jatiluwih

jatiluwih

Rabu, 15 Juni 2011

pramuka tabanan

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Mundurnya Minat Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Tingkatan Penegak Seperti yang dikatakan pada pendahuluan Tabanan merupakan salah satu kabupaten di Bali yang pada dekade 1980 sampai awal 90-an menjadi pioneer dalam pengembangan kepramukaan di Bali khususnya pada tingkatan Penggalang dan Penegak. Pada saat itu kontingen Pramuka di Tabanan sangat disegani oleh kontingen-kontingen dari kabupaten lain pada saat pelaksanaan kegiatan pramuka, baik ditingkat provinsi maupun di tingkat nasional.
Akan tetapi setelah makin berumur pramuka penegak di Tabanan mulai kehilangan taringnya. Hal ini terlihat dengan makin menurunnya jumlah kegiatan kepenegakan di Tabanan. Ini ditambah dengan makin menurunnya jumlah anggota Pramuka di tingkatan Pnegak. Selain menurunnya kuantitas/jumlah Pramuka Penegak di Tabanan, kulitas Pramuka Penegak juga semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu sama lain diantaranya:
1. Kurangnya dukungan orangtua.
Kurang dukungan orang tua disini disebabkan karena kurang mengertinya orang tua mengenai kegiatan kepramukaan. Seperti yang diutarakan oleh beberapa orang tua yang mengira bahwa kegiatan Pramuka hanyalah kegiatan kumpul-kumpul belaka. Selain itu orang tua juga takut anaknya terluka karena kegiatan Pramuka itu dianggap identik dengan kekerasan terutama untuk tingkatan penegak.

2. Adanya stereotip di masyarakat yang mengatakan bahwa Pramuka itu identik dengan kekerasan dan kemah yang negatif.
Pramuka sangat mengutamakan kedisiplinan dalam setiap kegiatannya, dan hal ini yang seringkali disalah persepsikan oleh anggotanya sendiri maupun oleh orang tua. Anggota Pramuka itu sendiri mengartikan bahwa kedisiplinan itu hanya bisa diterapakan dengan cara-cara “kekerasan”, sedangkan orang tua mengartikan cara-cara yang diterapkan oleh anggota Pramuka itu terlalu keras bagi anak mereka yang sangat dicintainya. Selain itu masyarakat ada pendapat di masyarakat yang mengatakan bahwa kegiatan kemah yang dilaksanakan oleh Pramuka tersebut merupakan kegiatan muda-mudi yang berekses negatif.
3. Kurangnya pembina penegak di Tabanan.
Seperti yang diketahui pembina penegak yang ada Tabanan bisa dihitung dengan jari. Hal ini disebabkan banyaknya pembina Pramuka yang kurang berminat membina Pramuka ditingkatan kepenegakan. Karena penegak selalu mengharapkan hal lebih dari apa yang diketahuinya, dan hal itu seringkali kurang dipahami oleh pembina itu sendiri.
4. Kurangnya dana untuk melaksanakan kegiatan.
Walaupun mendapat kucuran dana dari pemerintah akan tetapi dana tersebut kurang mencukupi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan. Seringkali terjadi sebelum mengadakan kegiatan diadakan terlebih dahulu penggalian dana untuk mencari dana guna membiayai kegiatan.
5. Kurangnya dukungan dari pihak sekolah.
Sekolah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan mundurnya kegiatan kepramukaan di tingkat Penegak. Sekolah menginginkan adanya peningkatan prestasi dari siswa-siswanya, dan mereka melihat Pramuka merupakan salah satu faktor penghambat peningkatan prestasi tersebut. Seperti misalnya salah satu sekolah favorit di Tabanan meniadakan ekstrakurikuler pramuka. Padahal dulunya sekolah tersebut adalah salah satu sekolah yang paling aktif di kegiatan kepenegakan.


6. Kurangnya kegiatan yang inovatif.
Kurangnya kegiatan yang inovatif juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan mundurnya kegiatan kepramukaan di tingkat Penegak. Kegiatan yang dilakukan pada tingkatan pramuka penegak di Tabanan umumnya monoton alias sama terus. Hal ini menyebabkan kebosanan bagi peserta yang mengikuti kegiatan.
Untuk menarik kembali minat generasi muda mengikuti kegiatan kepenegakan di Tabanan semua pihak baik itu DKC (Dewan Kerja Cabang), Kwarcab, Kwaran maupun Gugus Depan haruslah bekerja sama. Dikarenakan apabila diantara pihak–pihak tersebut terdapat miskomunikasi seperti yang terjadi antara DKC dengan Kwarcab pada waktu yang lalu maka kegiatan kepenegakan yang sudah sekarat di Tabanan akan semakin merana.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More