Wayang Wong merupakan salah satu jenis kesenian teater tradisional yang dahulu populer dimata masyarakat. Akan tetapi karena Wayang Wong hanya dipentaskan sebagai pengiring suatu upacara di Pura atau diluar Pura, menyebabkan pementasan Wayang Wong sangat langka. Hal ini ditambah lagi dengan keberadaan Wayang Wong yang hanya terdapat di beberapa di desa di Bali, tentunya berbeda dengan wayang kulit yang terdapat di hampir seluruh desa di Bali.
Ada dua jenis Wayang Wong yang ada di Bali. Wayang Wong Parwa dan Wayang Wong Ramayana. Wayang Wong Parwa didasarkan atas cerita Mahabharata, dan Wayang Wong Ramayana didasarakan atas cerita Ramayana. Akan tetapi Wayang Wong Parwa tidak mempergunakan topeng pada saat pementasannya (kecuali punakawan) karena itulah Wayang Wong Parwa lebih dikenal dengan sebutan Parwa, dan Wayang Wong Ramayana disebut dengan istilah Wayang Wong.
Salah satu daerah persebaran Wayang Wong adalah di desa Tunjuk. Desa Tunjuk adalah sebuah desa agrikultur yang terletak di kecamatan Marga, kabupaten Tabanan..
Sebagian besar masyarakat desa Tunjuk merupakan keturunan dari Pasek Bendesa Mas. Pasek Bendesa Mas berwangsa jaba yang merupakan salah satu wangsa dari 4 wangsa yang ada di Bali. Mereka berasal dari Gelgel di Klungkung. Mereka adalah salah satu keluarga Pasek asli Jawa yang mengikuti raja Gelgel di abad 17.
Awal kehadiran Wayang wong di desa Tunjuk dimulai pada saat perbaikan Pura Puncak Waringin di Gunung Batukaru. Keluarga Pasek Bendesa Mas diperintahkan oleh raja Tabanan untuk memimpin perbaikan pura tersebut. Pada saat perbaikan pura tersebut, salah seorang tetua meminta izin kepada pendeta yang ada disana untuk menebang pohon yang ada pada areal pura tersebut. Kayu itu dipergunakan untuk membuat tapel Wayang Wong (karakter Twalen).
Beberapa tahun kemudian beberapa topeng lainnya juga dibuat sebagai pendukung untuk pertunjukkan Ramayana, dan pada saat itulah lahir perkumpulan Wayang Wong di desa Tunjuk.
Selama beberapa generasi Wayang Wong dijadikan sebagai sebuah seni yang mampu menghibur masyarakat yang terdapat didesa Tunjuk, maupun diluar desa, walaupun Wayang Wong di desa bersifat sacral, hanya dipertunjukkan tiap Hari Buda Kliwon Menail dan pada tiap Odalan di Pura Desa Tunjuk. Wayang Wong di desa ini yang terutama ialah sebagai penunjang upacara keagamaan di pura-pura dan sebagai penunjang upacara Manusa Yadnya (pembayar kaul).
0 komentar:
Posting Komentar