%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l17+level1+lfo22%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Symbol%3B+font-size%3A+10pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C2%B7%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eul-ua%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+contoh%3A+bandul-%3Ci%3Ebandua%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l17+level1+lfo22%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Symbol%3B+font-size%3A+10pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C2%B7%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eut-uik%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+contoh%3A+rumput-%3Ci%3Erumpuik%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l17+level1+lfo22%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Symbol%3B+font-size%3A+10pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C2%B7%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eus-uih%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+contoh%3A+putus+-%3Ci%3Eputuih%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l17+level1+lfo22%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Symbol%3B+font-size%3A+10pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C2%B7%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eis-ih%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+contoh%3A+baris+-%3Ci%3Ebarih%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l17+level1+lfo22%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Symbol%3B+font-size%3A+10pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C2%B7%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eit-ik%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+contoh%3A+sakit+-%3Ci%3Esakik%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l17+level1+lfo22%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Symbol%3B+font-size%3A+10pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C2%B7%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eas-eh%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+contoh%3A+batas+-%3Ci%3Ebateh%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l17+level1+lfo22%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Symbol%3B+font-size%3A+10pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C2%B7%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eap-ok%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+contoh%3A+atap+-%3Ci%3Eatok%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l17+level1+lfo22%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Symbol%3B+font-size%3A+10pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C2%B7%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eat-ek%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+contoh%3A+rapat-%3Ci%3Erapek%3C%2Fi%3E.+Untuk+kata-kata+berasal+dari+bahasa+asing+%3Ci%3Eat-aik%3C%2Fi%3E%2C+contoh%3A+adat-%3Ci%3Eadaik%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l17+level1+lfo22%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Symbol%3B+font-size%3A+10pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C2%B7%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eal%2Far-a%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+contoh%3A+jual-%3Ci%3Ejua%3C%2Fi%3E%2C+kabar-%3Ci%3Ekaba%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l17+level1+lfo22%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Symbol%3B+font-size%3A+10pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C2%B7%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ee%28pepet%29-a%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+contoh%3A+beban-%3Ci%3Ebaban%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l17+level1+lfo22%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Symbol%3B+font-size%3A+10pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C2%B7%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ea-o%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+contoh%3A+kuda-%3Ci%3Ekudo%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l17+level1+lfo22%3B+tab-stops%3A+list+.5in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Symbol%3B+font-size%3A+10pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C2%B7%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eawalan+ter-%2C+ber-%2C+per-+menjadi+ta-%2C+ba-%2C+pa-.+Contoh%3A+berlari%2C+termakan%2C+perdalam+%28Bahasa+Melayu%2FIndonesia%29+menjadi+%3Ci%3Ebalari%3C%2Fi%3E%2C+%3Ci%3Etamakan%3C%2Fi%3E%2C+%3Ci%3Epadalam%3C%2Fi%3E+%28Bahasa+Minangkabau%29.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoListParagraph%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-add-space%3A+auto%3B+mso-list%3A+l18+level1+lfo20%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E5.%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESistem+Mata+Pencaharian%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EJika+dulu+hasil+pertanian+dan+perkebunan%2C+sumber+utama+tempat+mereka+hidup+dapat+menghidupi+keluarga%2C+maka+kini+hasil+sumber+daya+alam+yang+menjadi+penghasilan+utama+mereka+itu+tak+cukup+lagi+memberi+hasil+untuk+memenuhi+kebutuhan+bersama%2C+karena+harus+dibagi+dengan+beberapa+keluarga.+Selain+itu+adalah+tumbuhnya+kesempatan+baru+dengan+dibukanya+daerah+perkebunan+dan+pertambangan.+Faktor-faktor+inilah+yang+kemudian+mendorong+orang+Minang+pergi+merantau+mengadu+nasib+di+negeri+orang.+Untuk+kedatangan+pertamanya+ke+tanah+rantau%2C+biasanya+para+perantau+menetap+terlebih+dahulu+di+rumah+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FDunsanak%22+title%3D%22Dunsanak%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Edunsanak%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+yang+dianggap+sebagai+induk+semang.+Para+perantau+baru+ini+biasanya+berprofesi+sebagai+pedagang+kecil.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESelain+itu%2C+perekonomian+masyarakat+Minangkabau+sejak+dahulunya+telah+ditopang+oleh+kemampuan+berdagang%2C+terutama+untuk+mendistribusikan+hasil+bumi+mereka.+Kawasan+pedalaman+Minangkabau%2C+secara+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FGeologi%22+title%3D%22Geologi%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Egeologis%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+memiliki+cadangan+bahan+baku+terutama+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FEmas%22+title%3D%22Emas%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Eemas%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FTembaga%22+title%3D%22Tembaga%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Etembaga%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FTimah%22+title%3D%22Timah%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Etimah%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSeng%22+title%3D%22Seng%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Eseng%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FMerkuri%22+title%3D%22Merkuri%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Emerkuri%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+dan+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FBesi%22+title%3D%22Besi%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Ebesi%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+semua+bahan+tersebut+telah+mampu+diolah+oleh+mereka.+Sehingga+julukan+%3Ci%3Esuvarnadvipa%3C%2Fi%3E+%28pulau+emas%29+yang+muncul+pada+cerita+legenda+di+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FIndia%22+title%3D%22India%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EIndia%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+sebelum+Masehi%2C+kemungkinan+dirujuk+untuk+pulau+Sumatera+karena+hal+ini.+Pedagang+dari+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FArab%22+title%3D%22Arab%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EArab%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+pada+abad+ke-9%2C+telah+melaporkan+bahwa+masyarakat+di+pulau+Sumatera+telah+menggunakan+sejumlah+emas+dalam+perdagangannya.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKemudian+dilanjutkan+pada+abad+ke-13+diketahui+ada+raja+di+Sumatera+yang+menggunakan+mahkota+dari+emas.+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FTom%25C3%25A9_Pires%22+title%3D%22Tom%C3%A9+Pires%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ETom%C3%A9+Pires%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+sekitar+abad+ke-16+menyebutkan%2C+bahwa+emas+yang+diperdagangangkan+di+Malaka%2C+Panchur+%28Barus%29%2C+Tico+%28Tiku%29+dan+Priaman+%28Pariaman%29%2C+berasal+dari+kawasan+pedalaman+Minangkabau.+Disebutkan+juga+kawasan+Indragiri+pada+sehiliran+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FBatang_Kuantan%22+title%3D%22Batang+Kuantan%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EBatang+Kuantan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+di+pesisir+timur+Sumatera%2C+merupakan+pusat+pelabuhan+dari+raja+Minangkabau.+Dalam+prasasti+yang+ditinggalkan+oleh+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FAdityawarman%22+title%3D%22Adityawarman%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EAdityawarman%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+disebut+bahwa+dia+adalah+penguasa+bumi+emas.+Hal+inilah+menjadi+salah+satu+penyebab%2C+mendorong+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FBelanda%22+title%3D%22Belanda%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EBelanda%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+membangun+pelabuhan+di+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKota_Padang%22+title%3D%22Kota+Padang%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EPadang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+dan+sampai+pada+abad+ke-17+Belanda+masih+menyebut+%3Ci%3Eyang+menguasai+emas%3C%2Fi%3E+kepada+raja+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKerajaan_Pagaruyung%22+title%3D%22Kerajaan+Pagaruyung%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EPagaruyung%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.+Kemudian+meminta+Thomas+Diaz+untuk+menyelidiki+hal+tersebut%2C+dari+laporannya+dia+memasuki+pedalaman+Minangkabau+dari+pesisir+timur+Sumatera+dan+dia+berhasil+menjumpai+salah+seorang+raja+Minangkabau+waktu+itu+%28Rajo+Buo%29%2C+dan+raja+itu+menyebutkan+bahwa+salah+satu+pekerjaan+masyarakatnya+adalah+pendulang+emas.+Sementara+itu+dari+catatan+para+geologi+Belanda%2C+pada+sehiliran+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FBatanghari%22+title%3D%22Batanghari%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EBatanghari%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+dijumpai+42+tempat+bekas+penambangan+emas+dengan+kedalaman+mencapai+60+m+serta+di+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKerinci%22+title%3D%22Kerinci%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EKerinci%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+waktu+itu%2C+mereka+masih+menjumpai+para+pendulang+emas.+Sampai+abad+ke-19%2C+legenda+akan+kandungan+emas+pedalaman+Minangkabau%2C+masih+mendorong+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FStamford_Raffles%22+title%3D%22Stamford+Raffles%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ERaffles%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+untuk+membuktikannya%2C+sehingga+dia+tercatat+sebagai+orang+Eropa+pertama+yang+berhasil+mencapai+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FPagaruyung%2C_Tanjung_Emas%2C_Tanah_Datar%22+title%3D%22Pagaruyung%2C+Tanjung+Emas%2C+Tanah+Datar%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EPagaruyung%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+melalui+pesisir+barat+Sumatera.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoListParagraphCxSpFirst%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-add-space%3A+auto%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoListParagraphCxSpLast%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-add-space%3A+auto%3B+mso-list%3A+l18+level1+lfo20%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E6.%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EOrganisasi+Sosial%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+.5in%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l26+level1+lfo32%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-.25in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ea%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESuku%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESuku+dalam+tatanan+Masyarakat+Minangkabau+merupakan+basis+dari+organisasi+sosial%2C+sekaligus+tempat+pertarungan+kekuasaan+yang+fundamental.+Pengertian+awal+kata+%3Ci%3Esuku%3C%2Fi%3E+dalam+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FBahasa_Minangkabau%22+title%3D%22Bahasa+Minangkabau%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EBahasa+Minang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+dapat+bermaksud+%3Ci%3Esatu+per-empat%3C%2Fi%3E%2C+sehingga+jika+dikaitkan+dengan+pendirian+suatu+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FNagari%22+title%3D%22Nagari%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Enagari%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+di+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FMinangkabau%22+title%3D%22Minangkabau%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EMinangkabau%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+dapat+dikatakan+sempurna+apabila+telah+terdiri+dari+komposisi+empat+suku+yang+mendiami+kawasan+tersebut.+Selanjutnya%2C+setiap+suku+dalam+tradisi+Minang%2C+diurut+dari+garis+keturunan+yang+sama+dari+pihak+ibu%2C+dan+diyakini+berasal+dari+satu+keturunan+nenek+moyang+yang+sama.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESelain+sebagai+basis+politik%2C+suku+juga+merupakan+basis+dari+unit-unit+ekonomi.+Kekayaan+ditentukan+oleh+kepemilikan+tanah+keluarga%2C+harta%2C+dan+sumber-sumber+pemasukan+lainnya+yang+semuanya+itu+dikenal+sebagai+harta+pusaka.+Harta+pusaka+merupakan+harta+milik+bersama+dari+seluruh+anggota+kaum-keluarga.+Harta+pusaka+tidak+dapat+diperjualbelikan+dan+tidak+dapat+menjadi+milik+pribadi.+Harta+pusaka+semacam+dana+jaminan+bersama+untuk+melindungi+anggota+kaum-keluarga+dari+kemiskinan.+Jika+ada+anggota+keluarga+yang+mengalami+kesulitan+atau+tertimpa+musibah%2C+maka+harta+pusaka+dapat+digadaikan.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESuku+terbagi-bagi+ke+dalam+beberapa+cabang+keluarga+yang+lebih+kecil+atau+disebut+%3Ci%3Epayuang%3C%2Fi%3E+%28payung%29.+Adapun+unit+yang+paling+kecil+setelah+%3Ci%3Esapayuang%3C%2Fi%3E+disebut+%3Ci%3Esaparuik%3C%2Fi%3E.+Sebuah+%3Ci%3Eparuik%3C%2Fi%3E+%28perut%29+biasanya+tinggal+pada+sebuah+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FRumah_gadang%22+title%3D%22Rumah+gadang%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Erumah+gadang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+secara+bersama-sama.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKata+suku+dari+bahasa+Sanskerta%2C+artinya+%E2%80%9Ckaki%E2%80%9D%2C+satu+kaki+berarti+seperempat+dari+satu+kesatuan.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPada+mulanya+negeri+mempunyai+empat+suku%2C+Nagari+nan+ampek+suku.+Nama-nama+suku+yang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Epertama+ialah+Bodi%2C+Caniago%2C+Koto%2C+Piliang.+Kata-kata+ini+semua+berasal+dari+sanskerta+%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Bodi+dari+bhodi+%28pohon+yang+dimuliakan+orang+Budha%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Caniago+dari+caniaga+%28niaga+%3D+dagang%29+%C2%B7%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Koto+dari+katta+%28benteng%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Piliang+dari+pili+hiyang+%28para+dewa%29+Bodi+Caniago+adalah+kelompok+kaum+Budha+dan+saudagar-saudagar+%28orang-orang+niaga%29+yang+memandang+manusia+sama+derajatnya.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKoto+Piliang+adalah+kelompok+orang-orang+yang+menganut+agama+Hindu+dengan+cara+hidup+menurut+hirarki+yang+bertingkat-tingkat.+Dalam+tambo%2C+kata-kata+Bodi+Caniago+dan+Koto+Piliang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Editafsirkan+dengan+%3A+Budi+Caniago+%3D+Budi+dan+tango%2C+budi+nan+baharago%2C+budi+nan+curigo.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EMerupakan+lambang+ketinggian+Dt.+Perpatih+nan+Sabatang+dalam+menghadapi+pemerintahan+aristokrasi+Dt.+Katumanggungan.+Koto+Piliang+%3D+kata+yang+pilihan+%28selektif%29+dalam+menjalankan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Epemerintahan+Dt.+Katumanggungan.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESuku+yang+empat+itu+lama-lama+mengalami+perubahan+jumlah+karena+%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Pemecahan+sendiri%2C+karena+warga+sudah+sangat+berkembang.+Umpama+%3A+suku+koto+memecah+sendiri+dengan+cara+pembelahan+menjadi+dua+atau+tiga+suku.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Hilang+sendiri+karena+kepunahan+warganya%2C+ada+suku+yang+lenyap+dalam+satu+nagari.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Perpindahan%2C+munculnya+suku+baru+yang+warganya+pindah+dari+negeri+lain.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Tuntutan+kesulitan+sosial%2C+hal+ini+timbul+karena+masalah+perkawinan%2C+yang+melarang+kawin+sesuku+%28eksogami%29.+Suatu+suku+yang+berkembang+membelah+sukunya+menjadi+dua+atau+tiga.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBiasanya+suku-suku+yang+baru+tidak+pula+mencari+nama+baru.+Nama+yang+lama+ditambah+saja+dengan+nama+julukan.+Jika+suku+bari+itu+terdiri+dari+beberapa+ninik%2C+jumlah+ninik+itu+dipakai+sebagai+atribut+suku+yang+baru+itu.+Koto+Piliang+memakai+angka+genap+dan+Bodi+Caniago+memakai+angka+ganjil.+Umpama+%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Suku+Melayu+membelah+menjadi+%3A+melayu+ampek+Niniak%2C+Melayu+Anam+Niniak%2C+Caniago+Tigo+Niniak%2C+Caniago+Limo+Niniak+%28Bodi+Chaniago%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Kalau+gabungan+terdiri+dari+sejumlah+kaum%2C+namanya+%3A+Melayu+Ampek+Kaum+%28Koto+Piliang%29%2C+Melayu+Tigo+Kaum+%28Bodi+Caniago%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Apabila+gabungan+terdiri+dari+sejumlah+korong+namanya+%3A+Melayu+Duo+Korong+%28Koto+Piliang%29%2C+Caniago+Tigo+Korong+%28Bodi+Caniago%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+mso-list%3A+l40+level1+lfo28%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Wingdings%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C3%98%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPembentukan+Suku%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESuku+dipemukiman+baru+perpindahan+dari+beberapa+negeri+ke+tempat+pemukiman+baru+di+luar+wilayah+negari+masing-masing%2C+ditempat+yang+baru+itu+dapat+dibuat+suku+dengan+memilih+beberapa+alternatif+%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Setiap+anggota+bergabung+dengan+suku+yang+sejenis+yang+terlebih+dulu+tiba+di+tempat+itu.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Beberapa+ninik+atau+kaum+dari+suku+yang+sama+berasal+dari+nagari+yang+sama+bergabung+membentuk+suku+baru.+Nama+sukunya+pakai+nan+spt%3A+Caniago+nan+Tigo+Niniak+atau+Caniago+nan+Tigo.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Apabila+tidak+ada+tempat+bergabung+dengan+suku+yang+sama+lalu+mereka+berkelompok+membentuk+suku+baru.+Mereka+memakai+nama+suku+asli+dari+negerinya+tanpa+atribut%2C+spt+asal+Kitianyir+ditempat+baru+tetap+Kutianyir.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Membentuk+suku+sendiri+di+nagari+baru+tanpa+bergabung+dengan+suku+yang+ada+ditempat+lain.+Biasanya+memakai+atribut+korong+spt+Koto+nan+Duo+Korong.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Orang-orang+dari+bermacam-macam+suku+bergabung+mendirikan+suku+yang+baru.+Nama+suku+diambil+dari+nama+negeri+asal+%3A+spt+Suku+Gudam+%28negeri+Lima+Kaum%29%2C+Pinawan+%28Solok+Selatan%29%2C+suku+Padang+Laweh%2C+suku+Salo+dsb.+Selain+dari+itu+%2C+cara-cara+lain+yaitu+mengambil+nama-nama+dari+%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Tumbuh-tumbuhan%2C+seperti+Jambak%2C+Kutianyir%2C+Sipisang%2C+Dalimo%2C+Mandaliko%2C+Pinawang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Edll.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Benda+seperti+Sinapa%2C+Guci%2C+Tanjung%2C+Salayan+dll.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Nagari+seperti+Padang+Datar%2C+Lubuk+Batang%2C+Padang+Laweh%2C+Salo+dll.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Orang+seperti+Dani%2C+Domo%2C+Magek+dll.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESuku+yang+demikian+lebih+banyak+daripada+suku-suku+yang+semula.+Apabila+dijumlahkan+namanama+suku+itu+seluruhnya+sudah+mendekati+seratus+buah+di+seluruh+Alam+Minangkabau.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+mso-list%3A+l40+level1+lfo28%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+Wingdings%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%C3%98%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EAdat+orang+sesuku%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EOrang-orang+yang+sesuku+dinamakan+badunsanak+atau+sakaum.+Pada+masa+dahulu+mulanya+antara+orang+yang+sesuku+tidak+boleh+kawin+walaupun+dari+satu+nagari%2C+dari+satu+luhak+ke+luhak.+Tetapi+setelah+penduduk+makin+bertambah+banyak%2C+dan+macam-macam+suku+telah+bertambahtambah%2C+dewasa+ini+hal+berkawin+seperti+itu+pada+beberapa+nagari+telah+longgar.+Tiap-tiap+suku+itu+telah+mendirikan+penghulu+pula+dengan+ampek+jinihnyo.+%3Ci%3EJauh+mencari+suku%2C+dakek+mancari%3C%2Fi%3E+%3Ci%3Eindu%3C%2Fi%3E%2C+sesungguhnya+sejak+dahulu+sampai+sekarang+masih+berlaku%2C+artinya+telah+menajdi+adat+juga.+Adat+serupa+ini+sudah+menjadi+jaminan+untuk+pergi+merantau+jauh.+Mamak+ditinggakan%2C+mamak+ditapati.+Mamak+yang+dirantau+itulah%2C+yaitu+orang+yang+sesuku+dengan+pendatang+baru+itu+yang+menyelenggarakan+atau+mencarikan+pekerjaan+yang+berpatutan+dengan+kepandaian+atau+keterampilan+dan+kemauan+%E2%80%9Ckemenakan%E2%80%9D+yang+datang+itu+sampai+ia+mampu+tegak+sendiri.+Baik+hendak+beristri%2C+sakit+ataupu+kematian+mamak+itu+jadi+pai+tampek+batanyo%2C+pulang+tampek+babarito%2C+bagi+kemenakan+tsb.+Sebaliknya+%E2%80%9Ckemenakan%E2%80%9D+itu+harus+pula+tahu+bacapek+kaki+baringan+tangan+menyelenggarakan+dan+memikul+segala+buruk+baik+yang+terjadi+dengan+%E2%80%9Cmamak%E2%80%9D+nya+itu.+Dengan+demikian+akan+bertambah+eratlah+pertalian+kedua+belah+pihak+jauh+cinto-mancinto%2C+dakek+jalang+manjalang.+Tagak+basuku+mamaga+suku+adalah+adat+yang+membentengi+kepentingan+bersama+yang+merasa+semalu+serasa.+Bahkan+menjadi+adat+pusaka+bagi+seluruh+Minangkabau%2C+sehingga+adat+basuku+itu+berkembang+menjadi+Tagak+basuku+mamaga+suku+tagak+banagari+mamaga+nagari%2C+tagak+baluhak+mamaga+luhak+dll.+Artinya+orang+Minangkabau+dimana+saja+tinggal+akan+selalu+bertolong-tolongan%2C+ingat+mengingatkan%2C+tunjuk+menunjukkan%2C+nasehat+menasehatkan%2C+ajar+mengajarkan.+Dalam+hal+ini+mereka+tidak+memandang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Etinggi+rendahnya+martabat%2C+barubah+basapo+batuka+baangsak.+Karena+adat+itulah+orang+Minangkabau+berani+pergi+merantau+tanpa+membawa+apa-apa%2C+jangankan+modal.+%3Ci%3EKalau+pandai%3C%2Fi%3E+%3Ci%3Ebakain+panjang+Labiah+dari+kain+saruang+Kalau+pandai+bainduak+samang+Labiah+dari+mande%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ekanduang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.+Lebih-lebih+kalau+yang+datang+dengan+yang+didatangi+sama-sama+pandai.+%3Ci%3EPadilah+nan%3C%2Fi%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Esama+disiukkan+sakik+nan+samo+diarangkan.+Barek+samo+dipikua%2C+ringan+samo+dijinjiang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.+Apalagi+kalau+%E2%80%9C%3Ci%3Eameh+lah+bapuro%2C+kabau+lah+bakandang%3C%2Fi%3E%E2%80%9C.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l26+level1+lfo32%3B+mso-outline-level%3A+3%3B+tab-stops%3A+35.45pt%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+0in%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eb%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ENagari%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+tab-stops%3A+35.45pt%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDaerah+Minangkabau+terdiri+atas+banyak+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FNagari%22+title%3D%22Nagari%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Enagari%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.+Nagari+ini+merupakan+daerah+otonom+dengan+kekuasaan+tertinggi+di+Minangkabau.+Tidak+ada+kekuasaan+sosial+dan+politik+lainnya+yang+dapat+mencampuri+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FAdat_Minangkabau%22+title%3D%22Adat+Minangkabau%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Eadat%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+di+sebuah+nagari.+Nagari+yang+berbeda+akan+mungkin+sekali+mempunyai+tipikal+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FAdat_Minangkabau%22+title%3D%22Adat+Minangkabau%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Eadat%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+yang+berbeda.+Tiap+nagari+dipimpin+oleh+sebuah+dewan+yang+terdiri+dari+pemimpin+suku+dari+semua+suku+yang+ada+di+nagari+tersebut.+Dewan+ini+disebut+dengan+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FKerapatan_Adat_Nagari%22+title%3D%22Kerapatan+Adat+Nagari%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3EKerapatan+Adat+Nagari%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+%28KAN%29.+Dari+hasil+musyawarah+dan+mufakat+dalam+dewan+inilah+sebuah+keputusan+dan+peraturan+yang+mengikat+untuk+nagari+itu+dihasilkan.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+tab-stops%3A+35.45pt%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EFaktor+utama+yang+menentukan+dinamika+masyarakat+Minangkabau+adalah+terdapatnya+kompetisi+yang+konstan+antar+nagari%2C+kaum-keluarga%2C+dan+individu+untuk+mendapatkan+status+dan+prestise.+Oleh+karenanya+setiap+kepala+kaum+akan+berlomba-lomba+meningkatkan+prestise+kaum-keluarganya+dengan+mencari+kekayaan+%28berdagang%29+serta+menyekolahkan+anggota+kaum+ke+tingkat+yang+paling+tinggi.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+tab-stops%3A+35.45pt%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDalam+pembentukan+suatu+nagari+sejak+dahulunya+telah+dikenal+dalam+istilah+pepatah+yang+ada+pada+masyarakat+adat+Minang+itu+sendiri+yaitu+%3Ci%3EDari+Taratak+manjadi+Dusun%2C+dari+Dusun+manjadi+Koto%2C+dari+Koto+manjadi+Nagari%2C+Nagari+ba+Panghulu%3C%2Fi%3E.+Jadi+dalam+sistem+administrasi+pemerintahan+di+kawasan+Minang+dimulai+dari+struktur+terendah+disebut+dengan+%3Ci%3ETaratak%3C%2Fi%3E%2C+kemudian+berkembang+menjadi+%3Ci%3EDusun%3C%2Fi%3E%2C+kemudian+berkembang+menjadi+%3Ci%3EKoto%3C%2Fi%3E+dan+kemudian+berkembang+menjadi+%3Ci%3ENagari%3C%2Fi%3E.+Biasanya+setiap+nagari+yang+dibentuk+minimal+telah+terdiri+dari+4+suku+yang+mendomisili+kawasan+tersebut.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+3%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+3%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+3%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+3%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+.5in%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-list%3A+l26+level1+lfo32%3B+mso-outline-level%3A+3%3B+tab-stops%3A+21.3pt%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-.25in%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ec%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPenghulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESetelah+nenek+moyang+orang+Minang+mempunyai+tempat+tinggal+yang+tetap+maka+untuk+menjamin+kerukunan%2C+ketertiban%2C+perdamaian+dan+kesejahteraan+keluarga%2C+dibentuklah+semacam+pemerintahan+suku.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETiap+suku+dikepalai+oleh+seorang+Penghulu+Suku.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EHulu+artinya+pangkal%2C+asal-usul%2C+kepala+atau+pemimpin.+Hulu+sungai+artinya+pangkal+atau+asal+sungai+yaitu+tempat+dimana+sungai+itu+berasal+atau+berpangkal.+Kalang+hulu+artinya+penggalang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eatau+pengganjal+kepala+atau+bantal.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPenghulu+berarti+Kepala+Kaum%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESemua+Penghulu+mempunyai+gelar+Datuk%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDatuk+artinya+%E2%80%9D+Orang+berilmu+%E2%80%93+orang+pandai+yang+di+Tuakan%E2%80%9D+atau+Datu-datu.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKedudukan+penghulu+dalam+tiap+nagari+tidak+sama.+Ada+nagari+yang+penghulunya+mempunyai+kedudukan+yang+setingkat+dan+sederajat.+Dalam+pepatah+adat+disebut+%E2%80%9Cduduk+sama+rendah+tegak%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Esama+tinggi%E2%80%9D.+Penghulu+yang+setingkat+dan+sederajat+ini+adalah+di+nagari+yang+menganut+%E2%80%9Claras%E2%80%9D+%28aliran%29+Bodi-Caniago+dari+keturunan+Datuk+Perpatih+nan+Sabatang.+Sebaliknya+ada+pula+nagari%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eyang+berkedudukan+penghulunyu+bertingkat-tingkat+yang+didalam+adat+disebut+%E2%80%9CBerjenjang+naik%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ebertangga+turun%E2%80%9D%2C+yaitu+para+Penghulu+yang+menganut+laras+%28aliran%29+Koto+%E2%80%93+Piliang+dari+ajaran+Datuk+Katumanggungan.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBalai+Adat+dari+kedua+laras+ini+juga+berbeda.+Balai+Adat+dari+laras+Bodi+Caniago+dari+ajaran%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDatuk+Perpatih+nan+Sabatang+lantainya+rata%2C+melambangkan+%E2%80%9Cduduk+sama+rendah+%E2%80%93+tegak+sama%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Etinggi%E2%80%9D.+Balai+Adat+dari+laras+Koto+Piliang+yang+menganut+ajaran+Datuk+Katumanggungan+lantainya+mempunyai+anjuang+di+kiri+kanan%2C+yang+melambangkan+kedudukan+Penghulu+yang+tidak+sama%2C+tetapi+%E2%80%9Cberjenjang+naik+%E2%80%93+batanggo+turun%E2%80%9D.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+14.2pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKendatipun+kedudukan+para+penghulu+berbeda+di+kedua+ajaran+adat+itu%2C+namun+keduanya+menganut+paham+demokrasi.+Demokrasi+itu+tidak+ditunjukkan+pada+cara+duduknya+dalam+persidangan%2C+dan+juga+bentuk+balai+adatnya+yang+memang+berbeda%2C+tetapi+demokrasinya+ditentukan+pada+sistem+%E2%80%9Cmusyawarah+%E2%80%93+mufakat%E2%80%9D.+Kedua+sistem+itu+menempuh+cara+yang+sama+dalam+mengambil+keputusan+yaitu+dengan+cara+%E2%80%9Cmusyawarah+untuk+mufakat%E2%80%9D.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+1.0in%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+mso-list%3A+l14+level1+lfo29%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+-50.7pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E1%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKedudukan+dan+peranan+penghulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+35.45pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDi+dalam+pepatah+adat+disebut%3B%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+35.45pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELuhak+Bapanghulu+Rantau+barajo%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+35.45pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EHal+ini+berarti+bahwa+penguasa+tertinggi+pengaturan+masyarakat+adat+di+daerah+Luhak+nan+tigo+%E2%80%93+pertama+Luhak+Tanah+Datar+%E2%80%93+kedua+Luhak+Agam+dan+ketiga+Luhak+50-Koto+berada+ditangan+para+penghulu.+Jadi+penghulu+pemegang+peranan+utama+dalam+kehidupan+masyarakat+Adat.%26nbsp%3B+Sebagai+pelindung+bagi+sesama+anggota+kaumnya%2C+sebagai+hakim+yang+memutuskan+semua+masalah+dan+silang+sengketa+dalam+kaumnya%2C+sebagai+tumpuan+harapan+dalam+mengatasi+kehidupan+kaumnya.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+1.0in%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+mso-list%3A+l14+level1+lfo29%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+-50.7pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E2%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESyarat-syarat+untuk+menjadi+Penghulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+35.45pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EOleh+karena+Penghulu+mempunyai+tugas+yang+berat+dan+peranan+yang+sangat+menentukan+dalam+masyarakat+adat%2C+maka+dengan+sendirinya+yang+harus+diangkat+jadi+penghulu+itu%2C+adalah+orang+yang+mempunyai+%E2%80%9Cbobot%E2%80%9D+atas+sifat-sifat+tertentu.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+35.45pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPerlu+dicatat+disini+bahwa+Adat+Minang+secara+mutlak+menetapkan+bahwa+penghulu+hanya+pria+dan+tidak+boleh+wanita.+Disini+jelas+dan+mutlak+pula+bahwa+sistem+kekerabatan+matrilinial+tidak+dapat+diartikan+dengan+%E2%80%9Cwanita+yang+berkuasa%E2%80%9D.+Satu+dan+lain+karena+keempat+unsur+utama+seorang+penghulu+seperti+sebagai+Pemimpin%2C+Pelindung%2C+Hakim+dan+Pengayom+yang+merupakan+unsur-unsur+yang+sangat+dominan+dalam+menentukan+%E2%80%9Ckekuasaan%E2%80%9D%2C+berada+di+tangan+pria+yaitu+di+tangan+penghulu+yang+justru+mutlak+seorang+pria+itu.+Terdapat+4+%28empat%29+syarat+utama+untuk+dapat+diangkat+menjadi+Penghulu+diluar+persyaratan+keturunan+sebagai+berikut%3B%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+71.45pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+mso-list%3A+l38+level1+lfo30%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+-.25in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E1.%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBerpengetahuan+dan+mempunyai+kadar+intelektual+yang+tinggi+atau+cerdik+pandai.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+71.45pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+mso-list%3A+l38+level1+lfo30%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+-.25in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E2.%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EOrang+yang+arif+bijaksana.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+71.45pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+mso-list%3A+l38+level1+lfo30%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+-.25in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E3.%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPaham+akan+landasan+pikir+dan+Hukum+Adat+Minang.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+71.45pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+mso-list%3A+l38+level1+lfo30%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+-.25in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E4.%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EHanya+kaum+pria+yang+akil-balig%2C+berakal+sehat.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+1.0in%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+mso-list%3A+l14+level1+lfo29%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+-50.7pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E3%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESifat-Sifat+Penghulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+42.55pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPakaian+penghulu+melambangkan+sifat-sifat+dan+watak+yang+harus+dipunyai+oleh+seoran+penghulu.+Arti+kiasan+yang+dilambangkan+oleh+pakaian+itu+digambarkan+oleh+Dt.+Bandaro+dalam+bukunya+%E2%80%9CTambo+Alam+Minangkabau%E2%80%9D+dalam+bahasa+Minang+sebagai+berikut%3B%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ea.+Destar%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ENiniek+mamak+di+Minangkabau+Niniek+mamak+di+Minangkabau%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ENan+badeta+panjang+bakaruik+Yang+berdestar+panjang+berkerut%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBayangan+isi+dalam+kuliek+Bayangan+isi+dalam+kulit%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPanjang+tak+dapek+kito+ukue+Panjang+tak+dapat+kita+ukur%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELeba+tak+dapek+kito+belai+Lebar+tak+dapat+kita+sambung%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKok+panjangnyo+pandindiang+korong+Panjangnya+pendinding+kampung%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELeba+pandukuang+anak+kamanakan+Lebarnya+pendukung+anak+kemenakan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EHamparan+di+rumah+tanggo+Hamparan+di+rumah+tangga%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EParaok+gonjong+nan+ampek+Penutup+gonjong+yang+empat%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETiok+liku+aka+manjala+Tiap+liku+akal+menjalar%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETiok+katuak+ba+undang+undang+Tiap+lipatan+berundang-undang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDalam+karuik+budi+marangkak+Dalam+kerutan+budi+merangkak%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETambuak+dek+paham+tiok+lipek+Tembus+karena+paham+tiap+lipatan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EManjala+masuak+nagari.+Menjalar+masuk+negeri.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eb.+Baju%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBabaju+hitam+gadang+langan+Berbaju+hitam+berlengan+lebar%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELangan+tasenseng+tak+pambangih+Lengan+tersingsing+tak+pemarah%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPangipeh+angek+naknyo+dingin+Pengipas+panas+supaya+dingin%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPambuang+nan+bungkuak+sarueh+Pembuang+yang+bungkuk+seruas%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESiba+batanti+timba+baliek+Pinggiran+berenda+timbal+balik%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EGadang+barapik+jo+nan+ketek+Besar+berimpit+dengan+yang+kecil%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETando+rang+gadang+bapangiriang+Tandanya+orang+besar+berpengiring%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETatutuik+jahit+pangka+langan+Tertutup+jahitan+pangkal+lengan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETando+membuhue+tak+mambuku+Tandanya+membuhul+tak+mengesan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETando+mauleh+tak+mangasan+Tandanya+menyambung+tak+kentara%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELauik+tatampuah+tak+berombak+Laut+ditempuh+tak+berombak%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPadang+ditampuah+tak+barangin+Padang+ditempuh+tak+berangin%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETakilek+ikan+dalam+aie+Terlintas+ikan+dalam+air%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELah+jaleh+jantan+batinonyo+Sudah+jelas+jantan+betinanya.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELihienyo+lapeh+tak+bakatuak+Lehernya+lepas+tak+berkatup%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETando+pangulu+padangnyo+lapang+Tandanya+penghulu+padangnya+lapang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ealamnyo+leba+alamnya+lebar+%28lapang+dada%2Fsabar%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EIndak+basaku+kiri+jo+kanan+Tidak+bersaku+kiri+dan+kanan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETandonyo+indak+pangguntiang+Tandanya+bukan+penggunting+dalam%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Edalam+lipatan+lipatan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EIndak+panuhuak+kawan+seiriang+Bukan+penohok+kawan+seiring.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ec.+Sarawa%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBasarawa+hitam+ketek+kaki+Bercelana+hitam+kecil+kaki%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ekapanuruik+alue+nan+luruih+untuk+menurut+alur+yang+lurus%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Epanampuah+jalan+nan+pasa+untuk+menempuh+jalan+yang+wajar%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eka+dalam+korong+jo+kampuang+ke+dalam+korong+kampung%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Esarato+koto+jo+nagari+serta+koto+dan+negeri%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELangkah+salasai+baukuran+Langkah+bebas+berukuran%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Emartabat+nan+anam+membatasi+martabat+yang+enam+membatasi%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Emurah+jo+maha+ditampeknyo+murah+dan+mahal+ditempatnya%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eba+ijo+mako+bakato+di+eja+baru+berkata%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eba+tolam+mako+bajalan+di+agak+baru+berjalan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ed.+Kain+Sarung%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESarung+sabidang+ateh+lutuik+Sarung+sebidang+atas+lutut%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Epatuik+senteng+tak+bulieh+dalam+Pantasnya+pendek+tak+boleh+panjang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Epatuik+dalam+tak+bulieh+senteng+Pantasnya+panjang+tak+boleh+pendek%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ekarajo+hati+kasamonyo+Kerja+hati+semuanya%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Emungkin+jo+patuik+baukuran+Mungkin+dan+patut+berukuran%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Emurah+jo+maha+ditampeknyo+Murah+dan+mahal+ditempatnya%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ee.+Karih%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESanjatonyo+karih+kabasaran+Senjatanya+keris+kebesaran%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Esamping+jo+cawek+nan+tampeknyo+sesamping+dan+cawat+yang+tempatnya%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Esisiknyo+tanaman+tabu+sisiknya+tanaman+tebu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Elataknyo+condong+ka+kida+letaknya+miring+ke+kiri%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Edikesong+mako+dicabuik+dikisar+baru+dicabut%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EGembonyo+tumpuan+puntiang+Hulunya+tumpuan+puntiang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETunangannyo+ulu+kayu+kamat+Tunangannya+hulu+kayu+kamat%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ebamato+baliak+batimba+bermata+timbal+balik%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Etajamnyo+bukan+alang+kapalang+tajamnya+bukan+alang+kepalang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Etajamnyo+pantang+melukoi+tajamnya+pantang+melukai%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Emamutuih+rambuik+diambuihkan+putus+rambut+ditiupkan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EIpuahnyo+turun+dari+langit+Racunnya+turun+dari+langit%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ebisonyo+pantang+katawaran+bisanya+pantang+berpenawar%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ejajak+ditikam+mati+juo+jejak+ditikam+mati+juga%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eka+palawan+dayo+rang+aluih+untuk+melawan+kekuatan+gaib%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eka+palunak+musuh+di+badan+untuk+pelunak+musuh+didiri%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ebagai+papatah+gurindam+adat+bagai+pepatah+gurindam+adat%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKarih+sampono+Ganjo+Erah+Keris+sempurna+Ganja+Erah%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Elahie+bathin+pamaga+diri+Lahir+batin+pemagar+diri%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKok+patah+lidah+bakeh+Allah+Kalau+patah+lidah+kepada+Tuhan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Epatah+karih+bakeh+mati+Patah+keris+berarti+mati%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Ef.+Tungkek%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPamenannyo+tungkek+kayu+kamat+Mainannya+tongkat+kayu+kamat%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eujuang+tanduk+kapalo+perak+Ujung+tanduk+kepala+perak%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Epanungkek+adat+jo+pusako+penopang+adat+dan+pusaka%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EGantang+nak+tagak+jo+lanjuangnyo+Gantang+supaya+tegak+dengan+bubungannya%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+49.65pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Esumpik+nan+tagak+jo+isinyo+karung+supaya+tegak+dengan+isinya%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+1.0in%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+mso-list%3A+l14+level1+lfo29%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+-50.7pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E4%29%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPeringatan+bagi+Penghulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EFalsafah+pakaian+rang+penghulu+Falsafah+pakaian+bagi+penghulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDi+dalam+luhak+ranah+Minang+Di+dalam+luhak+Ranah+Minang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKalau+ambalau+meratak+ulu+Kalau+ambalau+meretak+hulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPuntiang+tangga+mato+tabuang+Tangkai+lepas+mata+terbuang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKayu+kuliek+mengandung+aie+Kayu+kulit+mengandung+air%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELapuknyo+sampai+kapanguba+Lapuknya+sampai+kepenguba+%28inti%29%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBinaso+tareh+nan+di+dalam+Binasa+teras+yang+di+dalam%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKalau+penghulu+berpaham+caie+Kalau+penghulu+berpaham+cair%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EJadi+sampik+alam+nan+leba+Jadi+sempit+alam+yang+lebar%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDunia+akhirat+badan+tabanam+Dunia+akhirat+badan+terbenam%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EElok+nagari+dek+pangulu+Elok+negeri+karena+penghulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ERancak+tapian+dek+nan+mudo+Cantik+tepian+karena+yang+muda%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKalau+kito+mamacik+ulu+Kalau+kita+memegang+hulu%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPandai+menjago+puntiang+jo+mato+Pandai+menjaga+tangkai+dan+mata%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPetitih+pamenan+andai+Petitih+mainan+andai%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EGurindam+pamenan+kato+Gurindam+mainan+kata%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EJadi+pangulu+kalau+tak+pandai+Jadi+penghulu+kalau+tak+pandai%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ECaia+nagari+kampung+binaso+Hancur+negeri+kampung+binasa%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EAdat+ampek+nagari+ampek+Adat+empat+negeri+empat%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EUndangnyo+ampek+kito+pakai+Undangnya+empat+kita+pakai%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ECupak+jo+gantang+kok+indak+dapek+Cupak+dan+gantang+kalau+tak+dapat%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ELuhak+nan+tigo+tabangkalai+Luhak+yang+tiga+terbengkalai%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPayakumbuah+baladang+kunik+Payakumbuh+berladang+kunir%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDibao+urang+ka+Kuantan+Dibawa+orang+ke+Kuantan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EBapantang+kuning+dek+kunik+Pantang+kuning+karena+kunir%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+42.55pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ETak+namuah+lamak+dek+santan+Tak+ingin+enak+karena+santan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoListParagraph%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-add-space%3A+auto%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoListParagraph%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-add-space%3A+auto%3B+mso-list%3A+l18+level1+lfo20%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E7.%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKesenian%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EMasyarakat+Minangkabau+memiliki+berbagai+macam+atraksi+dan+kesenian%2C+seperti+tari-tarian+yang+biasa+ditampilkan+dalam+pesta+adat+maupun+perkawinan.+Diantara+tari-tarian+tersebut+misalnya+%3Ci%3Etari+pasambahan%3C%2Fi%3E+merupakan+tarian+yang+dimainkan+bermaksud+sebagai+ucapan+selamat+datang+ataupun+ungkapan+rasa+hormat+kepada+tamu+istimewa+yang+baru+saja+sampai%2C+selanjutnya+%3Ci%3Etari+piring%3C%2Fi%3E+merupakan+bentuk+tarian+dengan+gerak+cepat+dari+para+penarinya+sambil+memegang+piring+pada+telapak+tangan+masing-masing%2C+yang+diiringi+dengan+lagu+yang+dimainkan+oleh+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FTalempong%22+title%3D%22Talempong%22%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Etalempong%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+dan+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSaluang%22+title%3D%22Saluang%22%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Esaluang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSilek%22+title%3D%22Silek%22%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ESilek%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+atau+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSilat_Minangkabau%22+title%3D%22Silat+Minangkabau%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3ESilat+Minangkabau%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E+merupakan+suatu+seni+bela+diri+tradisional+khas+suku+ini+yang+sudah+berkembang+sejak+lama.+Selain+itu%2C+adapula+tarian+yang+bercampur+dengan+%3Ci%3Esilek%3C%2Fi%3E+yang+disebut+dengan+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FRandai%22+title%3D%22Randai%22%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Erandai%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.+Randai+biasa+diiringi+dengan+nyanyian+atau+disebut+juga+dengan+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSijobang%22+title%3D%22Sijobang%22%3E%3Ci%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Esijobang%3C%2Fspan%3E%3C%2Fi%3E%3C%2Fa%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSuku_Minangkabau%23cite_note-21%22%3E%3Csup%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3E%5B22%5D%3C%2Fspan%3E%3C%2Fsup%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%2C+dalam+randai+ini+juga+terdapat+seni+peran+%28%3Ci%3Eacting%3C%2Fi%3E%29+berdasarkan+%3C%2Fspan%3E%3Ca+href%3D%22http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSkenario%22+title%3D%22Skenario%22%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+windowtext%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B+text-decoration%3A+none%3B%22%3Eskenario%3C%2Fspan%3E%3C%2Fa%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E.%3C%2Fspan%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDi+samping+itu%2C+Minangkabau+juga+menonjol+dalam+seni+berkata-kata.+Ada+tiga+genre+seni+berkata-kata%2C+yaitu+%3Ci%3Epasambahan%3C%2Fi%3E+%28persembahan%29%2C+indang%2C+dan+salawat+dulang.+Seni+berkata-kata+atau+bersilat+lidah%2C+lebih+mengedepankan+kata+sindiran%2C+kiasan%2C+ibarat%2C+alegori%2C+metafora%2C+dan+aphorisme.+Dalam+seni+berkata-kata+seseorang+diajarkan+untuk+mempertahankan+kehormatan+dan+harga+diri%2C+tanpa+menggunakan+senjata+dan+kontak+fisik.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoListParagraphCxSpFirst%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-add-space%3A+auto%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoListParagraphCxSpMiddle%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-add-space%3A+auto%3B+mso-list%3A+l18+level1+lfo20%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E8.%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EAgama+dan+Sistem+Religi%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoListParagraphCxSpMiddle%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin%3A+0in%3B+mso-add-space%3A+auto%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+Secara+umum%2C+etnis+minangkabau+menganut+agama+islam.+Walaupun+demikian%2C+masih+juga+terdapat+kepercayaan-kepercayaan+tradisional.+Misalnya+saja+mereka+masih+percaya+akan+keberadaan+hantu-hantu+yang+bisa+mendatangkan+bencana+dan+penyakit+kepada+manusia.+Untuk+menolak+hantu-hantu%2C+orang+akan+datang+kepada+dukun+untuk+meminta+pertolongannya.+Sehubungan+dengan+ini%2C+banyak+juga+orang+yang+percaya+tentang+adanya+orang-orang+dengan+kesanggupan+dan+kekuatan-kekuatan+gaib+tertentu.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoListParagraphCxSpMiddle%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-add-space%3A+auto%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%0D%0A%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoListParagraphCxSpLast%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+margin-left%3A+21.3pt%3B+margin-right%3A+0in%3B+margin-top%3A+0in%3B+mso-add-space%3A+auto%3B+mso-list%3A+l18+level1+lfo20%3B+mso-outline-level%3A+2%3B+tab-stops%3A+14.2pt%3B+text-align%3A+justify%3B+text-indent%3A+-21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E9.%3Cspan+style%3D%22font%3A+7pt+%26quot%3�LyoW{hLe1kRoman%26quot%3B%3B%22%3E%26nbsp%3B%26nbsp%3B%26nbsp%3B+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3ESistem+Perkawinan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+21.3pt%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EManusia+dalam+perjalanan+hidupnya+melalui+tingkat+dan+masa-masa+tertentu+yang+dapat+kita+sebut+dengan+daur-hidup.+Daur+hidup+ini+dapat+dibagi+menjadi+masa+balita+%28bawah+usia+lima+tahun%29%2C+masa+kanak-kanak%2C+masa+remaja%2C+masa+pancaroba%2C+masa+perkawinan%2C+masa+berkeluarga%2C+masa+usia+senja+dan+masa+tua.+Tiap+peralihan+dari+satu+masa+ke+masa+berikutnya+merupakan+saat+kritis+dalam+kehidupan+manusia+itu+sendiri.+Salah+satu+masa+peralihan+yang+sangat+penting+dalam%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EAdat+Minangkabau+adalah+pada+saat+menginjak+masa+perkawinan.+Masa+perkawinan+merupakan+masa+permulaan+bagi+seseorang+melepaskan+dirinya+dari+lingkungan+kelompok+keluarganya%2C+dan+mulai+membentuk+kelompok+kecil+miliknya+sendiri%2C+yang+secara+rohaniah+tidak+lepas+dari+pengaruh+kelompok+hidupnya+semula.+Dengan+demikian+perkawinan+dapat+juga+disebut+sebagai%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Etitik+awal+dari+proses+pemekaran+kelompok.+Pada+umumnya+perkawinan+mempunyai+aneka+fungsi+sebagai+berikut+%3A%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Sebagai+sarana+legalisasi+hubungan+seksual+antara+pria+dengan+wanita+dipandang+dari+sudut+adat+dan+agama+serta+undang-undang+negara.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Penentuan+hak+dan+kewajiban+serta+perlindungan+atas+suami+istri+dan+anak-anak.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Memenuhi+kebutuhan+manusia+akan+teman+hidup+status+sosial+dan+terutama+untuk+memperoleh+ketentraman+batin.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDalam+tiap+masyarakat+dengan+susunan+kekerabatan+bagaimanapun%2C+perkawinan+memerlukan+penyesuaian+dalam+banyak+hal.+Perkawinan+menimbulkan+hubungan+baru+tidak+saja+antara+pribadi+yang+bersangkutan%2C+antara+marapulai+dan+anak+dara+tetapi+juga+antara+kedua+keluarga.+Latar+belakang+antara+kedua+keluarga+bisa+sangat+berbeda+baik+asal-usul%2C+kebiasaan+hidup%2C+pendidikan%2C+tingkat+sosial%2C+tatakrama%2C+bahasa+dan+lain+sebagainya.+Karena+itu+syarat+utama+yang+harus+dipenuhi+dalam+perkawinan%2C+kesediaan+dan+kemampuan+untuk+menyesuaikan+diri+dari+masing-masing+pihak.+Pengenalan+dan+pendekatan+untuk+dapat+mengenal+watak+masing-masing+pribadi+dan+keluarganya+penting+sekali+untuk+memperoleh+keserasian+atau+keharmonisan+dalam+pergaulan+antara+keluarga+kelak+kemudian.+Perkawinan+juga+menuntut+suatu+tanggungjawab%2C+antaranya+menyangkut+nafkah+lahir+dan+batin%2C+jaminan+hidup+dan+tanggungjawab+pendidikan+anak-anak+yang+akan+dilahirkan.+Berpilin+duanya+antara+adat+dan+agama+Islam+di+Minangkabau+membawa+konsekwensi+sendiri.+Baik+ketentuan+adat%2C+maupun+ketentuan+agama+dalam+mengatur+hidup+dan+kehidupan+masyarakat+Minang%2C+tidak+dapat+diabaikan+khususnya+dalam+pelaksanaan+perkawinan.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKedua+aturan+itu+harus+dipelajari+dan+dilaksanakan+dengan+cara+serasi%2C+seiring+dan+sejalan.+Pelanggaran+apalagi+pendobrakan+terhadap+salah+satu+ketentuan+adat+maupun+ketentuan+agama+Islam+dalam+masalah+perkawinan%2C+akan+membawa+konsekwensi+yang+pahit+sepanjang+hayat+dan+bahkan+berkelanjutan+dengan+keturunan.+Hukuman+yang+dijatuhkan+masyarakat+adat+dan+agama%2C+walau+tak+pernah+diundangkan+sangat+berat+dan+kadangkala+jauh+lebih+berat+dari+pada+hukuman+yang+dijatuhkan+Pengadilan+Agama+maupun+Pengadilan+Negara.+Hukuman+itu+tidak+kentara+dalam+bentuk+pengucilan+dan+pengasingan+dari+pergaulan+masyarakat+Minang.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EKarena+itu+dalam+perkawinan+orang+Minang+selalu+berusaha+memenuhi+semua+syarat+perkawinan%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eyang+lazim+di+Minangkabau.+Syarat-syarat+itu+menurut+Fiony+Sukmasari+dalam+bukunya%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPerkawinan+Adat+Minangkabau+adalah+sebagai+berikut+%3A+Kedua+calon+mempelai+harus+beragama%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EIslam.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Kedua+calon+mempelai+tidak+sedarah+atau+tidak+berasal+dari+suku+yang+sama%2C+kecuali+pesukuan+itu+berasal+dari+nagari+atau+luhak+yang+lain.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Kedua+calon+mempelai+dapat+saling+menghormati+dan+menghargai+orang+tua+dan+keluarga+kedua+belah+pihak.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3E%E2%80%A2+Calon+suami+%28marapulai%29+harus+sudah+mempunyai+sumber+penghasilan+untuk+dapat+menjamin+kehidupan+keluarganya.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPerkawinan+yang+dilakukan+tanpa+memenuhi+semua+syarat+diatas+dianggap+perkawinan+sumbang%2C+atau+perkawinan+yang+tidak+memenuhi+syarat+menurut+adat+Minang.+Selain+dari+itu+masih+ada+tatakrama+dan+upacara+adat+dan+ketentuan+agama+Islam+yang+harus+dipenuhi+seperti+tatakrama+jopuik+manjopuik%2C+pinang+meminang%2C+batuka+tando%2C+akad+nikah%2C+baralek+gadang%2C+jalang+manjalang+dan+sebagainya.+Tatakrama+dan+upacara+adat+perkawinan+inipun+tak+mungkin+diremehkan+karena+semua+orang+Minang+menganggap+bahwa+%3Cb%3E%E2%80%9CPerkawinan+itu+sesuatu+yang%3C%2Fb%3E%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+text-align%3A+justify%3B%22%3E%0D%0A%3Cb%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eagung%E2%80%9D%2C+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fb%3E%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3Eyang+kini+diyakini+hanya+%3Cb%3E%E2%80%9Csekali%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Eseumur+hidup.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EAdat+Minang+menentukan+bahwa+orang+Minang+dilarang+kawin+dengan+orang+dari+suku+yang+serumpun.+Oleh+karena+garis+keturunan+di+Minangkabau+ditentukan+menurut+garis+ibu%2C+maka+suku+serumpun+disini+dimaksudkan+%3Cb%3E%E2%80%9Cserumpun+menurut+garis+ibu%E2%80%9D%2C+%3C%2Fb%3Emaka+disebut+%3Cb%3E%E2%80%9Ceksogami+matrilokal+atau+eksogami+matrilinial%E2%80%9D.+%3C%2Fb%3EDalam+hal+ini+para+ninik-mamak%2C+alim+ulama%2C+cendekiawan%2C+para+pakar+adat+dan+pecinta+adat+Minang+dituntut+untuk+memberikan+kata+sepakat+mengenai+rumusan+%28definisi%29+pengertian+kata+serumpun+ini+yang+akan+diperlakukan+dalam+perkawinan+di+Minang+kabau.+Apakah+%3Cb%3E%E2%80%9Cserumpun%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Eitu+sama+dengan+%3Cb%3E%E2%80%9Csamande%E2%80%9D%2C%3C%2Fb%3E+%3Cb%3E%E2%80%9Csaparuik%E2%80%9D%2C+%E2%80%9Csajurai%E2%80%9D%2C+%E2%80%9Csasuku%E2%80%9D%2C+%3C%2Fb%3Eataukah+%3Cb%3E%E2%80%9Csasuduik%E2%80%9D.+%3C%2Fb%3EPengamatan+kami+membuktikan+bahwa+pengertian+%3Cb%3E%E2%80%9Cserumpun%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Eini+tidak+sama+di+Minangkabau.+Bahkan+dalam+satu+nagari+saja%2C+pengertian+ini+tidak+sama%2C+sehingga+sangat+membingungkan+masyarakat+awam%2C+apalagi+generasi+muda+Minangkabau.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDi+nagari+kubang+di+Luhak+50-Kota+misalnya%2C+pengetian+serumpun+disamakan+dengan+%3Cb%3E%E2%80%9Csasuduik%E2%80%9D.+%3C%2Fb%3EYang+dimaksudkan+dengan+%3Cb%3E%E2%80%9Csasuduik%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Eadalah+satu+kelompok+dari+beberapa+%3Cb%3E%E2%80%9Csuku%E2%80%9D.+%3C%2Fb%3EMisalnya+%3Cb%3E%E2%80%9CSuduik+nan+5%E2%80%B3%2C+%3C%2Fb%3Eterdiri+dari+5+%28lima%29+buah+suku+yaitu+suku+Jambak%2C+suku+Pitopang%2C+suku+Kutianyir%2C+suku+Salo+dan+suku+Banuhampu.+Kelima+buah+suku+ini+dianggap+serumpun%2C+sehingga+antara+kelima+buah+suku+itu+tidak+boleh+dilakukan+perkawinan.+Kalau+sampai+terjadi+bisa+%3Cb%3E%E2%80%9Cdibuang+sepanjang+adat%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Ekarena+dianggap+perkawinan+%3Cb%3E%E2%80%9Cendogami%E2%80%9D%3C%2Fb%3E+atau+perkawinan+didalam+rumpun+sendiri%2C+yang+berlawanan+dengan+prinsip+%3Cb%3E%E2%80%9Ceksogami%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Eyang+dianut+di+Minangkabau.+Tapi+pengertian+%3Cb%3E%E2%80%9Csarumpun%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Esama+dengan+%3Cb%3E%E2%80%9Csasuduik%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Eini+tidak+konsisten+pula%2C+sebab+ternyata+perkawinan+sesama+anggota+dari+%3Cb%3E%E2%80%9Csuduik+nan+6%E2%80%B3+%3C%2Fb%3Edan+sama-sama+berasal+dari+suku+%3Cb%3E%E2%80%9CCaniago%3C%2Fb%3E%E2%80%9D+dan+dalam+nagari+yang+sama%2C+malah+diperbolehkan.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EPengertian+%3Cb%3E%E2%80%9Cserumpun%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Eyang+tidak+konsisten+semacam+ini%2C+jelas+akan+sangat+membingungkan+anak+kemenakan+di+Minangkabau+dalam+memahami+adat+perkawinan+di+Minangkabau.+Pengertian+serumpun+yang+tidak+sama+ini+juga+merupakan+penghalang+dalam+mencari+jodoh.+Semakin+luas+atau+semakin+banyak+suku+yang+terhimpun+dalam+%3Cb%3E%E2%80%9Cserumpun%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Esemakin+%3Cb%3E%E2%80%9Csempit%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Earena+perburuan+mencari+jodoh.+Hal+ini+berakibat+makin+lama%2C+makin+sulit+bagi+muda-mudi+mencari+pasangan+dalam+lingkungan+masyarakatnya+sendiri.+Misalnya+bagi+muda-mudi+dari+sudut+nan+5+diatas%2C+sangat+musykil+mencari+jodoh+di+nagari+Kubang+itu.+Ini+adalah+suatu+realita+yang+dapat+dibuktikan.+Akibatnya+banyak+yang+kawin+ke+luar+%3Cb%3E%E2%80%9Cnagari%E2%80%9D%2C+%3C%2Fb%3Ebahkan+sudah+ada+yang+sampai+ke+luar+negeri.+Kami+tidak+mengatakan+bahwa+hal+ini+menunjukkan+gejala+yang+baik%2C+atau+tidak+baik%2C+tetapi+sekedar+menunjukkan+bahwa+prinsip+%3Cb%3E%E2%80%9Ceksogami+matrilinial%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Eakan+mandek+sendiri%2C+bila+pengertian+serumpun+tidak+segera+direvisi+dan+diperkecil+dari+pengertian+umum+yang+ada+sekarang.+Hal+ini+perlu+segera+dilakukan+bila+kita+ingin+melestarikan+prinsip-prinsip+pokok+adat+perkawinan+Minangkabau+khususnya.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDisamping+menganut+sistem+eksogami+dalam+perkawinan%2C+adat+Minang+juga+menganut+paham+yang+dalam+istilah+antropologi+disebut+dengan+sistem+%3Cb%3E%E2%80%9Cmatri-local%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Eatau+lazim+disebut+dengan+sistem+%3Cb%3E%E2%80%9Cuxori-local%E2%80%9D+%3C%2Fb%3Eyang+menetapkan+bahwa+marapulai+atau+suami+bermukim+atau+menetap+disekitar+pusat+kediaman+kaum+kerabat+istri%2C+atau+didalam+lingkungan+kekerabatan+istri.+Namun+demikian+status+pesukuan+marapulai+atau+suami+tidak+berubah+menjadi+status+pesukuan+istrinya.+Status+suami+dalam+lingkungan+kekerabatan+istrinya+adalah+dianggap+sebagai+%3Cb%3E%E2%80%9Ctamu%3C%2Fb%3E+%3Cb%3Eterhormat%E2%80%9D%2C+%3C%2Fb%3Etetap+dianggap+sebagai+pendatang.+Sebagai+pendatang+kedudukannya+sering+digambarkan+secara+dramatis+bagaikan+%3Cb%3E%E2%80%9Cabu+diatas+tunggul%E2%80%9D%2C+%3C%2Fb%3Edalam+arti+kata+sangat+lemah%2C+sangat+mudah+disingkirkan.+Namun+sebaliknya+dapat+juga+diartikan+bahwa+suami+haruslah+sangat+berhati-hati+dalam+menempatkan+dirinya+dilingkungan+kerabat+istrinya.+Dilain+pihak+perkawinan+bagi+seorang+perjaka+Minang+berarti+pula%2C+langkah+awal+bagi+dirinya+meninggalkan+kampung+halaman%2C+ibu+dan+bapak+serta+seluruh+kerabatnya%2C+untuk+memulai+hidup+baru+dilingkungan+kerabat+istrinya.+Prosesi+turun+janjang+dari+rumah+tangga+orang+tuanya%2C+bagi+seorang+perjaka+Minang+adalah+suatu+peristiwa+yang+sangat+mengharukan.+Rasa+sedih+dan+gembira+bergalau+menjadi+satu.+Upacara+turun+janjang+ini%2C+dilakukan+dalam+rangka+upacara+%3Cb%3E%E2%80%9Cjapuik+menjapuik%E2%80%9D%2C%3C%2Fb%3E+yang+berlaku+dalam+perkawinan+adat+Minang.+%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+class%3D%22MsoNormal%22+style%3D%22line-height%3A+150%25%3B+margin-bottom%3A+.0001pt%3B+margin-bottom%3A+0in%3B+mso-layout-grid-align%3A+none%3B+text-align%3A+justify%3B+text-autospace%3A+none%3B+text-indent%3A+.5in%3B%22%3E%0D%0A%3Cspan+style%3D%22color%3A+black%3B+font-family%3A+%26quot%3BTimes+New+Roman%26quot%3B%2C%26quot%3Bserif%26quot%3B%3B+font-size%3A+12pt%3B+line-height%3A+150%25%3B%22%3EDalam+zaman+modern+ini%2C+dimana+kehidupan+telah+berubah+dari+sektor+agraria+menjadi+sektor+jasa+dan+industri%2C+maka+sebagian+keluarga+Minang+terutama+di+rantau+telah+berubah+dan+cenderung+kearah+pembentukan+keluarga+batih+dalam+sistem+%3Cb%3Epatrilinial+%3C%2Fb%3Eatau+sistem+keluarga+barat+dimana+bapak+merasa+dirinya+sebagai+kepala+keluarga+dan+sekaligus+sebagai+kepala+kaum%2C+menggantikan+kedudukan+mamak.+Kecenderungan+semacam+ini+telah+merusak+tatanan+sistem+kekerabatan+keluarga+Minang+yang+tradisional.%3C%2Fspan%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0Akritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-11563959768724165132011-08-09T09:18:00.004+08:002011-08-09T11:51:30.810+08:00Ideologi Patron Klien Cokorda<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">PENDAHULUAN</b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;">Ideologi berasal dari kata Yunani idein artinya melihat dan logia yang berarti kata, ajaran. Secara praktis, ideologi diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang nilai-nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;">Ideologi dapat dipakai sebagai sumber kekuasaan, dimana kekuatan dari ideologi sendiri mampu untuk mempengaruhi banyak orang. Pada masa lampau di era kerajaan-kerajaan di Bali pengaruh ideologi patron klien dimasyarakat sangatlah kuat. Ideologi patron klien sendiri menempatkan dua pihak, satu pihak sebagai patron dan pihak lain sebagai klien. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">James C. Scoot mengatakan, hubungan patron klien melibatkan persahabatan instrumental dimana seorang individu dengan status sosio-ekonomi yang lebih tinggi (patron) mempergunakan pengaruh dan sumberdayanya untuk menyediakan perlindungan dan/atau keuntungan-keuntungan bagi seseorang dengan status yang lebih rendah (klien). Pada gilirannya, klien membalasnya dengan menawarkan dukungan umum dan bantuan termasuk jasa pribadi kepada patron. (Scoot, 1993:7-8). </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;"><span lang="SV">Raja (cokorda) pada masa itu menjadikan ideologi patron klien ini sebagai cara yang umum dipergunakan untuk memperoleh kekuasaan. Raja (cokorda) bertindak sebagai patron sedangkan rakyat bertindak sebagai klien. Raja (cokorda) memberikan perlindungan-perlindungan yang uatamanya bersifat sosio-religius kepada rakyat, dan disisi lain rakyat membalas dengan pajak dan kesetiaan pada raja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;"><span lang="SV">Ideologi patron klien yang terdapat masa lampau tentunya mengalami banyak perubahan pada masa kini. Kini cokorda tidak lagi sebagai raja,dan kekuasaannya pun sudah sangat terbatas, tentunya mengakibatkan perubahan pada ideologi patron klien itu sendiri. Yang menjadi pertanyaan adalah: </span>Bagaimana ideologi patron klien pada masyarakat tabanan dari sebelum penjajahan sampai sekarang dan faktor apa yang menyebabkan perubahan ideologi patron klien.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 22.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -22.5pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">PEMBAHASAN</b></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -27.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Ideologi Patron Klien dari Masa Pra Penjajahan sampai Sekarang.</b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;">Yang menjadi sudi kasus adalah ideologi patron klien pada daerah Tabanan yang menempatkan Cokorda Tabanan sebagai patron dan masyarakat Tabanan sebagai klien. <span lang="SV"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;"><span lang="SV">Cokorda merupakan sebuah gelar bagi seorang raja di daerah Tabanan. Hal ini tentunya berbeda dengan kabupaten lainnya dimana cokorda merupakan sebuah nama depan. Cokorda yang sekarang madeg di Tabanan adalah Ida Anglurah <i>Cokorda</i> Tabanan X. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;">Pada era sebelum kedatangan Hindia Belanda, kekuasaan Cokorda sangatlah absolut pada masyarakat Tabanan. Hukuman, kekuasaan bahkan perkembangan budaya terpusat pada puri (Cokorda), ini bisa disebut puri sentralistik. Kekuasaan Cokorda yang demikian luasnya menjadikan ideologi patron klien sangatlah tertanam didalam masyarakat. Cokorda sebagai patron pada saat itu menjadi pimpinan, junjungan sekaligus pelindung bagi masyarakat, tidak hanya pelindung secara ekonomi politik, tetapi juga pelindung secara sosio religious. Hal ini memperlihatkan dominasi Cokorda pada semua sendi kehidupan masyarakat dan bersifat absolut. Sedangkan masyarakat yang berperan sebagai patron memberikan balasan atas perlindungan yang diberikan berupa pajak dan yang terpenting adalah kesetiaan pada Cokorda. Jika dilihat dari sudut pandang ideologi negara, dikarenakan pada saat itu Cokorda memimpin suatu negara yang berdaulat penuh, ideologi patron klien yang terjadi pada masa sebelum penjajahan ini dikatakan sebagai ideologi tertutup. Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai lain. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span lang="SV">Kekuasaan absolut Cokorda dengan ideologi patron kliennya akhirnya berakhir pada masa penjajahan. Cokorda pada masa ini bertanggung jawab kepada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">controleur</i> (pada masa penjajahan Belanda) yang menjadi wakil pemerintah Hindia Belanda di daerah. Walaupun bertanggung jawab kepada Belanda, akan tetapi pada masa ini, Cokorda masih punya kekuasaan otonom, bersama raja-raja lainnya di Bali tergabung dalam <i>Paruman Agung</i> yang bertugas membuat peraturan bersama bagi kedelapan kerajaan di Bali.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span lang="SV">Kekuasaan otonom Cokorda Tabanan pada masa ini menjadikan ideologi patron klien tetap ada walaupun tidak se-absolut pada masa sebelumnya. Pada masa ini, Cokorda sebagai patron masih memiliki kekuasaan yang terbatas pada bidang ekonomi, sosial dan terutama pada hal-hal yang bersifat religius, sedangkan masyarakat sebagai klien memberikan balasan kepada Cokorda berupa pajak, dan kesetiaan. Pada masa ini, ideologi patron klien mulai mengalami pertentangan-pertentangan dalam masyarakat. Masyarakat sebagai klien mulai mempertanyakan kekuasaan cokorda, hak yang diterima cokorda dan bentuk ideologi patron klien itu sendiri. Hal ini disebabkan karena pada masa ini banyak masayarakat tabanan yang mengenyam pendidikan ala barat, yang tentunya memiliki ideologi berbeda dengan ideologi patron klien. Walaupun ada pertentangan dalam masayarakat, akan tetapi ideologi patron klien masih tetap mengakar kuat pada masayarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat sebagian besar masih percaya pada kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh Cokorda, sebagai dasar ideologi patron klien. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span lang="SV">Setelah era penjajahan, mulailah era kemerdekaan. Pada masa ini kekuasaan cokorda dalam bidang birokrasi sudah berakhir. Kekuasaan birokrasi sudah dipegang secara penuh oleh pemerintah RI. Walaupun kekuasaan birokrasi sudah berakhir, Cokorda masih tetap memiliki kekuasaan dalam masyarakat, hanya sangat terbatas. Kekuasaan ini lebih ke arah adat dan hal-hal yang bersifat religius. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;"><span lang="SV">Ideologi patron klien sebagai sumber kekuasaan cokorda tabanan juga masih berlaku hanya terbatas pada beberapa bidang. Misalnya saja pada uapacara nangluk merana. <i>Cokorda</i> yang (patron) memberikan <i>krama subak</i> bantuan dalam hal pengendalian hama tikus yang sangat meresahkan <i>krama subak</i>, dengan mempergunakan kekuatan-kekuatan supranatural yang dimilikinya, dan yang dipercaya oleh <i>krama subak</i> mampu mengusir hama tikus. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span lang="SV">Disisi lain <i>subak</i> (klien) memberikan balasan dengan memberikan beberapa bagian dari hasil panennya (sekarang dapat berupa uang maupun padi) dan <i>ngayah</i> jikalau di puri terdapat pekerjaan. Jadi pada masa sekarang ideologi patron klien masih tetap ada dalam masyarakat walaupun sangat terbatas dan mengalami banyak perubahan. Jikalau pada masa pra penjajahan ideologi patron klien dikatakan sebagai ideologi tertutup, maka sekarang pada zaman kemerdekaan, ideologi patron klien menjadi sebuah ideologi yang terbuka.</span> Ideologi terbuka hanya berisi orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat. Perubahan ideologi ini terjadi demi eksistensi ideologi patron klien di masyarakat. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 22.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -22.5pt;"><span lang="SV">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan ideologi patron klien pada masayarakat tabanan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span lang="SV">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Faktor Eksternal</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; tab-stops: 63.0pt; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span lang="SV">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Penjajahan Belanda</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="SV">Masuknya penjajah terutama penjajah Belanda sangat mempengaruhi perubahan ideologi patron klien. Belanda dengan politik etisnya pada masa itu memberikan kesempatan pada banyak pemuda Tabanan untuk menempuh pendidikan ala barat yang berbeda dengan di daerah Tabanan. Masuknya penjajah juga membuka pemikiran-pemikiran baru tentang nasionalisme, yang pada akhirnya mengubah ideologi patron klien.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; tab-stops: 63.0pt; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span lang="SV">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Kemerdekaan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="SV">Ketika zaman kemerdekaan mengakhiri kekuasaan cokorda, juga mengubah ideologi patron klien yang telah ada. Kemerdekaan secara resmi mengakhiri dominasi Cokorda dalam berbagai bidang. Demikian juga ideologi patron klien mengalami evolusi sekali lagi demi keberlangsungan ideologi itu sendiri. Ideologi patron-klien dari yang semula bersifat absolut-tertutup berubah menjadi sebuah ideologi yang bersifat terbuka.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="SV">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Pendidikan </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: 13.5pt 58.5pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 22.5pt;"><span lang="SV">Harus diakui, pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling banyak mengubah ideologi patron klien. Makin tinggi pendidikan masyarakat tabanan, juga turut mengubah pola pikir masyarakat Tabanan, dari yang semula bersifat agraris dan sangat mengikuti ideologi patron-klien menjadi sebuah masyarakat semi industri yang mulai mempertanyakan keberadaan adat beserta perangkatnya termasuk Cokorda dengan ideologi patron kliennya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span lang="SV">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Faktor Internal</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="SV">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Perubahan Pola Pikir</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; tab-stops: -.25in; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="SV">Perubahan pola pikir masyarakat tabanan menjadikan ideologi patron klien menjadi tidak laku lagi. Perubahan ini dimulai dengan makin meningkatnya pendidikan masyarakat tabanan. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span lang="SV">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Lamanya masa jeda madeg Cokorda</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; tab-stops: -4.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="SV">Lamanya ”kekosongan kekuasaan” Cokorda di Tabanan yang sekitar 20 tahunan, menjadikan masyarakat Tabanan asing dengan ideologi patron klien. Ketikan kemudian Cokorda Tabanan madeg tahun 2009, ideologi patron klien hanya masih berlaku dilaksanakan oleh masyarakat subak dan adat. Hal ini dikarenakan masyarakat subak dan adat masih mempercayai kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh Cokorda.</span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-62780587151965878882011-08-09T09:17:00.001+08:002011-08-09T09:17:18.383+08:00Generasi Para Bung<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">SUKARNO-HATTA-SJAHRIR-TAN MALAKA</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">DALAM DIALOG</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">KEBHINEKAAN MACAM APA YANG MASIH HARUS DIPERJUANGKAN.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1. BagiGenerasi Para “Bung”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Para bung, generasipendirinegarainiberhasilmempersatukan Indonesia yang terpecahdalamberbagaietnis, lingkungansetempat. Merekamemepergunakanlogikaberpikir: mengapabangsainiterusberadadalampenjajahan? Karenamerekatidakbersatu, karenamerekatidakdididik, karenamerekatidakmemilikikesadaranbahwamempunyaitanah air yang satu, karenamerekamiskindandibuatmiskinolehkolonialismedan imperialism, karenamerekatidakmenyadarihargadirisebagaibangsadanmemangdibuattetapmerasarendahdiri, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">inlander</i>. Karenaitulahgenerasi “bung” initerlebihdahulumemperjuangkankesadaranakan Indonesia terlebihdahulu. Generasipara bung inidikomandoiolehbeberapa orang yakniSukarno-Hatta-Sjahrir-Tan Malaka.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.1 Sukarno</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>DalambukunyamencapaiIndonesia Merdeka, Sukarno memaparkanbahwasolusibangsa Indonesia lepasdaripenjajahanadalahperlunyapergerakan kea rah keIndonesiaanyang bersatu, kepencapaiankemerdekaan demi hidup yang lebihbaikdansempurnasebagaimanusia. Hal inidicapaidenganperjuangan non-kooperatif yang dilakukandenganbeberapacara: (1). Pendidikanrakyat agar merekapercayapadamartabatdirisendiri, percayapadakekuatansendiri. (2). Denganmenggerakkanmassaaksirakyat (kaummarhaen). (3). Melaluipenggalangankepribdiansendiri “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">self help</i>”. (4). Melaluipembentukankekuatanmassa. Dalampemikirannyaini, sukarnomemandang, demokrasi yang paling cocokuntuk Indonesia adalahdemokrasipolitikdanekonomi yang memberikan 100 persenkekuataanyapadarakyat (dari, oleh, untukrakyat). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.2 Tan Malaka</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>MenurutTan Malaka, penyebabpenjajahanadalahsistemkapitalis-kolonialisdanfeodalis,makajikaingin Indonesia merdeka, mestinyamerupakanpemerdekaan total baikpolitik, ekonomi, social budayamaupunsikapmentalnya. Terdapatduamasalahkrusial yang menjadipemikiranTan Malaka, yakni (1).Mengapabangsa Indonesia dijajahbegitu lama. (2). Bagaimanabisamandirisebagaibangsasetelahmengenyahkanpenjajahdanbagaimanacaramengenyahkannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">AnalisisTan Malaka, tidakhanyakolonialismeekonomis yang mencengkram Indonesia, akantetapijugasistemfeodalismetelahterlebihdahulumenjajah mental masyarakat Indonesia. Makadariitu, perluadanyarevolusi total yang mampumengubah mental kulturalmasyarakat Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Karenaitulah Indonesia tidakhanyamembutuhkanrevolusifisiksajauntukmencapaikemerdekaan, tetapijugadilembariolehrevolusicaraberpikirdanmengartikanrealitassecarabaru, daninilahpokokkerangka “madilog”. Revolusicaraberpikir, danbermentalitasbaru yang realistis, rasionaldandinamis. Kombinasinyaakanmenghasilkanvisikenegaraandalamideologimassadanstrategipolitik yang konseptual.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.3 Hatta</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Hataamerupakansalahsatupenggiatprinsip non-kooperasi.MenurutpemikiranHattayang disalurkannyamelaluiperhimpunan Indonesia, pendidikanpolitikpersatuandansolidaritasbangsaharuslahdiperjuangkan, dandalammelawanpenjajahan, haruslahdiperjuangkanpentingnyapendidikanrakyatbaikituuntukpemudamaupunremaja. Inilah yang menjadipokokpemikiranhattasemasamudanyadanstudi di belanda, yaknikemerdekaandanpembangunanhargadiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>PemikiranHattaini, kemudiandilanjutkannyasampai Indonesia merdeka.Dalamkumpulanpidatonya yang berjudulEkonomidan Pembangunan, dalammenanganipermsalahanekonomibangsainiperluadanyasebuahsistem yang mampumengakomodasikeadaanekonomimasyarakat Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sistemekonomiinibercoraksosialisme yang khas Indonesia (sosialismeIndonesia), dimanaproduksidilakukanolehbanyak orang, untukbanyak orang demi menujumasyarakatadilmakmur, suatumasyarakat yang bebasdarikemiskinandankesengsaraanhidup.Bentuknyatasosialisme Indonesia iniadalahkoperasi, yang bercita-citamenjadibangunanmasyarakat yang bebasdaripertentangan, persaingan, semuaproduksidilakukansebagaiusahabersamadanuntukbersama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">MunculnyaSosialisme Indonesia didasaiatasadanyakesadaranpertentanganrasantarbangsa Indonesia denganBelanda, yang bersumberdaripertentangankepentingan.Dari sinilahsosialisme Indonesia menampakkancirikhasnya.Dalampelaksanaannyasetelah era kemerdekaan, sosialisme Indonesia diejawantahkandalampasal 33 UUD 1945, dimanapemerintahmengontrolperekonomian yang menguasaihajathidup orang banyakdengandasarperekonomianrakyatsebagaiusahabersama yang dikerjakansecarabersama.Disinilahletaktitikgravitasiperekonomiannegara yang terletakpadapemerintahdankoperasi, yang manakoperasijugadipergunakansebagaisaranauntukmerancangmasyarakat Indonesia yang kolektif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Padazamanpergerakanmenuju Indonesia merdeka, hattamemilikidua kata kuncipokok yang ditulisnyadalamkumpulankaranganhattayakni: kerakyatandankebangsaan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. Kerakyatan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Rakyat yang sadarmerupakandaulatatasdirinya, aktifterlibatdalamkehidupanpolitis, ekonomidan social.Inilahdemokrasimenuruthattamengoreksidemokrasisempitbarat yang hanyapolitisdanbercorakindividualis.Demokrasiataukedaulatanyang menjadidasarkehidupanpolitik, ekonomidan social Indonesia merdeka.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. Kebangsaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kebangsaanalahattaadalahsebuahkebangsaandimanarakyatlah yang menjaditolakukurderajat Indonesia, bukanningratmaupunelit.Pemimpin, elitbaruberfungsidanpunyaartiapabilabersama-samadanberdampingandenganrakyat yang sadardaninsafakankedaulatannyasendiri. Bagihatta, keindonesiaanmerdekamestilahmerajanyarakyatberdasarkemauanrakyat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.4 Sjahrir</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dalambeberapapemikirannya, keindonesiaanmenurutSjahriradalahperjuangankeIndonesiaanyang bermartabatdanmanusiawi, dimanadifokuskanmenujurevolusikerakyatan.Negara RI haruslahmenjadisarana, alatperjuangandemokratis yang menjaminsecarapenuhhak-hakdasarmanusia.Revolusikerakyatanjugamerupakansebuahrevolusi social yang bergeraktidakhanya demi kedaulatandanpersatuan Indonesia, tetapijuga demi kemerdekaanrakyatdarisegalapenindasan, kemiskinan, kemalangandankesewenangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Disampingpadarevolusi, Indonesia jugadihadapkanpadapergulatankekuatan-kekuataninternasional, pergulatanpengaruhantarasosialismedankapitalismeimperialis.Dalammengatasinya, sjahrirmemakai 3 carayakni (1). Diplomasidamaidanmemperhatikankepentingankemanusiaandankeadilan. (2). Revolusinasional yang terusdiarahkanmenujurevolusi social demokratis. (3). Kaderisasimelaluipartaidemokratisrevolusioner yang mampumenanamkankesadarantanggungjawabsosialdankesadarandemokratisdalammenangkalbaumiliterisme, denganidealisme yang sadardengantemapokokperjuanganyaituatasnamarakyatseluruhnyadankemanusiaansemesta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">2. Bagigenerasikita? Relevansiuntukkita</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>KeIndonesiaanpadamasasekarangharusnyamampumendidikkitaberanimembicarakanpermasalahandansoallingkunganhinggamauturuntangandidalamnya.Keindonesiaan yang mampumemperingatkankitaterhadapbahayazamandanmemeberiketeguhankeyakinanuntukmenghadapinya</span>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-83419491004736647872011-08-09T09:14:00.001+08:002011-08-09T09:14:57.343+08:00Teori Kritis di Bali<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teori kritis Max Horkheimer, tidak bisa dilepaskan dari Adarnno, karena mereka berdua berkolaborasisejak akhir 1930-an, baik secara geografismaupun intelektual.Itu terjadi ketika Adorno diundang untuk bergabung dalam IFS di New York pada1937.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Adorno dan Horkheimer mencapai puncak kebersamaan mereka ketika <i>Dialectic of Enlightenment</i>. Meski lahir dari konteks langsung atas bangkitnya fasisme danpenolakan terhadap potensi revolusioner proletariat sebagai motor perobahan sosial, <i>Dialectic of Enlightenment</i> menempatkan perkembangan ini dalam narasi trans-historisyang berjalan dari era Yunani kuno hingga abad kedua puluh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Objek kunci analisis Adorno dan Horkheimer adalah '<i>enlightenment' </i>alias 'pencerahan'.Beda denganpenggunaan secara umum, konsep '<i>enlightenment'</i>, bagi Adorno dan Horkheimer, memiliki maknasangat spesifik yang hanya sebagian terkait pada para pemikir seperti Descartes dan Kant.Secarakonvensional, dalam menghitung ulang pemikiran politik Barat, <i>enlightenment </i>lebih merujuk padaperiode sejarah abad kedelapanbelas dan pada kemajuan dalam pengetahuan dan pemikiran rasionalyang menghalau takhayul kuno. Namun, Adorno dan Horkheimer justru berusaha mengajukan 'duatesis' yang tampaknya sama sekali keluar dari penafsiran konvensional: <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u>bahwa 'mitos adalah sudahmenjadi pencerahan</u></b>; dan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u>pencerahan kembali ke asalnya yakni ke Mitologi</u></b>'. Di jantung penghitungan Adorno dan Horkheimer adalah konsepsi tentang perjuangan manusia denganalam.Manusia telah terus-menerus terlibat dalam upaya melindungi diri dari kekuatan elemental alamdan telah, dalam prosesnya, mendasarkan eksistensi mereka pada percobaan dominasi terhadap alam.Akibatnya, pencapaian pengetahuan telah diprioritaskan sebagai dasar untuk pertahanan diri.'Mitosadalah sudah menjadi pencerahan' dalam arti bahwa mitos sudah berusaha diklasifikasikan dandikategorikan, yaitu, telah memiliki 'isi kognitif'.Adorno dan Horkheimer juga terlibat dalamupaya kritik budaya untuk menunjukkan bahwa, 'pencerahan kembali ke asalnya yakni ke mitologi'.Modernitas, yang menghargai hak-hak istimewa pada kemajuan teknologi dan rasionalitas sekuler (fituryang diidentifikasi Max Weber di bawah rubrik 'kekecewaan'), sering menggabungkan ingatan terhadapcita-cita mitos dan transendental. Ideologi Nazi, misalnya, menggabungkan elemen-elemen modern(tingginya teknologi modern dan industrialisasi) dengan elemen-elemen kuno dan mitologi (sepertipanggilan menuju mitologi bangsa Arya di masa lalu). Adorno dan Horkheimer berpendapat lebihumum bahwa instrumen modernitas yang konon bebas-nilai (seperti ilmu pengetahuan dan teknologimodern) sebenarnya secara rutin sudah terikat dengan sistem ideologis, dan ini adalah karaktermodernitas meski ada pretensinya yang bertentangan.Langkah menuju masyarakat yang tersanitasi danterkelola dalam skala besar jelas-jelas menolak dan menekan hal-hal irasional, yang menyebabkanletusan kekerasan lebih besar, seperti yang diilustrasikan tentang kamp-kamp kematian Nazi jermandengan bentuk industrialisasi pembunuhan massal. Demikian juga, Hollywoodmenggabungkan teknologi dan teknik-teknik film modern dengan romantisisme, dengan sekadarmengganti yang irasional dengan apa yang Adorno dan Horkheimer pandang sebagai pelarian kekanakkanakan,namun tetap dengan efek menciptakan audiens massal yang patuh dan pasif. Budaya, yang pernah bisa memungkinkan adanya unsurkebebasan dan kreativitas individu, telah –melalui difusi massa film dan radio– menjadi 'IndustriBudaya' lengkap dengan “kultus selebriti (bintang-bintang film) yang memiliki mekanisme sosial <i>builtin</i>untuk menurunkan derajad setiap orang yang menghambat dalam cara apa pun”.Kedua fenomena tersebut, bagi Adorno dan Horkheimer, adalah sangat pas dengan dengan lintasanumum <i>enlightenment</i>, di mana akal sehat pada akhirnya digunakan untuk mendominasi (apa yangAdorno dan Horkheimer istilahkan dengan '<i>instrumental reason</i>'). Pengetahuan tentang dunia alam dandunia sosial, serta teknologi dan teknik yang dikembangkan dari situ, lebih digunakan untukmengontrol dan mengeksploitasi –bukannya membebaskan– manusia, seperti yang terwujud dalamsistem produksi kapitalis.Teknologi pada gilirannya mendorongkecenderungan untuk lebih memperlakukan manusia sebagai sarana (dan dengan demikian menjadisuatu komoditi) daripada sebagai tujuan.Ini adalah inti dari <i>instrumental reason</i>, yang telah menjadibentuk dominan dari rasionalitas. Jauh dari sekadar cerita tentang kemajuan manusia, karena itu<i>enlightenment </i>adalah juga proses dominasi: dominasi eksternal alam oleh manusia, dominasi internalkondisi manusia itu sendiri, dan dominasi beberapa manusia terhadap manusia lain. “Runtuhnyamanusia dan kemanusiaan...,” begitu diprediksi Adorno dan Horkheimer, “...tidak akan dapatdipisahkan dari perkembangan sosial ... perkembangan untuk menjadi regresi” .Temaini –bahwa rasionalisasi, produksi massal, dan lambang lain yang sering diasumsikan sebagai kemajuan yang sebenarnya justru mengarah ke barbarisme– adalah salah satu hal yang tetap konstan dalam karyakaryaAdorno.Dalam beberapa hal, <i>Dialectic of Enlightenment </i>tetap setia pada unsur-unsur yang sebelumnyamendukung Teori Kritis. Dalam hal penghitungan kemajuan manusia yang tampaknya pesimis ini,masih ada unsur <i>immanent critique</i>: Penalaran, yang dipandang sebagai alat pencerahan, digunakanuntuk mengkritik <i>enlightenment </i>itu sendiri dan menggambarkan bahwa 'kemerdekaan sosial tidak bisadipisahkan dari fikiran yang tercerahkan' tapi <i>enlightenment </i>itu secara bersamaan juga berisi 'benih'bagi pembalikan diri sendiri. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagai contoh di Bali, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dialectic of Enlightment</i>, saangat terlihat pada konsep otonomi daerah.Otonomi daerah pada awalnya adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk lebih mensejahterakan masyarakat daerah, dengan memberikan keleluasaan daerah untuk mengembangkan dirinya masing-masing, sesuai dengan lingkungan alam dan karaktristik masyarakat setempat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konsep otonomi daerah di Bali sendiri menggabungkan dua elemen, yakni elemen modern (sains, pengetahuan ilmiah dan teknologi) dengan elemen, elemen yang sifatnya “ideologi tradisional” (Tri Hita Karana, konsep Desa Pekraman, Rwa Bhineda). Akan tetapi pada kenyataannya, otonomi daerah di Bali yang menggabungkan kedua elemen tersebut tidak menjadikan masyarakat Bali sejahtera seperti yang diinginkan, akan tetapi malah membentuk raja-raja kecil baru (bupati) yang memeras masyarakatnya secara massive. Apa yang dicita-citakan sebelumnya yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali menjadi tidak terbukti. Masyarakat hanya berpindah tempat, keluar dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Elemen modern (sains, pengetahuan ilmiah dan teknologi) yang seharusnya menjadi sumbu utama yang pergerakan kesejahteraan masyarakat malah menjadi boomerang yang menghambat kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.Pengetahuan penguasaan alam misalnya, malah dipergunakan untuk pemanfaatan alam yang sebesar-besarnya demi keuntungan sebesar-besarnya beberapa pihak bukannya pemanfaatan secara efektif, efisien demi kesejahteraan rakyat.Dalam beberapa kasus, elemen modern malah kemudian terbukti bertentangan dengan local genius setempat (elemen tradisonal).Pembangunan pariwisata di Bali misalnya, seringkali tanpa mengindahkan konsep Tri Hita Karana yang menjadi sendi kehidupan orang Bali.Pengurukan pantai serangan, Proyek Bali Nirwana Resort hanya sebagian kecil contoh, dimana modernisme membunuh ideologi masyarakat setempat (baca:Tri Hita Karana). Kesejahteraan masyarakat hanya menjadi slogan semu yang dimiliki oleh penguasa ideologi modern.</span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-52321832091849231462011-08-09T09:07:00.006+08:002011-08-09T12:07:42.734+08:00Teori Komunikatif Jurgen Habermas<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemikiran Habermas bertolak dari Teori Kritis Masyarakat Max Horkheimer dan Theodor W. Adorno.Ia hendak mengembangkan gagasan teori masyarakat yang dicetuskan dengan maksud yang praksis. Habermas melihat apa yang disampaikan oleh kedua punggawa mazhab Teori Kritis awal itu tidaklah mencukupi untuk menganalisa keadaan masyarakat.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Tindakan komunikatif Jurgen Habermas bersandar pada proses kooperatif interpretasi tempat partisipan berhubungan bersamaan dengan sesuatu di dunia objektif, sosial, dan subjektif. Pembicara dan pendengar menggunakan sistem acuan ketiga dunia tersebut sebagai kerangka kerja interpretatif tempat mereka memahami definisi situasi bersama. Mereka tidak secara langsung mengaitkan diri dengan sesuatu di dunia namun merelatifkan ucapan mereka berdasarkan kesempatan aktor lain untuk menguji validitas ucapan tersebut. Kesepahaman terjadi ketika ada pengakuan intersubjektif atas klaim validitas yang dikemukan pembicara. Konsensus tidak akan tercipta manakal pendengar menerima kebenaran pernyataan namun pada saat yang sama juga meragukan kejujuran pembicara atau kesesuaian ucapannya dengan norma.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Proses yang terjadi dalam ucapan komunikasi adalah konfirmasi (pembuktian), pengubahan, penundaan sebagian, atau dipertanyakan secara keseluruhan. Proses defenisi dan redefinisi ini yang terus berlangsung ini meliputi korelasi isi dengan dunia (ditafsirkan secara konsensual dari dunia objektif, sebagai elemen privat dunia subjektif yang hanya bisa diakses oleh orang yang bersangkutan. Jadi komunikasi terbentuk dalam situasi intersubjektif, dimana “situasi” tidak didefinisikan secara kaku, tapi diselami konteks-konteks relevansinya,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Tindakan komunikatif memiliki <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">2 aspek</b>, <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">aspek teleologis</b> yang terdapat pada perealisasian tujuan seseorang (atau dalam proses penerapan rencana tindakannya) dan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">aspek komunikatif</b> yang terdapat dalam interpretasi atas situasidan tercapainya kesepakatan.Dalam tindakan komunikatif, partisipan menjalankan rencananya secara kooperatif berdasarkan definisi situasi bersama. Jika definisi situasi bersama tersebut harus dinegosiasikan terlebih dahulu atau jika upaya untuk sampai pada kesepakatan dalam kerangka kerja definisi situasi bersama gagal, maka pencapaian konsensus dapat menjadi tujuan tersendiri., karena konsensus adalah syarat bagi tercapainya tujuan. Namun keberhasilan yang dicapai oleh tindakan teleologis dan konsensus yang lahir dari tercapainya pemahaman merupakan kriteria bagi apakah situasi tersebut telah dijalani dan ditanggulangi dengan baik atau belum. Oleh karen itu, syarat utama agar tindakan komunikatif bisa terbentuk adalah partisipan menjalankan rencana mereka secara kooperatif dalam situasi tindakan yang didefiniskan bersama. Sehingga mereka bisa menghindarkan diri dari dua resiko, resiko tidak tercapainya pemahaman (ketidaksepakatan atau ketidaksetujuan) dan resiko pelaksanaan rencana tindakan secara salah (resiko kegagalan).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pandangan baru ini hendak menjelaskan makna reproduksi simbolis dunia-kehidupan ketika tindakan komunikatif digantikan oleh interaksi yang dikendalikan media, ketika bahasa (dalam fungsi koordinasinya) digantikan oleh media-media sepertia uang dan kekuasaan. Konversi ini menimbulkan proses deformasi infrastruktur komunikatif dunia-kehidupan yang mengakibatkan patologis dalam masyarakat. Salah satunya adalah dominasi para kapitalis.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Agar tidak terjadi pengambilalihan tindakan komunikatif yang sehat akibat berkuasanya kelompok-kelompok tertentu, teori tindakan komunikatif Habermas, membawa angin segar perubahan. Dunia-kehidupan bisa berjalan harmoni, ketika tidak ada pemaksaan sesuka hati dari beberapa atau kelompok orang.Pemahaman awal pengetahuan manusia mula-mula memang diterima sebagai dunianya sendiri. Tapi ketika kita berhadapan dengan dunia sosial, dimana manusia hidup, bertindak, dan berbicara satu sama lain serta berhadapan satu dengan yang lawan dengan pengetahuan eksplisit sesuatu membawanya praktik komunikatif. Sering kali hanya sebagian kecil dari pengetahuan valid.Ketika memasuki ruang sosial makan timbul persoalan-persoalan.Oleh karena itu, dibutuhkan komunikasi intersubjektif yang membawa setiap orang menjadi otonom dengan ikatan fungsional kebaikan bersama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Jurgen Habermas menjadi salah satu teori kritis terpenting, dikarenakan Jurgen Habermas menjadi tokoh pembaharu dalam teori kritis, melalui paradigma komunikasinya.</span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-24201999296783919052011-08-09T09:03:00.004+08:002011-08-09T12:03:17.261+08:00Teori Kritis sebagai basis teori kajian budaya<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Teori kritis adalah sebutan untuk orientasi teoritis tertentu yang bersumber dari Hegel dan Marx, disistematisasi oleh Horkheimer dan sejawatnya di Institut Penelitian Sosial di Frankfurt, dan dikembangkan oleh Habermas.Secara umum istilah ini merujuk pada elemen kritik dalam filsafat Jerman yang dimulai dengan pembacaan kritis Hegel terhadap Kant. Secara lebih khusus, teori kritis terkait dengan orientasi tertentu terhadap filsafat yang ”dilahirkan” di Frankfurt. Sekelompok orang yang kemudian dikenal sebagai anggota Mazhab Frankfurt adalah teoritisi yang mengembangkan analisis tentang perubahan dalam masyarakat kapitalis Barat, yang merupakan kelanjutan dari teori klasik Marx. Tujuan dari teori kritis adalah untukmengungkap kondisi yang sebenarnya dibalik suatu “realitas semu” atau “kesadaranpalsu” yang teramati secara empirik. Dengan kata lain, teori-teori kritis berusaha melakukan eksplanasi, namun eksplanasidalam pengertian lain, yakni ekplanasi tentang adanya kondisi-kondisi yang dinilaipalsu, semu, atau tidak benar (seperti “false class consciousness”). Tujuannya taklain untuk pencerahan, emansipasi manusia, agar para pelaku sosial menyadariadanya pemaksaan tersembunyi, atau hegemoni. </span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kajian budaya terlahir dari indung alam pemikiran strukturalis/pascastrukturalis yang multidisipliner dan teori kritis multidisipliner, terutama di Inggris dan Eropa kontinental. Artinya kajian budaya mengkomposisikan berbagai kajian teoritis disiplin ilmu lain yang dikembangkan secara lebih longgar sehingga mencakup potongan-potongan model dari teori yang sudah ada dari para pemikir strukturalis/pascastrukturalis. Sedangkan teori sosial kritis sebenarnya sudah mendahului tradisi disiplin “kajian budaya” melalui kritik ideologinya yang dikembangkan Mazhab Frankfurt.Sebuah kritik yang dimaknai dari pandangan Kantian, Hegelian, Marxian, dan Freudian.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Komposisi teoritis yang diajukan sebagai karakter akademis dalam kajian budaya mengekspresikan temuan-temuan baru dalam hal metodologi terhadap cara pemaknaan sebuah praktik-praktik kebudayaan yang lebih koheren, komprehensif, polivocality (banyak suara) dan menegasikan keobjektifan suatu klaim pengetahuan maupun bahasa.Karakter akademis kajian budaya memang sangat terkait dengan persoalan metodologi.Penteorisasian tidak hanya merujuk pada satu wacana disiplin tunggal namun banyak disiplin, maka ini pun yang disebut sebagai ciri khas kajian budaya dengan istilah polivocality. Senada dengan yang disampaikan oleh Paula Sakko, hal yang paling fundamental dalam “kajian budaya”, pertama, ketertarikan dalam budaya yang secara radikal berbeda dari budaya yang ada (<i>high culture to low culture/popular</i>), kedua, analisis dengan kritis budaya yang menjadi bagian integral dari pertarungan dan budaya (teks dan konteks sosial). Hal yang harus dipenuhi dalam memandang konteks sosial adalah sensitifitas pada konteks sosial dan kepedulian pada kesejarahan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan yang menjadi bagian terpenting dari metodologi kajian budaya dan dianggap <i>good/valid research</i> adalah <i>truthfulness</i>, <i>self-reflexivity</i>, <i>polivocality</i>.Pada kerangka bagan yang dibuat Saukko dalam bukunya itu, <i>Truthfullness</i> digambarkan dengan paradigma; ontologi, epistemologi, metapora, tujuan penelitian dan politik yang disandingkan dengan model <i>triangulasi</i>, <i>prism</i>, <i>material semiotic</i> dan <i>dialogue</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Paradigma yang digunakan mengambil model triangulasi yang berupaya mengkombinasikan berbagai macam bahan atau metode-metode untuk melihat apakah saling menguatkan satu sama lain. Maka, kajian budaya sangat berpotensi memberikan peluang bagi suatu kajian yang baru dan menarik minat mahasiswa.Validitas (keabsahan) penelitian dalam <i>Cultural Studies</i> yang menuju ‘kebenaran’ (<i>truth</i>) maka yang dipakai adalah triangulation.</span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Cultural studies</span></i><span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"> tidak memberikan strategi bagaimana menyelesaikan masalah, tetapi lebih memberi perhatian kepada munculnya suatu masalah karena tidak disadarinya berbagai kepentingan yang dikonstruksikan dalam kebudayaan. Karena itu tugas <i style="mso-bidi-font-style: normal;">cultural studies</i> adalah mengungkapkan berbagai kepentingan tersebut dengan memberi fokus kepada beberapa masalah seperti peranan kekuasaan dalam kebudayaan, persoalan kebudayaan tinggi dan rendah dalam kebudayaan, depolitisasi atau politisasi pengertian keudayaan, serta kedudukan gender dan seksualitas dalam kebudayaan. Kecenderungan-kecenderungan seperti ini berjalan parallel dengan perkembangan yang terjadi dalam post-modernisme, yang ingin memeriksa kembali ideologisasi kepentingan tertentu melalui ilmu pengetahuan dan paham-paham kebudayaan dalam modernisme.</span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">Dalam mencapai tujuannya, kajian budaya membutuhkan sebuah teori yang bisa menganalisis kasus-kasus yang terjadi dengan metodelogi “khas” kajian budaya, disinilah peran teori kritis dalam kajian budaya, bahkan teori kritis menjadi teori utama dikarenakan adanya kesamaan tujuan yang ingin dicapai oleh teori kritis maupun kajian budaya, yakni mengungkap kondisi yang sebenarnya dibalik suatu keadaan “aman” dan “nyaman” yang teramati secara empirik, yang ternyata penuh dengan realitas semu.<span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;"></span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-63355012019376478122011-08-09T08:59:00.004+08:002011-08-09T12:03:39.498+08:00Filsafat Wedanta<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Filsafat Wedanta</span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Philosophia, </i>yang terdiri dari kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">philos</i>, yang berarti cinta atau suka, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">shopia</i> yang berarti bijaksana. Dengan demikian,secara etimologis, filsafat memberikan pengertian cinta kebijaksanaan (Praja, S, 2003:1-2). Secara garis besar perkembangan filsafat di dunia dibagi menjadi 2 kubu, yakni filsafat yang mengacu ke timur (Asia) dan filsafat yang mengacu pada barat (Eropa).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari kedua kubu filsafat tersebut, yang pertama berkembang adalah filsafat yang berasal dari timur. Filsafat timur sendiri sebenarnya terdiri dari tiga cabang yang didasarkan pada periodeisasi dan wilayahnya, yaitu filsafat India, filsafat Cina, dan filsafat Arab. Filsafat India mengarah pada Hinduisme dan Budhaisme, filsafat Cina mengarah kepada Taoisme dan Confusianisme, sedangkan filsafat Arab, tentu saja mengarah kepada Islam. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengacu pada periodeisasi filsafat timur, filsafat yang berkembang pertama kalinya adalah aliran filsafat India yang mengarah kepada Hinduisme dan Budhaisme. Perkembangan filsafat India sendiri dapat dibagi menjadi 4 zaman yakni:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Prasejarah</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Weda</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Weda Purba</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Brahmana</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Upanisad</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Budha</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zaman Purana</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada zaman Weda, filsafat India mengalami awal perkembangan yang sangat pesat. Pada masa ini, muncullah weda, yang bisa dibagi menjadi 4 bagian (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">samhita</i>), yakni:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rg Weda (nyanyian pujaan-pujaan)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sama Weda (mantra yadnya)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yajur Weda (rumusan upacara-upacara korban)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Atharwa Weda (mantra-mantra mistik)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada masa ini pula dilahirkan 3 kitab suci yang pada nantinya berperan penting dalam agama Hindu. Kitab itu antara lain, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahmana</i>, kitab yang berisi tentang spekulasi tentang kurban dan kedudukan pendeta-pendeta. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Aranyaka</i>, kitab yang lebih menekankan pada naskah-naskah esoteris yang merupakan hasil refleksi dari kaum <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wanaprastha</i>, kitab ini lebih menekankan pada arti batiniah dan simbolis dari kurban. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> merupakan kelanjutan dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Aranyaka</i>. Seringkali <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> dikatakan penutup dari Weda, baik secara terminologis maupun kronologis. Itu sebabnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> seringkali disebut dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Wedanta</i>. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode dalam Upanishad adalah introspektif, dengan titik tolak pengalaman berpikir manusia dan fakta kesadaran manusia. Tema pokok Upanishad adalah hakekat keakuan dan hubungannya dengan kesadaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tuhan, dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> dilukiskan sebagai penguasa batin yang tak dapat mati atau sebagai benang yang melewati segala benda dan mengikat mereka bersama. Dialah kebenaran sentral dari eksistensi bernyawa dan tidak bernyawa, dan karenannya dia tidak hanya transenden tapi juga imanen. Daialah pencipta dunia, tetapi ia memunculkan dunia itu dari dirinya sendiri sebagai laba-laba yang membuat jaringan sarangnya (http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_filsafat/Bab_2.pdf).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada masa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i> ini, akhirnya filsafat India dapat dibagi menjadi 2, yaitu kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nastika</i>, kelompok yang tidak mengakui otoritas Weda sebagai sumber tertinggi, dan kelompok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">astika</i>, yang memiliki 6 ajaran filsafat yang disebut dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sad Dharsana</i>. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sad Dharsana</i> inilah yang kemudian menjadi inti perkembangan filsafat India pada zaman Weda.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara etimologis, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dharsana</i> berasal dari akar kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">drś</i> yang bermakna "melihat", menjadi kata <i>dharśana</i> yang berarti "penglihatan" atau "pandangan". Dalam ajaran filsafat </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hindu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dharśana</i> berarti pandangan tentang kebenaran. Jadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sad Dharśana</i> berarti Enam pandangan tentang kebenaran, yang mana merupakan dasar dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_Hindu" title="Filsafat
Hindu"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Filsafat Hindu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/adwaita"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">http://id.wikipedia.org/wiki/adwaita</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> wedanta)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; tab-stops: 207.7pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pokok-pokok ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sad Dharśana</i>, terdiri dari:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saṁkhya</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran ini dibangun oleh Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=K%C4%81pila&action=edit&redlink=1" title="Kāpila (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kāpila</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, beliau yang menulis </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sa%E1%B9%81khyas%C5%ABtra&action=edit&redlink=1" title="Saṁkhyasūtra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saṁkhyasūtra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Di dalam sastra </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bhagavatapur%C4%81na&action=edit&redlink=1" title="Bhagavatapurāna (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bhagavatapurāna</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> disebutkan nama Maharsi Kāpila, putra Devahuti sebagai pembangun ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> yang bersifat <i>theistic</i>. Karya sastra mengenai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> yang kini dapat diwarisi adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sa%E1%B9%81khyakarika&action=edit&redlink=1" title="Saṁkhyakarika (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saṁkhyakarika</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang di tulis oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%C4%AA%C5%9Bvarak%E1%B9%9B%E1%B9%A3%E1%B9%87a&action=edit&redlink=1" title="Īśvarakṛṣṇa (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Īśvarakṛṣṇa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> ini sudah sangat tua umurnya, dibuktikan dengan termuatanya ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> dalam sastra-sastra </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sruti" title="Sruti"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Śruti</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Smrti" title="Smrti"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Smrti</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Itihasa" title="Itihasa"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Itihasa</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Purana" title="Purana"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Purana</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> berarti: pemantulan, yaitu pemantulan filsafati. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Saṁkhya</i> bersifat realistis karena didalamnya mengakui realitas dunia ini yang bebas dari roh. Disebut dualistis karena terdapat dua realitas yang saling bertentangan tetapi bisa berpadu, yaitu </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Purusa" title="Purusa"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">purusa</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prakrti&action=edit&redlink=1" title="Prakrti (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">prakrti</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yoga</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Yoga</i> dibangun oleh Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Patanjali" title="Patanjali"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Patanjali</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat Hindu. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yoga</i> merupakan ilmu yang bersifat praktis dari ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Weda</i>. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Yoga</i> berakar dari kata <i>Yuj</i> yang berarti berhubungan, yaitu bertemunya roh individu (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Atman" title="Atman"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">atman</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">/purusa</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">) dengan roh universal (</span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paramatman&action=edit&redlink=1" title="Paramatman (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Paramatman</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">/Mahapurusa</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">). Maharsi Patanjali mengartikan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yoga</i> sebagai <i>Cittavrttinirodha</i> yaitu penghentian gerak pikiran.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kitab </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yogasutra&action=edit&redlink=1" title="Yogasutra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yogasutra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yang terbagi atas empat bagian dan secara keseluruhan mengandung 194 sutra. Bagian pertama disebut: <i>Samadhipada</i>, sedangkan bagian kedua disebut: <i>Sadhanapada</i>, bagian ketiga disebut: <i>Vibhutipada</i>, dan yang terakhir disebut: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kailvalyapada</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mimamsa" title="Mimamsa"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Mimamsa</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran Mimamsa didirikan oleh Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaimini&action=edit&redlink=1" title="Jaimini (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jaimini</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, disebut juga dengan nama lain <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Purwa Mimamsa</i>. Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mimamsa</i> berarti penyelidikan. Penyelidikan sistematis terhadap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Weda</i>. Mimamsa secara khusus melakukan pengkajian pada bagian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Weda</i>: </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Brahmana" title="Brahmana"><i><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Brahmana</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalpasutra&action=edit&redlink=1" title="Kalpasutra (halaman belum tersedia)"><i><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalpasutra</span></i></a><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sumber ajaran ini tertuang dalam<i> </i></span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaiminiyasutra&action=edit&redlink=1" title="Jaiminiyasutra (halaman belum tersedia)"><i><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jaiminiyasutra</span></i></a><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kitab ini terdiri atas 12<i> Adhyaya </i>(bab) yang terbagi kedalam<i> </i>60</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada atau bagian, yang isinya adalah aturan tata upacara menurut <i>Weda.</i></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nyaya" title="Nyaya"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Nyaya</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nyaya</i> bersumber pada </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nyayasutra&action=edit&redlink=1" title="Nyayasutra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nyayasutra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ditulis oleh Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gotama&action=edit&redlink=1" title="Gotama (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aksapada Gautama</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yang juga dikenal dengan nama Aksapada dan dirghatapas, pada abad 4 s.m. nyanya darsana secara umum juga dikenal sebagai tarka vada atau diskusi dan perdebatan tentang suatu darsana atau pandangan filsafat; karena nyanya mengandung tarka-vidya (ilmu perdebatan) dan vada-vidya (ilmu diskusi). Objek utama dalam nyanya adalah perdebatan bahwa parameswara merupakan pencipta alam semesta. Nyanya menegakkan keberadaan isvara dengan cara penyimpulan, sehingga dikatakan bahwa nyanya darsana merupakan sebuah sastra yang merupakan alat utama untuk meyakini sesuatu objek dengan penyimpulan yang tidak dapat dihindari. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam penyimpulan kebenaran itu, nyanya darsana mendiskusikan melalui bantuan 4 cara pengamatan, yakni:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pratyaksa pramana atau pengamatan langsung</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anumana pramanan atau melalui penyimpulan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Upamana pramana atau melalui perbandingan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sabda pramana atau melalui penyaksian</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vaisiseka" title="Vaisiseka"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Vaisesika</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">System filsafat vaisesika mengambil nama dari kata visesa yang artinya kekhususan, yang merupakan cirri pembeda dari benda-benda. Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vaisesika</i> dipelopori oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maharsi_Kanada" title="Maharsi
Kanada"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maharsi Kanada</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yang menyusun </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vaisisekasutra&action=edit&redlink=1" title="Vaisisekasutra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Vaisesika-sutra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Inti dari ajaran ini adalah padartha. Padartha secara harfiah berarti arti dari sebuah kata, tetapi disini padartha adalah suatu permasalahan benda dalam filsafat. Padartha merupakan suatu objek yang dapat dipikirkan (artha) dan diberi nama (pada). Semua hal yang ada, dapat dinamai dan di amati, yaitu semua objek pengalaman adalah padartha. Benda-benda majemuk saling tergantung, sedangkan benda-benda sederhana sifatnya abadi dan bebas. Dalam vaisesika sutra, terdapat 6 buah padartha.:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dravya, yakni benda-benda atau substansi yang berjumlah 9 substansi, yaitu tanah (prthivi), air (apah), api (teja), udara (vayu), ether (akasa), waktu (kala), ruang (dis), roh (jiva), dan pikiran (manas.)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Guna atau sifat-sifat jumlahnya 24, yaitu rupa atau warna, rasa, gandha (bau), sparsa (sentuhan), samkhya (jumlah), parimana (ukuran), prthaktva (keanekaragaman), samyoga (persekutuan), vibhaga (keterpisahan), paratva (keterpencilan), aparatva (kedekatan), gurutva (bobot), dravatva (keenceran), sneha (kekentalan), sabda (suara), buddhi (pemahaman/pengetahuan), sukha (kesenangan), dukha (penderitaan), iccha (kehendak), dvesa (kebencian), prayatna (usaha), dharma (kebajikan), adharma (kekurangan), samskara (sifat pembiakan sendiri.)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karma atau kegiatan yang terkandung dalam gerakan jenisnya ada 5 buah, utksepana (gerakan ke atas), avaksepana (gerakan ke bawah), a-kuncana (gerakan membengkok), prasarana (gerakan mengembang), gamana (gerakan menjauh atau mendekat).</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Samaya bersifat umum menyangkut 2 permasalahan, yaitu sifat umum lebih tinggi dan lebih rendah; jenis kelamin dan spesies.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Visesa atau kekhususan yang merupakan milik 9 substansi abadi dari dravya, yang kesemuanya memiliki perbedaan akhir yang kekal, yang membedakan yang satu dengan yang lainnya. Inilah yang menyebutkan system darsana ini disebut dengan vaisesika darsana.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Samavaya, keterpaduan satu jenis, yakni keterpaduan antara substansi dengan sifatnya, antara jenis kelamin atau spesies dengan pribadinya, antara sesuatu objek dengan pemikiran umum yang berhubungan dengannnya dan yang dipikirkan menjadi satu kesatuan nyata. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meskipun sebagai sistem filsafat pada awalnya berdiri sendiri, namun dalam perkembangannya ajaran ini menjadi satu dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nyaya</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vedanta" title="Vedanta"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Wedanta</span></i></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vedanta</i>, sering juga disebut dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Uttara Mimamsa</i> yaitu penyelidikan yang kedua, karena ajaran ini mengkaji bagian <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Weda</i>, yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i>. Kata Vedanta berakar kata dari <i>Vedasya</i> dan <i>Antah</i> yang berarti akhir dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Weda</i>. Sumber ajaran ini adalah kitab <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Vedantasutra</i> atau dikenal juga dengan nama </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Brahmasutra&action=edit&redlink=1" title="Brahmasutra (halaman belum tersedia)"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Brahmasutra</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Pelopor ajaran ini adalah Maharsi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vyasa" title="Vyasa"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Vyasa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, atau dikenal juga dengan nama </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Badarayana&action=edit&redlink=1" title="Badarayana (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Badarayana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> atau </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Krishna_Dwipayana&action=edit&redlink=1" title="Krishna Dwipayana (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Krishna Dwipayana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/adwaita"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">http://id.wikipedia.org/wiki/adwaita</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> wedanta)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada banyak system yang berkembang dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Wedanta</i>, yang bersifat realis, pluralis, monoistis dan idealis. Kesemua system itu menerima <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> sebagai realitas tertinggi. Adapun beberapa bagian dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Wedanta</i>:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sankara</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, adalah system nondualistis, menurut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sankara</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Atman</i> sama dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>, yakni esensi subjektivitas yang bersatu dengan esensi dunia. Dunia seluruhnya tergantung pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>, tetapi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> tidak tergantung pada dunia. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> adalah dasar seluruh pengalaman, ia tidak sama dengan dunia, tidak berbeda dengan dunia, tidak empiris, tidak objektif, bukan tidak ada, sangat berbeda dari yang lain. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Moksa</i> atau pembebasan diri dicapai dengan praktek devosi dan mewudjudkan nilai-nilai etis. Ini dicapai selama orang hidup.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ramanuja</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, menekankan perbedaan dalam non dualisme <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sankara</i>. Dunia Diri, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> itu riil, tapi dunia dan diri tergantung pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>. Diri memiliki eksistemsi abadi, dunia atau materi diri dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> membentuk satu kesatuan, tetapi diri dan dunia hanya sebagai tubuh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>. Diluar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> tidak ada apa-apa. Itu sebabnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ramanuja</i> disebut nondualisme dengan perbedaan yakni <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> memiliki dua bentuk, diri dan materi.setinggi apaun manusia merealisasikan diri, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> masih lebih tinggi. Manusia harus selalu menghormati <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>, itulah sebabnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ramanuja</i> menekankan aspek kebaktian pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Madhava</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, aliran yang mengajarkan bahwa dunia dan diri adalah realitas yang independen. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> merupakan eksistensi yang abadi, tapi dunia dan diri bergantung pada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pasupata</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sakti</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pancarata</i>, ketiganya merupakan sekte yang berlawanan dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Weda</i>. Dalam sistem pancarata, Wisnu sama dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i>, tapi atribut-atributnya tak dapat menampakakan diri tanpa sakti yang dinamakan laksmi. Sakti ini memiliki aspek yaitu aktivitas dan menjadi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">activity and becoming</i>). </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bila sakti itu aktif, keenam atribut Wisnu memanifestasikan diri dalam pengetahuan, ke-Tuhanan, kemampuan, kekuatan, keperkasaan, dan kemuliaan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam sistem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pasupata</i> (siwa). Siwa, sama dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Brahman</i> dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Upanishad</i>. Hakekatnya adalah “aku murni”, tanpa atribut, tanpa keterangan, kesadaran murni (</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_filsafat/Bab_2.pdf).</span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-39649206370495855632011-08-09T08:57:00.001+08:002011-08-09T12:04:42.728+08:00FilsafatTentangManusia<div style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">FilsafatTentangManusia</span></b></div><div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia adalah makhluk yang bertanya, dalamhalinimanusiasebagaimakhluk yang mempertanyakandirinyasendiridankeberadaannya.Dalamhalinimanusiamulaitahukeberadaannyadanmenyadaribahwadirinyaadalahpenanya.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia terdiri dari jiwa dan tubuh, yang keduanya dapat berdiri sendiri-sendiri.Jiwa berada dalam tubuh seperti terkurung dalam penjara dan hanya kematian yang dapat melepaskan belenggu tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuankefilsafatanmanusiadiatasmenitikberatkanpadadayanya, manusiasebagai idea, yaitusebagaimanusia yang takbertubuh.Itulahjiwa, yang dibedakanantarajiwasebagaikekuatanhidup (psuke)danjiwasebagaikekuatanakal (nous, dianoia, psukelogike).Jiwasebagaikekuatanhidupberadadalamdarahdantidakdapatbinasa.Jiwa yang bersifatakaliayau nous lebihtinggitingkatannyakarenamerupakanjiwa yang bersifatkekaldanketuhanan.Sebelummanusiadilahirkanjiwainisudahadajiwainitidakdapatbinasa.Iamemasukitubuhdariluar. Di dalamtubuhjiwaitudipenjara.Karenaituhidup di duniainiadalahkejahatan.Kematianmerupakanwujudsuatukebebasan, dimanamanusia orang dibangkitkankepadahidup yang sejatidankepadakebebasan.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hakikatpemikiranparafilsuftentangmanusiapadaumumnyamengacaukepadahakikatmanusiaitusendiri.Menurut Kierkegaard, pertama-tama yang pentingbagimanusiaadalahkeadaannyasendiriataueksistensinyasendiri. Akan tetapieksistensimanusiabukanlahsuatu “ada” melainkansuatu “menjadi”, yang mengandung di dalamnyasuatuperpindahan, yaituperpindahandari “kemungkinan” ke “kenyataan”. Eksistensimanusiaadalahsuatueksistensi yang dipilihdalamkebebasan.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Demikianlahjelas, bahwabereksistensiberarti :Beranimengambilkeputusan yang menentukanhidup. Tiapeksistensimemilikicirinyasendiri yang khas. Kierkegaard membedakanadanya 3 bentukeksistensi, yaitu :bentukesteti, bentuketisdanbentukreligius.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.BeberapaPahamTentangManusia</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pandangantentangmanusia di dalampemikiranfilsafatberkisarpadaempatkelompokbesar, yaitu :</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Materialisme</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">MaterialismetelahdiawalisejakfilsafatYunaniyaknisejakmunculnyafilsufalamYunani, kemudiankaumStoadanEpikurisme.Pahaminimulaimemuncakpadaabad ke-19 di Eropa.Materialismeekstrimmemandangbahwamanusiaterdiridarimateribelaka.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seorang tokoh filsafat alam (Anaximandros) memberikan pandangan tentang manusia. Anaximandros mengatakan tidak mungkin manusia pertama timbul dari air dalam rupa anak bayi. Anaximandros beranggapan bahwa manusia-manusia pertama tubuh di dalam badan seekor ikan, kemudian bilamana manusia-manusia pertama mampu memelihara hidupnya sendiri, mereka dilemparkan di atas daratan. Ia mendasari anggapannya atas observasi (walaupun tidak tepat) pada seekor ikan hiu (gaelus levis) di laut Yunani.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pandangan Lemettrie (1709-1751) sebagai pelopor materialisme menyebutkan bahwa manusia tidak lain adalah binatang, binatang tak berjiwa, material belaka, jadi manusia pun material belaka. Kesimpulannya : bahan bergerak sendiri, adapun yang disebut orang sebagai pikiran itupun merupakan sifat material, terutama kerja atau tindakan otak. Dalam gerak-geriknya manusia itu sungguh-sungguh seperti mesin. Materialisme ini dalam antropologia disebut materialisme ekstrim, karena aliran ini mengingkari kerohanian dalam bentuk apapun juga, malahan mengingkari adanya pendorong hidup.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Idealisme</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebalikan dari meterialisme adalah idealisme. Dalam pandangan ini semuanya membedakan manusia dari binatang ; bukanlah manusia itu material belaka. Meskipun diakui juga, bahwa manusia ada samanya juga dengan binatang jadi manusia pun mempunyai kebinatangan tetapi dalam pada itu adalah bedanya yang mengkhususkan dia, yang sama sekali melainkan dia dari binatang. </span><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelainan ini bukanlah perbedaan tingkatan saja, melainkan mengenai jenisnya istimewa: kemanusiaannya.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam idealisme terdapat beberapa corak, yaitu : idealisme etis, idealisme estetik ; dan idealisme hegel.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.Rasionalisme-Irrasionalisme</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pelopor rasionalisme adalah Rene Descartes yang menyatakan bahwa manusia terdiri dari jasmaninya dengan keluasannya (extensio) serta budidan kesadarannya. </span><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan yang dimaksud dengan pandangan manusia yang irrasionalistis ialah pandangan-pandangan :</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.Yang mengingkariadanyarasio;</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.Yang kurangmenggunakanrasiowalaupuntidakmengingkarinya</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.Terutamapandangan yang mencobamendekatimanusiadarilainpihakserta, kalaudapatdarikeseluruhanpribadinya.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Teranglahbahwapenggolonganfilsafatmanusiadalamrasionalisme-irrasionalismebukanlahpenggolongannya yang lain sekalidaripenggolongan :idealisme-materialisme : inihanyapandangandarisudut lain. Dengandemikiansemuaaliranmaterialismeharusdimasukkankedalamaliranirrasionalisme.</span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-40500117712638084002011-08-09T08:55:00.003+08:002011-08-09T12:04:58.335+08:00Karakter Akademik Kajian Budaya<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karakter Akademik Kajian Budaya</span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kajian budaya sebagai suatu disiplin ilmu (akademik) yang mulai berkembang di wilayah Barat (1960-an), seperti Inggris, Amerika, Eropa (kontinental), dan Australia mendasarkan suatu pengetahuan yang disesuaikan dengan konteks keadaan dan kondisi etnografi serta kebudayaan mereka.Pada tahap kelanjutannya di era awal abad 21 kajian budaya dipakai di wilayah Timur untuk meneliti dan menelaah konteks sosial di tempat-tempat yang jarang disentuh para praktisi kajian budaya Barat, antara lain Afrika, Asia, atau Amerika Latin.Secara institusional, kajian budaya menelurkan berbagai karya berupa buku-buku, jurnal, diktat, matakuliah bahkan jurusan di universitas-universitas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Barker, inti kajian budaya bisa dipahami sebagai kajian tentang budaya sebagai praktik-praktik pemaknaan dari representasi (Barker, 2000: 10). Teori budaya marxis yang menggali kebudayaan sebagai wilayah ideologi yang lebih banyak dijelaskan pada aliran wacana (<i>discourse</i>) dan praktik budaya seperti layaknya media berupa teks-teks (sosial, ekonomi, politik).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Chris Barker (2000) mengakui bahwa kajian budaya tidak memiliki titik acuan yang tunggal.Selain itu, kajian budaya memang terlahir dari indung alam pemikiran strukturalis/pascastrukturalis yang multidisipliner dan teori kritis multidisipliner, terutama di Inggris dan Eropa kontinental. Artinya kajian budaya mengkomposisikan berbagai kajian teoritis disiplin ilmu lain yang dikembangkan secara lebih longgar sehingga mencakup potongan-potongan model dari teori yang sudah ada dari para pemikir strukturalis/pascastrukturalis. Sedangkan teori sosial kritis sebenarnya sudah mendahului tradisi disiplin “kajian budaya” melalui kritik ideologinya yang dikembangkan Madzhab Frankfurt.Sebuah kritik yang dimaknai dari pandangan Kantian, Hegelian, Marxian, dan Freudian.Sehubungan dengan karakter akademis, pandangan lain dari Ben Agger (2003) membedakan kajian budaya sebagai gerakan teoritis, dan kajian budaya sebagai mode analisis dan kritik budaya ateoritis yang tidak berasal dari poyek teori sosial kritis, yaitu kritik ideologi (Agger, 2003).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Komposisi teoritis yang diajukan sebagai karakter akademis dalam kajian budaya mengekspresikan temuan-temuan baru dalam hal metodologi terhadap cara pemaknaan sebuah praktik-praktik kebudayaan yang lebih koheren, komprehensif, polivocality (banyak suara) dan menegasikan keobjektifan suatu klaim pengetahuan maupun bahasa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karakter akademis kajian budaya memang sangat terkait dengan persoalan metodologi.Penteorisasian tidak hanya merujuk pada satu wacana disiplin tunggal namun banyak disiplin, maka ini pun yang disebut sebagai ciri khas kajian budaya dengan istilah polivocality. Senada dengan yang disampaikan oleh Paula Sakko (2003), kajian budaya mengambil bentuk kajian yang dicirikan dengan topik <i>lived experience</i> (pengalaman yang hidup), <i>discourse</i> (wacana), <i>text</i> (teks) dan <i>social context</i> (konteks sosial). Jadi, metodologi dalam kajian budaya ini tersusun atas wacana, pengalaman hidup, teks, dan konteks sosial dengan menggunakan analisis yang luas mengenai interaksi antara ‘yang hidup’, yang dimediasi, keberyakinan (agama), etnik, tergenderkan, serta adanya dimensi ekonomi dan politik dalam dunia jaman sekarang (modern/kapitalis).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi Saukko, hal yang paling fundamental dalam “kajian budaya”, pertama, ketertarikan dalam budaya yang secara radikal berbeda dari budaya yang ada (<i>high culture to low culture/popular</i>), kedua, analisis dengan kritis budaya yang menjadi bagian integral dari pertarungan dan budaya (teks dan konteks sosial). Hal yang harus dipenuhi dalam memandang konteks sosial adalah sensitifitas pada konteks sosial dan kepedulian pada kesejarahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan yang menjadi bagian terpenting dari metodologi kajian budaya dan dianggap <i>good/valid research</i> adalah <i>truthfulness</i>, <i>self-reflexivity</i>, <i>polivocality</i>. Dan, menerapkan sebuah validitas dekonstruktif yang biasa digunakan oleh peneliti pascastrukturalis, yaitu <i>postmodern excess</i> (Baudrillard), <i>genealogical historicity</i> (Foucalt), dan <i>deconstructive critique</i> (Derrida). Pada kerangka bagan yang dibuat Saukko dalam bukunya itu, <i>Truthfullness</i> digambarkan dengan paradigma; ontologi, epistemologi, metapora, tujuan penelitian dan politik yang disandingkan dengan model <i>triangulasi</i>, <i>prism</i>, <i>material semiotic</i> dan <i>dialogue</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Self-reflexivity</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> ditempatkan pada jalur seperti yang digunakan teori sosial kritis yang dilandaskan pada kritik ideologi dan peran atas basis kesadaran yang merepresentasikan ruang dialog dan wacana saling bertemu, mempengaruhi, mengaitkan berbagai kepentingan, pola kekuasaan serta konteks sosial dan sejarahnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Polivocality</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> menyematkan berbagai pandangan yang berbeda (atau suara) dengan cakupan teori-teori yang saling mengisi dan dengan mudah dapat didukung satu sama lain, meski ini membutuhkan ketelitian dalam mengkombinasikan pandangan-pandangan lain agar memberikan kesesuaian bagi karekater akademis Kajian budaya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Paradigma yang digunakan mengambil model triangulasi yang berupaya mengkombinasikan berbagai macam bahan atau metode-metode untuk melihat apakah saling menguatkan satu sama lain. Maka, kajian budaya sangat berpotensi memberikan peluang bagi suatu kajian yang baru dan menarik minat mahasiswa.Validitas (keabsahan) penelitian dalam <i>Cultural Studies</i> yang menuju ‘kebenaran’ (<i>truth</i>) maka yang dipakai adalah triangulation.</span></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 0in; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; mso-yfti-tbllook: 1184;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 82.5pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Paradigms</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 69.0pt;" valign="top" width="92"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ontology</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 95.25pt;" valign="top" width="127"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Epistemology</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 70.5pt;" valign="top" width="94"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metaphor</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 75.0pt;" valign="top" width="100"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Goal of Research</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 69.75pt;" valign="top" width="93"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Politics</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 82.5pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Triangulation </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 69.0pt;" valign="top" width="92"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fixed reality</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 95.25pt;" valign="top" width="127"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Reflect reality</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 70.5pt;" valign="top" width="94"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Magnifying glass</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 75.0pt;" valign="top" width="100"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Truth</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 69.75pt;" valign="top" width="93"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bias</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 82.5pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Prisms </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 69.0pt;" valign="top" width="92"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fluid reality</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 95.25pt;" valign="top" width="127"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Social construction of reality</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 70.5pt;" valign="top" width="94"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Prism refracting vision</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 75.0pt;" valign="top" width="100"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Conveying multiple realities</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 69.75pt;" valign="top" width="93"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pluralist science and society</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;"> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 82.5pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Material semiotic</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 69.0pt;" valign="top" width="92"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Interactive reality</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 95.25pt;" valign="top" width="127"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Material/semiotic construction of reality</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 70.5pt;" valign="top" width="94"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Prism diffracting light</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 75.0pt;" valign="top" width="100"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Creating egalitarian realities</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 69.75pt;" valign="top" width="93"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Egalitarian and science society</span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 82.5pt;" valign="top" width="110"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dialogue</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 69.0pt;" valign="top" width="92"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Interactive reality</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 95.25pt;" valign="top" width="127"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Material/semiotic construction of reality</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 70.5pt;" valign="top" width="94"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dialogue</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 75.0pt;" valign="top" width="100"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dialoges between multirealities</span></div></td> <td style="border: inset 1.0pt; mso-border-alt: inset windowtext .75pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 69.75pt;" valign="top" width="93"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Egalitarian and pluralist science and society</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain itu, dalam makalah Melani Budianta, metode kajian budaya seringkali disebut metode multidisipliner, lintas-, trans-, atau anti-disiplin (Grossberg:2). Jannet Wolff mengemukakan sejumlah masalah metode interdisipliner kajian budaya yang mengkritik kebiasaan memakai karya seni dalam studi-studi non-seni (sosiologi, sejarah, politik dasn seterusnya) yang memperlakukan karya tersebut sebagai fakta (mengutip bagian-bagian dari isi) tanpa “menghargai” fungsi karya seni tersebut sebagai karya seni. Karena pemakaian teori yang eklektik dan pendekatan yang berbeda-beda setiap kajian budaya membuat model dan perangkat analisisnya masing-masing tergantung topik permasalahan yang digarapnya (Wolff, 1992; 706-717).</span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-49123671308874062702011-08-09T08:53:00.001+08:002011-08-09T12:05:06.666+08:00Definisi Konsep Budaya dalam Kajian Budaya (Cultural Studies)<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Definisi Konsep Budaya dalam Kajian Budaya (<i>Cultural Studies</i>)</span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kajian disiplin ilmu lain telah terlebih dahulu mendefinisikan istilah budaya (<i>culture</i>) yang dimasukkan ke dalam konsep masing-masing disiplin humaniora dan sosial, seperti antropologi, sosiologi, politik, ekonomi dan seterusnya. Koentjaraningrat memberikan definisi budaya sebagai sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 1990: 180).Dan, James Spradley nampaknya hampir sependapat dengan Koentjaraningrat.Ia mengatakan budaya merupakan sistem pengetahuan yang diperoleh manusia melalui proses belajar, yang kemudian mereka gunakan untuk menginterpretasikan dunia sekelilingnya, sekaligus untuk menyusun strategi perilaku dalam menghadapi dunia sekitar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lebih khusus, dalam terminologi disiplin Kajian Budaya (<i>Cultural Studies</i>) menyajikan bentuk kritis atas definisi budaya yang mengarah pada “<i>the complex everyday world we all encounter and through which all move</i>” (Edgar, 1999: 102). Budaya secara luas adalah proses kehidupan sehari-hari manusia dalam skala umum, mulai dari tindakan hingga cara berpikir, sebagaimana konsep budaya yang dijabarkan oleh Kluckhohn. Pengertian ini didukung juga oleh Clifford Geertz, kebudayaan didefinisikan serangkaian aturan-aturan, resep-resep, rencana-rencana dan petunjuk-petunjuk yang digunakan manusia untuk mengatur tingkah lakunya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam kajian budaya atau <i>Cultural Studies</i> (CS), konsep budaya dapat dipahami seiring dengan perubahan perilaku dan struktur masyarakat di Eropa pada abad ke-19.Perubahan ini atas dampak dari pengaruh teknologi yang berkembang pesat.Istilah budaya sendiri merupakan kajian komprehensif dalam pengertiannya menganalisa suatu obyek kajian.Contohnya, selain ada antropologi budaya juga dikaji dalam studi Sosiologi, Sejarah, Etnografi, Kritik Sastra bahkan juga Sosiobiologi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fokus studi kajian budaya (CS) ini adalah pada aspek relasi budaya dan kekuasaan yang dapat dilihat dalam budaya pop. Di dalam tradisi Kajian Budaya di Inggris yang diwarisi oleh Raymonds Williams, Hoggarts, dan Stuart Hall, menilai konsep budaya atau <i>“culture”</i> (dalam bahasa Inggris) merpakan hal yang paling rumit diartikan sehingga bagi mereka konsep tersebut disebut sebuah alat bantu yang kurang lebih memiliki nilai guna.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Williams mendefinisikan konsep budaya menggunakan pendekatan universal, yaitu konsep budaya mengacu pada makna-makna bersama. Makna ini terpusat pada makna sehari-hari: nilai, benda-benda material/simbolis, norma. Kebudayaan adalah pengalaman dalam hidup sehari-hari: berbagai teks, praktik, dan makna semua orang dalam menjalani hidup mereka (Barker, 2005: 50-55). Kebudayaan yang didefinisikan oleh Williams lebih dekat ‘budaya’ sebagai keseluruhan cara hidup.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebab ia menganjurkan agar kebudayaan diselidiki dalam beberapa term. Pertama, institusi-institusi yang memproduksi kesenian dan kebudayaan.Kedua, formasi-formasi pendidikan, gerakan, dan faksi-faksi dalam produksi kebudayaan.Ketiga, bentuk-bentuk produksi, termasuk segala manifestasinya.Keempat, identifikasi dan bentuk-bentuk kebudayaan, termasuk kekhususan produk-produk kebudayaan, tujuan-tujuan estetisnya.Kelima, reproduksinya dalam perjalanan ruang dan waktu. Dan keenam, cara pengorganisasiannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika dibandingkan dengan pendapat John Storey, konsep budaya lebih diartikan sebagai secara politis ketimbang estetis. Dan Storey beranggapan ‘budaya’ yang dipakai dalam CS ini bukanlah konsep budaya seperti yang didefinisikan dalam kajian lain sebagai objek keadiluhungan estetis (‘seni tinggi’) atau sebuah proses perkembangan estetik, intelektual, dan spritual, melainkan budaya sebagai teks dan praktik hidup sehari-hari (Storey, 2007: 2). Dalam hal ini nampaknya Storey setuju dengan definisi ‘budaya’ menurut Raymonds Williams, lain halnya dengan Stuart Hall yang lebih menekankan ‘budaya’ pada ranah politik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">To say that two people belong to the same culture is to say that they interpret the world in roughly the same ways and can express themselves, their thoughts and feelings about the world, in ways which will be understood by each other. Thus culture depends on its participants interpreting meaningfully what is happening around them, and `making sense’ of the world, in broadly similar ways.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(Hall, 1997: 2)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dan, menurut Bennet istilah <i>culture</i> digunakan sebagai payung istilah (<i>umbrella term</i>) yang merujuk pada semua aktivitas dan praktek-praktek yang menghasilkan pemahaman (<i>sense</i>) atau makna (<i>meaning</i>). Baginya budaya berarti :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Kebiasaan dan ritual yang mengatur dan menetukan hubungan sosial kita berdasarkan kehidupan sehari-hari sebagaimana halnya dengan teks-teks tersebut-sastra, musik, televisi, dan film-dan melalui kebiasaan serta ritual tersebut dunia sosial dan natural ditampilkan kembali atau ditandai-dimaknai-dengan cara tertentu yang sesuai dengan konvensi tertentu.”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(Bennet 1980: 82-30)</span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-71578436992343222812011-08-03T12:21:00.001+08:002011-08-03T12:25:10.275+08:00Jalan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinwph9syMbBBpAlqUGXGizjEHoRAb42hx8E3JmTMX9lCAGwdBOfzm87sDKw9BY9Vk3_WaS7NgGP43SNOkBHrYWNyfqLDJy9fpBNxEGWZkWhaFQq78MnPRPHAbnzb6YbeGeXXcZw6PlsZM/s1600/13088790921953577649_300x230.20134228188.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinwph9syMbBBpAlqUGXGizjEHoRAb42hx8E3JmTMX9lCAGwdBOfzm87sDKw9BY9Vk3_WaS7NgGP43SNOkBHrYWNyfqLDJy9fpBNxEGWZkWhaFQq78MnPRPHAbnzb6YbeGeXXcZw6PlsZM/s1600/13088790921953577649_300x230.20134228188.jpg" /></a></div><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Menjelang ramadhan, seperti biasa jalanan banyak yang diperbaiki. Akan tetapi banyak pertanyaan yang sering mengemuka, mengapa jalan-jalan itu saja yang diperbaiki, mengapa jalan yang benyah latig didesa-desa tidak pernah diperbaiki, mengapa hanya bypass saja yang diperbaiki. Sebelum menjawab hal itu, terlebih dahulu kita harus mengetahui kategori-kategori jalan yang ada di Indonesia. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Panduan Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan No. 010/T/BNKT/1990 Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Pembinaan Jalan Kota </span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">: <u></u></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam rangka mewujudkan peranan penting jalan dalam mendorong perkembangan kehidupan bangsa, sesuai dengan U.U. no. 13/1980 Tentang Jalan, Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan yang menjurus ke arah profesionalisme dalam bidang pengelolaan jalan, baik di pusat maupun di daerah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Akhir-akhir ini, jaringan jalan di kota-kota besar di Indonesia telah dittandai dengan kemacetan - kemacetan lalu lintas. Selain akibat pertumbuhan lalu lintas yang pesat, kemacetan tersebut disebabkan oleh terbaurnya peranan arteri, kolektor dan lokal pada jalan yang seharusnya berperan sebagai jalan arteri dan sebaliknya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, perlu kiranya dilakukan pemantapan fungsi jaringan jalan kota. Panduan klasifikasi fungsi jalan ini diharapkan dapat membantu proses penetapan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan. Acuan utama panduan ini adalah Undang-Undang nomor 13 tahun 1980 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 1985 tentang Jalan. ruas-ruas jalan yang ditetapkan sesuai dengan fungsinya dapat dipakai sebagai pegangan dan petunjuk seperti untuk koordinasi dengan manajemen system transportasi dan tata guna lahan. Koordinasi tersebut dimaksudkan untuk dapat diterapkannya penggunaan jaringan jalan sesuai dengan fungsinya, sehingga system transportasi yang efisien disamping keselamatan lalu lintas dapat ditingkatkan/diwujudkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. MAKSUD DAN TUJUAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Buku panduan ini dimaksudkan untuk dapat memberikan arahan dan bimbingan dalam perencanaan jaringan jalan di wilayah perkotaan. Buku panduan ini diharapkan dapat memperjelas penentuan klasifikasi fungsi jalan, sehingga pelaksanaan tugas pembinaan dan perencanaan jaringan jalan di wilayah perkotaan dapat lebih terarah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. RUANG LINGKUP</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Buku panduan ini hanya membahas jaringan jalan di wilayah perkotaan yang terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sekunder. Pokok bahasan meliputi sistem jaringan jalan dan kriteria untuk fungsi ruas jalan. Dengan menggunakan kriteria dalam penetapan fungsi jalan pada buku panduan ini, klasifikasi fungsi jalan kota saat sekarang dan yang dituju dapat diformulasikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. PENGERTIAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jaringan jalan merupakan satu kesatuan sistem terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hirarki.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4.1. Sistem Jaringan Jalan Primer</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Sistem jaringan jalan primer disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata ruang dan struktur pengembangan wilayah tingkat nasional, yang menghubungkan simpul-simpul jasa distribusi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Jaringan jalan primer menghubungkan secara menerus kota jenjang kesatu, kota jenjang kedua, kota jenjang ketiga, dan kota jenjang dibawahnya sampai ke persil dalam satu satuan wilayah pengembangan. Jaringan jalan primer menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu antar satuan wilayah pengembangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Jaringan jalan primer tidak terputus walaupun memasuki kota. Jaringan jalan primer harus menghubungkan kawasan primer. Suatu ruas jalan primer dapat berakhir pada suatu kawasan primer. Kawasan yang mempunyai fungsi primer antara lain: industri skala regional, terminal barang/pergudangan, pelabuhan, bandar udara, pasar induk, pusat perdagangan skala regional/ grosir.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Jalan Arteri Primer adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang ke satu dengan kota jenjang ke satu yang terletak berdampingan atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e. Jalan Kolektor Primer adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">f. Jalan Lokal Primer adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan persil atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan persil atau menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga, kota jenjang ketiga dengan kota jenjang dibawahnya, kota jenjang ketiga dengan persil, atau kota dibawah jenjang ketiga sampai persil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">g. Yang dimaksud dengan kota jenjang kesatu ialah kota yang berperan melayani seluruh satuan wilayah pengembangannya, dengan kemampuan pelayanan jasa yang paling tinggi dalam satuan wilayah pengembangannya serta memiliki orientasi keluar wilayahnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">h. Yang dimaksud dengan kota jenjang kedua ialah kota yang berperan melayani sebagian dari satuan wilayah pengembangannya dengan kemampuan pelayanan jasa yang lebih rendah dari kota jenjang kesatu dalam satuan wilayah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pengembangannya dan terikat jangkauan jasa ke kota jenjang kedua serta memiliki orientasi ke kota jenjang kesatu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">i. Yang dimaksud dengan kota jenjang ketiga ialah kota yang berperan melayani sebagian dari satuan wilayah pengembangannya, dengan kemampuan pelayanan jasa yang lebih rendah dari kota jenjang kedua dalam satuan wilayah pengembangannya dan terikat jangkauan jasa ke kota jenjang kedua serta memiliki orientasi ke kota jenjang kedua dan ke kota jenjang kesatu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">j. Yang dimaksud dengan kota di bawah jenjang ketiga ialah kota yang berperan melayani sebagian dari satuan wilayah pengembangannya, dengan kemampuan pelayanan jasa yang lebih rendah dari kota jenjang ketiga dan terikat jangkauan serta orientasi yang mengikuti prinsip-prinsip di atas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">k. Kawasan adalah wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan lingkup pengamatan fungsi tertentu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Kawasan Primer adalah kawasan kota yang mempunyai fungsi primer. Fungsi primer (Fl) adalah fungsi kota dalam hubungannya dengan kedudukan kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan pelayanan kota, dan wilayah pengembangannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4.2. Sistem Jaringan Jalan Sekunder</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Sistem jaringan jalan sekunder disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata ruang kota yang menghubungkan kawasan-kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder ke satu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Jalan Arteri Sekunder menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Jalan Kolektor Sekunder menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Kawasan Sekunder adalah kawasan kota yang mempunyai fungsi sekunder.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fungsi sekunder sebuah kota dihubungkan dengan pelayanan terhadap warga kota itu sendiri yang lebih berorientasi ke dalam dan jangkauan lokal. Fungsi ini dapat mengandung fungsi yang terkait pada pelayanan jasa yang bersifat pertahanan keamanan yang selanjutnya disebut fungsi sekunder yang bersifat khusus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">g. Fungsi primer dan fungsi sekunder harus tersusun teratur dan tidak terbaurkan. Fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua dan seterusnya terikat dalam satu hubungan hirarki.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">h. Fungsi primer adalah fungsi kota dalam hubungannya dengan kedudukan kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan pelayanan kota, dan wilayah pengembangannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">i. Fungsi sekunder adalah fungsi kota dalam hubungannya dengan kedudukan kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan penduduk kota itu sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">j. Wilayah dimaksudkan sebagai kesatuan geografi beserta segenap unsur yang terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pengamatan administratif dan atau fungsional.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">k. Struktur kawasan kota dapat dibedakan berdasarkan besarnya penduduk kota yang bersangkutan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4.3. Kaitan antara Hirarki Jalan Dengan Sistem Jaringan Jalan Menurut Wewenang Pembinaan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menurut wewenang pembinaan jalan dikelompokkan menjadi jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan Kabupaten, Jalan Kotamadya dan Jalan Khusus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Jalan Nasional</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yang termasuk kelompok jalan nasional adalah jalan arteri primer, jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota propinsi, dan jalan lain yang mempunyai nilai strategis terhadap kepentingan nasional. Penetapan status suatu jalan sebagai jalan nasional dilakukan dengan Keputusan Menteri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Jalan Propinsi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yang termasuk kelompok jalan propinsi adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">i. Jalan kolektor primer yang menghubungkan lbukota Propinsi dengan Ibukota Kabupaten/Kotamadya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">ii. Jalan kolektor primer yang menghubungkan antar lbukota Kabupaten/Kotamadya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">iii. Jalan lain yang mempunyai kepentingan strategis terhadap kepentingan propinsi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">iv. Jalan dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang tidak termasuk jalan nasional. Penetapan status suatu jalan sebagai jalan propinsi dilakukan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri atas usul Pemerintah Daerah Tingkat I yang bersangkutan, dengan memperhatikan pendapat Menteri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Jalan Kabupaten</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yang termasuk kelompok jalan kabupaten adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">i. Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan propinsi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">ii. Jalan lokal primer</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">iii. Jalan sekunder dan jalan lain yang tidak termasuk dalam kelompok jalan nasional, jalan propinsi dan jalan kotamadya. Penetapan status suatu jalan sebagai jalan kabupaten dilakukan dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, atas usul Pemerintah Daerah Tingkat II yang bersangkutan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Jalan Kotamadya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yang termasuk kelompok jalan Kotamadya adalah jaringan jalan sekunder di dalam kotamadya. Penetapan status suatu ruas jalan arteri sekunder dan atau ruas jalan kolektor sekunder sebagai jalan kotamadya dilakukan dengan keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I atas usul Pemerintah Daerah Kotamadya yang bersangkutan. Penetapan status suatu ruas jalan lokal sekunder sebagai jalan Kotamadya dilakukan dengan Keputusan Walikotamadya Daerah Tingkat II yang bersangkutan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e. Jalan Khusus</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yang termasuk kelompok jalan khusus adalah jalan yang dibangun dan dipelihara oleh instansi/badan hukum/perorangan untuk melayani kepentingan masing-masing. Penetapan status suatu ruas jalan khusus dilakukan oleh instansi/badan hukum/perorangan yang memiliki ruas jalan khusus tersebut dengan memperhatikan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">f. Perubahan Status Jalan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Suatu ruas jalan dapat ditingkatkan statusnya menjadi lebih tinggi apabila dipenuhi persyaratan sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">i. Ruas jalan tersebut berperan penting dalam pelayanan terhadap wilayah/kawasan yang lebih luas dari wilayah/kawasan semula.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">ii Ruas jalan tersebut makin dibutuhkan masyarakat dalam rangka pengembangan sistem transportasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Suatu ruas jalan dapat diturunkan statusnya menjadi lebih rendah apabila terjadi hal-hal yang berlawanan dengan yang tersebut. di atas. Peralihan status suatu jalan dapat diusulkan oleh pembina jalan semula kepada pembina jalan dituju. Pembina jalan yang menerima usulan atau saran memberikan pendapatnya kepada pejabat yang menetapkan status semula. Penetapan status ruas jalan dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang menetapkan status baru dari ruas jalan yang bersangkutan, setelah mendengar pendapat pejabat yang menetapkan status semula.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5 KRITERIA YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM MENETAPKAN KLASIFIKASI FUNGSI JALAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kriteria ini dimaksudkan sebagai ciri-ciri umum yang diharapkan pada masing-masing fungsi jalan. Ciri-ciri ini dapat merupakan arahan fungsi jalan yang perlu dipenuhi/didekati.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5.1. Jalan Arteri Primer</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Jalan arteri primer dalam kota merupakan terusan jalan arteri primer luar kota.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Jalan arteri primer melalui atau menuju kawasan primer.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Jalan arteri primer dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60 km/jam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Lebar badan jalan arteri primer tidak kurang dari 8 meter</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e. Lalu lintas jarak jauh pada jalan arteri primer adalah lalu-lintas regional. Untuk itu, lalu lintas tersebut tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik, dan lalu lintas lokal, dari kegiatan lokal</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">f. Kendaraan angkutan barang berat dan kendaraan umum bus dapat diizinkan melalui jalan ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">g. Jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi secara efisien. Jarak antar jalan masuk/akes langsung tidak boleh lebih pendek dari 500 meter.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">h. Persimpangan pada jalan arteri primer diatur dengan pengaturan tertentu yang sesuai dengan volume lalu lintasnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">i. Jalan arteri primer mempunyai kapasitas yang lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">j. Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya lebih besar dari fungsi jalan yang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">k. Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan seharusnya tidak diizinkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu, marka, lampu pengatur lalu lintas, lampu penerangan jalan dan lain-lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">m. Jalur khusus seharusnya disediakan yang dapat digunakan untuk sepeda dan kendaraan lambat lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">n. Jalan arteri primer seharusnya dilengkapi dengan median.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5.2. Jalan Kolektor Primer</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Jalan kolektor primer dalam kota merupakan terusan jalan kolektor primer luar kota.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Jalan kolektor primer melalui atau menuju kawasan primer atau jalan arteri primer.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Jalan kolektor primer dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 40 (empat puluh) km per jam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Lebar badan jalan kolektor primer tidak kurang dari 7 (tujuh) meter</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e. Jumlah jalan masuk ke jalan kolektor primer dibatasi secara efisien. Jarak antar jalan masuk/akses langsung tidak boleh lebih pendek dari 400 meter.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">f. Kendaraan angkutan barang berat dan bus dapat diizinkan melalui jalan ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">g. Persimpangan pada jalan kolektor primer diatur dengan pengaturan tertentu yang sesuai dengan volume lalu lintasnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">h. Jalan kolektor primer mempunyai kapasitas yang sama atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">i. Lokasi parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan seharusnya tidak diizinkan pada jam sibuk.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">j. Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu, marka, lampu pengatur lalu lintas dan lampu penerangan jalan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">k. Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya lebih rendah dari jalan arteri primer.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">l. Dianjurkan tersedianya Jalur Khusus yang dapat digunakan untuk sepeda dan kendaraan lambat lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5.3. Jalan Lokal Primer</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Jalan lokal primer dalam kota merupakan terusan jalan lokal primer luar kota.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Jalan lokal primer melalui atau menuju kawasan primer atau jalan primer lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Jalan lokal primer dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 (dua puluh) km per jam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Kendaraan angkutan barang dan bus dapat diizinkan melalui jalan ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e. Lebar badan jalan lokal primer tidak kurang dari 6 (enam) meter.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">f. Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya paling rendah pada system primer</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5.4. Jalan Arteri Sekunder</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Jalan arteri sekunder menghubungkan :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">i. kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">ii. antar kawasan sekunder kesatu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">iii. kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">iv. jalan arteri/kolektor primer dengan kawasan sekunder kesatu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Jalan arteri sekunder dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 30 (tiga puluh) km per jam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Lebar badan jalan tidak kurang dari 8 (delapan) meter.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Lalu lintas cepat pada jalan arteri sekunder tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e. Akses langsung dibatasi tidak boleh lebih pendek dari 250 meter.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">f. Kendaraan angkutan barang ringan dan bus untuk pelayanan kota dapat diizinkan melalui jalan ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">g. Persimpangan pads jalan arteri sekunder diatur dengan pengaturan tertentu yang sesuai dengan volume lalu lintasnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">h. Jalan arteri sekunder mempunyai kapasitas same atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">i. Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan seharusnya tidak dizinkan pada jam sibuk.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">j. Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu, marka, lampu pengatur lalu lintas, lampu jalan dan lain-lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">k. Besarnya lala lintas harian rata-rata pada umumnya paling besar dari system sekunder yang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Dianjurkan tersedianya Jalur Khusus yang dapat digunakan untuk sepeda dan kendaraan lambat lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">m. Jarak selang dengan kelas jalan yang sejenis lebih besar dari jarak selang dengan kelas jalan yang lebih rendah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5.5. Jalan Kolektor Sekunder</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Jalan kolektor sekunder menghubungkan:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">i. enter kawasan sekunder kedua.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">ii. kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Jalan kolektor sekunder dirancang berdasarken keoepatan rencana paling rendah 20 (dua puluh) km per jam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Lebar badan jalan kolektor sekunder tidak kurang dari 7 (tujuh) meter.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Kendaraan angkutan barang berat tidak diizinkan melalui fungsi jalan ini di daerah pemukiman.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e. Lokasi parkir pads badan jalan-dibatasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">f. Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">g. Besarnya lalu lintas harian rata-rata pads umumnya lebih rendah dari sistem primer dan arteri sekunder.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5.8. Jalan Lokal Sekunder</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Jalan lokal sekunder menghubungkan:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">i. enter kawasan sekunder ketiga atau dibawahnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">ii. kawasan sekunder dengan perumahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Jalan lokal sekunder didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 10 (sepuluh) km per jam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Lebar badan jalan lokal sekunder tidak kurang dari 5 (lima) meter</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Kendaraan angkutan barang berat dan bus tidak diizinkan melalui fungsi jaIan ini di daerah pemukiman.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e. Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya paling rendah dibandingkan dengan fungsi jalan yang 'lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nah setelah baca penjelasan diatas, sudah jelas kan knapa jalan-jalan yang itu-itu (jalan utama) saja yang diperbaiki, </span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3173254331186185725.post-37118910129468799912011-07-31T00:25:00.001+08:002011-07-31T00:31:09.284+08:00Konflik itu suatu hal yang biasa, tujuannya yang harus luar biasa<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKzGx9kCrWS-vfcr14jdbMvfaWAvXC888NzoauEfVR2Sz3KhyphenhyphenG_tkuLgZ6QwZH3F5xTzy4P_uLgHwBq86tLmGhqRia0Y8UkX6p86nCz2fRG5ldb7k1TnBzA0zgB3xDWG3fE8Dzzdvi6Yg/s1600/cara-menangani-konflik-dalam-perusahaan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKzGx9kCrWS-vfcr14jdbMvfaWAvXC888NzoauEfVR2Sz3KhyphenhyphenG_tkuLgZ6QwZH3F5xTzy4P_uLgHwBq86tLmGhqRia0Y8UkX6p86nCz2fRG5ldb7k1TnBzA0zgB3xDWG3fE8Dzzdvi6Yg/s320/cara-menangani-konflik-dalam-perusahaan.jpg" width="320" /></a></div><span class="fullpost">Banyak orang yang terkaget-kaget melihat sebuah konflik yang terjadi belakangan ini di Bali. Kok bisa ya Bali yang dikatakan sebagai daerah surga terjadi bunuh-bunuhan antar sesamanya, sesama local boy lagi,... tak habis pikir. mungkin itulah yang ada dibenak sebagian besar orang, juga orang Bali sekalipun. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Apakah Bali sudah sedemikian berubahnya??? </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Apakah orang Bali sudah kehilangan jatidiri ke Baliannya???</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Konflik</span> berasal dari kata kerja <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin" title="Bahasa Latin">Latin</a> <i>configere</i> yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. </div><div></div><div style="text-align: justify;">Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi" title="Interaksi">interaksi</a>. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" title="Masyarakat">masyarakat</a> dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Konflik bertentangan dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial" title="Integrasi sosial">integrasi</a>. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Jika dilihat, konflik yang terjadi belakangan ini di Bali (khusus konflik intern) terdiri dari beberapa macam:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">1. Konflik Adat</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">2. Koflik Pemuda</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">3. Konflik Perbatasan</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">4.Kombinasi</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Seringkali perasaan/pertanyaan/pernyataan yang timbul ketika ada konflik yang terjadi di Bali adalah orang bali sudah kehilangan identitas dirinya, masuknya pengaruh ekstern kedalam masyarakat Bali tanpa filter dan juga ada provokasi dari pihak-pihak terkait entah pihak mana yang dimaksud, tapi yang pasti saling menyalahkan tanpa ada solusi terkait. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Tapi apa iya ya??? orang Bali itu berkonflik karena pengaruh budaya luar?? karena sudah kehilangan identitas agama dan BUDAYA???</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Tentu saja tidak. Sejak jaman dahulu kala, ketika Bali ini masih dibawah ketiak Majapahit, bahkan sebelumnya, orang Bali sudah hobi berkonflik, silahkan saja buka buku sejarah, lontar, babad yang mustahil tidak ada konflik disana. Perebutan wilayah, perebutan kekuasaan bahkan rebutan wanita semua itu berujung pada satu,... KONFLIK, yang bahkan jauh lebih sadis daripada sekarang. Ingat juga salah satu sumber devisa Bali pada zaman kerajaan adalah BUDAK,...</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Kemudian, ketika orang Bali akrab dengan konflik sejak zaman dahulu, mengapa, seakan-akan orang Bali sekarang alergi dengan kata konflik, bentrok,...<br />
Orang Bali seakan merasa menjadi orang paling damai, The Last Paradise, yang mana di Paradise gak mungkin ada konflik bukan.Orang bali seakan lupa bagaimana masa lalunya yang penuh perjuangan, penuh noda, peluh, darah dari leluhurnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b><span class="fullpost">Pariwisatalah salah satu sebab tidak sadar,.......</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Mungkin kita tidak sadar akan banyak dampak yang ditimbulkan oleh pariwisata, dampak yang kelihatan mungkin dengan mudah ditanggulangi, tapi dampak yang tidak kelihatan??? hanya orang yang tahu dan mampu saja yang mau dan mampu menanggulanginya. tapi berapa banyak orang seperti ini ada di bali??</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Pariwisata menjadikan pola pikir kita berubah, pariwisata menjadikan pola pikir kita menjadi alergi dengan hal-hal yang berbau buruk, busuk. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Apakah kita sadar kalau "Bali The Last Paradise" itu diciptakan orang asing dengan tujuan-tujuan tertentu??</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Kita sebagai pemilik Bali ini malah berada di awang-awang ketika dikatakan sebagai surga terakhir. Tidak sadarkah kita bahwa ungkapan itu hanya sebagai tagline untuk memikat wisatawan asing, sebuah iklan lebih tepatnya, yang diciptakan oleh orang luar, untuk orang luar yang membuat orang bali sendiri merasa dirinya hidup di surga, padahal tiDAK!!!!! Kita sebagai orang bali yang hidup di Bali malah terhegemoni dengan ungkapan-ungkapan seperti ini. kita merasa daerah kita ini damai, tiada cacatnya. Ketika satu konflik meletus,betapa kagetnya kita, seakan-akan itu tidak mungkin terjadi di Bali, padahal sejak zaman dahulu kala itu biasa terjadi di Bali.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Sadarkah kita ketika tahun 1946, sudah ada tagline Bali The Lost Paradise yang mana disaat yang sama terjadi puputan MARGARANA!!!!!! wow!!!!</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="fullpost">Tajen</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Tajen adalah sebuah kegiatan adu ayam, yang sekarang dikategorikan judi oleh polisi, tajen ini tidak hanya ada dibali, tapi hampir ada diseluruh dunia, dan tahukah bahwa tajen adalah salah satu cara bisa membuktikan kalau orang itu hobi berkonflik. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Tajen adalah sebuah kegiatan penyaluran hasrat kaum laki bali untuk bertarung. dalam tajen tidak hanya ayamnya saja yang bertarung, tapi juga harga diri pemilik ayam itu. Ketika ayamnya menang, tidak hanya uang yang didapatkan, tapi juga namanya juga menjadi terangkat. pada masa lalu, raja bahkan memilki ratusan ayam aduan. ini membuktikan betapa prsetisiusnya tajen pada masa romatisme bali. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Disinilah kemudian tajen menjadi penyalur hasrat lelaki bali untuk bertarung karena sudah tersalurkan lewat adu ayam. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Apakah dengan Tajen konflik akan total hilang?? tentu saja tidak. konflik masih tetap ada pastinya, tajen ini hanya sebagai penyalur hasrat sementara saja. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="fullpost">Orang Bali butuh penyalur konflik</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Ditengah semakin kompleksnya keutuhan dan tingkat stresss, tentu saja ekskalasi konflik akan meningkat drastis, kemudian yang menjadi pertanyaan, apa yang akan dilakukan untuk menyalurkan konflik????</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Mudah-mudahan dengan semakin seringnya konflik terjadi orang bali akan sadar dengan apa yang terjadi sebenarnya, dan menemukan penyaluran yang tepat untuk dilampiaskan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">orang bali butuh konflik kok untuk menyadarkan dirinya. hanya saja konflik janganlah sesama nyama bali. jika energi postif dari konflik mendapat penyaluran yang tepat dan positif (bagi orang bali), maka eksistensi orang bali di bali akan selamanya ada. </span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> </span></div>kritis dari balihttp://www.blogger.com/profile/10234145013018002589noreply@blogger.com1