jatiluwih

jatiluwih

Rabu, 15 Juni 2011

asal mula nama indonesia

Asal-Usul Nama Indonesia

Nama Indonesia berasal dari perkataan “Indo” dan “Nesie” (dari bahasa Yunani: Nesos) berarti kepulauan Hindia. Adapun kata “Nesos” itu hampir berdekatan dengan kata Nusa yang dalam bahasa Indonesia berarti pulau. Orang yang pertama mempergunakan nama Indonesia itu adalah James Richardson Logan (1869) dalam karangannya yang berjudul The Indian Archipelago and Eastern Asia, terbit dalam Journal of the Asiatic Society of Bengal (1847-1859). Pertama kali nama Indonesia pada tahun 1850.
Begitu pula Sir William Edward Maxwell (1897) seorang ahli hukum berkebangsaan Inggris yang menjabat sebagai Sekretaris Jendral Straits Settlement yang kemudian menjadi Gubernur Pantai Mas pernah memakai kata Indonesia dalam pembukaan buku penuntun bahasa-bahasa Melayu hasil karyanya sendiri. Dalam buku itu ia menulis: The Island of Indonesia.
Nama Indonesia dipopulerkan oleh Profesor Adolf Bastian (1826-1905) seorang ahli ethnologi dan anthropologi bangsa Jerman yang pernah menjadi Guru Besar pada Universitas Berlin dalam ilmu bahasa. Profesor Adolf Bastian pernah menulis sebuah buku yang berjudul: Indonesian oder die Inseln des Malayaschen Archipelago (1884-1889). Dalam bukunya ini ia menegaskan arti kepulauan ini. Ia berpendapat bahwa kepulauan Indonesia ini meliputi daerah yang sangat luas, dimana termasuk Madagaskar di barat, sampai pulau Formosa di sebelah timur, dengan Nusantara sebagai pusatnya adalah merupakan suatu totalitas. Dengan demikian maka sejak tahun 1850 nama Indonesia telah dikenal dalam ilmu pengetahuan.
Dalam dunia politik, nama Indonesia mulai dipergunakan oleh para mahasiswa kita di negeri Belanda pada tahun 1922 dengan mendirikan perkumpulan yang bernama Perhimpunan Indonesia. Sebetulnya pada tahun 1912 nama Indonesia dipergunakan secara tidak langsung, yaitu sewaktu Dr. Tjipto Mangunkusumo, Dr. E. F. E. Douwes Dekker dan Suwardi Surjaningrat mendirikan partai politik dengan nama Indische Partij. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa baru sejak lahirnya pergerakan nasional nama Indonesia ini dipergunakan untuk mengganti sebutan Nederlandsce Indie.
Segala usaha sebelum perang dunia ke II dilakukan untuk mengganti sebutan Nederlandsce Indie, Inboorling, Inlander, Inheemsche dengan Indonesia dalam aturan perundang-undangan. Akan tetapi usaha-usaha ini terus mengalami kegagalan, dimana pihak kolonial Belanda selalu mendasarkan keberatannya atas dasar “Juridis”. Nama Indonesiers hanya boleh dipakai secara resmi dalam surat menyurat saja. Sesudah UUD Belanda mengalami perubahan yang berlaku sejak 20 september 1948, barulah dalam undang-undang nama Nederlandsce Indie diganti dengan Indonesie.
Selain itu ada 7 nama lagi yang diberikan bangsa asing kepada kepulauan Indonesia:
1. Hindia
Nama Hindia adalah ciptaan Hirodotus, seorang ahli ilmu sejarah berkebangsaan Yunani yang dikenal sebagai bapak ilmu sejarah. Adapun nama Hindia ini baru dipergunakan oleh Prolemaeus (100-178), seorang ahli ilmu bumi yang terkenal. Dan nama Hindia ini semakin terkenal ketika bangsa Portugis di bawah pimpinan


Vasco da Gama mendapati kepulauan ini ketika menyusuri sungai Indus pada tahun 1498.
2. Nederlansch Oost-Indie
Nama ini diberikan oleh orang-orang Belanda sesudah mereka berkuasa disini. Kemudian nama ini diganti dengan Nederlandsch Indie.
3. Insulinde
Nama ini diberikan oleh Edward Douwes Dekker di dalam bukunya Max Havelaar pada tahun 1860. Nama ini kemudian dipopulerkan oleh Profesor P. J. Veth. Adapun asal-usul perkataan Insulinde berasal dari kata Insulair, Insula, dan Inde. Insula yang dalam bahasa latin berarti pulau. Inde berarti Hindia, sehingga Insulinde berarti pulau Hindia.
4. Nusantara
Nama Nusantara ditemui dalam perpustakaan India kuno, yang menyebut negeri ini Nusantara. Adapun Nusantara atau Dwipantara artinya adalah pulau-pulau yang berada diantara benua-benua. Dalam kitab Negarakertagama disebutkan, bahwa Nusantara adalah pulau-pulau di luar tanah Jawa. Sedangkan dalam sejarah Melayu dipakai nama Nusa Tamara.
5. The Malay Archipelago
Nama ini diciptakan oleh Alfred Russel Wallce pada tahun 1869, sesudah ia mengadakan penelitian di Indonesia. Adapun Malay artinya Melayu, sedangkan Archipelago dari bahasa Belanda atau Prancis “Archipel” yang berasal dari bahasa Yunani “Archipelagus”(dari asal kata Archi=memerintah; plagus=laut). Dengan demikian berarti kumpulan pulau-pulau Melayu.
6. L’Inde Insulair
Nama “L’Insulair” atau “L’Archipel” adalah ciptaan Jacques Elisee Recles (1830-1905) bersama saudaranya Mesime Recles. Nama ini tidak begitu dikenal, karena pda umumnya hanya orang Prancis saja yang mempergunakannya.
7. Hindia Timur
Nama ini adalah ciptaan khas dari organisasi Muhammadiyah, yang digunakan di masa penjajahan untuk mengganti nama Hindia Belanda ataupun Nederlandsce Indie. Nama Hindia Timur dipergunakan secara resmi oleh organisassi ini. Muhammadiyah didirikan oleh K. H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More