jatiluwih

jatiluwih

Selasa, 08 Maret 2011

metode penelitian

Untuk memulai suatu penelitian, perlu direncanakan suatu konsep penelitian yang terintegrasi agar pada nantinya peneliti dilapangan tidak keluar dari kaidah-kaidah penelitian yang diinginkan.
Pada hakekatnya dalam setiap perencanaan penelitian, perlu dipikirkan suatu kerangka dasar yang menjadi inti dari sebuah penelitian.
Pada kerangka dasar penelitian diungkapkan semua variabel yang akan diteliti rumusan operasionalnya ,yang dilengkapi dengan indikator empiris dan pengukurannya. Kemudian semua variabel tersebut disusun dalam suatu kerangka hipotesis yang memperlihatkan pola hubungan antar variabel yang satu denga variabel yang lain . Pengumpulan masing-masing variabel ini disusun definisi operasionalnya. Dikatakan definisi operasional karena definisi tersebut menuntun kita pada pengumpulan data yana relevan dan valid.
Dari kerangka dasar itulah, kemudian, dicari paradigma, pendekatan, metodelogi, teori, instrumen, teknik, dan metode. Menurut Harmon, paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang realitas. Bogdan & Biklen (dalam Mackenzie & Knipe, 2006, dalam (www.FKIP UKI.com) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi, konsep, atau proposisi yang berhubungan secara logis, yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. Sedangkan Baker (dalam Moleong, 2004: 49 dalam (www.FKIP UKI.com) mendefinisikan paradigma sebagai seperangkat aturan yang (1) membangun atau mendefinisikan batas-batas; dan (2) menjelaskan bagaimana sesuatu harus dilakukan dalam batas-batas itu agar berhasil. Cohenn & Manion (dalam Mackenzie & Knipe, 2006 dalam (www.FKIP UKI.com) membatasi paradigma sebagai tujuan atau motif filsofis pelaksanaan suatu penelitian. Berdasarkan definisi definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa paradigma merupakan seperangkat konsep, keyakinan, asumsi, nilai, metode, atau aturan yang membentuk kerangka kerja pelaksanaan sebuah penelitian.
Berdasarkan paradigma yang dianutnya, seorang peneliti akan menggunakan salah satu dari tiga pendekatan yang diajukan Creswell (dalam Emzir, 2008: 9 dalam (www.FKIP UKI.com), yaitu: kuantitatif, kualitatif, dan metode gabungan.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, paradigma yang dianut seorang peneliti tentang tuntutan pengetahuan (knowledge claim), prosedur umum penelitian (strategies of inquiry) dan prosedur penjaringan dan analisis data (research method) akan menentukan apakah dia akan menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, atau metode gabungan. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang ketiga jenis pendekatan penelitian tersebut.
1. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mendasarkan diri pada paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Beberapa ciri khas pendekatan kuantitatif adalah: bersandar pada pengumpulan dan analisis data kuantitatif (numerik), menggunakan strategi survei dan eksperimen, mengadakan pengukuran dan observasi, melaksanakan pengujian teori dengan uji statistik.
2. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang berlandaskan fenomenologi dan paradigma konstruktivisme dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Moleong (2004: 10-13) menjabarkan sebelas karakteristik pendekatan kualitatif yaitu: menggunakan latar alamiah, menggunakan manusia sebagai instrumen utama, menggunakan metode kualitatif (pengamatan, wawancara, atau studi dokumen) untuk menjaring data, menganalisis data secara induktif, menyusun teori dari bawah ke atas (grounded theory), menganalisis data secara deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi masalah penelitian berdasarkan fokus, menggunakan kriteria tersendiri (seperti triangulasi, pengecekan sejawat, uraian rinci, dan sebagainya) untuk memvalidasi data, menggunakan desain sementara (yang dapat disesuaikan dengan kenyataan di lapangan), dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data.
3. Pendekatan Metode Gabungan (Mixed Methods Research)
Penelitian gabungan, atau lebih dikenal dengan istilah multimedtodologi dalam operations research, merupakan pendekatan penelitian yang memadukan penjaringan dan analisis data kuantitatif dan kualitatif (Wikipedia, 2008). Pendekatan ini cenderung didasarkan pada paradigma pragmatik (seperti orientasi konsekuensi, orientasi masalah, dan pluralistik).
Pendekatan metode gabungan dibedakan ke dalam dua bentuk: penelitian metode gabungan (mixed method research) dan penelitian model gabungan (mixed model research). Dalam penelitian metode gabungan peneliti menggunakan strategi kualitatif pada satu tahapan dan strategi kuantatif pada tahapan lain, atau sebaliknya. Sebagai contoh, seorang peneliti melakukan eksperimen (kuantitatif) dan setelah itu melakukan wawancara terhadap partisipan mengenai pandangan mereka terhadap eksperimen tersbut dan mencari tahu apakah mereka setuju dengan hasilnya. Dalam penelitian model gabungan peneliti memadukan strategi kuantitatif dan kualitatif dalam satu atau dua tahapan yang sama. Sebagai contoh, seorang peneliti dapat melakukan sebuah survei dan menggunakan sebuah kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan tertutup dengan jawaban berganda (kuantitatif) dan beberapa pertanyaan terbuka (kualitatif). Sebagai contoh lain, peneliti dapat menjaring data kualitatif yang kemudian dirubah menjadi data kuantitatif.
Menurut Emzir (2008: 9) perbedaan perbedaan yang terdapat dalam ketiga pendekatan ini dapat ditinjau melalui tiga elemen kerangka kerja, yaitu asumsi-asumsi psikologis tentang pembentuk tuntutan pengetahuan (knowledge claim), prosedur umum penelitian (strategies of inquiry) dan prosedur penjaringan dan analisis data serta pelaporan (research method).
Menurut Creswell (dalam Emzir, 2008: 9) terdapat tiga faktor yang menentukan pemilihan pendekatan yang akan digunakan dalam suatu penelitian, yaitu kesesuaian antara masalah dan pendekatan penelitian, pengalaman peneliti, dan audiens yang akan memanfaatkan laporan tertulis penelitian.
1. Kesesuaian antara Masalah dan Pendekatan Penelitian
Masalah penelitian, terutama penelitiasn sosial, memiliki bentuk dan jenis yang sangat beragam. Jenis masalah yang berbeda menuntut pendekatan yang berbeda pula. Sebagai contoh, jika masalah penelitian adalah pengujian efektivitas teknik pembelajaran kosa kata bahasa Inggris di sekolah dasar, pendekatan kuantitaif merupakan pilihan yang paling sesuai. Tapi jika masalah yang diteliti adalah prosedur penggunaan lagu sebagai media pembelajaran kosa kata, pendekatan kualitatif sangat pas untuk digunakan. Disamping itu, jika peneliti ingin meneliti prosedur penggunaan penggunaan lagu sebagai media pembelajaran kosa kata dan sekaligus ingin membandingkan efektivitasnya dengan penggunaan media lain, seperti gambar atau permainan (games) maka pendekatan metode gabungan sangat sesuai untuk digunakan.
2. Pengalaman Peneliti
Adalah suatu hal yang lumrah jika seseorang merasa lebih ’nyaman’ melaksanakan sesuatu yang sudah dikuasainya dengan baik. Peneliti yang mahir dalam statistika, teknik penulisan ilmiah, dan pengoperasian program statistik komputer dan akrab dengan jurnal-jurnal kuantitatif disarankan untuk menggunakan pendekatan kuantitatif. Sebaliknya, peneliti yang lebih berpengalaman dalam penjaringan data melalui interaksi langsung dengan orang lain (interview, observasi terbuka dan pengamatan-berperan serta), lebih menyukai analisis data secara secara induktif , dan lebih menyenangi penulisan deskriptif yang menggunakan kata-kata dan gambar sebaiknya menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan peneliti yang menyukai dan berpengalaman menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dapat menggunakan medode gabungan. Namun harus disadari bahwa penggunaan metode ini menuntut waktu dan energi tambahan karena peneliti perlu menjaring dan menganalisis dua jenis data.
3. Audien
Pertimbangan terakhir dalam penentuan pendekatan penelitian adalah faktor audiens. Setiap peneliti perlu peka terhadap ’preferensi’ audiens (kepada siapa laporan penelitian diserahkan/dipresentasikan) mengenai pendekatan penelitian. Dalam konteks penelitian untuk membuat tesis, sangat diharapkan bahwa mahasiswa menyesuaikan pendekatan penelitiannya dengan pendekatan yang biasa digunakan para pembimbingnya.


Metodelogi Istilah Metodologi Penelitian diambil dari bahasa Inggris yaitu Methodological Research, yang secara harfiah diartikan sebagai berikut :
Methodological terdiri dari dua suku kata yaitu : Method dan Logical. Method (metode) ialah kumpulan dari suatu cara-cara tertentu, dan logical atau logic diartikan sebagai cara berpikir lurus, atau berpikir jernih, atau berpikir yang sesuai dengan akal sehat atau berpikir mempersoalkan ilmu pengetahuan dengan cara berpikir lurus atau jernih yang dapat diterima oleh akal sehat. Selanjutnya Research juga berasal dari dua suku kata yaitu : Re dan Search. Re berarti kembali, dan Search berarti mencari atau menemukan sesuatu. Jadi Research diartikan mencari atau menemukan sesuatu kembali.
Dengan demikian metodologi penelitian secara sederhana diartikan sebagai kumpulan dari metode-metode (methods) ataupun cara-cara tertentu yang dapat diterima oleh akal sehat untuk menemukan atau mencari sesuatu kembali. Metodologi Penelitian sering pula diistilahkan sebagai Methods of research atau metode-metode penelitian. Adapula yang mengartikan logi sebagai suatu ilmu, seperti Biologi (ilmu hayat), Sosiologi (ilmu sosial), Antropologi (ilmu tentang manusia). Jadi Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai ilmu tentang metode-metode penelitian (http://primajayaphone.blogspot.com/2011/01/metodelogi penelitian.html).
Setelah menentukan metodelogi penelitiannya, yang selanjutnya dipersiapkan adalah teori apa yang akan dipergunkan. Penggunaan teori tentunya disesuaikan dengan kerangka dasar penelitian, hal ini dikarenakan, teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Teori adalah seperangkat konsep/konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci hubungan sebab-akibat yang terjadi. Teori adalah serangkaian proposisi yang saling berhubungan dan menerangkan secara sistematis suatu fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan antar konsep dan menerangkan fenomena tertentu dengan cara menentukan konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainya dan menerangkan bentuk hubungan tersebut. Dalam sebuah penelitian, teori merupakan salah satu hal yang paling fundamental yang harus dipahami seorang peneliti ketika ia melakukan penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti dapat menemukan dan merumuskan permasalahan sosial yang diamatinya secara sistematis untuk selanjutnya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis penelitian.
Beberapa langkah membangun“KerangkaDasarTeori” :
1.Menentukan konsep-konsepyang digunakan dalam penelitian
2.Pendalaman literature tentang konsep tersebut
3.Menentukan proposisi-proposisi yang terkait dengan konsep
4.Merumuskan proposisi-proposisi baru berdasarkan proposisi-proposisi yang sudah ada.
5.Merumuskan hipotesa dari proposisi baru tersebut.
Setelah penetapan teori, yang perlu dipersiapkan adalah metode penelitian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu prosedur (metode) penelitian
Mackenzie dan Knipe (2006) menyatakan: “… method refers to systematic modes, procedures or tools used for collection and analysis of data.” Berdasarkan definisi ini, dapat dikatakan bahwa metode penelitian merupakan cara, desain, atau media spesifik yang digunakan untuk menjaring dan menganalisis data dalam tahapan praktik. Pemilihan metode sangat ditentukan oleh tujuan penelitian. Dalam penelitian tertentu, tujuan dapat dicapai hanya dengan menggunakan data yang diperoleh melalui observasi. Penelitian lain mungkin membutuhkan data kuantitatif, sedangkan penelitian lain membutuhkan data yang diperoleh dari kombinasi penggunaan studi dokumen, angket, atau wawancara (www.FKIP UKI.com.
Jenis Metode Penelitian
1. Metode Historis
Penelitian dengan metode histories merupakan penelitian yang kritis terhadap keadaankeadaan,
perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta intepretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.
2. Metode Deskriptif
Metode deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Peneliti bertindak sebagai pengamat. Ia hanya membuat kategori pelaku, mengamati gejala dan mencatatnya dalam buku observasi.
3. Metode Korelasional
Dalam metode ini, diteliti sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan variable pada faktor lainnya.
4. Metode Eksperimental
Merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan.
Metode ini memiliki 3 ciri :
* Manipulasi : mengubah secara sistematis;
* Observasi : mengamati dan mengukur hasil manipulasi;
* Kontrol : mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika berlangsungnya
manipulasi.
5. Metode Kuasi Eksperimental
Metode ini hampir menyerupai metode eksperimental, hanya pada metode ini peneliti tidak
dapat mengatur sekehendak hati variabel bebasnya (Diktat Kuliah EE-4402 Metode Penelitian dan Seminar Pra-TA Sekolah Tinggi Teknologi Telkom).
Setelah menetapkan metode penelitian yang akan diambil, yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian dan penilaian. Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang variasi karakteristik variabel penelitian secara objektif. Sedangkan menurut Djaali dan Muljono, instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel.
Instrumen memegang peranan penting dalam menentukan mutu suatu penelitian dan penilaian. Fungsi instrumen adalah mengungkapkan fakta menjadi data. Menurut Arikunto, data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis, benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.
Untuk mengumpulkan data penelitian dan penilaian, seseorang dapat menggunakan instrumen yang telah tersedia atau biasa disebut instrumen baku (standardized) dan dapat pula dengan instrumen yang dibuat sendiri. Jika instrumen baku tersedia maka seseorang dapat langsung menggunakan instrumen tersebut namun jika instrumen tersebut belum tersedia atau belum baku maka seseorang harus dapat mengembangkan instrumen buatan sendiri untuk dibakukan sehingga menjadi instrumen yang layak sesuai fungsinya.
Penggunanaa instrumen penelitian,tentunya disesuaikan dengan teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan. Jika teknik pengumpulan data mempergunakan angket, tentunya yang dipersiapkan adalah kuesioner, pulpen dan kertas. Jika teknik pengumpulan data mempergunakan wawancara, tentunya yang perlu dipersiapkan adalah recorder, begitu juga yang lainnya.
Secara umum, terdapat 4 teknik pengumpulan data yang sering dipergunakan dalam melaksanakan penelitian:
a) Angket (Kuesioner)
Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi responden.
Keuntungan teknik ini : Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relative murah; Pengisian angket ditentukan oleh responden itu sendiri.
Kerugian teknik ini : Teknik ini tidak dapat digunakan pada responden yang tak mampu membaca dan menulis; Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah oleh responden.
Berdasarkan bentuk pertanyaan yang ada dalam angket tersebut, angket dapat dibedakan atas 3 golongan, yaitu : angket terbuka (opened questionare), angket tertutup (closed questionare) dan angket semi terbuka (semi opened questionare).
b) Wawancara (Interview)
Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung oleh pewancara kepada responden dan jawaban responden dicatat atau direkam.
Keuntungan : Dapat diterapkan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis; Pertanyaan yang belum dipahami dapat langsung dijelaskan; Pewancara dapat segera menguji kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding.
Kerugian : Memerlukan biaya yang sangat besar; Hanya dapat menjangkau jumlah responden yang kecil; Kehadiran pewancara mungkin mengganggu responden.
Teknik wawancara dapat dibedakan atas dua teknik yaitu: Wawancara Berstruktur dan Wawancara Tidak Berstruktur.
c) Observasi
Adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ (melalui situasi alamiah), sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.
Kelebihan : Data yang diperoleh adalah data aktual (pada saat terjadinya tingkah laku); Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.
Kelemahan : Pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan muncul; Beberapa tingkah laku tidak mungkin diamati.
Komponen Observasi :
* Pemilihan
* Pengubahan
* Pencatatan
* Pengkodean
* Rangkaian Perilaku dan Suasana
* In situ
* Tujuan Empiris
Berdasarkan keterlibatan pengamat dalam kegiatan-kegiatan orang-ornag yang
diamati, maka observasi dapat dibedakan sebagai berikut:
• Observasi Partisipan
• Observasi Tak Partisipan
Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observasi dapat dibedakan :
• Observasi Berstruktur
• Observasi Tak Berstruktur
d) Studi Dokumentasi (kepustakaan)
Adalah teknik pengumpulan data melalui dokumen.
Kelebihan : Pilihan alternatif untuk subyek penelitian yang sukar atau tidak mungkin dijangkau; Dapat menjangkau jauh ke masa lalu; Memungkinkan mengambil sampel yang lebih besar dengan biaya yang relatif kecil.
Kelemahan : Bias; Tersedia secara selektif; Tidak komplit.
Semua kerangka dasar penelitian ini saling berkaitan satu sama lainnya. Jika salah satu bagian dihilangkan, tentunya akan mempengaruhi hasil penelitian dan validitas penelitian.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More